Pemerintah Kota Padang saat ini tengah menyusun langkah-langkah konkrit dan strategis untuk kesiapan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera Barat (Sumbar) khususnya di Kota Padang, sebagai upaya percepatan memutus mata rantai penyebaran virus corona (covid-19).
“Seiring diterimanya usulan dari Gubernur Sumbar oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Kesehatan baru-baru ini, tentu kita harapkan semuanya bisa menyusun langkah-langkah siapa melakukan apa untuk kabupaten/kota se-Sumbar,” sebut Mahyeldi dalam rapat koordinasi bersama unsur Forkopimda beserta Sekda Amasrul, para Asisten dan pimpinan OPD terkait yang tergabung dalam Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Kota Padang di Gedung Serbaguna Balai Kota Padang, Sabtu (18/4/2020).
Sekaitan PSBB, menurut Mahyeldi beberapa poin-poinnya sejatinya sudah diberlakukan di Kota Padang. Diantaranya diberlakukannya kebijakan sekaitan pemindahan belajar mengajar di rumah, bekerja di rumah, urusan keagamaan, serta pembatasan perdagangan dan lain sebagainya.
“Saya kira memang upaya ini untuk lebih memantapkan, apalagi dalam penerapan PSBB ini nanti akan ada penegakkan aturannya. Tentu dengan itu akan lebih mempertegas dan lebih memaksimalkan lagi upaya kita dalam mempercepat memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Sumbar khususnya Kota Padang,” imbuhnya diiyakan Wakil Wali Kota Hendri Septa.
“Semoga dengan upaya dan kemauan kita serta didukung kesadaran masyarakat untuk mematuhi segala sesuatu yang berkaitan dengan pemberlakukan PSBB nantinya, insya Allah semuanya akan terlaksana secara baik tentunya,” imbuh wako optimis.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menjadwalkan pelaksanaan PSBB dimulai Rabu (22/4/2020). PSBB di Sumbar akan digelar selama 14 hari atau bisa selama masa inkubasi terpanjang dan dapat diperpanjang jika masih terdapat bukti penyebaran virus.
“Insya Allah pada Senin (20/4/2020) kita serta bupati/wali kota se-Sumbar akan rapat melalui video conference bersama bapak gubernur menyikapi pemberlakukan PSBB ini. Setelah itu akan disepakati apa saja aturan-aturannya secara tertulis dari tingkat provinsi dan turun ke tingkat kabupaten/kota.
Sebelum pemberlakuan PSBB nantinya ungkap Mahyeldi, pihaknya akan melakukan terlebih dahulu sosialisasi kepada masyarakat 3 atau sampai 4 hari. Kalau semua masyarakat sudah memahaminya baru PSBB kita berlakukan. Sehingga diharapkan semuanya dapat berjalan dengan lancar dan optimal,” (Prokopim Padang)
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bungus dijadikan makam khusus Covid-19. Hal ini dikatakan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, Sabtu (18/4/2020).
“TPU Bungus kita jadikan tempat pemakaman khusus Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon menyebut bahwa pihaknya telah membentuk Tim Pemakaman Jenazah Covid-19. Tim pemakaman ini dikoordinir Kepala UPTD TPU DLH Kota Padang.
“Tim pemakaman jenazah tidak hanya memakamkan jenazah di TPU Bungus, akan tetapi juga memakamkan jenazah sesuai permintaan keluarga,” katanya.
Mairizon berharap tidak ada lagi angka kematian dari pasien terjangkit virus corona. Setiap warga diimbau untuk mematuhi instruksi pemerintah.
“Patuhi instruksi wali kota dan jujur dalam menyampaikan informasi kepada petugas medis,” harapnya.(*)
Bulan Ramadan sudah di ambang mata. Diperkirakan seluruh masyarakat Indonesia akan melakukan ibadah puasa di tengah pandemi Covid-19.
Begitu pula di Kota Padang. Di saat mewabahnya virus corona, warga tetap menjalankan ibadah puasa.
Tidak itu saja, Pemerintah Kota Padang menetapkan bahwa pelaksanaan Pesantren Ramadan tetap digelar meski sedang pandemi Covid-19. Hal ini ditegaskan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah saat rapat terbatas bersama Forkompimda Kota Padang di Balaikota Padang, Sabtu (18/4/2020).
“Pesantren Ramadan tetap kita laksanakan,” tukas Mahyeldi.
Mahyeldi menyebut, pelaksanaan Pesantren Ramadan kali ini cukup berbeda dengan tahun sebelumnya. Di saat mewabahnya Covid-19, Pemko Padang mengubah cara pelaksanaan Pesantren Ramadan dari sebelumnya di masjid, dialihkan ke rumah masing-masing.
“Pelaksanaan Pesantren Ramadan dilakukan lewat radio dan media lain, siswa didik dapat mendengarkan materi tersebut apalagi buku pesantren sudah ada dan dicetak,” jelas Mahyeldi.(*)
Banyaknya pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Pasar Raya Padang membuat Pemerintah Kota (Pemko) Padang harus mengambil tindakan cepat. Salah satunya dengan menutup aktifitas di kawasan tersebut selama lima hari, dimulai pada Senin (20/4/2020). Setidaknya, terdata sekitar 17 orang pedagang di Pasar Raya Padang terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal kepada wartawan mengatakan, penutupan aktifitas di Pasar Raya ini bisa membuat pihaknya lebih fokus untuk melakukan penyemprotan desinfektan. “Kegiatan di Pasar Raya sementara ditutup karena hasil rapat Forkopimda secara teknis dan non teknis. Sudah ada 17 orang yang positif, tiga di antaranya meninggal dunia. Makanya, penyemprotan harus dilakukan secara intens,” sebutnya.
Dia menambahkan, penyemprotan yang selama ini dilakukan oleh pihaknya masih belum fokus dan maksimal. Jadi, dengan adanya penutupan pasar, semua penanganan Covid-19 di Pasar Raya Padang akan bisa terkoordinasikan dengan baik. “Kemarin baru di luar kios, sekarang sampai ke dalam-dalam kios. Tidak ada boleh aktifitas di Pasar Raya. Dua hari ini, kita akan sosialisasi ke pedagang,” ujarnya.
Selain itu, Endrizal mengimbau kepada pedagang untuk dapat memahami kondisi saat ini. Langkah ini diambil demi kepentingan keselamatan kesehatan bagi seluruh pedagang. “Diimbau masyarakat tidak ke Pasar Raya. Jumat (24/4/2020) sore Pasar dapat beroperasi kembali, kalau kita sepakati bersama,” tuturnya.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Kota Padang terus bertambah kian hari. Terhitung Sabtu (18/4/2020) terdapat 48 kasus terkonfirmasi positif, diantaranya tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 8 orang dinyatakan sembuh dan 13 orang negatif. (*)
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga akan diterapkan di Sumatera Barat (Sumbar).
Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/260/2020.
Alasan ditetapkan PSBB di Sumbar karena kasus Covid-19 di provinsi tersebut telah terjadi peningkatan dan penyebaran kasus yang signifikan.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, ada sejumlah sektor yang akan dikecualikan dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumbar.
Pengecualian berlaku untuk apotek dan pedagang sembako. Sedangkan tempat pariwisata, mal, dan tempat umum lainnya ditutup.
“Semua tutup, kecuali dagang sembako dan apotek,” kata Irwan usai rapat koordinasi PSBB, di Padang, Sabtu (18/4/2020).
Irwan menjelaskan, pihaknya juga akan melakukan pembatasan jam malam dan pembatasan berkendaraan.
Untuk kendaraan, kata Irwan Prayitno hanya boleh diisi setengahnya.
“Teknisnya nanti kita rapatkan dengan wali kota dan bupati,” kata Irwan.
Untuk sanksi bagi pelanggar PSBB, kata Irwan Prayitno akan diserahkan kepada pihak kepolisian.
“Sanksinya kita serahkan kepada aparat kepolisian seperti tilang dan sebagainya,” jelas Irwan Prayitno.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sumbar menjadwalkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimulai Rabu (22/4/2020).
PSBB di Sumbar akan digelar selama 14 hari.
“Hari Senin depan kita rapat dengan seluruh bupati dan wali kota. Kalau sepakat nanti kita laksanakan PSBB pada Rabu 22 April hingga 14 hari ke depan,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, usai memimpin rapat persiapan PSBB di Padang, Sabtu.
Cepatnya penyebaran virus corona (Covid-19) di Pasar Raya Padang lekas disikapi Pemerintah Kota Padang. Penyemprotan cairan disinfektan di pasar tersebut dilakukan pekan depan.
“Pasar Raya sudah masuk zona merah Covid-19, karena itu mata rantai penyebaran virus ini harus cepat kita putus,” jelas Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, usai rapat bersama Forkompimda Kota Padang, di Balaikota, Sabtu (18/4/2020).
Dikatakan Wali Kota Padang, sejumlah pedagang di Pasar Raya positif terpapar virus corona. Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat, sebanyak 17 pedagang sudah terpapar virus tersebut. Bahkan tiga diantaranya meninggal dunia.
“Pasar Raya harus segera disemprot cairan disinfektan,” sebut Mahyeldi.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada pedagang terkait penyemprotan. Direncanakan, sosialisasi dilakukan mulai hari ini hingga Minggu (19/4/2020).
“Penyemprotan total kita lakukan mulai Senin (20/4/2020),” jelasnya.
Endrizal menyebut, penyemprotan disinfektan memang harus dilaksanakan sesegera mungkin. Penyemprotan dibantu mobil Dinas Pemadam Kebakaran dengan menyemprot semua tempat di Pasar Raya.
“Penyemprotan dilakukan hingga Jumat (25/4/2020) agar pasar tersebut bersih dari virus, hal ini sekaligus untuk menghentikan sementara interaksi di pasar tersebut,” ungkap Kadis Perdagangan.(*)
Usulan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kepada Menteri Kesehatan RI akhirnya dikabulkan. Direncanakan, PSBB di Sumatera Barat mulai diberlakukan Rabu (22/4/2020) depan.
Sebenarnya, jauh sebelum pengusulan PSBB tersebut, Kota Padang telah terlebih dahulu memulai dan menerapkan PSBB saat pandemi Covid-19. Hal itu disebutkan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah di Balaikota Padang, Sabtu (18/4/2020).
“Bicara PSBB sebenarnya kita di Kota Padang sudah melakukan poin-poin yang terdapat dalam pelaksanaan PSBB itu sendiri,” katanya usai melakukan rapat terbatas dengan unsur Forkopimda Kota Padang.
Poin yang telah dilakukan Pemko Padang saat Covid-19 yakni pemindahan proses belajar mengajar ke rumah. Kemudian kebijakan terkait sosial kemasyarakatan, keagamaan, penyempitan akses kendaraan, serta pembatasan perdagangan. Mahyeldi berharap, dengan diterimanya usulan PSBB di Sumatera Barat justru akan memantapkan apa yang telah dilakukan Kota Padang selama ini.
“Dengan begitu (penerapan PSBB skala provinsi), kita harapkan penegakkan peraturan lebih tegas dan maksimal lagi,” tutur Mahyeldi.
Mahyeldi berharap pelaksanaan PSBB di Sumatera Barat berjalan dengan baik dan lancar. Kesadaran masyarakat akan bahaya virus corona semakin tinggi.
“Dalam tim gugus tugas, semua unsur masuk ke dalamnya, mudah-mudahan potensi-potensi sinergi ini akan memutus mata rantai Covid-19,” harap wali kota.(*)
Seluruh jajaran karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang turut peduli penanggulangan wabah Covid-19. Sebagian gaji mereka disisihkan untuk pembelian sembako dan Alat Perlindungan Diri (APD).
Sebanyak 5 ton beras dan 500 buah Alat Pelindung Diri (APD) diserahkan untuk membantu masyarakat melalui Pemerintah Kota Padang. Bantuan tersebut diserahkan Direktur Utama PDAM Padang Hendra Pebrizal kepada Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dan satgas penanggulangan Covid-19 di Gedung Putih A. Yani, Jumat (17/04/2020).
Buya Mahyeldi, sapaan takzim walikota yang juga ustad itu, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penanggulangan Covid-19. Secara khusus kepada direksi dan jajaran karyawan – karyawati PDAM yang telah menyisihkan penghasilan mereka untuk bantuan ini.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penanggulangan wabah Covid-19 di Kota Padang. Terkhusus bagi jajaran karyawan – karyawati PDAM yang dengan ikhlas memotong sebagian gaji untuk bantuan ini,” ujar Buya Mahyeldi.
Sementara itu, Dirut PDAM Padang Hendra Pebrizal menyebut, bantuan dari karyawan saat ini berupa beras sebanyak 5 ton dan 500 masker. Bantuan tersebut untuk masyarakat terpapar dan terdampak pandemi Covid-19 yang nanti disalurkan Pemko Padang.
“Kita membantu APD berupa masker dan beras. Nanti akan disalurkan melalui satgas yang dibentuk Pemko Padang,” katanya.
Dirut menambahkan, sebagai Perumda tentu bersinergi dengan Pemko dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi saat ini. “Kita membantu masyarakat yang terdampak langsung wabah Covid. Sebagian besar juga merupakan pelanggan layanan PDAM,” katanya. (Prokom Padang)
Warga Kecamatan Kuranji, Kelurahan Ampang, Kampung Jambak, RT 02 RW 05 berlapang dada mengetahui ada satu keluarga dilingkungan tempat tinggal mereka yang terpapar virus Corona.
Mereka gotong royong membantu menyuplai makanan dan kebutuhan pokok selama keluarga positif Covid-19 tersebut mejalani isolasi mandiri dirumahnya.
Wali Kota Padang Mahyeldi yang mendapat kabar tersebut mengucapkan berterimakasih atas partisipasi masyarakat yang telah peduli bergotong royong memberi makan bagi keluarga terduga Covid-19.
“Mudah-mudahan ini dapat menjadi contoh warga Padang lainnya,” puji Wali Kota Padang Mahyeldi atas sikap gotong royong warga Kelurahan Ampang, Kampung Jambak tersebut, Jumat (17/4/2020).
Selanjutnya Wali Kota Padang Mahyeldi mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat. Dengan cara makan dengan gizi seimbang, olahraga teratur, memakai masker ketika beraktivitas diluar rumah serta menerapkan sosial dan phsycal distancing.
“Kami juga mengingatkan kepada masyarakat untuk mematuhi imbauan dan Instruksi yang telah dikeluarkan Pemko Padang. Sehingga penyebaran wabah virus Corona ini dapat kita putus,” tukuknya
Sementara itu, Ketua DPD LPM Kota Padang Irwan Basir memuji langkah Pemerintah Kota Padang yang melibatkan warganya dalam penanganan dan pencegahan wabah virus Corona di Kota Padang. “Penanganan Covid-19 dengan melibatkan warga merupakan langkah positif dan perlu kita berikan apresiasi,” kata Irwan Basir.
Menurut Irwan, masyarakat tidak boleh menganggap bahwa orang yang terpapar virus Corona merupakan sebuah aib. Tapi masyarakat perlu merobah pola pikir bahwa orang yang terkena virus Corona merupakan cobaan dari Allah Swt.
“Kita harus peduli sesama warga dan tidak menjauhi pasien Covid-19, dia juga saudara kita dan perlu kita berikan bantuan dan dukungan moril,” sebutnya Irwan Basir yang juga Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji itu.
Masyarakat juga tidak boleh mengkerdilkan keluarga atau pasien yang terpapar Covid-19. Masyarakat di Kota Padang harus meniru langkah RT 02 RW 05, Kelurahan Ampang, Kampung Jambak. “Kita sangat apresasi kepedulian sosial yang ditunjukkan warga Kelurahan Ampang ini. Mereka bergotong royong memberikan makanan, siang, pagi dan malam, kepada keluarga yang terdampak Covid-19 ini ,” tukuknya. (Prokopim Padang).
Dukungan untuk percepatan penanganan virus corona (covid-19) terus mengalir dan berdatangan dari berbagai pihak di Kota Padang.
Kali ini dilihatkan oleh PT. Wilmar Nabati Indonesia Unit Padang. Melalui program Corporate Social Responsibility (CsR)-nya, sejumlah bantuan baik Alat Pelindung Diri (APD) serta kebutuhan lainnya pun diberikan oleh perusahaan swasta yang berproduksi di Teluk Bayur itu.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Pimpinan PT. Wilmar Nabati Indonesia Unit Padang Khairul kepada Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa di halaman Kantor PT. Wilmar Nabati Indonesia Unit Padang di Teluk Bayur, Jumat (17/4/2020) pagi.
Selain dihadiri perwakilan penerima bantuan, juga hadir dikesempatan itu beberapa pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang diantaranya Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kabag Perekonomian dan SDA Swesti Fanloni serta Camat Padang Selatan Teddy Antonius dan Sekretaris Lurah Teluk Bayur Defri, Kepala Puskesmas Rawang dr. Viona serta lainnya.
Pimpinan PT. Wilmar Nabati Indonesia Unit Padang Khairul berharap bantuan ini tentunya dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya percepatan penanganan covid-19. Kegiatan sosial ini sesuai arahan dari Country Head Wilmar Indonesia, Darwin yang telah mengalokasikan dana sebanyak USD 1 juta atau setara Rp16 miliar untuk beberapa provinsi yang ada di wilayah Indonesia.
“Jadi untuk di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), selain di Padang yakni Kelurahan Teluk Bayur, program CsR Wilmar Peduli ini juga dilakukan di Padang Pariaman, Pasaman Barat dan juga di Solok Selatan. Diperkirakan untuk Sumbar jumlah total bantuan yang diberikan senilai Rp300 juta,” sebutnya.
Untuk bantuan di Teluk Bayur kali ini terangnya, pihaknya memfokuskan bantuan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) medis yang diberikan kepada Puskesmas Rawang selaku salah satu garda terdepan dalam penanganan covid-19 khususnya di Kecamatan Padang Selatan.
“Untuk APD sendiri khusus untuk medis berupa 10 box yang terdiri dari masker medis, 10 box sarung tangan, 10 box kacamata medis, disinfektan beserta bahan dan alat penyemprotnya dan baju hazmat. Selain itu kali ini kita juga memberikan bantuan paket sembako sebanyak 584 bungkus yang kita bagikan khususnya kepada warga Teluk Bayur dan sekitarnya,” sebutnya.
Sementara itu dalam sambutannya Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan sangat menyambut baik dan mengapresiasi apa yang telah dilihatkan PT. Wilmar Nabati Indonesia Unit Padang tersebut.
Menurutnya, hal seperti ini bernilai mulia dan tepat dilakukan dalam rangka mendukung percepatan penanganan wabah covid-19 khususnya di Kota Padang.
“Selain itu bantuan ini juga menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak dan juga keselamatannya dari bahaya penyebaran virus mematikan yang sedang mewabah tersebut. Maka itu sekali lagi kami mengucapkan terima kasih, semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan hal positif ini juga dapat dilakukan pihak-pihak lainnya,” harap wawako.
Lebih lanjut Wawako Hendri Septa pun juga menyampaikan sosialisasi terkait penanganan dan antisipasi penyebaran covid-19. Disampaikannya, seluruh masyarakat Kota Padang saat ini dan ke depan sangat diharapkan betul untuk disiplin menaati semua aturan, imbauan dan instruksi dari pemerintah.
“Kalau kita tidak mendengarkan imbauan dan instruksi pemerintah tentu semua upaya yang dilakukan bisa sia-sia dan tidak akan berjalan optimal. Maka itu mari kita semua sama-sama menyuarakan dan melakukan apa saja imbauan pemerintah terkait percepatan penanganan covid-19 ini. Karena yakinlah, dengan kita disiplin melakukan apa yang diimbau pemerintah maka insya Allah wabah corona ini dapat kita putus mata rantainya sehinga bisa berakhir sesegera mungkin,” ujar Hendri mengakhir. (Prokopim Padang)
Anggota DPRD Kota Padang Wismar Pandjaitan, sebarkan dua ton beras ke warga Kota Padang, yang terdampak Covid-19. Bantuan yang diberikan tersebut, atas dasar kepedulian kepada warga. Penerima bantuan itu, rata-rata warga yang tak masuk dalam data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Anggota DPRD Kota Padang, Wismar Pandjaitan, Jumat (17/4/2020) mengatakan, beras yang dibagi itu peruntukkannya untuk beberapa kelompok masyarakat seperti Jawa, Minang, Batak dan Nias yang ada di Kecamatan Koto Tangah. “Masing-masing warga mendapatkan lima kilo beras. Bantuan yang diserahkan ialah inisiatif saya sendiri,” ujar kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
“Dengan diberikan beras pada warga itu, beban mereka ringan hendaknya dan beras yang diterima bisa dimasak sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Di sisi lain, penyemprotan cairan disinfektan juga akan dilakukan, tujuannya untuk mengurangi penyebaran virus corona dan mewujudkan kenyamanan warga. Sementara itu, Ketua RW 14, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Yanti mengucapkan terima kasih banyak pada Anggota DPRD Kota Padang Wismar Pandjaitan yang telah memberikan bantuan pangan berupa beras.
Semoga bantuan yang diterina warga, dapat dimanfaatkan dengan baik dan kesusahan warga tak terlihat lagi. Beras yang ada ini akan disebar kepada warganya dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 500. “Kami berharap bantuan lainnya dapat segera tiba, supaya beban warga tak banyak lagi dan keresahan warga terkait belum turunnya bantuan pemerintah Kota Padang tidak muncul,” ucapnya. (*)
Pemerintah Kota Padang kembali menerima bantuan untuk penanggulangan Covid-19. Bantuan kali ini berupa Bilik Sinar Ultraviolet C dari para pengusaha muda yang tergabung di BPC HIPMI Kota Padang.
“Terimakasih kepada pengusaha muda Kota Padang yang telah memberikan bantuan berupa bilik sinar UV C. Nanti akan kita tempatkan di RSUD dr. Rasyidin Padang,” kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah usai menerima bantuan di rumah dinas, Kamis (16/04/2020).
Menurut Mahyeldi, bantuan dari semua pihak ini berkat hubungan baik antara pemerintah dengan pengusaha dan masyarakat. Dalam kondisi pandemi ini, hubungan baik tersebut lebih dikuatkan untuk meringankan beban yang dihadapi.
“Ini berkat hubungan baik, sehingga dalam menghadapi pandemi ini bisa meringankan beban yang dihadapi,” ujar Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua BPC HIPMI Padang, Mohammad Roxas mengatakan, hadirnya bilik ultraviolet C tersebut sebagai bentuk kepedulian HIPMI untuk membantu penanganan Covid-19. Bilik sinar UV ini dibuat dalam pengawasan tim medis, sehingga aturan gelombang sinar UV dapat terukur dengan baik, sesuai dengan aturan kesehatan.
“Kami berharap ini dapat bermanfaat bagi tim medis dan pasien, sehingga virus tidak terlanjur bekerja di tubuh,” ujar Roxas, didampingi Pembina HIPMI Padang, Dady Fatria dan penasehat, Maidestal Hari Mahesa.
Pejabat pemko Padang yang hadir, Kepala Bappeda Medi Iswandi, Kadis DKK Feri Mulyani, Kepala BPBD Barlius, Kabag Umum Budi Payan, Kabag Protokol dan komunkasi Pimpinan Amrizal Rengganis. (Prokopim Padang).
Penyandang disabilitas di Kota Padang senang alangkepalang. Di tengah pandemi Covid-19, mereka mendapat telur dari Pemerintah Kota Padang.
Sebanyak 18.000 butir telur yang bersumber dari bantuan PT Japfa Comveed itu diserahkan kepada penyandang disabilitas di Padang. Telur ini diserahkan Dinas Sosial Kota Padang kepada perwakilan penyandang disabilitas di Rumah Dinas Wali Kota Padang, 10 April 2020 lalu.
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, bantuan telur memang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas berat. Apalagi jumlah penyandang disabilitas di Padang cukup banyak.
“Kita menginginkan penyandang disabilitas tercukupi proteinnya setiap waktu,” ungkap Mahyeldi.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Afriadi menyebut, bantuan telur ayam buras diserahkan kepada perwakilan penyandang disabilitas dengan sasaran sebanyak 200 orang. Telur ini diperuntukkan kepada penyandang disabilitas yang berada di sebelas kecamatan di Padang.
“Begitu diserahkan PT Japfa Comveed, esoknya telur kita bagikan kepada penyandang disabilitas,” terangnya.
Penyandang disabilitas begitu senang mendapatkan telur ayam buras. Terutama di masa pandemi virus corona saat ini.
“Alhamdulillah kita mendapat bantuan telur dari Pemko Padang. Apalagi kita diajak untuk menaikkan imun tubuh agar terhindar dari virus corona,” kata seorang penyandang disabilitas yang tak mau disebutkan namanya usai mendapat bantuan.(Pemko Padang )
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengajak seluruh warganya untuk peduli dan membantu sesama. Terutama di bulan Ramadhan nanti.
“Mari saling membantu dan mempererat persaudaraan di bulan Ramadhan nanti,” ajak Mahyeldi,
Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini, akan cukup banyak warga yang terdampak. Hal ini juga akan semakin dirasakan pada Ramadhan nanti.
“Di waktu Ramadhan kita harapkan kedermawanan masyarakat dalam membantu mereka yang terdampak Covid-19,” tutur Mahyeldi.
Mahyeldi berharap, para dermawan membantu kaum dhuafa dan terdampak Covid-19 saat Ramadhan nanti. Berbagi di saat berbuka puasa dan sahur.
“Pemerintah juga tengah memikirkan upaya untuk pemulihan ekonomi mereka yang terdampak Covid-19, terutama untuk usaha dan bantuan modal ke depan setelah virus corona berlalu,” jelas Mahyeldi.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah turut merasakan duka mendalam atas meninggalnya warga terkonfirmasi positif Covid-19. Empati itu ditunjukkan walikota dengan mengantarkan langsung jenazah ke peristirahatan terakhir di kampung halaman, Nagari Talu, Talamau, Pasaman Barat, Kamis (16/04/2020).
“Kita bersama merasakan duka karena meninggalnya saudara kita karena wabah ini. Ini pelajaran agar ikhtiar kita semakin keras melawan pandemi virus coron,” kata Mahyeldi sesaat akan bertolak ke Pasaman Barat.
Menurut Buya, sapaan takzim Mahyeldi, telah empat kematian dari kasus Covid-19 di Kota Padang. Kasus kematian ini menjadi pelajaran untuk masyarakat agar lebih disiplin dan mematuhi imbauan pemerintah terkait pencegahan virus corona.
“(Kematian) ini pelajaran, agar kita semakin disiplin melindungi diri dari terinfeksi virus corona,” ujar Wali Kota Padang Mahyeldi yang didampingi Kepala BPBD Kota Padang Barlius.
Buya Mahyeldi berangkat sekira 9.30 WIB, hampir bersamaan dengan mobil jenazah. Jarak yang akan ditempuh lebih kurang 200 KM dari Kota Padang dengan waktu tempuh 3,5 jam.
“Ini bentuk empati kita terhadap keluarga almarhum, karena kita tahu sebagian dari keluarga tidak bisa mengantarkan. Bahkan istri almarhum juga sedang menjalani isolasi karena positif corona,” ucap Buya.
Sementara itu, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang Gustavianof menyebutkan, almarhum berinisial A (62 tahun) adalah warga Kota Padang yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
“Almarhum meninggal dunia pagi tadi setelah mendapat perawatan sekitar lima hari di Rumah Sakit M Djamil Padang,” katanya. (Prokopim Padang).
Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) resmi mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat besok, Kamis (16/4/2020). Hal ini menyusul disetujuinya rencana penerapan PSBB oleh 19 kabupaten dan kota di Sumbar.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan bahwa seluruh bupati dan walikota setuju rencana penerapan PSBB tersebut. Maka berkas dan kajiannya akan diserahkan kepada Menteri Kesehatan untuk meminta persetujuan.
“Jika berkas rencana penerapan PSBB ini disetujui, maka PSBB akan bisa diterapkan pada 21 April mendatang,” katanya kepada wartawan saat video conference dengan seluruh bupati dan walikota terkait penerapan PSBB di Sumbar, Rabu (15/4/2020).
Gubernur beranggapan PSBB harus segera diterapkan di Sumbar untuk menekan angka penyebaran covid-19.
Selain itu, Irwan juga menegaskan agar bupati dan walikota se-Sumatra Barat untuk mengimbau seluruh masyarakat agar dapat melaksanakan PSBB ini secara disiplin.
“Jangan melakukan perjalanan ke luar daerah, tidak mengadakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, pembatasan penumpang pada angkutan umum, pembatasan pengunjung pasar, tempat hiburan, restoran dan hotel di seluruh wilayah di sumbar,” jelasnya.
Dirinya menegaskan masyarakat hanya diperbolehkan keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok dan pergi berobat ke rumah sakit, selain itu tidak diperbolehkan.
PSBB ini akan dijaga secara ketat oleh TNI dan Polri, jika ada pelanggaran akan diberikan sanksi oleh pemerintah setempat.
Ia juga menekankan kepada bupati dan walikota agar mendukung secara penuh personil TNI dan Polri yang bertugas di seluruh wilayah posko yang sudah ditentukan dan memberikan fasilitas kepada seluruh petugas posko di masing-masing daerah.
Selanjutnya Pemerintah Sumbar juga akan memperketat aktivitas di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dengan cara mendata seluruh penumpang yang datang dari zona merah atau daerah terjangkit covid-19.
Warga terpapar (positif) virus corona (Covid-19) dibantu Pemerintah Kota Padang. Mereka yang positif Covid-19 dibantu sembilan bahan pokok (pokok).
“Kita sudah menyalurkan bantuan kepada warga yang positif Covid-19,” kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah,
Penyerahan bantuan dilakukan sejak beberapa hari belakangan. Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban warga yang terkena Covid-19.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Afriadi menyebut pihaknya telah menyerahkan 30 paket kepada 30 kepala keluarga (KK) positif Covid-19 dan diantarkan langsung ke rumah masing-masing. Paket berisi sembako diantar sesuai data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Padang.
“Bantuan sudah kita antarkan ke rumah masing-masing. Namun karena alasan warga yang positif tidak bisa beradaptasi, bantuan kita serahkan ke RT setempat,” jelas Afriadi.
Bantuan sembako yang diberikan berupa beras, minyak goreng, teh, kecap, dan lainnya. Bantuan tersebut berasal dari dana APBD Kota Padang.
“Siapa yang positif Covid-19 akan kita bantu sesuai data dari DKK,” tukasnya.(*)
Dukungan penangangan dan pencegahan wabah virus corona (Covid-19) di Kota Padang terus mengalir.Kali ini, Rabu (15/4/2020) bantuan yang datang berupa 2 bilik disinfektan otomatis yang diserahkan oleh Universitas Bung Hatta (UBH) yang berkolaborasi dengan Koperasi Saudagar Minang Raya (SMR) Sumatera Barat kepada Pemerintah Kota Padang.
Penyerahan ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima oleh kedua bela pihak di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang. Pihak pertama oleh Koordinator Wilayah Koperasi SMR Marlina dan Dekan Fakultas Teknik Industri UBH Dr. Hidayat serta pihak kedua oleh Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang, kami ucapkan terimakasih dan apresiasi atas kepedulian sosial yang ditunjukan oleh SMR dan UBH terhadap upaya percepatan penanganan kasus covid-19 di Kota Padang. Semoga dua bilik dinsfektan ini dapat digunakan dengan baik guna memutus mata rantai penyebaran virus corona di kota ini,” sebutnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Sumatera Barat Saudagar Minang Raya Marlina berharap, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban Pemko Padang mengatasi wabah virus corona yang menjadi pandemi saat ini.
“Mudah-mudahan bantuan yang dberikan ini dapat bermanfaat. Dan kita tentunya sangat berharap wabah virus corona di Kota Padang dapat teratasi sehingga aktivitas masyarakat kembali normal,” imbuhnya.
Dikesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknik Industri UBH, Dr. Hidayat juga mengatakan, dalam upaya melawan virus corona, kampus Bung Hatta juga telah memberikan bantuan kepada masyarakat, mahasiswa. Selain itu UBH juga memproduksi hand Sanitizer yang juga telah didistribusikan kepada beberapa kecamatan di Kota Padang.
“Universitas Bung Hatta sangat ingin berkontribusi membantu pemerintah Kota Padang melawan penyebaran covid-19. Tentunya sesuai dengan kapasitas yang kami miliki. Alhamdulillah hari kita telah berikan dua buah bilik disinfektan yang bekerja sama denga Koperasi Saudagar Minang Raya,” ungkapnya.
Juga hadir dikesempatan itu, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekdako Padang Swesti Fanloni, unsur BPBD Kota Padang dan lainnya. (Prokopim Padang)
Dalam upaya penanganan penyebaran virus corona (covid-19) di Kota Padang, bagi masyarakat Kota Padang saat ini sudah tersedia tempat karantina bagi yang terindikasi terpapar virus tersebut.
Hal itu mengemuka saat Wali Kota Padang Mahyeldi menerima kunjungan Koordinator Karantina covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar), Syafrizal di Balai Kota Padang, Rabu (15/4/2020).
Dalam kesempatan itu juga nampak hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis.
Syafrizal dalam penyampaiannya mengatakan, dalam kesempatan ini ia sengaja melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Kota Padang terkait tempat karantina yang telah disediakan Pemprov Sumbar untuk masyarakat yang terpapar covid-19 dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau pun dinyatakan positif ringan covid-19.
Disediakannya sejumlah lokasi karantina ini diungkapkannya, sebagai bentuk upaya pengendalian sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus corona ke masyarakat.
“Untuk di Kota Padang sendiri Pemprov Sumbar sudah menyediakan sebanyak 3 lokasi karantina bagi yang terpapar covid-19 positif ringan. Diantaranya di Asrama Diklat BPSDM Padang Besi Kecamatan Lubuk Kilangan, lalu di Gedung UPTD Balatkop Dinas Koperasi dan UMNKM di Ulak Karang Utara Kecamatan Padang Utara dan di Gedung Asrama Diklat Bapelkes Dinas Kesehatan Sumbar Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun. Kemudian satu lokasi untuk tempat karantina orang dengan status ODP yaitu di Gedung UPTD BPP (Balai Pelatihan dan Penyuluhan) Dinas Tanaman Pangan, Holticultura dan Perkebunan Sumbar Jl. Raya Padang – Indarung No.KM. 8, Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan,” paparnya.
Lebih lanjut Syafrizal menjelaskan, penyediaan tempat karantina ini dilakukan agar masyarakat yang diduga terindikasi terpapar covid-19 meski berstatus ODP agar bisa melakukan karantina di tempat yang disediakan. Hal ini guna memantau apakah positif atau negatif terjangkit virus corona tersebut.
“Untuk masyarakat yang berstatus ODP dan melakukan karantina di tempat yang sudah disediakan ini kita sudah menyediakan dengan satu kamar per orang. Kemudian seiring berjalannya proses karantina lalu ditemukan ciri-ciri sudah positif covid-19 ringan, maka ia akan kita pindahkan ke tempat karantina covid-19 ringan,” terang Syafrizal.
Kepala Biro Administrasi Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Sumbar itu menambahkan, untuk tempat karantina tersebut tersedia fasilitas dan pelayanan yang prima, semuanya gratis alias ditanggung oleh Pemprov Sumbar. Hal ini berdasarkan keluarnya Surat Edaran Nomor:360/357/BPBD-2020 yang ditandatangani Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
“Jadi bagi pasien yang melakukan karantina akan dilayani dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang prima. Mulai untuk kebutuhan makan sehari-hari ditanggung, ditangani petugas kesehatan, baju dicucikan dan kamarnya juga dibersihkan. Sehingga kita tinggal istirahat saja di sana sambil isolasi.
Untuk prosedur pendaftaran karantina di beberapa tempat yang disediakan tersebut jelas Syafrizal, jika ada yang memiliki ciri-ciri terpapar covid-19 tinggal meminta surat keterangan dari Puskesmas atau dari pemerintah setempat. Kemudian langsung mengunjungi tempat karantina yang ditentukan dan melapor kepada penanggung jawab tempat karantina.
“Kita tentu berharap dan juga mengimbau, bagi masyarakat Kota Padang yang berstatus ODP dan saat ini tengah melakukan isolasi mandiri di rumahnya, agar lebih baik melakukan isolasi di tempat karantina yang sudah disediakan ini. Dengan demikian kita lebih aman, karena kalau kita sudah berstatus ODP namun masih berada di rumah besar kemungkinan bisa berpindah ke orang lain,” pungkasnya.
Sementara itu Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengaku sangat menyambut baik atas telah disediakannya beberapa lokasi karantina dari Pemprov Sumbar bagi masyarakat Kota Padang yang dicurigai terpapar covid-19 tersebut.
“Untuk itu kita minta masyarakat Kota Padang yang masuk dalam status ODP covid-19 untuk melakukan karantina di tempat yang sudah disediakan oleh Pemprov Sumbar tersebut sesuai spesifikasi kondisi masing-masing. Saya telah menginstruksikan hal ini kepada para camat se-Kota Padang untuk melakukan sosialisasi terkait ini,” tukuk wako.(David/Rengga/Prokopim/Padang)
Dalam upaya penanganan penyebaran virus corona (covid-19) di Kota Padang, bagi masyarakat Kota Padang saat ini sudah tersedia tempat karantina bagi yang terindikasi terpapar virus tersebut.
Hal itu mengemuka saat Wali Kota Padang Mahyeldi menerima kunjungan Koordinator Karantina covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar), Syafrizal di Balai Kota Padang,
Dalam kesempatan itu juga nampak hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis.
Syafrizal dalam penyampaiannya mengatakan, dalam kesempatan ini ia sengaja melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Kota Padang terkait tempat karantina yang telah disediakan Pemprov Sumbar untuk masyarakat yang terpapar covid-19 dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau pun dinyatakan positif ringan covid-19.
Disediakannya sejumlah lokasi karantina ini diungkapkannya, sebagai bentuk upaya pengendalian sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus corona ke masyarakat.
“Untuk di Kota Padang sendiri Pemprov Sumbar sudah menyediakan sebanyak 3 lokasi karantina bagi yang terpapar covid-19 positif ringan. Diantaranya di Asrama Diklat BPSDM Padang Besi Kecamatan Lubuk Kilangan, lalu di Gedung UPTD Balatkop Dinas Koperasi dan UMNKM di Ulak Karang Utara Kecamatan Padang Utara dan di Gedung Asrama Diklat Bapelkes Dinas Kesehatan Sumbar Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun. Kemudian satu lokasi untuk tempat karantina orang dengan status ODP yaitu di Gedung UPTD BPP (Balai Pelatihan dan Penyuluhan) Dinas Tanaman Pangan, Holticultura dan Perkebunan Sumbar Jl. Raya Padang – Indarung No.KM. 8, Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan,” paparnya.
Lebih lanjut Syafrizal menjelaskan, penyediaan tempat karantina ini dilakukan agar masyarakat yang diduga terindikasi terpapar covid-19 meski berstatus ODP agar bisa melakukan karantina di tempat yang disediakan. Hal ini guna memantau apakah positif atau negatif terjangkit virus corona tersebut.
“Untuk masyarakat yang berstatus ODP dan melakukan karantina di tempat yang sudah disediakan ini kita sudah menyediakan dengan satu kamar per orang. Kemudian seiring berjalannya proses karantina lalu ditemukan ciri-ciri sudah positif covid-19 ringan, maka ia akan kita pindahkan ke tempat karantina covid-19 ringan,” terang Syafrizal.
Kepala Biro Administrasi Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Sumbar itu menambahkan, untuk tempat karantina tersebut tersedia fasilitas dan pelayanan yang prima, semuanya gratis alias ditanggung oleh Pemprov Sumbar. Hal ini berdasarkan keluarnya Surat Edaran Nomor:360/357/BPBD-2020 yang ditandatangani Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
“Jadi bagi pasien yang melakukan karantina akan dilayani dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang prima. Mulai untuk kebutuhan makan sehari-hari ditanggung, ditangani petugas kesehatan, baju dicucikan dan kamarnya juga dibersihkan. Sehingga kita tinggal istirahat saja di sana sambil isolasi.
Untuk prosedur pendaftaran karantina di beberapa tempat yang disediakan tersebut jelas Syafrizal, jika ada yang memiliki ciri-ciri terpapar covid-19 tinggal meminta surat keterangan dari Puskesmas atau dari pemerintah setempat. Kemudian langsung mengunjungi tempat karantina yang ditentukan dan melapor kepada penanggung jawab tempat karantina.
“Kita tentu berharap dan juga mengimbau, bagi masyarakat Kota Padang yang berstatus ODP dan saat ini tengah melakukan isolasi mandiri di rumahnya, agar lebih baik melakukan isolasi di tempat karantina yang sudah disediakan ini. Dengan demikian kita lebih aman, karena kalau kita sudah berstatus ODP namun masih berada di rumah besar kemungkinan bisa berpindah ke orang lain,” pungkasnya.
Sementara itu Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengaku sangat menyambut baik atas telah disediakannya beberapa lokasi karantina dari Pemprov Sumbar bagi masyarakat Kota Padang yang dicurigai terpapar covid-19 tersebut.
“Untuk itu kita minta masyarakat Kota Padang yang masuk dalam status ODP covid-19 untuk melakukan karantina di tempat yang sudah disediakan oleh Pemprov Sumbar tersebut sesuai spesifikasi kondisi masing-masing. Saya telah menginstruksikan hal ini kepada para camat se-Kota Padang untuk melakukan sosialisasi terkait ini,” tukuk wako.(Prokopim/Padang)
Pemerintah Kota Padang menyambut baik keinginan Hotel Grand Zuri Padang menjadi tempat isolasi mandiri bagi tenaga medis yang menangani pasien covid-19 di Kota Padang.
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang Mahyeldi saat mendengarkan paparan dari General Menegar Hotel Grand Zuri Padang Surni Yanti, di hotel setampat,
Mahyeldi menambahkan, jika RSUD dr. Rasidin yang telah ditetapkan menjadi rumah sakit khusus covid-19 mulai beroperasi. Tentunya akan membutuhkan tempat bagi tenaga medis untuk isolasi mandiri.
“Kita sangat menyambut baik jika hotel Grand Zuri dijadikan tempat isolasi mandiri bagi tenaga medis. Asalkan bisa sesuai dengan aturan dan Standar Operasional (SOP) yang telah ditetapkan ,” jelasnya.
Selanjutnya, Wali Kota Padang Mahyeldi juga mengharapkan dukungan dari seluruh karyawan Grand Zuri untuk tetap mematuhi instruksi dan imbauan yang dikeluarkan Pemko Padang. Termasuk mewajibkan masyarakat mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
“Kunci agar bisa menekan penyebaran virus corona adalah bagaimana mendisiplinkan diri sendiri mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Dengan tetap mengenakan masker, melakukan sosial dan physical distancing, mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir dan menjaga kondisi tubuh. Insha Allah penyebaran virus corona dapat ditekan,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Hotel Grand Zuri Padang Surni Yanti mengungkapkan, dirinya telah mendapat izin dari owner jika hotel Grand Zuri dijadikan sebagai tempat untuk tenaga medis covid-19 untuk isolasi mandiri di Kota Padang.
“Jika keinginan kami disetujui oleh Pemko Padang, kami akan menutup hotel untuk tamu reguler. Kami akan menerapkan prosedur, SOP dan protokoler yang telah kami rancang dan siapkan untuk penanganan Covid-19,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Wali Kota Padang Mahyeldi, Kepala BPBD Barlius, Kabag Umum Budi Payan, Kabag Protokol Amrizal Rengganis dan Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Padang dr. Melinda Wilma . (Prokopim Padang).
PADANG -HARIANPAUH5.CAR.BLOG-Walikota Padang Mahyeldi mengatakan sebanyak 103 kartu keluarga yang terdampak coronavirus disease 2019 atau Covid-19 akan mendapatkan bantuan berupa uang tunai.
Bantuan ini akan diserahkan oleh petugas kelurahan masing-masing, di wilayah Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
“Totalnya yang dapat bantuan 103 ribu kartu keluarga. Kalau misalnya, dikali lima orang dalam setiap keluarga, artinya sebanyak 500 orang atau lebih separuh dari jumlah penduduk yang mendapat bantuan,” kata Mahyeldi, Senin (13/4/2020).
Mahyeldi menambahkan bantuannya berupa uang tunai dengan besaran sesuai dengan kebijakan pemerintah provinsi (Pemprov) Sumbar.
“Bantuannya yang diberikan berupa uang, untuk jumlahnya sama dengan dibagikan dengan provinsi Sumbar. Untuk saat ini kita baru berangkat dari data BDT,” kata Mahyeldi.
Menurutnya, untuk tahapan awal, bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak covid-19 berdasarkan basis data terpada (BDT) Kemensos.
“Tadi sudah saya tanda tangani surat ketetapannya (SK) yang nanti untuk teknis diatur dengan dinas sosial. Mudahan dalam waktu dekat bisa dibagikan kepada semua yang terdampak,” Kata Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan bantuan berupa uang dilakukan guna lebih memudahakan dalam mendistribusikannya.
Serta uang akan meningakatkan daya beli pedagang serta menggerakan perekonomian masyarakat.
“Bantuan dalam bentuk uang, sehingga dengan uang lebih menggerakan ekonomi di tempat tinggal mereka dan meningkatkan daya beli masyarakat dengan transaksi jual beli,” ungkapnya.
Editor: afrizal
Mobil Rombongan Polres Dharmasraya Alami Kecelakaan Tunggal saat Hendak Sosialisasi Covid-19
2020/04/14 19:41
Dharmasraya — HARIANPAUH5.CAR.BLOG
Mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid 19 di kabupaten Dharmasraya, Polres Dharmasraya melakukan kegiatan gabungan bersama TNI dan pemerintah daerah dengan menyisir tempat- tempat keramaian memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Malang yang tidak dapat dihindarkan satu unit mobil Binmas Polres Dharmasraya mengalami kecelakaan tunggal di jalan poros Jorong Sitiung Agung, Kenagarian Sitiung, Kecamatan Sitiung, Selasa ( 14/4) sekira pukul 13.00 WIB saat melakukan himbauan Covid-19.
Informasi yang didapatkan, kecelakaan tersebut diduga karena sopir kelelahan dan hilang kendali. Mobil tersebut dikendarai, Bribka Edi Mouaris. Tidak ada korban nyawa dalam peristiwa itu, namun anggota Polres Dharmasraya yang berada dalam mobil itu mengalami luka- luka dan patah kaki dan korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sungai Dareh ( RSUD) dan Puskesmas Kecamatan Sitiung, untuk mendapat perawatan medis.
“Saya ada dilokasi kejadian, cerita yang saya dengar dari beberapa orang polisi menyebutkan, pihak kepolisian melakukan himbauan kepada masyarakat untuk menghindari keramaian. Ketika tiba di jalan poros Jorong Sitiung Agung, Kenagarian Sitiung, Kecamatan Sitiung, mobil Binmas oleng dan terbalik,” ungkap salah seorang saksi mata, Anas dan Fanji, saat dikonfirmasi Singgalang.
Lanjutnya, pihak kepolisian ini melakukan himbauan di wilayah Sungai Rumbai, Pasar Ampalu, kemudian lanjut ke Kecamatan Pasar Sitiung.
“Belum sampai ke Pasar Kecamatan Sitiung, mobil itu oleng dan terbalik,” pungkasnya.
Sementara Kasat Lantas Polres Dharmasraya Iptu Feri Yuzaldi saat dikonfirmasi melalui telepon genggam mengatakan, bahwa mobil Binmas tersebut slip dipinggir jalan, kemudian terbalik, dan korban ada 6 orang. 3 orang dilarikan ke Puskesmas Sitiung, dan 3 orang lagi ke RSUD Sungai Dareh.
“Kecepatan kendaraan 40 kilometer per jam, dan alhamdulillah tidak korban nyawa, hanya luka- luka ringan, dan semua sudah pulang ke rumah masing- masing. Kegiatan itu adalah himbauan kepada masyarakat untuk menghidari keramaian plus bagi- bagi masker,” pungkasnya.
Terpisah tim medis RSUD Sungai Dareh Dharmasraya, Dr.Lala mengatakan, anggota polisi yang masuk RSUD tiga orang, yakni Syahrial mengalami patah kaki, Zainal Arifin mengalami luka ringan dan Azra Wahyudi mengalami, cedera bahu.
“Semua pasien laka lantas sudah diperboleh pulang, dan dianjurkan untuk rawat jalan,” pungkasnya. (Nd)
PADANG – HARIANPAUH5.CAR.BLOG Satu pasien positif Corona Virus Disease (COVID-19) di Kota Padang Sumatera Barat, Selasa, meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Yos Sudarso Padang.
“Yang bersangkutan berasal dari Kelurahan Pasir Nan Tiga, Kecamatan Koto Tangah, untuk riwayat kontak masih dalam penelusuran,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani di Padang, Selasa (14/4).
Menurut dia yang meninggal dunia merupakan pasien terkonfirmasi positif ke-32 dan sudah dimakamkan sesuai dengan prosedur pemakaman COVID-19.
Selain itu, ia menjelaskan, pada hari ini terdapat satu lagi warga Padang terkonfirmasi positif yang berasal dari Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lubuk Begalung.
“Rencananya besok akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan dan isolasi,” ujarnya.
Ia menyampaikan hingga saat ini jumlah kecamatan yang masuk zona merah karena ada kasus positif menjadi tujuh dengan sebaran di setiap kelurahan yaitu dua orang masing-masing di Kelurahan Andalas, Indarung dan Ujung Gurun serta satu orang masing-masing di Kubu Marapalam, Gunung Pangilun, Batang Kabung Ganting, Ikur Koto, Pasir Nan Tiga, Kuranji, Pasir Nan Tigo, Anduring, Lubuk Lintah, dan Tanjung Saba Pitameh.
Sementara di Kelurahan Jati tercatat lima orang, Pisang empat orang, dan masing-masing tiga orang di Sawahan dan Lubuk Buaya.
Menyikapi hal ini ia kembali mengingatkan masyarakat sekitar tidak perlu panik namun tetap waspada dan memakai masker keluar rumah.
“Tidak perlu pula takut lewat di depan rumah warga yang positif karena virus corona tidak menular lewat udara,” kata dia.
Ia menjelaskan corona hidup di inangnya yaitu manusia dan virus ada di dalam saluran pernafasan dalam cairan, ketika ada yang batuk maka disarankan menutup mulut dengan tisu atau sapu tangan.
Menurut dia, yang perlu dilakukan agar tidak tertular adalah selalu menggunakan masker dan melakukan pembatasan sosial untuk menghindari terkena droplet atau cairan dari mulut dari pasien yang positif.
“Jarak droplet itu paling kurang satu meter, jadi jarak aman dengan orang lain minimal satu meter,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Padang hingga 14 April 2020 terdapat 2.899 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 294 orang tanpa gejala, 13 orang dalam pemantauan, 48 pasien dalam pengawasan, 33 positif, 3 meninggal, 12 negatif, 4 orang sembuh dan 3 orang menunggu hasil uji swab.
PADANG – HARIANPAUH5.CAR.BLOG Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Padang portal tentang harga gula pasir merangkak naik di sejumlah pasar di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
1. Harga Gula Pasir Merangkak Naik, Rp 20 Ribu Per Kilogram, Diperdag Padang Akan Gelar Operasi Pasar
Harga gula pasir merangkak naik di sejumlah pasar di Kota Padang.
Pedagang Gula di Pasar Raya Padang bernama Fadli (40) mengatakan harga gula mengalami kenaikan sejak beberapa hari belakangan.
Pedagang Gula Pasir
Harga gula pasir tembus angka Rp 20.000 satu kilogram.
Sebelumnya harga gula pasir Rp18.000.
“Harga gula normalnya Rp13 ribu satu kilogram. Lalu naik menjadi Rp 18 ribu satu kilogram. Lalu naik lagi menjadi Rp20 ribu,” kata Fadli, Minggu (12/4/2020).
Fadli mengatakan harga gula naik dikarenakan kurang pasokan gula dari distributor atau agen gula.
Lanjutnya, kenaikan harga gula juga berpengaruh pada daya beli masyarakat Kota Padang.
Sejumlah pengusaha di Padang tergerak hati membagikan bantuan pada saat pandemi virus corona (Covid-19). Bantuan tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kota Padang, Selasa (14/4/2020), untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Tercatat, lima pengusaha di Padang menyerahkan bantuan kepada Wali Kota Padang di kediaman dinasnya. Bantuan berupa sembako, Alat Pelindung Diri (APD), dan lainnya itu diterima Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah.
“Alhamdulillah, bantuan datang silih berganti. Terimakasih atas kepeduliannya terhadap musibah yang terjadi,” kata wali kota saat menerima bantuan dari lima pengusaha tersebut.
Lima perusahaan yang menyerahkan bantuannya diantaranya yakni L’ile Chocolate, CV Maju Harapan Jaya, PT Itan Sukses Inspirasi, CV Teratai Mekar, PT Dipo Internasional Pahala Otomotif, serta Bu Yeti.
Priscilla Raisa yang mewakili seluruh pengusaha tersebut, menyebut bahwa bantuan diberikan kepada mereka yang terdampak Covid-19. Terutama bagi mereka yang berada di garda terdepan, seperti petugas kesehatan dan lainnya.
“Kita berikan bantuan ini supaya mereka tetap semangat,” jelas pemilik L’ile Chocolate itu.(*)
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah menyebut, disiplin terhadap diri akan mampu membentengi diri dari virus corona (Covid-19). Karena itu Mahyeldi mengajak warganya untuk menerapkan hidup disiplin.
“Kuncinya disiplin terhadap diri,” kata wali kota di kediaman dinasnya, Selasa (14/4/2020).
Disiplin yang harus dilakukan yakni dengan tetap mengenakan masker. Kemudian melakukan physical distancing, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga kondisi tubuh.
“Ini yang harus kita maksimalkan,” tegas Mahyeldi.
Dikatakan Mahyeldi, penyebaran virus corona di Padang sudah penyebaran lokal. Melalui orang ke orang. Sebelumnya penyebaran virus ini dari luar, ketika ada yang datang dari daerah terjangkit.
“Karena itu kita mesti mendisiplinkan diri,” ujar wali kota.(*)
Gubernur Sumatra Barat mengatakan batal mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Kota Padang dan Kota Bukittinggi.
Menurut, Gubernur Irwan Prayitno setelah melakukan kajian ulang pihaknya akan mengajukan PSBB untuk tingkat provinsi. Ia menjelaskan penularan virus tidak hanya di kota-kota tertentu saja, melainkan sudah antar kota dan kabupaten di Sumatra Barat.
“Kita tidak jadi mengusulkan kota dan kabupaten. Kita akan mengusulkan PSBB untuk provinsi (sumbar),” kata Irwan Prayitno di Kantor Gubernur Sumatera Barat di Padang, Selasa (14/4/20).
Sebelum mengajukan PSBB ke Kementerian Kesehatan, Pemprov Sumbar harus meminta persetujuan Pemko dan Pemkab terlebih dahulu. Karena bila PSBB disetujui oleh pemerintah pusat maka yang akan terlibat menerapkan aturan itu adalah Pemko dan Pemkab.
Irwan menambahkan Pemprov Sumbar juga menyiapkan plan B bila rencana pengajuan PSBB ditolak oleh Pemko dan Pemkab atau pun Kemenkes RI. Rencana kedua adalah sumbar akan melakukan pembatasan orang sesuai dengan PP 21 terkait pembatasan orang.
Untuk melakukan pembatasan orang menurut Irwan tidak perlu meminta izin kepada Kemenkes.
“Itu kita sendiri yang akan melakukan tanpa harus ijin menteri. Karena untuk membatasi gerak orang di daerah kita,” ucap Irwan Prayitno.
PSBB melingkupi pembatasan sejumlah kegiatan penduduk tertentu dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi COVID-19.
Kriteria wilayah yang menerapkan PSBB adalah memiliki peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat penyakit COVID-19 secara signifikan dan cepat serta memiliki kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa di wilayah atau negara lain.
Sementara itu Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah setuju dengan pengajuan PSBB yang diberlakukan untuk provinsi, karena menurutnya jika hanya diberlakukan di Padang atau Bukittinggi hal itu tidak akan efektif.
“Penyebaran di Kota Padang itu sudah antar kota dan kabupaten yang lain di Sumbar. Jadi ada 2 cluster sekarang dan salah satunya adalah cluster antar kota dan kabupaten,” ungkap Mahyeldi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berencana mengusulkan kota Padang dan kota Bukittinggi ke pemerintah pusat untuk dijadikan daerah penerapan hukum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan rencana tersebut akan diusulkan mengingat semakin banyaknya warga di dua kota itu yang terkonfirmasi positif virus corona disease (Covid-19).
kegiatan ekspor komuditas pertanian kelapa Sumatra Barat (Sumbar) tetap diminati oleh pasar asing. Pandemi virus corona atau covid-19 tidak mempengaruhi turunnya permintaan produk kelapa oleh pasar global.
Kepala Karantina Pertanian Padang, Eka Darnida Yanto mengatakan kelapa merupakan salah satu komoditas pertanian utama di Sumbar. Produk turunannya pun sangat diminati pasar global. Walaupun di tengah pandemi Covid-19, tidak mempengaruhi turunnya permintaan untuk produk turunan kelapa di Sumbar.
Produk olahan kelapa asal Sumbar pada Senin (13/4/2020) kembali diekspor yaitu air kelapa sebanyak 16 ton senilai Rp304 juta, santan kelapa sebanyak 67,2 ton senilai Rp1,23 miliar dan 25 ton kelapa parut senilai Rp304 juta dengan negara tujuan Inggris, Belanda dan Taiwan.
Sebelum diekspor, produk olahan kelapa PT. Bumi Sarimas Indonesia diperiksa Pejabat Fungsional Karantina Pertanian Padang, Martinus, A dan Elsa Pratiwi.
“Pejabat Karantina melakukan pemeriksaan fisik dan dokumen sesuai dengan SOP pelayanan di tengah wabah Convid-19 yang sudah disusun Karantina Pertanian Padang,” katanya di Padang, Senin (13/4/2020).
Tujuan pemeriksaan yaitu memastikan komoditas turunan kelapa tersebut bebas organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Setelah semua persyaratan dipenuhi, petugas pun menerbitkan (Phytosanitary Certificate).
Akibat tak mengindahkan imbauan pemerintah, sebanyak 22 remaja diamankan di Padang, Senin (13/4/2020) malam. Seluruh remaja ditertibkan karena melanggar jam malam.
“Ya, mereka kita amankan karena melanggar jam malam,” sebut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Padang, Alfiadi, Selasa (14/4/2020).
Sebanyak 22 remaja yang diantaranya 4 wanita, dan 18 pria itu diamankan di Mako Pol PP. Mereka dicokok di Flamboyan Baru, kawasan Pondok, Pasar Raya, serta di Permindo.
“Mereka diantaranya ada yang sedang menghisap lem dan minum minuman keras,” jelas Kasatpol PP.
Kasatpol PP Kota Padang terus mengimbau kepada seluruh warga untuk tidak keluar rumah pada malam hari. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kami akan terus patroli pada malam hari. Tetaplah di rumah, dan melakukan social distancing dan physical distancing,” tutur Alfiadi.(pemko Padang )
Pemerintah Kota Padang tengah mendata warganya yang berkecukupan (kaya). Ini bertujuan untuk membantu warga lain yang kurang mampu dan terdampak virus corona (Covid-19).
“Kebijakan pemerintah untuk tidak beraktifitas di luar rumah dan dampak yang ditimbulkan akibat wabah ini telah memberi dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat karena tidak lagi bisa berusaha dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelas Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, Selasa (14/4/2020).
Dikatakan Mahyeldi, menanggulangi masalah tersebut, dilakukan pendataan warga yang terkena dampak ekonomi dan perlu segera diberi bantuan. Karena terbatasnya dana pemerintah, perlu diminta bantuan kepada orang yang dianggap berkecukupan / kaya / dermawan.
“Kita minta di masing-masing RT mendata dan mencatat mereka yang berkecukupan, by name by adress berserta nomor handphone,” imbau Mahyeldi.
Mahyeldi berharap, musibah pandemi Covid-19, dapat mengetuk hati siapa saja membantu warga yang terdampak.
“Harapan kita dengan kejadian ini akan terwujud kebersamaan, saling tolong menolong, menjaga persatuan dan bela negara,” ucap wali kota.(*)
Dukungan untuk percepatan penanganan virus corona atau covid-19 di Kota Padang terus mengalir. Kali ini dilihatkan oleh Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Padang.
Sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) dan kebutuhan lainnya pun diserahkan organisasi pemasaran tersebut kepada Pemerintah Kota Padang yang diterima Wali Kota Padang Mahyeldi di kediaman resminya,
Presiden IMA Chapter Padang, Darmawi menyebutkan, penyerahan bantuan ini merupakan bahagian dari aksi peduli IMA Chapter Padang dengan memberikan sebanyak 314 pcs baju azmat APD disertai 2.000 pcs masker, 200 pcs hand sanitizer, 600 pca surgical cap dan 120 millagros.
“Bantuan ini kita serahkan kepada pemko untuk diperuntukkan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah semua bantuan bersumber dari bantuan member-member kita. Kita harapkan dengan program dan upaya ini setidaknya turut membantu penanganan covid-19 di kota ini,” tuturnya.
Sementara itu Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyampaikan, atas nama Pemerintah Kota Padang mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas sumbangsih yang dilihatkan oleh IMA Chapter Padang tersebut. Selain itu orang nomor satu di Kota Padang itu pun juga mengapresiasi IMA Chapter Padang yang sebelumnya sudah memberikan bantuan serupa langsung kepada masyarakat melalui organisasi atau kelompok pengusaha masing-masing membernya.
“Alhamdulillah, kita sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh IMA Chapter Padang kali ini dan juga yang telah diberikan sebelumnya. Semoga bantuan ini mengurangi permasalahan kita di Kota Padang sekaitan kebutuhan dalam penanganan dan antisipasi covid-19,” ungkap wako dikesempatan itu.
Mahyeldi pun juga berharap hal serupa juga dapat diikuti kelompok-kelompok pengusaha atau perusahaan lainnya di Kota Padang.
“Sehingga dengan itu permasalahan yang kita hadapi saat ini (wabah covid-19) bisa teratasi secara baik tentunya,” tukasnya.
Lebih dari itu wali kota itu menekankan, di samping itu hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana seluruh masyarakat Kota Padang selalu menjaga kedisiplinan dalam penanganan wabah virus corona tersebut.
“Covid-19 ini akan bisa kita kurangi dan kita hentikan sangat bergantung sekali dengan kedisiplinan daripada kita semua. Ketika kita semua disiplin pakai masker, menerapkan physical distancing, pola hidup bersih dan sehat serta menyikapi semua imbauan pemerintah maka insya Allah, wabah ini dapat kita putus mata rantainya,” pungkas wako.
Dalam kesempatan itu dihadiri perwakilan member IMA Chapter Padang. Dari Pemko Padang sendiri dihadiri Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kabag Perekonomian Dan SDA Swesti Fanloni dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis. (Prokopim Padang)
Padang – Liputanpauh.blog.com Kasus positif virus corona atau Covid-19 di Kota Padang kembali bertambah 1. Hingga Senin (13/4/2020) siang, terdapat 31 warga yang terkonfirmasi terinfeksi corona di Kota Padang.
Pasien baru yang dinyatakan positif itu, diketahui orang tanpa gejala (OTG). Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimulayani Hamid
“Tambah satu orang. Dia OTG,” kata Ferimulayani kepada langgam.id, Senin (13/4/2020).
Berdasarkan riwayatnya, kata Ferimulyani, pasien ini diketahui baru pulang dari Jakarta. Saat ini pasien sudah dirawat di RSUP M Djamil Padang.
Penambahan satu kasus ini berada di wilayah Kelurahan Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah. Dengan demikian, total keseluruhan di Kota Padang yang terdampak bertambah 15 kelurahan.
Sementara untuk kecamatan yang masuk zona merah sebanyak delapan. Di antaranya Kecamatan Koto Tangah, Padang Barat, Padang Timur, Padang Utara, Pauh, Kuranji, Lubuk Begalung dan Lubuk Kilangan. (SPR)
Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unand. (Dok Humas Unand)
Padang – Harianpuah5.car.blog Rumah Sakit PendidikanUniversitas Andalas (RSP Unand) akan digunakan untuk pasien terinfeksivirus corona atau Covid-19 mulai Senin (12/04/2020).
“Insya Allah besok Senin 13 April, rumah sakit Unand ini sudah bisa menerima pasien positif Covid-19,” ujar Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno saat kunjungan ke RS Unand Minggu (12/4/2020)
Kunjungan Gubernur Sumbar diterima Rektor Unand Yuliandri, Direktur Utama RSP Unand Yevri Zulfikar, Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra dan sejumlah tim Satgas Covid-19 Unand.
Irwan juga sempat mengunjungi ruang laboratorium dan ruang isolasi pasien Covid-19. Katanya, semua kelengkapannya berfungsi dengan baik. Sehingga rumah sakit ini bisa bekerja dengan optimal.
Ia mengatakan, RSP Unand juga memiliki para dokter ahli, perawat dan alat pendukung dalam penanganan pasien Covid-19. Upaya ini tentu memberikan kabar gembira bagi masyarakat Sumbar.
“Jadi masyarakat tidak perlu cemas, tim medis sudah ketemu saya, mereka bilang semua sudah siap. besok kita sudah bisa menerima pasien,” ujarnya dalam rilis yang diterima langgam.id.
Direktur Utama RSP Unand Yevri Zulfikar mengatakan, apabila ada lonjakan pasien Covid-19 secara bersamaan, rumah sakitnya tetap akan berupaya untuk menambah ruangan.
“Kami berharap Tim Satgas Covid-19 bisa bersinergi dengan tim medis kami, terutama dalam penyediaan APD yang menjadi salah satu syarat utama dalam penanganan pasien Covid-19,” ujarnya. (SRP)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang meralat lokasi asal kecamatan penambahan 6 pasien positif Covid-19 yang telah diumumkan pagi tadi,
Kepala Dinkes Kota Padang, Feri Mulyani saat dikonfirmasi mengatakan, 4 pasien baru bukan berasal dari Kecamatan Kuranji, Kelurahan Pasar Ambacang, melainkan berasal dari Kecamatan Pauh.
“Kita ralat, bukan dari Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji. Tapi 4 kasus ini terkonfirmasi di Kecamatan Pauh, lokasinya di Kelurahan Pisang,” terang dia kepada Rakyat Sumbar, pukul 18.08 WIB, tadi.
Kepala Dinkes Kota Padang, Feri Mulyani.
Feri menjelaskan, 4 orang positif di Kelurahan Pisang merupakan satu keluarga. Mereka terjangkit dari salah satu anggota keluarganya yang memiliki riwayat kontak dengan salah satu pasien positif saat berada di Jakarta.
“Dari 4 orang positif ini, 2 dirawat di RSUP M. Djamil Padang, 2 lagi isolasi mandiri di rumah,” jelas Feri.
Secara keseluruhan penambahan kasus Covid-19 di Padang total 6 kasus. Selain 4 di Pauh, 2 kasus lagi terkonfirmasi di Kecamatan Padang Barat, yang juga merupakan kasus pertama di wilayah itu.
“Dua orang positif yang di Padang Barat ini juga satu keluarga, mereka tidak ke rumah sakit, tapi perawatan di rumah,” tutup Feri.
Dengan konfirmasi 6 kasus baru, jumlah kasus positif Covid-19 menjadi 25 orang, dari sebelumnya 19 orang pada Sabtu lalu (11/4/2020). Dengan demikian jumlah kecamatan zona merah juga bertambah 2, menjadi total 8 kecamatan. (*)
Pemerintah Kota Padang menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Padang dalam rangka percepatan penanganan wabah virus corona (Covid-19) di Kota Padang.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Padang Mahyeldi, bertempat di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang,
Hadir, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Sekretaris Daerah Kota Padang Amasrul, Kajari Kota Padang Ranu Subroto, Polresta Padang, Kodim 0312/Padang, unsur Forkopimda dan beberapa pimpinan OPD dilingkup Kota Padang.
Berikut hasil keputusan rapat tersebut:
Kepada seluruh pelaku usaha/pedagang termasuk karyawan/pelayan dapat melakukan aktivitas usaha ekonomi setiap hari dengan mengguanakan masker dan melayani konsumen/ pelanggan/pembeli yang juga menggunakan masker
Pembatasan jam berjualan bagi seluruh pelaku usaha/pedagang hanya sampai dengan pukul 22.00 Wib setiap harinya.
Kepada pelaku usaha/pedagang dimintak untuk tidak menyediakan tempat duduk kepada konsumen/pelanggan untuk makan/minum ditempat, kecuali untuk menunggu layanan atau antrian makanan/minuman dibawah pulang dengan tetap memperhatikan aturan Physical Distansing
Kepada seluruh masyarakat yang berada di Kota Padang diminta untuk menerima dan melaksanakan keputusan ini demi percepatan penyelesaian dampak covid-19
keputusan ini ditetapkan dan berlaku sejak tanggal ditetapkan hingga waktu pemberhentian selanjutnya.
Sehubungan dengan keputusan tersebut, Wali Kota Padang Mahyeldi mengharapkan kepatuhan warga Kota Padang agar menaatinya keputusan bersama itu.
“Kami sangat mengharapkan sekali kesadaran masyakat untuk disiplin mematuhi semua instruksi dan imbauan yang telah dikeluarkan Pemko Padang sehingga mata rantai penyebaran virus corona ini dapat kita tekan,” ujarnya.
Mahyeldi mengungkapkan, Pemerintah Kota Padang juga tengah berupaya keras mengatasi penyebaran wabah virus corono di Kota Padang. Pemko Padang telah menyiapkan sejumlah anggaran untuk membatu masyarakat yang terdampak covid-19 terutama mengenai ekonomi mereka.
“Saat ini kita sedang menyiapkan data-data masyarakat yang terdampak ekonominya. Jika sudah selesai, bantuan akan kita bagikan,” jelasnya lagi.
Orang nomor satu di Kota Padang itu tak bosan-bosanya mengajak masyarakatnya untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Makan makanan bergizi, olah raga teratur, cuci tangan dengan air mengalir. Menerapkan Sosial Distancing, Physical Distancing serta terus meningkatkan kewaspadaan. “Kita akan terus upayakan sosialisasi bahaya virus Corona ini maksimal. Kita lihat peningkatan positif Corona di Kota Padang terus meningkat hari kehari,” tukuknya. (Prokopim Padang)
Pemerintah Kota Padang telah menyiapkan sejumlah tempat sebagai lokasi isolasi mandiri bagi warga yang terpapar Covid-19.
Namun, bagi mereka yang kesulitan melakukan isolasi mandiri di rumah, bisa diisolasi di tempat-tempat yang telah disediakan pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani mengatakan, sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Padang telah menyiapkan sejumlah tempat untuk isolasi atau karantina bagi mereka yang terpapar Covid-19.
Adapun tempat-tempat isolasi yang disediakan itu seperti gedung Bapelkes, gedung Badan Diklat BPSDM Pemprov Sumbar, Asrama Haji, Rusunawa Lubuk Buaya Pasia Nan Tigo dan Rumah Nelayan.
“Jadi bagi orang-orang yang tidak bisa isolasi di rumah karena keterbatasan ruangan yang ada, bisa melakukan isolasi di tempat-tempat yang telah disediakan oleh Pemrov dan Pemkot Padang,” ujar Ferimulyani,
Ferimulyani menambahkan tempat isolasi atau karantina tersebut dipersiapkan untuk memfasilitasi warga sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota Padang. (MC/June/MaF)
Hingga Minggu (12/4) positif korona sudah menyebar di tujuh kecamatan. Jumlah kasusnya pun naik dari sehari sebelumnya yakni menjadi 25 kasus terkonfirmasi dari sebelumnya 19.
Data dari Data dari dinkes.padang.go.id, kasus positif corona (covid-19) sebaran kasus itu pun bertambah. Sementara pasien yang sembuh masih 4 orang, PDP 38 orang dan OPD 16 orang.
BACA JUGA
Perlu Tindakan Masif Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19Pemkab Dharmasraya Lamban Realisasikan Anggaran Penanganan Covid-19Kabar Baik, Satu Pasien Covid-19 Pesisir Selatan Sembuh
Sebarannya, Kecamatan Padang Timur (11 orang). Rinciannya Kelurahan Jati 5 orang, Sawahan 3 orang, Andalas 2 orang, Kubu Marapalam 1 orang.
Kecamatan Kuranji (7 orang). Rinciannya, Pasar Ambacang 4 orang, Kuranji 1 orang, Anduring 1 orang dan Lubuk Lintah 1 orang.
Kecamatan Lubuk Begalung (1 orang), Kelurahan Tanjuang Saba Pitameh Nan XX 1 orang.
Kecamatan Koto Tangah (2 orang), Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto 1 orang dan Lubuk Buaya 1 orang.
Kecamatan Padang Utara (1 orang), Kelurahan Gunung Pangilun 1 orang.
Kecamatan Lubuk Kilangan (1 orang), Kelurahan Indarung.
Kecamatan Padang Barat (2 orang) Kelurahan Purus 2.
Sementara Kepala Dinkes Padang Fery Mulyani mengingatkan, perkembangan kasus covid-19 di Padang terus naik. Untuk itu kepada masyarakat untuk memakai masker. Lakukan social distancing dan jaga kebersihan. Selalu mencuci tangan dengan sabun. (yuke)
Jika iven nasional Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-16 tahun 2020 ditunda pelaksanaannya. Tidak demikian halnya dengan kegiatan Harganas.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membatalkan penyelenggaraan Harganas tahun 2020 di Kota Padang.
“Iya, pelaksanaan Harganas di Kota Padang dibatalkan,” kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah,
Mahyeldi menjelaskan, pembatalan Harganas dikarenakan situasi yang berkembang saat ini yakni karena adanya wabah Covid-19.
Pemerintah saat ini tengah fokus memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu juga adanya refocussing kegiatan, realokasi kegiatan dan lainnya untuk penanganan dampak Covid-19.
Sementara, pelaksanaan Penas-KTNA ke-16 diundur dalam jangka yang belum ditentukan. “Kapan waktunya ini belum pasti. Kemarin Pemprov Sumbar melalui dinas terkait mengirimkan surat ke Pusat. Apakah diundur hingga tahun 2021. Mudah-mudahan ada kejelasan selanjutnya,” tutur Mahyeldi.
Sebelumnya, pelaksanaan Penas-KTNA ke-16 akan dilaksanakan pada tanggal 20-25 Juni 2020, sementara Harganas pada 11 Juli 2020. (MC/June/MaF)
Penyerahan sembako Gubernur Sumbar bersama Forkopimda di Panti Asuhan Aisyiyah.
PADANG, HARIANPAUH5.COM —Pemerintah Provinsi Sumatera Barat selalu berusaha memastikan masyarakat yang terdampak langsung akibat penyebaran Corona (Covid-19) di beberapa Panti Asuhan. Salah satunya Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang, Kecamatan Kuranji, Padang. Gubernur Sumbar bersama Forkopimda hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam kondisi tanggap bencana saat pandemi Corona (Covid-19).
Untuk menyerahkan bantuan berupa paket sembako pada 14 Panti Asuhan berada di Kota Padang dan diserahkan langsung di Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang. Gubernur Sumbar bersama Forkopimda menyerahkan secara simbolis bantuan berupa paket sembako pada 14 Panti Asuhan yang berada di Kota Padang di Panti Asuhan Aisyiyah cabang Ampang, Sabtu (11/4/2020).
Hadir dalam penyerahan tersebut Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Amran SH MH, Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso, Kabinda Sumbar Nur Djatmiko dan instansi-instansi terkait lainnya.
“Pemberian bantuan ini di luar skema bantuan pemerintah, karena terkadang kita lupa masih ada Panti Asuhan kurang mampu akibat dampak yang ditimbulkan Bencana Nasional Covid-19,” ucap Irwan Prayitno pada kegiatan penyerahan bantuan kebutuhan pokok.
BACA JUGA
Pemkab Pasbar Serahkan Bantuan Sembako untuk 64 ODP PDP Asal Agam yang Meninggal Dunia Dinyatakan Negatif Corona
Penyaluran bantuan makanan dilakukan guna mencegah terjadinya kekurangan bahan makanan yang mengakibatkan kelaparan pada anak-anak yang tinggal di asrama dan panti asuhan menyusul adanya imbauan tetap berada di rumah akibat wabah virus corona. Gubernur Sumbar mengimbau pemerintah kabupaten kota agar segera memberikan perhatian kepada anak-anak dan orang tua yang hidup di Panti.
Bagaimana pun mereka juga ikut terdampak akibat wabah virus corona ini. “Saya berharap, hal ini ada perhatian secara riil dari pemerintah kabupaten kota. Secara intens pihaknya juga meminta kepada setiap Kepala Dinas ikut memperhatikan panti asuhan,” harapnya.
Selanjutnya, Gubernur menyampaikan, atas bantuan yang diberikan oleh semua Forkopimda merupakan dukungan yang sangat berarti bagi pemerintah karena yang paling utama sekarang adalah kerja sama dan sinergitas seluruh pihak. Bantuan yang diberikan dapat berdampak baik dan jadi pelipur di tengah kondisi bencana nasional yang sedang dihadapi Indonesia.
“Semoga dengan bantuan ini, orang tua dan anak-anak di panti asuhan tetap dapat menjalankan rutinitasnya dengan aman dan tenang. Semoga selalu muncul inisiatif dari masyarakat dan lembaga yang mampu untuk ikut serta memberi kontribusi meringankan beban masyarakat yang terdampak,” tambahnya.
Satpol PP Padang saat menjemput pasangan diduga berbuat mesum yang digerebek masyarakat, Sabtu (11/4/2020). – istimewa
HARIANPAUH5.COM, PADANG –Seorang mahasiswa di Padang harus menerima bogem setelah dirinya digerebek warga.
Pasangan mahasiswa ini diduga berbuat mesum dan sedang mabuk asmara.
Pasangan kekasih tersebut digerebek warga di sebuah kos-kosan di kawasan Ganting, Kecamatan Padang Timur, Sumatera Barat.
Kasat Pol PP Kota Padang, Alfiadi mengatakan pasangan tersebut mengaku sebagai mahasiswa perguruan tinggi swasta di Padang.
“Pasangan tersebut mengaku sebagai mahasiswa di salah satu universitas swasta di Padang. Laki-laki berinisial SW (26) asal Kepulauan Nias dan ND (25),” ujarnya, Sabtu (11/4/2020).
Alfiadi mengatakan keduanya mengaku berasal dari kampus yang sama di Kota Padang.
Ia menyebutkan yang mengamankan pasangan ini adalah warga setempat.
Saat dibawa ke Kantor Satpol PP Padang keadaan laki-laki sudah luka lebam.
HARI PERTAMA : HARI KEMARIN kita tidak bisa mengubah apapun yang telah terjadi, kita tidak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan, kita tak mungkin menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin, biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang ,lepaskan saja.
HARI KEDUA : HARI ESOK hingga mentari esok terbit kita tak tahu apa yang akan terjadi, kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari, kita tak mungkin sedih atau ceria esok hari, esok hari belum tiba, toh belum tentu esok hari kita merengkuhnya, biarkan saja ……
yang tersisa kini hanyalah hari ini, pintu masa lalu telh tertutup pintu masa depanpun belum tiba pusatkan saja diri kita untuk hari ini, kita dapat mengerjakan banyak hal hari ini, bila kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan ketakutan akan esok hari.
hiduplah hari ini, karena masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit, hiduplah apa adanya karena yang ada hanyalah hari ini, hari yang abadi perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk kepada kita, cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
ingatlah bahwa kita menunjukan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kita sendiri, jadi jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung lakukan yang terbaik hari ini dan lakukan sekarang juga.
Bantuan APD dan masker yang dibawa pesawat Hercules dimuat ke truk oleh prajurit TNI AU. (Foto: Humas Pemprov Sumbar)
Padang –Harianpauh5.com Pesawat Hercules A-1316 mendarat di Bandara Sutan Sjahrir, Tabing, Padang, Sabtu (11/4/2020). Pesawat milik TNI Angkatan Udara tersebut membawa tambahan bantuan alat pelindung diri (APD) dan masker.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat Erman Rahman mengatakan, 2 ribu APD dan 2 ribu pic masker yang dibawa merupakan bantuan tahap kedua dari pemerintah pusat melalui gugus tugas covid 19 yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Doni Monardo.
“APD dan masker untuk para medis akan dibagikan kepada beberapa rumah sakitrujukan penanganan covid 19 di Sumbar,” katanya, sebagaimana dirilis Humas Pemprov Sumbar.
Ia mengatakan, APD diperuntukkan bagi laboratorium Fakultas Kedokteran Unand 400 unit, Rumah Sakit Ahmad Muchtar 400 unit dan RS Pariaman 150 unit. Kemudian, RS Rasidin 100 unit, RS Yos Sudarso 50 unit, Semen Padang Hospital 100 unit, RS Unand 200 unit, RS Ibnu Sina Padang 100 unit, RS Ibnu Sina Padang Panjang 30 unit, RS Ibnu Sina Bukittinggi 50 unit dan RS Ibnu Sina Pasaman 20 unit.
Selain itu, APD juga untuk Dinkes Padang 100 unit dan Dinkes Bukittinggi 100 unit. Dinkes Sumbar kebagian 500 pic masker. Sementara 200 APD dan 1500 masker sebagai cadangan kebutuhan sesuai kondisi.
“Ini merupakan bantuan tahap kedua yang amat dibutuhkan kawan-kawan tenaga medis dalam penanganan pasien covid 19 di Sumbar. Mudahan-mudahan coba wabah covid 19 ini dapat kita lewati dengan mengikuti arahan pimpinan dan ajakan MUI,” (*/SS)
Kepala Dinas Kesehatan Padang Feri Mulyani mengatakan sudah 4 pasien positif covid-19 di Padang yang dinyatakan sembuh. “Alhamdulillah, kita sudah ada empat pasien positif covid-19 yang sudah dinyatakan hasilnya negatif atau sembuh,” kata Feri Mulyani, saat jumpa pers online, Jumat (10/4/2020). Feri Mulyani mengatakan dari empat pasien yang sembuh ini, tiga diantaranya pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Satu pasien lainnya sempat dibawah ke rumah sakit. “Tiga orang isolasi mandiri di rumah dan satu orang lagi pernah dua hari dirawat di rumah sakit lalu kondisinya membaik. Lalu dilanjutkan isolasi mandiri di rumah,” ungkapnya. Feri Mulyani menambahkan saat ini sudah lima kecamatan masuk zona merah dengan ditemukan kasus positif covid-19 di wilayah tersebut. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi intruksi pemerintah. “Kita imbau warga untuk tetap waspada dengan menjalankan pesan pemerintah, yakni rajin cuci tangan, berdiam diri di rumah dan jika mendesak ke luar rumah pakailah masker,” tambahnya. (MC Padang/April/toeb).
Seorang bocah, R (9 tahun) yang merupakan warga Kelurahan Kampung Jawa II, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, yang hilang akibat mandi dilaut seputaran pantai pauh Kota Pariaman, setelah enam jam pencarian akhirnya ditemukan nelayan bersama masyarakat setempat dalam keadaan tidak bernyawa.
Jenazah korban diketemukan nelayan bersama masyarakat setempat, Jumat (11/4) pukul 22.50 WIB malam tidak jauh dari lokasi tempat korban awalnya mandi-mandi bersama temannya.
Korban langsung dibawa ke RSUD dr. Sadikin, Padusunan, Kota Pariaman untuk dilakukan visum dan pemeriksaan dengan menggunakan mobil ambulan milik PMI Kota Pariaman.
Sebelumnya, korban mandi-mandi bersama ke empat orang temannya di pantai Pauh Kota Pariaman, dan terseret gelombang laut sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat (10/4) sore.
Salah seorang warga yang ikut mencari korban tersebut, Dedi, menuturkan, dirinya bersama masyarakat dan keluarga korban menyusuri bibir pantai hingga ke tengah guna menemukan korban.
” Akhirnya, sekitar pukul 22.50 WIB, kami melihat benda yang mencurigakan berwarna putih terapung dipermukaan pantai berjarak kurang lebih 300 meter dari lokasi hilangnya korban.
Setelah kita dekati, ternyata jasad korban yang sudah mengambang dalam kondisi sudah tak bernyawa,” ungkapnya di RSUD dr. Sadikin.
Usai dilakukan visum di RSUD dr. Sadikin, jenazah selanjutnya dibawa kerumah duka di Kelurahan Kampung Jawa II, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman.
Isak tangis keluarga seketika pecah, saat jenazah diturunkan dari mobil ambulan untuk disemayamkan di rumah duka.
Dari informasi yang dihimpun, korban esok hari, Sabtu (11/4), akan dikebumikan dikampung nenek korban di kawasan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam upaya penanganan virus corona atau covid-19, Pemerintah Kota Padang dibantu sejumlah pihak. Kali ini bantuan datang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Padang.
Farksi PKS DPRD Kota Padang menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa 47 hazmat dan 39 masker. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Padang Muharlion kepada Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Balaikota Padang,
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada Fraksi PKS yang memberikan bantuan untuk Pemerintah Kota Padang berupa APD.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas kepedulian sosial yang telah ditunjukan oleh Fraksi PKS DPRD Kota Padang. Bantuan ini akan kita gunakan sebaik-baikanya untuk membantu tenaga medis dalam menangani wabah pasien corona.” ujarnya.
Mahyeldi menambahkan, kebutuhan utama di RSUD dan rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Padang memang saat ini adalah APD bagi tenaga medis. Dengan adanya bantuan dari berbagai pihak tentunya akan sangat membantu Pemerintah Kota Padang.
“Kita tentunya sangat berharap semua fraksi di DPRD Kota Padang juga bisa melakukan langkah yang sama dalam penanganan wabah Covid-19 di Kota Padang. Semoga wabah virus corona di Kota Padang cepat hilang,” pungkas Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Padang Muharlion mengatakan, bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) ini diharapkan dapat membantu kebutuhan di RSUD dr. Rasidin. Mengingat kebutuhan APD bagi tim medis saat ini masih sangat urgen dalam penanganan pasien Covid-19.
“Hari ini kita menyerahkan APD berupa baju hazmat dan masker N-95 untuk tenaga medis di RSUD. Bantuan ini langsung kita serahkan kepada Bapak wali kota,” kata Muharlion. (Prokpim Padang)
Wali Kota Padang H.Mahyeldi Ansharullah mengatakan, bahwasanya Allah telah mengerakan hati warga Kota Padang, baik pimpinan perusahaan dan pimpinan BUMN dan BUMD yang ada di Padang untuk membantu penanganan virus corona atau covid-19 yang tengah mewabah di Kota Padang.
Seperti saat ini, PT Japfa Comfeed telah memberikan sebanyak 18 ribu butir telur ayam kepada Pemerintah Kota Padang untuk disalurkan kepada warga yang terdampak wabah covid-19.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh pimpinan PT Japfa Comfeed Sadra Alharis dan diterima langsung oleh Wali Kota Padang Mahyeldi dikediaman resminya, jalan A. Yani No.11 Padang,
Wali kota Mahyeldi menjelaskan, kapan berakhirnya covid-19 ini belum tahu, yang bisa dilakukan untuk sekarang beikhtiar sembari berdoa kepada Allah supaya musibah ini cepat berlalu. Saat ini, yang paling terasa dari wabah virus corona ini adalah para pelaku UMKM dan bidang jasa dan sektor infromal.
“Semoga dengan kehadiran dan bantuan yang diberikan PT Japfa Comfeed pada hari ini betul-betul memberikan obat terhadap warga Kota Padang terdampak akibat musibah Covid-19,” ujar wako.
Sementara itu, pimpinan perusahan PT Japfa Comfeed Sadra Alharis mengatakan, bantuan dari PT Japfa Comfeed merupakan bentuk kepedulian kepada warga Kota Padang yang terjangkit wabah virus corona.
“Hari ini kita menyerahkan 18 ribu butir telur. Dan langsung kita serahkan kepada Walikota dan diharapkan dapat membantu kebutuhan masyarakat Kota Padang,” kata Sandra Alharis.
Pada kesempatan ini, hadir Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kadis Pertanian Syahrial Kamat, Kadis Koperasi dan UMKM Suhandra, Kabag Perekonomian Swesti Fanloni dan SDA, Kabag Prokopim Amrizal Rengganis dan beberapa pejabat Dinas Sosial Kota Padang.(*)
Wali Kota Padang Mahyeldi didampingi Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa memimpin rapat gugus tugas percepatan penanganan virus corona (covid-19) bertempat di Aula Bagindo Azis Chan, Balai Kota Padang, Kamis (9/4/2020) malam.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Padang Amasrul, Asisten I Edi Hasymi, Asisten II Hermen Peri, Asisten III Didi Aryadi, Komandan Kodim 0312/Padang Kolonel Arh Nova Mahanes Yudha, pimpinan OPD dan unsur Forkopimda Kota Padang.
Wali Kota Padang Mahyeldi usai rapat tersebut mengatakan, rapat yang digelar kali ini guna membahas tugas pokok dan fungsi struktur organisasi pelaksana gugus tugas percepatan penanganan corona virus disease 2019 di Kota Padang dan agenda-agenda yang dinilai penting lainnya.
“Ini rapat pertama yang kita gelar bersama gugus tugas percepatan penanganan corona virus disease 2019 yang melibatkan TNI, Polri, Kejaksaan dan semua gugus tugas yang terlibat,” ujar Mahyeldi.
Rapat ini juga dimaksudkan untuk memaksimal koordinasi dan memperjelas kembali tugas pokok dan fungsi dimasing-masing bidang dengan koordinator agar pelaksanaan penanganan virus corona itu berjalan dengan baik.
“Karena SK gugus depan ini baru keluar maka hari kita gelar rapat agar koordinasi kita lebih maksimal dilapangan,” jelas Wako Mahyeldi.
Wali kota Mahyeldi mengatakan dengan digelarnya rapat ini diharapkan tim gugus depan penanganan virus corona mengetahui tanggung jawab dan kinerja kedepan. Apa yang diperbuat dan bertanggungjawab kepada siapa.
“Kita lihat saat sekarang penyebaran virus corona semakin hari terjadi peningkatan jumlah ODP, PDP dengan yang positif. Oleh sebab itu kita harus maksimal lagi koordinasi agar mata rantai penyebaran virus corona ini dapat kita tekan,” terangnya.
Mahyeldi juga mengingatkan lurah, RT/RW, dan Puskesmas untuk terus melakukan koordinasi, mendata siapa-siapa yang datang ke Kota Padang. “Sebagaimana kita lihat saat ini bahwa ada warga kita yang positif namun tidak menunjukan gejala yang tidak begitu signifikan. Untuk itu pendataan harus lebih maksimal lagi,” imbuhnya.
Selanjutnya, Mahyeldi juga meminta kepada tim yang bertugas di perbatasan Kota Padang untuk lebih memperketat pengawasan pintu-pintu masuk ke Kota Padang dan memasifkan sosialisasi bahaya virus corona kepada seluruh masyarakat.
“Kita lihat sekarang kesadaran masyarakat masih kurang. Hal itu dilihat dengan banyaknya masyarakat keluar rumah tidak memakai masker dan masyarakat yang melakukan perjalanan di malam hari diluar batas jam yang ditentukan. Untuk itu kepada Satpol PP dan tim SK 4 untuk terus melakukan koordinasi dan lebih memaksimalkan lagi melakukan penindakan, agar hal ini dapat kita tekan,” pungkasnya.
Beberapa hal lain yang dibahas dalam rapat tersebut antara lain, mengenai perkembangan penyebaran virus corona, langkah mengantisipasi penyebaran virus corona, anggaran dan bantuan yang disiapkan untuk masyarakat yang terdampak secara sosial ekonomi serta jenis bantuan yang diberikan.(Prokopim Padang).
Rapat gubernur bersama ketua DPRD, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota tentang dampak ekonomi Covid-19. (Foto: Humas Pemprov Sumbar)
Harianpauh5.car.blog -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat memperbarui data kasus virus Corona atau Covid-19. Total hingga Jumat (10/04/2020) pukul 12.00 WIB, ada 31 kasus positif corona.
“Pasien positif Covid-19 bertambah 4 orang. Jadi orang yang positif hingga saat ini 31 orang,” kata Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno saat konferensi video bersama sejumlah wartawan Jumat (10/04/2020).
Irwan menyebutkan, pasien yang sembuh juga bertambah 2. Total pasien yang sembuh dari virus corona di Sumbar hingga saat ini, mencapai 6 orang.
“Dan yang meninggal juga bertambah 1. Jadi totalnya menjadi tiga orang,” katanya.
Irwan kembali mengingatkan para perantau untuk tidak kampung. Termasuk mudik Lebaran
Kata Irwan, larangan pulang kampung itu untuk mencegah bertambahnya orang yang positif terinfeksi corona. Sebab, angkanya masih terus mengalami peningkatan.
Apalagi, berdasarkan kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Unand, prediksi puncak corona di Sumbar pada Mei 2020. (Rahmadi)
Pemerintah Kota Padang akan menggratiskan tagihan pemakaian air PDAM (sekarang Perumda Air Minum Kota Padang) bagi pelanggan yang terdampak virus corona atau Covid-19.
Kebijakan ini diambil untuk meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi di saat pandemi Covid-19.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan kebijakan menggratiskan tagihan air PDAM tersebut diberikan kepada kelompok masyarakat tertentu.
Yakni diberikan kepada masyarakat dari kelompok sosial A dan kelompok sosial B serta rumah tangga A dan rumah tangga B. Dengan jumlah pelanggan sebanyak 3550 pelanggan.
Mahyeldi mengungkapkan pembebasan tagihan air PDAM ini merupakan salah bentuk kepedulian Pemkot Padang kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Pembebasan tagihan air PDAM tersebut akan diberikan selama kurun waktu tiga bulan.
“Ini salah satu bentuk perhatian kita kepada warga yang terdampak Covid-19, dengan memberikan kemudahan dan keringanan, khususnya dalam pembayaran tagihan air PDAM,” kata Mahyeldi (*)
Gerbang kampus Unand di kawasan Limau Manih Kota Padang. (SRP)
Harianpuah5.car.blog- Sebanyak 1.910 peserta lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020 di Universitas Andalas (Unand).Baca juga 3 PTN di Sumbar yang Terima Mahasiswa melalui Jalur SNMPTN 2020
“Jumlah mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN 2020 untuk 47 program studi adalah sebanyak 1.910 orang,” ujar Rektor Unand Yuliandri kepada langgam.id, Kamis (9/4/2020).
Wakil Rektor I Universitas Andalas Mansyurdin mengatakan, pihaknya menerapkan sistem daring untuk pendaftaran ulang. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona.
Ia memastikan, semua proses tidak ada tatap muka dan akan dipermudah. Tes kesehatan dan narkoba juga akan digelar setelah kondisi mulai kondusif.
“Jika dulu datang ramai, sekarang cukup sistem daring. Sebelumnya kami juga sudah berencana menerapkan karena kalau datang langsung merepotkan dan biaya besar bagi calon mahasiswa dari luar Padang,” ujarnya dalam rilis yang diterima langgam.id Kamis (9/04/2020).
Mansyurdin menyebutkan, pendaftaran ulang akan dimulai pada 14 April 2020 hingga 5 Mei 2020. Calon mahasiswa bisa mengakseshttp://pmb.unand.ac.id atauhttp://ukt.unand.ac.id.
Ia mengatakan, untuk tes kesehatan dan pendaftaran sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat, dilakukan hingga keadaan sudah pulih atau sampai mahasiswa sudah masuk.
“Jadi ada prodi yang mengharuskan calon mahasiswa tidak boleh buta warna, sekarang diterima saja dulu, tapi buat surat perjanjian kalau ternyata buta warna maka harus siap pindah jurusan,” ujarnya. (SRP)
Ilustrasi – Kantor KUA Kemenag. (Foto: IG Bimas Islam kemenag)
Harianpauh5.car.blog– Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatra Barat (Sumbar) mengeluarkan edaran kepada Kanwil kabupaten kota agar membatasi acara pernikahan di tengah masyarakat. Kemenag juga membatasi pendaftaran pernikahan bagi masyarakat.
Kepala Kemenag Sumbar, Hendri mengatakan masyarakat hanya dapat melakukan pendaftaran pernikahan secara online lewat halamansimkah.kemenag.go.id. Pihaknya juga tidak menerima pendaftaran akad nikah baru di masa darurat corona atau covid-19, kecuali bagi yang telah mendaftar pada bulan Maret 2020.
“Pelakasanaan akad nikah hanya akan berlaku bagi masyarakat calon penganten yang telah mendaftarkan diri sebelum tanggal 1 April 2020,”katanya saat video conference bersama wartawan yang diadakan IJTI Sumbar, Padang, Rabu (9/4/2020).
Kemudian pelayanan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) juga ditiadakan, lalu menggantinya dengan pelaksanaan akad nikah di KUA setempat. Orang yang hadir juga dibatasi, maksimal 10 orang dalam satu ruangan.
Bagi orang yang mengikuti acara akad pernikahan harus membasuh tangan dengan sabun dan menggunakan masker. Bagi petugas pernikahan juga diwajibkan pakai sarung tangan saat ijab kabul akad nikah.
“Kemudian petugas tetap memberikan pelayanan konsultasi dan informasi secara online terhadap masyarakat,” katanya.
Dia mengatakan petugas juga akan membagikan kontak kepada masyarakat agar pelayanan terhadap masyarakat berjalan dengan baik. Hal ini dilakukan sampai masa tanggap corona berakhir.
“Pemerintah melakukan berbagai hal untuk pencegahan penyebaran corona, terutama untuk Sumbar,” katanya.
Masyarakat juga diimbau tidak mengadakan acara baralek atau resepsi pernikahan, sebab akan mendatangkan kerumunan yang menjadi peluang penyebaran virus corona.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, meninjau kesiapan RSUD dr. Rasidin yang telah dijadikan sebagai rumah sakit khusus penanganan pasien virus corona atau covid-19 di Kota Padang.
Dalam kesempatan itu wali kota juga menyaksikan penerimaan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 450 pcs bagi rumah sakit setempat sebagai tambahan perlengkapan keperluan APD bagi rumah sakit plat merah tersebut.
Wali Kota Mahyeldi mengatakan, sejak dijadikannya RSUD dr. Rasidin sementara waktu menjadi rumah sakit khusus menangani kasus covid-19, tentu harus dipastikan kebutuhan, kelengkapan dan segala sesuatunya terutama APD.
“Sehingga dengan itu, diharapkan semuanya dapat berjalan optimal dan sesuai harapan tentunya,” ujar wako.
Dalam peninjauan tersebut Mahyeldi pun tak hanya mencek kesiapan APD juga memeriksa sarana dan prasarana yang berkaitan dengan alur penanganan kasus covid-19 di RSUD dr. Rasidin tersebut.
Sementara itu, Dirut RSUD dr. Rasidin Herlin Sridiani menyebutkan, saat ini pihaknya sedang proses persiapan menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dalam penanganan covid-19.
“Mulai dari sarana prasarana, ruang inap dan APD serta tenaga medis yang harus kita lengkapi. Sebab, sebagai rumah sakit khusus penanganan covid-19 tentu semua harus terpenuhi standar-standarnya,” terangnya.
Herlin pun mengungkapkan pihaknya bertekad dan memiliki prinsip agar jangan sampai ada satu pun tenaga di RSUD dr. Rasidin yang tertular wabah covid-19. Sejumlah tahapan-tahapan pun telah dilalui guna menyiapkan RSUD dr. Rasidin dalam penanganan kasus covid-19 di Kota Padang,termasuk menginapkan tenaga medisnya di sebuah hotel di siteba
“Diantaranya mulai dari melakukan sosialisasi internal dan eksternal, serta upaya lainnya terutama tenaga media seperti dokter serta tenaga medis yang akan menangani pasien covid-19,” jelasnya.
“Kita sangat membutuhkan APD yang cukup banyak. Alhamdulillah pada hari ini telah kita terima bantuan dari BNPB sebanyak 450 pcs APD berupa Baju hazmat (anti virus) dan masker bedah untuk pasien,” tambahnya lagi.
Disebutkan Herlin, dengan 4 unit layanan dan IGD yang dimiliki RSUD dr. Rasidin, dalam menangani kasus covid-19 tentu menjadikan kebutuhan APD lengkap minimal 150 buah per hari.
“Jadi kita dari pihak rumah sakit mengharapkan bantuan APD dari siapapun karena kebutuhan kita cukup banyak terkait APD ini. Bantuan APD yang kita terima pun juga kita seleksi kelayakannya sesuai standar yang ditentukan,” pungkasnya.
Juga hadir dikesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani, Kabag Prokopim Amrizal Rengganis.(Prokopim Padang)
Petugas Satpol PP pada saat menertibkan lapak pedagang di kawasan wisata Pantai Puruih, Kota Padang, Selasa (7/4/2020). –
HARIANPAUH5.CAR.BLOG PADANG – Puluhan lapak pedagang yang berada di sepanjang pantai Muaro Lasak sampai pantai Purus Padang ditertibkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Padang dibantu oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang.
Informasi yang dihimpun TribunPadang.com lapak yang ditertibkan tersebut adalah lapak yang dibiarkan saja terbengkalai oleh pemiliknya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kota Padang, Arfian mengatakan bahwa lapak tersebut tidak disita, tapi hanya untuk ditertibkan.
“Tadi kita penertiban dari kawasan pantai Purus. Lapak pedagang itu yang kita bersihkan. Sebelumnya pedagang itu kita izinkan berjualan dengan gerobak, dan pada saat ini sudah dibuatkan tenda,” katanya, Selasa (7/4/2020).
Dikatakannya bahwa pihaknya tidak melarang berjualan, dan yang diperbolehkan berjualan dengan menggunakan gerobak.
“Ini sudah ada pakai tenda seperti cafe. Itulah yang kita tertibkan. Gerobak sudah kita berikan bantuan,” katanya.
Dijelaskannya, pedagang hanya boleh menggunakan gerobak itu saja.
“Sedangkan pada saat ini meraka tambah terpal besar, dan satu lagi terlalu kotor, karena pada saat sudah berjualan tidak ada upaya untuk membersihkannya,” ujarnya.
Ia menjelaskan ada 90 pedagang yang ditertibkan. (*)
Berbagai pihak memberikan dukungan dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Sumatra Barat. Salah satunya partisipasi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumbar dalam memproduksi masker sendiri.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit bersama Sekretaris Daerah Alwis menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker hasil karya pelajar SMK di Sumbar di kantor Gubernur, Selasa (7/04/2020).
Ia mengucapkan terima kasih atas tingkat kepedulian siswa-siswa SMK yang begitu tinggi. Termasuk bagi SMK karena memberikan inovasi untuk menyediakan dan memproduksi masker sendiri di tengah kelangkaan yang terjadi di Indonesia.
“Saya merasa bangga dengan adanya kreativitas pelajar SMK bisa memproduksi masker yang hasil memuaskan,” ujarnya.
Selain itu ia berharap hasil produksi bisa lebih banyak sehingga dapat membantu kebutuhan masyarakat Sumbar. Apalagi masker terbuat dari kain yang bisa dicuci setelah dipakai.
Rencananya produksi masker yang dihasilkan SMK ini akan dibagikan ke setiap rumah sakit dan Posko Covid-19 di setiap kabupaten kota di Sumbar atau masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu Sekda Provinsi Sumbar Alwis, memberikan apresiasi kepada siswa SMK yang berada di Sumbar, baik negeri maupun swasta yang sangat peduli terhadap antisipasi penyebaran Covid -19.
“Ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, dalam berpartisipasi mencegah atau menjaga dari virus Covid-19,” katanya.
Ia percaya siswa SMK sanggup mengerjakan pembuatan masker dalam jumlah lebih banyak lagi kalau semua siswa SMK diberdayakan untuk produksi masker.Sudah dipastikan Sumbar tidak kekurangan masker.
“Kalau kita kumpulkan semua SMK bisa menghasilkan masker, Insya Allah semua kebutuhan masker di Sumbar akan terpenuhi,” sebutnya.
Ada delapan SMK yang memberikan bantuan tersebut yaitu, SMKN 8 Padang 4500 masker, SMKN 6 padang 500 masker, SMK 1 Lubuak Sikaping 400 masker, SMKN 1 Sawahlunto 1000 masker, SMKN 3 Payakumbuh 500 masker, SMKN 2 Bukittinggi 500 masker, SMKN 1 Sijunjung 550 masker dan SMKN 1 Ampek Angkek, Agam 1000 masker. (*/Rahmadi)
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0310/SSD, Letkol Inf Dwi Putranto menyerahkan bantuan APD dan masker dari Mabes TNI kepada Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
Padang-Harianpauh5.car.blog Pemerintah Kabupaten Dharmasraya menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dan masker yang dikirimkan Markas Besar (Mabes) TNI. Bantuan tersebut dibawa oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 0310/SSD, Letkol Inf Dwi Putranto, dan diserahkan langsung kepada Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan di kantor bupati, Rabu (08/04/20).
Bantuan itu berupa 150 stel APD dan 1000 masker untuk membantu penanganan Covid-19 di Kabupaten Dharmasraya. Bantuan ini, sebut bupati, selanjutnya akan diserahkan kepada para tenaga medis di Rumah Sakit dan Puskesmas.
“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Dharmasraya, kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Panglima TNI. Semoga bantuan ini dapat menjadi penyemangat bagi para petugas medis kita dalam situasi saat ini, untuk memerangi wabah Covid 19,” ujar bupati, sebagaimana dirilis Humas Pemkab Dharmasraya.
Bupati juga mendoakan, para tenaga medis yang saat ini menjadi pahlawan yang berjuang di garis depan dalam memerangi wabah Covid, tetap dalam kondisi sehat. “Kepada masyarakat, kami imbau agar dapat membantu tugas para tenaga medis, dengan tetap di rumah. Mari, bersama kita cegah dan kita putus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Selain dari Mabes TNI, pemkab juga menerima bantuan serupa dari Bank Nagari Cabang Pulau Punjung, sejumlah 10 APD. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Pimpinan Cabang Bank Nagari Pulau Punjung Albert Juanidi kepada bupati.
Pemerintah Kota Padang menyambut baik strategi pencegahan dan penanggulangan virus corona atau covid-19 yang dikemukan oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Dr. Wakidul Kohar, M.Ag.
Hal itu terungkap saat digelarnya pertemuan antara Dekan FDIK Dr. H. Wakidul Kohar, M. Ag bersama Wali Kota Padang Mahyeldi Ruang Kerja Wali Kota Padang, Senin (6/4/2020).
Menurut Dr. Wakidul Kohar, dalam penanganan covid-19 perlu dibentuk posko atau Satuan Tugas (Satgas) pengawasan dan penanggulangan Covid-19 di masjid-masjid se-Kota Padang sampai ke tingkat RT dan RW.
“Kita ingin bagaimana masjid dan musala berperan membantu pemerintah menanggulangi dampak covid-19, terkait dengan penanggulangan siapa yang terindetifikasi dan penanganan terkait dampak sosial ekomomi,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakannya, Satgas ini nanti akan membantu pemerintah mendata jamaah yang rentan terkena Covid-19 mulai tingkat anak-anak sampai lansia. Kemudian ikut membantu mendata berapa jumlah PPT, OTG, ODP, PDP serta sosial ekonomi masyarakat yang terdampak wabah covid-19.
“Petugas juga bisa menggalang dana dari para donatur yang nanti juga akan diberikan kepada jamaah yang terdampak sosial ekonominya dalam bentuk Sembako,” sambungnya.
Ia pun berharap, melalui cara-cara ini masjid dapat mengambil peran dalam kondisi wabah ini, sehingga masjid tidak saja berfungsi dalam urusan keagamaan, namun juga terhadap sosial ekonomi masyarakat.
“Kita ingin, bagaimana memformat bahasa kesehatan menjadi bahasa agama untuk disampaikannya di masjid-masjid sehingga masyarakat dapat mengerti tentang bahaya covid-19 ini. Tentunya dengan bahasa yang santun dan sopan,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi sangat menyambut baik model dan konsep yang dikemukan oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi ini.
“Sebelum Pemerintah Kota Padang melalui Baznas Kota Padang juga telah mengumpulkan para mubaligh supaya mensosialisakan bahaya covid-19 di Kota Padang,” jelasnya.
Ia pun berharap, mahasiswa UIN IB Padang dapat membantu pemerintah mensosialisakan kepada masyakakat ditempat tinggal masing-masing.
“Mahasiswa UIN Ini dikenal dekat dengan Masyakarat karena kepandaian dalam bidang agama. Sehingga kalau mereka dapat mensosisalisakan kepada masyarakat tentang covid-19. Insha Allah masyarakat akan mendengar,” pungkasnya. (Muliadi/Prokopim Padang).
PADANG, HARIANHALUAN.COM – DPRD Kota Padang meminta Pemerintah Kota Padang,, untuk melakukan sosialisasi sampai ke pelosok kota untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Sosialisasi, itu yang masih dibutuhkan kembali. Kami dari DPRD juga berusaha untuk itu, tapi daya kami sampai dimana?” ungkap Anggota DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti, Selasa (7/4).Ia meminta, Pemerintah Kota Padang untuk melakukan sosialisasi demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Jadi memang diperlukan keseriusan dari Pemerintah Kota, dalam menangani ini dalam rangka memutus mata rantai Covid-19,” cakapnya.
Ia mengingatkan, pentingnya Pemerintah Kota memberikan edukasi kepada masyarakat. Sebagai anggota dewan, dirinya sudah berusaha memberikan edukasi kepada kontituen di daerah pemilihannya, yaitu Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung dan Bungus Teluk Kabung.
“Tapi alangkah baiknya Pemerintah Kota, melakukan itu sampai ke pelosok. Karena kami melihat, edukasi yang diberikan belum sampai ke pelosok kota,” terangnya.
Dikatakannya , masih banyaknya warga yang nongkrong di malam hari di pelosok kota. Padahal, Pemerintah Kota Padang sudah memberlakukan jam malam.
“Saya setuju diberlakukan jam malam itu. Tapi jalan gak? Masih tetap warga ngumpul-ngumpul di tempat hiburan. Bahkan kemaren ada yang masih pesta, tak ada Satpol PP yang datang membubarkan,” tegasnya.
Anggota DPRD Kota Padang Helmi Moesim meminta Pemko Padang, tingkatkan sosialisasi terkait pemutusan rantai covid-19 ini, karena sangat berbahaya.
Ia juga meminta, tindakan tegas harus dilakukan Pemko padang, bagi warga yang tidak mematuhi aturan. (h/ade)
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, memberikan keterangan kepada media terkait pembangunan gerbang mandeh yang terancam molor. Ist
PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak corona masing-masing Rp200/jiwa/bulan. Bantuan itu rencananya akan dibagikan dalam bentuk uang selama tiga bulan.
“Tadi kita sudah rapat lagi, kita sepakati Pemprov Sumbar akan berikan bantuan bagi masyarakat,”sebut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit Senin (6/4).
Dikatakannya, teknis penyerahan bantuan tersebut akan disepakati besok (Hari ini Selasa 7/4). Karena membutuhkan kesepakatan bersama dengan kabupaten/kota.
“Uangnya sudah ada. Tidak ada istilah tidak ada uang. Kita akan bagikan secepatnya, hanya saja ada beberapa pendapat yang perlu disamakan,”sebutnya.
Pendapat berbeda yang perlu disatukan itu adalah, ada kepala daerah yang menginginkan bantuan dari Pemprov Sumbar tersebut diserahkan dalam bentuk sembako. Dalam bentuk barang saja.
Hanya saja jika dalam bentuk sembako tersebut, distribusinya akan menjadi sulit. Karena akan menjangkau masyarakat yang jauh dipelosok Sumbar.
Kemudian ada permintaan, bantuan Pemprov Sumbar tersebut diberikan dalam bentuk uang saja. Alasannya lebih mudah didistribusikan. Namun, yang lebih membantu jika dengan uang maka perekonomian di daerah akan bergerak. Karena ada transaksi dari uang yang dibagikan.
“Ini nanti yang akan kita putuskan bersama dengan pak gubernur,”sebutnya.
Dikatakan Nasrul Abit, bantuan yang diberikan Pemprov Sumbar itu kepada setiap orang. Bukan kepala keluarga (KK). Jika dalam satu KK ada 5 orang, maka akan menerima sebanyak Rp1 juta/bulan selama tiga bulan. (yose)
Evakuasi jenazah korban yang ditemukan tergantung di kawasan Lubuak Bagaluang, Padang.
PADANG, HARIANHALUAN.COM –Seorang mama muda ditemukan meninggal dengan kondisi tergantung di kamar tidurnya, Senin (6/4/2020) siang. Tidak itu saja, di kediamannya pun ditemukan darah berserakan yang diduga milik korban. Sontak, rumah korban yang ada di RT 03 RW 6 Blok A No 9, Perumahan Tarok, Kelurahan Batuang Taba, Kecamatan Lubukbegalung itu langsung membuat heboh warga sekitar.
Informasi yang dihimpun harianhaluan.com, kejadian itu pertama kali diketahui warga setelah mendengar tangisan seorang anak berusia sekitar 4 tahun di teras rumah. Ketika ditanya oleh warga, anak itu menjawab bahwa mamanya sedang sakit dan tidak mau bicara. Warga yang curiga, mencoba mencari tahu apa yang terjadi di dalam rumah.
Ketika pintu rumah korban dibuka, bau menyegat pun menyeruak. Korban pun terlihat tergantung pas di belakang pintu kamar dengan seuntai tali dan di lantainya berserakan darah segar yang diduga kuat darah korban. Warga pun melaporkan kejadian ini kepada Ketua RT dan Polsek Lubuk Bagaluang. Jenazah korban pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar.
Ketua RT setempat, M. Kamal mengatakan, saat itu dia mendapat laporan bahwa ada salah seorang warganya berinisial SEJ (27), ditemukan tergantung di rumah dengan kondisi darah berserakan di sekitar tubuhnya. “Saya kesana dan memang saya lihat korban tergantung. Di sekitar TKP itu juga ada darah yang berserakan,” ujarnya.
Untuk Pertama Kalinya, China Dijelaskan Ketua RT, korban ini diketahui menghuni rumah tersebut bersama dua orang anaknya yang berusia 4 tahun dan 3 tahun. Sedangkan, suaminya sudah berpisah dengannya. “Saya langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Lubuk Bagaluang, saya takut orang sudah banyak datang dan nanti memancing keramaian pula,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Lubuk Bagaluang, AKP Andi P Lorena mengatakan, pihaknya mendapat informasi adanya orang gantung diri. Dia pun meluncur ke lokasi kejadian bersama sejumlah personel. Saat di lokasi, dia mendapati korban masih tergantung dan dua anak balitanya itu berada di dekatnya. Kemudian, di sekitar tubuh korban yang tergantung juga ditemukan darah.
“Memang di dekat korban ditemukan darah yang berserakan. Untuk kasus ini masih dalam penyelidikan kita, korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar untuk divisum,” tutupnya. (*)
PADANG, HARIANPAUH5.CAR.BLOG — Tak bisa dipungkuri, penyebaran virus Corona atau Covid-19 saat ini kian meresahkan. Guna meredam kondisi kritis itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Padang turun tangan menyikapi persoalan yang dialami masyarakat untuk memutuskan mata rantai virus mematikan itu.
Ketua DPD PAN Padang, Hendri Septa menegaskan, baik pemerintah, aparat TNI/Polri, ormas dan parpol, masyarakat dan elemen lainnya semua harus turun tangan untuk mengatasinya. Tidak bisa diserahkan ke beberapa elemen saja, harus semuanya.
“Insyaallah, kalau semua komit, badai ini akan cepat berlalu,” sebut Hendri Septa didampingi Ketua Fraksi PAN DPRD Padang Asrizal, Sekretaris DPD PAN Padang, Yandri dan sejumlah anggota fraksi lainnya, Irawati Meuraksa, Jufri dan Rustam Effendi, semua pihak harus memainkan perannya secara maksimal.
Menurut Hendri Septa, virus ini begitu cepat menyebar dan meluas, karena penyebarannya yang sangat mudah dari manusia ke manusia. Solusinya, seperti yang sering disampaikan pemerintah dan aparat, tetap di rumah dan jaga jarak.
“Ini adalah cara ampuh memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” terang Wakil Wali Kota Padang itu.
PAN sebagai parpol yang selalu berperan dan turun tangan menyikapi persoalan yang dialami masyarakat, dalam bencana kali ini tetap turun dan tanggap. Melalui fraksi PAN DPRD Padang diambil beberapa sikap dan tindakan untuk mendukung penanganan virus Corona ini.
Sementara itu, Asrizal mengatakan, jika pembangunan kantor DPRD pada tahun ini belum dimulai prosesnya, maka anggarannya sebaiknya dialihkan untuk mendukung percepatan penangananan risiko corona di Padang. Begitu pula, dana pokir yang belum diproses, ditangguhkan dulu dan dialihkan ke penanganan corona.
“Pengalihan alolasi anggaran ini harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku dan dapat digunakan untuk membeli APD, insentif tenaga medis maupun bantuan sembako kepada masyarakat yang terkena dampak virus Corona ini,” terang Asrizal.
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyesalkan ada masyarakat yang memukul seorang kepala kampung di Nagari Lakitan, Kabupaten Pesisir Selatan. Kepala kampung itu dianiaya setelah sosialisasi bahaya corona dan melarang warga berkumpul di warung.
Menurut wagub, hal tersebut perbuatan melawan instruksi Kapolri dalam antisipasi penanganan corona. “Saat ini yang bersangkutan sudah ditangkap oleh pihak polres setempat. Dan, kepala kampung sudah pulang dari rumah sakit dan penyembuhan di rumah,” katanya, dalam jumpa pers online bersama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar dari Rumah Sakit Universitas Andalas Padang, Minggu (5/4/2020).
“Ketahuilah upaya kepala kampung itu adalah mengingatkan masyarakat disekitarnya untuk mematuhi arahan pemerintahan dalam penanganan corona ini. Dilarang berkumpul-kumpul, jalankan pola hidup bersih, cuci tangan pakai sabun, berdiam diri di rumah, pakai masker jika ada keperluan keluar rumah,” ujar wagub.
Ia berharap masyarakat tidak main-main soal antisipasi penyebaran penanganan corona ini. Hal ini adalah persoalan serius bagi bangsa dan negara yang berupaya menyelamatkan banyak orang dari corona.
Terkait alat pelindung diri bagi petugas kesehatan, menurutnya, pemprov selalu mengirim ke rumah sakit-rumah sakit dalam memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan kita dalam bekerja.
“Kita terus melakukan berupaya memenuhi kebutuhan APD untuk kebutuhan para tenaga medis kita. Kurang kita pesan lagi. APD khusus untuk para pertugas medis. Keselamat para medis juga menjadi perhatian utama kita,” ujarnya, sebagaimana dirilis ( Humas Pemprov Sumbar)
Para dermawan turun tangan membantu Pemerintah Kota Padang mencegah penyebaran Covid-19. Beberapa diantaranya memberi donasi untuk memenuhi pengadaan Alat Pengaman Diri (APD).
“Alhamdulillah, banyak dermawan dari pengusaha – pengusaha di Kota Padang yang peduli pencegahan dan penanganan wabah Covid-19,” kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah di rumah dinasnya, Senin (06/04/2020).
Menurut Mahyeldi, beberapa diantaranya ada yang menyumbang untuk pembelian APD. Sebagian lagi berpartisipasi memberikan bantuan langsung ke masyarakat yang terdampak.
“Ada bantuan untuk pembelian APD sebagian lagi memberikan langsung bantuan berupa sembako kepada masyarakat,” ujar Mahyeldi.
Seperti pagi ini, kata Mahyeldi, diterima lagi donasi dari pengusaha Kota Padang (tidak menyebutkan nama). Donasi dari pengusaha tersebut akan disalurkan melalui satuan tugas (satgas) Covid-19.
“Nanti penyalurannya semua satu pintu, sehingga bisa dipertanggungjawabkan dan menyentuh sasaran. Terutama untuk petugas medis dan tenaga relawan yang sangat membutuhkan APD,” ulasnya.
Penerimaan bantuan di rumah dinas itu, Walikota Padang didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Corri Saidan dan Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Swesti Fanloni. Kedua pejabat tersebut termasuk bagian satgas penanganan Covid-19 yang bertugas menerima dan menyalurkan bantuan.
Bagi yang ingin ke Padang jangan ‘melenggang kangkung’ saja. Mesti mengenakan masker. Bila tidak, didenda sesuai instruksi Wali Kota Padang.
“Mulai hari ini jika ingin ke Padang harus mengenakan masker,” tegas Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, saat menerima bantuan dari paguyuban dan komunitas di Rumah Dinasnya,
Padang telah memberlakukan wajib menggunakan masker. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. Bahkan Pemko Padang memaksimalkan sosialisasi dengan memasang spanduk dan baliho ajakan di sejumlah titik di Padang.
Sementara itu, Wali Kota Padang juga menerima Komunitas “Basiba Sumbar”. Komunitas ini menyerahkan bantuan tanggap Covid-19. Sebanyak 130 paket sembako diserahkan kepada Pemerintah Kota Padang.
“Semoga bermanfaat bagi warga Kota Padang,” kata Ketua Komunitas Basiba Sumbar, Ramayati saat menyerahkan bantuan kepada Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah.
Di waktu yang sama, Persatuan Padusi Agam juga menyerahkan bantuan. Sebanyak 500 kaleng sarden diserahkan untuk warga yang terdampak virus Corona. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Harlina Eka Suryandi.
Wali Kota Padang berterimakasih atas bantuan yang datang silih berganti. Menurutnya bantuan itu merupakan bentuk perhatian kepada warga atas pandemi Corona. Apalagi, kata Mahyeldi, di saat terjadi pandemi dianjurkan untuk saling memberi.
“Terimakasih atas bantuan ini, akan kita salurkan kepada warga yang terdampak,” tukas Mahyeldi didampingi Kepala DPMPTSP Kota Padang Corri Saidan, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Swesti Fanloni, Sekretaris BPBD Hendra Mardhi, Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis, dan lainnya.
Padang – Harianpauh5.car.bog – Minggu 05 April 2020 pukul 09.00 Wib bertempat di Mesjid raya pauh Kampung dalam Kec. Pauh5.
Perbanyaklah kesabaran, karena dengan kesabaran akan mendatangkan kebahagiaan yang besar nantinya Buat Masjid Raya pauh
Pengurus Masjid Raya pauh Gak akan pernah menyerah tentang semua impian yang ada di pikiran Jemaah , karena kelak perjuangan pengurus dan jemaah Masjid Raya pauh ini Gak akan menjadi sebuah cerita yang indah . Tapi wow buat yang datang ke masjid Raya pauh ini
Sama seperti halnya yang dilakukan Wali Kota Padang Mahyeldi, Wakil Wali Kota Hendri Septa juga ikut melakukan peninjauan di semua posko-posko penanganan virus corona atau covid-19 di beberapa titik di Kota Padang.
“Hal ini dilakukan pak wali, saya sendiri dan semua jajaran di Pemerintah Kota Padang adalah guna terus memaksimalkan upaya menekan dan memutus mata rantai penularan pandemi covid-19 khususnya di Kota Padang,” ujar wawako di sela peninjauan yang dilakukannya Minggu (5/4/2020) sejak dini hari hingga pagi menjelang.
Seperti diketahui, Wawako Hendri Septa melakukan peninjauan ke semua posko covid-19 baik yang ada di perbatasan maupun di posko yang dibangun oleh Dinas Perhubungan untuk pembatasan jalan akses orang masuk ke arah kota.
Hendri mengatakan, dalam peninjauan tersebut tujuannya adalah melihat pelaksaan pemeriksaan dan mencek kondisi petugas yang berjaga di masing-masing posko. Di samping itu juga memberikan arahan untuk seluruh personil yang bertugas untuk selalu bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
“Untuk itu kita mengharapkan seluruh petugas di posko agar bekerja dengan baik dan optimal sesuai SOP. Sebab, pemeriksaan yang kita lakukan adalah guna memastikan kondisi orang yang masuk ke Kota Padang agar teridenfikasi apakah ia terindikasi gejala covid-19 atau tidak. Dengan itu kita menjadi mudah memutus rantai penularan wabah corona ini,” jelas wawako yang terlihat menggunakan kostum yang dilengkapi masker dan sarung tangan saat itu.
Lebih lanjut ia pun menyampaikan Pemko Padang optimis bisa menangani penyebaran wabah covid-19 semaksimal mungkin. Sebagaimana berbagai upaya dan kebijakan telah dilakukan.
“Maka itu khususnya kepada petugas yang berjaga di perbatasan selamat bertugas Di samping bekerja sesuai SOP, kita juga harus menjaga keselamatan diri dan jangan lupa senantiasa memakai Alat Pelindung Diri (APD). Insya Allah, mari kita sama-sama berdoa, semoga bencana ini dapat kita tangani secara baik dan berakhir secepatnya,” harap wawako memotivasi.
Dalam pemantauan yang dilakukan Wakil Wali Kota Padang tersebut, posko yang pertama dikunjungi adalah Posko Covid-19 di Bungus Teluk Kabung. Saat ditinjau dalam keadaan sepi kendaraan yang melintas. Semua personil gabungan lengkap mulai dari BPBD, Dishub, Sat Pol PP, TNI-Polri dan dari organisasi kebencanaan serta masyarakat yang menjadi relawan.
Setelah itu wawako pun melanjutkan peninjauan ke posko selanjutnya. Diantaranya Posko Covid-19 Jalan Sutan Syahrir ( Depan Lantamal), kemudian ke Posko Covid-19 simpang Jalan Raya Lubuk Begalung, Posko perbatasan Covid-19 di Lubuk Paraku, Posko perbatasan Covid-19 di By Pass Anak Aie dan Posko Covid-19 Jalan Adinegoro Kayu Kalek yang berbatasan dengan Padang Pariaman.
Pandemi virus Corona masih terjadi di sejumlah negara. Begitu juga di Padang, Sumatera Barat. Pemerintah Kota Padang terus mengimbau warganya untuk berdiam diri di rumah agar virus tidak menyebar.
“Tetaplah berada di rumah, jangan keluar rumah agar tidak terkena penyebaran virus Corona,” imbau Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, Sabtu (4/4/2020).
Kadiskes mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi imbauan Pemerintah. Melakukan ‘social distancing’ atau saling menjaga jarak antar manusia. Karena dengan menjaga jarak dengan berdiam diri di rumah merupakan langkah untuk mencegah atau memperlambat penyebaran patogen infeksius seperti virus.
“Termasuk bagi mereka yang baru saja pulang bepergian dari daerah terjangkit virus Corona. Mesti mengisolasi atau berdiam diri di rumah, tidak berkontak dengan orang lain selama 14 hari,” ujar Feri Mulyani.
Pemko Padang telah berkali-kali mengimbau warga untuk tetap berada di rumah hingga pandemi virus Corona berakhir. Namun masih banyak warga yang bepergian keluar rumah. Jalanan terlihat ramai, begitu juga tempat perbelanjaan.
“Jika tetap di rumah, kemungkinan terkena virus ini sangat kecil. Akan tetapi jika sudah terkena virus ini akan berisiko. Rumah sakit akan membeludak, tenaga medis akan bekerja keras, karena itu tetaplah berada di rumah agar tetap sehat,” ajak Kadiskes.
Guna memastikan penanganan virus corona atau covid-19 agar berjalan dengan optimal, Wali Kota Padang Mahyeldi bersama jajaran meninjau beberapa posko covid-19 di Kota Padang, Sabtu (5/4/2020).
Peninjauan pertama dilakukan di Posko Utama Covid-19 di Kantor BPBD Kota Padang. Kemudian dilanjutkan ke posko perbatasan dan Puskesmas di Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Bungtekab).
“Kita ingin memperkuat pengawasan terhadap orang dalam kelompok Pelaku Perjalanan dari area Terjangkit (PPT) atau Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kota Padang lebih valid lagi. Sehingga, setiap orang yang baru datang itu dipastikan pertama sekali agar mendatangi RT atau pun RT nya yang mendatangi,” ungkap Wako Mahyeldi disela peninjauan.
Sekaitan hal demikian, wako pun mengharapkan kepada seluruh RT di Kota Padang untuk dapat melakukan pendataan terhadap PPT atau OTG tersebut. Selain itu barulah dikoordinasikan untuk pemeriksaan di Puskesmas.
“Kita berharap semua orang yang masuk ke Kota Padang dapat terawasi dan terdata secara lebih baik. Maka itu langkah kita sekarang ini adalah menggerakkan seluruh RT di Kota Padang untuk mengawal dan mengawasi PPT yang Masuk ke Padang. Karena ini suatu hal yang kita khawatirkan tentunya, dan dari data yang kita kumpulkan bahwa untuk PPT dari hari ke hari terus terjadi peningkatan yang luar biasa. Oleh karenanya kita harus sikapi ini dengan maksimal,” tekannya.
Lebih lanjut Wali Kota Mahyeldi pun berharap pemerintah pusat dapat menyikapi penanganan covid-19 di daerah-daerah. Hal itu mengingat sampai saat ini Pemerintah Pusat belum mengeluarkan ketegasan terhadap pembatasan seperti melakukan ‘lock down’ guna memutus secara cepat mata rantai penularan covid-19 itu.
“Karena kalau saya berprinsip, jika secara nasional tidak melakukan lock down, mungkin bisa juga diberlakukan lock down antar pulau. Sehingga warga dari pulau yang satu tidak bisa ke pulau lainnya. Dan juga mempermudah pengidentifikasian kasus covid-19 daerah dan negara kita ini,” tuturnya.
Sementara itu di sisi lain Wali Kota Padang tersebut juga menilai apabila tidak ada kejelasan dan ketegasan pembatasan dari Pemerintah Pusat dalam membatasi orang berpergian dari daerah satu ke daerah lainnya tentu akan berdampak buruk terhadap penyebaran covid-19.
“Kita khawatirkan dengan kondisi itu akan terjadi lonjakan-lonjakan jumlah orang yang positif covid-19 di Indonesia termasuk Kota Padang ini. Dan hal itu tentu juga akan memperpanjang masa darurat covid-19 dan bisa saja akan terjadi hal-hal yang tak diingini lainnya,” tukas wako.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Padang juga didampingi sejumlah kepala OPD diantaranya Kabag Prokopim Amrizal Rengganis, Kabag Organisasi Raju Minropa, Kabag Umum Budi Payan serta lainnya. Sumber : Humas Pemko Padang
Petugas berupaya memadamkan api yang membakar Musala Hidayah di Jalan Bandes Tanah Sirah, Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang (Foto: Dok. Damkar Kota Padang)
Harianpauh5.com– Satu unit bangunan musala ludes terbakar di Jalan Bandes Tanah Sirah, Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sabtu (4/4/2020) sekitar pukul 04.05 WIB. Diduga, kebakaran tersebut akibat korsleting listrik.
Kapolsek Kuranji, Kompol Armijon mengatakan mengatakan, yang terbakar itu merupakan Musala Hidayah, bangunan rumah ibadah tersebut berukurna sekitar 15 meter persegi.
“Diduga arus pendek, akibat korsleting listrik,” ujarnya kepada Langam.id, Sabtu (4/4/2020).
Keterangan saksi, kata Armijon, awalnya masyarakat yang tinggal di sekitar musala melihat api di bagian dalam, yaiitu dibagian atas dekat kubah. Kemudian, measyarakat setempat sudah berupaya untuk memadamkan api.
“Namun, saat itu garin tidak berada di musala tersebut, sementara pintu musala juga terkunci, sehingga warga sekitar kesulitan memadamkan api,” jelasnya.
Tidak beberapa lama, api mulai membesar dan masyarakat sekitar menghubungi pemadam kebakaran serta Polsek Kuranji. Mendapatkan informasi itu, Personil Polsek Kuranji langsung ke lokasi.
“Ketika anggota kita sampai di lokasi, di sana juga sudah ada empat unit mobil pemadam kebakaran. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIB,” ungkapnya.
Dalam kejadian tersebut, kata Amrijon, tidak ada korban jiwa. Sementara kerugian materil diperkirakan mencapai Rp700 juta rupiah. Sejumlah petugas juga telah melakukan pembersihan material di lokasi bersama warga.
Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak saja dituntut mampu menjadi pelayan publik yang baik. Akan tetapi juga diharapkan mampu melahirkan inovasi baru.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang, Rudy Rinaldy saat Pelantikan dan Pengambilan Sumpah PNS Angkatan 2019 yang bertugas di lingkungan kerjanya, Jumat (3/4/2020).
“ASN mesti berpikiran out of the box, menciptakan inovasi-inovasi baru,” sebutnya saat melantik dan mengambil sumpah ASN di ruang Padang Command Center milik Diskominfo Padang, Balaikota Padang.
Sebanyak lima ASN Diskominfo Padang dilantik dan diambil sumpahnya pagi itu. Rudy berpesan kepada kelima ASN tersebut untuk bekerja lebih giat. Menjadi pelopor dan penggerak di era keterbukaan informasi saat ini.
“Jadilah ASN yang handal, mampu menjadi pelayan publik dan tidak malas-malasan,” sebutnya.
Selain itu, Rudy juga menekankan pentingnya inovasi bagi tiap OPD di Pemko Padang. Inovasi ini mesti dilahirkan oleh ASN, terutama bagi mereka yang masih produktif dan berusia muda.
“Kami minta kelima ASN yang dilantik dan diambil sumpahnya untuk menyetor inovasi,” tukas Rudy.
Inovasi yang dilahirkan kelima ASN harus disetor setiap bulannya. Artinya, dalam sebulan, Diskominfo akan mendapatkan lima inovasi. Inovasi itu akan dijalankan.
“Bagi yang belum menyetor inovasi, akan menjadi catatan tentunya,”kata Rudy Rinaldy.
Kelima ASN Diskominfo Padang yang dilantik dan diambil sumpahnya itu yakni Rizki Frans Priatna, Yulia Sari, Lailatur Rahmi, Khairawati, serta Ranti Melia Sari. Pelantikan dan pengambilan sumpah disaksikan Sekretaris Diskominfo Padang Tarmizi Ismail, kepala bidang, kepala seksi dan seluruh staf di dinas tersebut.
Dalam rangka mengantisipasi dan memutus rantai penyebaran virus corona atau covid-19 di Kota Padang, pemerintah kota setempat telah melakukan berbagai upaya dan kebijakan termasuk menutup semua akses pintu masuk dari luar ke kota itu.
Saat ini telah dibuat posko pemeriksaan di beberapa titik perbatasan Kota Padang. Diantaranya di Jalan Adinegoro Kayu Kalek berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman, lalu di Jalan By Pass Anak Aie, di Lubuk Paraku arah masuk dari Kabupaten Solok dan di Bungus Teluk Kabung arah berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan,” sebut Kepala BPBD Kota Padang Barlius Jumat (3/4/2020).
Selain itu sebut Barlius, saat ini juga telah dilakukan penutupan jalan di simpang Jalan Raya Lubuk Begalung dan Jalan Sutan Syahrir Mata Air oleh Dinas Perhubungan. Tujuannya guna melakukan pemeriksaan bagi setiap kendaraan yang akan masuk ke pusat kota.
“Alhamdulillah, sejak diberlakukannya pembatasan di beberapa titik pintu masuk ke Kota Padang, masyarakat setempat yang berada di sekitar posko perbatasan juga terlihat cukup arif dan ikut berperan membantu petugas di perbatasan” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 15.00 WIB, untuk posko perbatasan di Jalan Adinegoro Kayu Kalek berjalan efektif. Adapun petugas yang berjaga di posko perbatasan itu antara lain petugas kesehatan, personil BPBD, Sat Pol PP serta TNI-Polri dan organisasi kemasyarakatan setempat yang juga ikut membantu.
Barlius pun juga mengatakan dalam pelaksanaannya pun petugas juga ikut didukung Tagana dan Kelompok Siaga Bencana (KSB) serta berbagai komponen masyarakat dan masyarakat sekitar di posko perbatasan tersebut.
“Mulai dari ada yang ikut membantu pekerjaan dari petugas, sampai kepada pemberian bantuan berupa makanan, minuman, bahkan masker serta kebutuhan lainnya. Alhamdulillah kita tentu berterima kasih banyak atas kepedulian masyarakat dalam hal ini. Hampir di semua posko perbatasan didapati hal yang sama,” sebutnya.
“Seperti di posko perbatasan Kayu Kalek ini kita kan menumpang sementara di depan rumah warga dan bahkan untuk fasilitas tenda dan lampu juga difasilitasi sama mereka,” terangnya.
Sementara itu, Fitri (45) salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari posko perbatasan di Jalan Adinegoro Kayu Kalek terlihat ikut membantu petugas yang berjaga di posko perbatasan. Ia pun tampak memberikan bantuan berupa makanan dan minuman kepada petugas.
Sementara hal yang sama juga dilakukan Yudi (53), ia juga ikut membantu petugas mengarahkan bus yang akan masuk ke Padang melewati jalur Jalan Adinegoro tersebut.
“Kita membantu ini spontan yang tujuannya untuk kita semua juga. Agar pekerjaan pemeriksaan ini maksimal dan masalah penyebaran wabah covid-19 dapat ditangani secara baik,” tuturnya sewaktu ditemui dikesempatan itu. (David/Prokopim)
Tujuh orang remaja laki-laki diamankan Satpol PP Padang karena melakukan balap liar di kawasan Air Pacah, Kota Padang, Jumat (03/4/2020) sore. – Humas Satpol PP Padang
PADANG – Tujuh orang remaja laki-laki diamankan Satpol PP Padang karena melakukan balap liar di kawasan Air Pacah, Kota Padang, Jumat (03/4/2020) sore.
Satpol PP juga mengangkut tiga sepeda motor yang ditunggangi tujuh remaja itu.
Kepala Satpol PP Padang Alfiadi mengatakan, penangkapan tujuh remaja tersebut berawal dari laporan warga.
Mendapat laporan itu, petugas Satpol PP Padang langsung menuju lokasi.
Saat petugas Satpol PP Padang sampai di lokasi, ketujuh remaja ini sempat kabur dari kejaran petugas.
“Kita dapatkan laporan kalau ada balap liar di jalan baru yang dibuat Pemko, tepatnya di belakang Kantor Wali Kota Padang Air Pacah By Pass.”
“Saat anggota sampai di lokasi, semua lari berhamburan. Alhasil kita amankan tujuh orang serta tiga unit motor yang sudah tidak standar lagi,” kata Alfiadi.
Sepeda motor yang digunakan sejumlah remaja untuk balap liar di kawasan Aia Pacah, Padang, diamankan Satpol PP, Jumat (3/4/2020). (Humas Satpol PP Padang)
Ketujuh remaja tersebut diamankan petugas ke Mako Satpol PP serta dilakukan pendataan dan pemeriksaan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
“Tujuh orang remaja ini akan kita lakukan pembinaan sesuai SOP. Orangtua mereka kita panggil ke Mako,” kata dia.
Sedangkan untuk kendaraan yang diamankan tersebut, kata dia, Satpol PP akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Alfiadi berharap agar masyarakat menerapkan pysical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Padang.
“Untuk para orang tua, jika kita lengah menjaga anak-anak, kita bisa berdampak kepada penyesalan.”
“Mari kita bersama-sama selalu mengikuti intruksi Pemerintah Kota Padang dalam menangani wabah Covid-19 ini, semoga semua ini cepat berlalu,” tambahnya.
Merebaknya virus Corona (Covid-19) membuat pemerintah memberikan keringanan kepada masyarakat salah satunya dengan menggratiskan tagihan listrik bagi pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen bagi pelanggan 900 VA bersubsidi selama tiga bulan.
Hal itu turut menjadi pemantik bagi DPRD Kota Padang untuk memikirkan juga memberi keringanan kepada warga Kota Padang terkait pembayaran rekening air PDAM, untuk digratiskan.
“Apa yang dilakukan pemerintah pusat dengan keringanan soal tagihan listrik, akan kita coba pula di Padang khususnya terkait pembayaran rekening air PDAM,” kata Wakil Ketua DPRD Padang Ilham Maulana, Jumat (3/4).
Dikatakan, dalam waktu dekat, DPRD segera akan menggelar rapat pimpinan guna membahas terkait keringanan pembayaran rekening air PDAM tersebut.
“Rencananya Senin (6/4) besok, pimpinan DPRD akan menggelar rapat,” katanya.
Selanjutnya DPRD akan mengundang pihak terkait seperti Direktur Utama PDAM, Ketua Dewan Pengawas PDAM, Sekretaris Daerah lalu Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Pemko untuk membicarakan soal keringanan tersebut.
“Apa yang dilakukan pemerintah pusat tentu ada dasarnya yakni bencana. Ini bisa menjadi acuan bagi kita untuk masyarakat Kota Padang. Mudah-mudahan kita bisa menerapkan keringanan tersebut sehingga masyarakat terbantu,”
Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kota Padang Feri Mulyani Hamid menyampaikan, kondisi lima orang pasien positif Covid-19 di Kota Padang kini kian membaik dan berangsur sembuh.
“Alhamdulillah, setelah menjalani perawatan intensif kondisi lima pasien kita berangsur sembuh. Pasien tersebut saat ini masih terus menjalani perawatan,” kata Feri Mulyani, di Padang, Jumat (3/4/2020).
Feri mengungkapkan, empat dari lima pasien tersebut kini menjalani perawatan lebih lanjut dirumah sakit. Sementara satu orang kini pulang kerumah dan menjalani isolasi mandiri.
“Dari lima orang pasien, satu orang telah pulang kerumah dan menjalani isolasi mandiri. Pasien yang pulang merupakan pasien ke lima,” terangnya.
Lebih jauh dikatakannya, jika kondosi pasien yang positif, baik atau ringan maka tidak perlu dirawat dirumah sakit, cukup dirumah menjalani isolasi mandiri dengan mengikuti pertunjuk petugas kesehatan.
“Setelah 14 hari baru dilakukan pengecekan selama dua kali. Jika kedua hasil pengecakan negatif baru dinyatakan sembuh,” jelasnya
Feri menjelaskan, waktu penyembuhan pasien positif corona sama dengan waktu penyembuhan virus lainnya. “Dia akan sembuh sendiri, kalau daya tubuhnya baik. Akan semakin baik daya tahan tubuhnya maka akan semakin cepat membentuk antibodi yang mempercepat kesembuhan dirinya,” imbuhnya.
Sementara itu, pasien kedua dirawat di RSUP Djamil bersama dengan pasien keempat. “Jadi pasien ke empat kontak dengan pasien kedua,” katanya.
Terkait riwayat perjalanan pasien kelima, sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta. sebaliknya pasien keenam memiliki anggota keluarga dari Jakarta dan Malaysia. Pasien keenam dirawat di RS Ibnu Sina kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Moctar Bukitinggi karena di Padang penuh.
Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Padang per 2 April 2020, telah didapati Pelaku Perjalanan dari Area Terjangkit (PPT) yang terus meningkat yakni sebanyak 2.895 orang, dengan 267 PPT baru dan yang selesai pemantauan sejumlah 99 orang.
Begitu juga untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP), saat ini telah ditemukan sebanyak 75 orang dengan 15 ODP baru dan selesai pemantauan 36 orang. Sementara bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yakni sebanyak 11 orang dengan 4 orang telah dinyatakan negatif covid-19. Sedangkan untuk yang terkonfirmasi positif adalah sebanyak 6 orang dengan meninggal 1 orang. (Mul/rilis/Prokom Padang).
Penyemprotan disinfektan oleh ketua masjid Raya pauh sama Jamaah .
PADANG, HARIANPAUH5.CAR.BLOG – Ketua Masjid Raya pauh , Binuang kampung dalam , yang telah membantu penyemprotan disinfektan oleh Pengurus Masjid Raya pauh. Menurutnya penyemprotan disinfektan tersebut sangat dibutuhkan untuk melindungi masyarakat dari penyebaran virus covid-19.
Apalagi mengingat masih terdapat warga yang datang ke masjid untuk mengumandangkan adzan dan beribadah jam”at
“Masjid ini walaupun di tengah pandemi virus covid-19 tetap ada warga yang datang untuk jum’at , iqomah dan ibadah, bahkan juga ada warga yang datang dari luar kampung dalam . Oleh karena itu saya selaku ketua pengurus masjid sangat berterima kasih sama warga kampung dalam. masjid kami telah dibantu penyemprotan disinfektan,” oleh Pengurus dan warga .
PADANG — Kasus positif Covid-19 di Kota Padang bertambah satu orang. Dengan kata lain, hingga Kamis (1/4) pukul 19.00 WIB terdapat 6 kasus positif di Ibukota Sumbar
Sementara untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga mengalami kenaikan menjadi 90 orang, dengan 75 di antaranya telah selesai penanganan, sementara 15 lainnya dalam pemantauan.
Untuk penanganan dampak, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan kita akan menyalurkan 3.000 ton beras kepada maayarakat miskin
Ia mengajak seluruh ASN untuk berdonasi 5 dan 7, 5 persen gaji bulanannya untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Padang
Wali Kota Padang juga meminta masyarakat Agar terhindar dari Virus Covid19, kemudian jauhi kerumunan, tetap di rumah, dan cuci tangan pakai sabun sesering mungkin.
Gedung Diklat yang berada di Desa Saureinuk Kecamatan Sipora Selatan
MENTAWAI – Meski masih dalam tahap perencanaan pemerintah tentang pemakaian gedung Diklat yang berada di Desa Saureinuk Kecamatan Sipora Selatan sudah menuai banyak protes dari warga setempat. Wacana Pemerintah tersebut Diklat yang sudah lama tidak terpakai akan di jadikan sebagai ruang isolasi ataupun karantina yang terkena dampak Virus Corona.
Dengan banyaknya kicauan protes yang sedang marak saat ini maupun di media sosial membuat pemerintah harus bersikap bijaksana menentukan keputusan yang baik demi masyarakat banyak di daerah Desa Saereinuk dan sekitarnya.
Saat konfirmasi dengan Sekdakab Mentawai Martinus Dahlan tentang hal itu ia mengatakan, pemakaian gedung Diklat yang kita tinjau kemaren masih dalam tahap perencanaan, masyarakat jangan langsung menolak dengan apa yang di lakukan oleh Pemerintah dalam menangani Virus Corona ini, sebut Martinus, Rabu kemaren (01/04/2020).
“Kalau ada penolakan dari masyarakat mau di mana lagi kita tempatkan orang orang apa bilah ada pasien yang terkena Covid-19, ini kan sangat mendesak”, ujarnya.
Kita berusaha memberikan perlindungan terbaik kepada masyarakat banyak, maka dari itu tempat harus kita siapkan, kalau tidak ada tempat yang di sediakan apabilah ada pasien dalam pengawasan kita mau tempatkan kemana lagi, tegasnya.
Tujuan pemerintah itu baik demi keselamatan, masyarakat setempat jangan berpikir penyakit itu kita antar kesana, Pemerintah sudah pasti mengkaji hal itu, tidak mungkin kita mencelakai masyarakat yang ada di Desa tersebut, ucap Sekda.
Di sebutkan Martinus, kalau masyarakat menolak keras pemakaian gedung Diklat tersebut untuk di pakai ya sudah tidak apa apa, ujarnya lagi.
Namun demikian karena ini masih wacana kita akan membicarakannya terhadap Bupati bahwa adanya penolakan dari masyarakat, kita akan mempertimbangkan penolakan itu, kata Martinus.
Sementara Kepala Desa Saureinuk Tirjelius mengatakan, pemakaian gedung Diklat yang ada di Desa Saureinuk perlu menjadi bahan pertimbangan bersama, karena masyarakat itu sendiri sudah banyak bertanya tanya dan bahkan menolak rencana Pemerintah menggunakan gedung tersebut untuk di jadikan tempat karantina Covid-19, sebut Tirjelius saat di hubungi Minangkabaunews.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (02/04/2020).
Kades menyebutkan, rencana Pemerintah melakukan penggunaan gedung Diklat membuat resah masyarakat, maka dari itu Pemerintah perlu melakukan sosialisasi terkait penempatan gedung tersebut, ucapnya.
Masyarakat harus di berih pemahaman masalah ini, warga takut kalau gedung tersebut di jadikan tempat karantina bagi pasien Covid19. Maka dari itu kita perlu duduk bersama, mencari solusi yang terbaik untuk keselamatan masyarakat,
PADANG-Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperkirakan puncak penyebaran covid-19 di Sumbar pada 24 sampai 27 Mei 2020. Perkiraan itu berdasarkan dari puncak masyarakat pulang kampung, karena Lebaran.
Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit usai Gubernur Irwan Prayitno menggelar video telecomfeerence dengan bupati/walikota bersama sejumlah pakar, Kamis (2/4) di Rumah Bagonjong Kantor Gubernur Sumbar.
Pada kesempatan itu hadir empat pakar kesehatan, diantaranya Dr. Ridamda, Ahli kesehatan Masyarkat, Dr. Amdani Kepala Labor Fakultas Kedokteran Unand dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand, Defriman.
“Kita perkirakan puncaknya covid-19 diperkirakn 24, 25, 26, 27 Mei. Karena perantau mudik semua karena memasuki libur lebaran 1441 Hijriyah. Penyebaran akan terjadi pada kesempatan itu,”sebutnya.
Untuk itu, disepakati semua pendatang benar-benar harus diperiksa. Benar-benar harus tertib mendaftarkan diri untuk diperiksa.
“Semua pendatang benar-benar harus didata. Dikontrol oleh pemerintah setempat, dan dinas kesehatan,”ujarnya.
Selain kebijakan itu, imbauan jaga jarak, tidak boleh lakukan kerumunan tetap dijalankan. Karena hanya langkah itu yang paling efektif dilakukan memutus rantai penyebaran virus korona.
Meski begitu, Pemprov Sumbar tetap mempersiapkan sejumlah skenario dalam kondisi terburuk. Salah satunya dengan menyediakan rumah sakit rujukan dimasing-masing kabupaten/kota.
Meski saat ini sudah ada dua rumah sakit daerah yang menyatakan siap digunakan untuk penanganan covid-19, namun tetap dipersiapkan tempat didaerah. Guna menekan lonjakan pasien ke rumah sakit, nantinya pemanfaatan fasilitas kesehatan juga diperketat.
“Jika hanya gejala, maka pemeriksaan cukup pada fasilitas kesehatan terendah. Tidak langsung dirujuk pada rumah sakit penanganan covid-19,”
Tak terhitung ajakan beredar selama masa-masa Korona. “Kami bekerja untuk Anda, Anda di rumah saja”. “Ingin jadi pahlawan, di rumah saja”. “Antisipasi penyebaran: Jaga Jarak”. Masih banyak lagi himbauan senada yang lain.
Intinya, berdiam di rumah dan hindari keramaian. Boleh ke luar rumah untuk keperluan penting seperti mencari makanan pokok ataupun berobat. Jika meninggalkan rumah tetap mengikuti prosedur seperti memakai masker, sering-sering cuci tangan, dan menghindari kontak langsung.
Sayangnya, bagi sebagian penduduk Kota Padang segala himbauan itu tidak terlalu di dengar. Berkumpul dan merapat jalan terus. Tak hanya di dekat rumah berkumpul tetangga-tetangga. Di beberapa tempat umum pun berkumpul-kumpul tetap jalan terus.
Salah satu tempat berkumpul favorit di tepi pantai. Pantauan Singgalang, semenjak beberapa hari terakhir, hampir setiap sore puluhan titik pantai sepanjang Pantai Padang sampai dengan Muaro Lasak ditemukan anak manusia berkumpul berdekat-dekatan.
Adanya yang hanya duduk berdua saja berjarak lima sentimeter saja. Bahkan, ada yang tidak berjarak sama sekali seperti orang kedinginan meski sinar matahari masih terik. Mereka asik memandang jauh ke laut lepas. Di kiri kanan mereka dijaga botol minuman atau tas. Terasa sudah aman saja.
Di titik lain, juga terlihat beberapa orang yang duduk mengitari sebuah meja. Melihat dari umur mereka, sepertinya anggota keluarga yang lagi keluar rumah. Tak tergurat kekhawatiran di mata mereka. Sepertinyanya, senang-senang saja.
“Memang kita dihimbau untuk menghabiskan banyak waktu di rumah. Namun, sesekali perlu juga ke luar untuk penyegaran,” kata Momon, pengunjung Pantai Padang.
Tak hanya itu, kumpulan lima sampai dengan belasan orang pun terlihat asik menikmati nuansa tepi laut. Di antara mereka ada yang berkumpul sesama jenis, tetapi tidak sedikit juga yang berlawanan jenis berkumpul bersama-sama.
“Kami tidak terlalu khawatir. Kami cukup percaya dengan kesehatan masing-masing,” kata Ravi, seorang pemuda yang berkumpul dengan belasan temannya.
Ketika disinggung tentang himbauan untuk menjaga jarak, Ravi mengatakan diantara teman-teman mereka tidak ada yang batuk ataupun influensa. Sehingga, mereka merasa tidak terlalu khawatir untuk duduk berdekat-dekatan.
“Kesehatan tetap harus dijaga. Tetapi kehidupan juga harus dinikmati. Tidak boleh terlalu cemas, karena kecemasan itu bisa jadi sumber penyakit,”
PADANG – Pemerintah Kota Padang tengah mempersiapkan dukungan berupa bahan pangan terhadap warga masyarakat Kota Padang yang terdampak virus corona atau covid-19.
“Alhamdulillah, sampai saat ini semua camat beserta lurah dan juga didukung perangkat RT/RW di Kota Padang sedang bergerak memvalidasi data warga masyarakat yang terdampak langsung dari penyebaran wabah virus corona ini. Kita tentu berharap, setelah semua datanya valid, bantuan pangan yang telah disiapkan segera dibagikan secara optimal dan tepat sasaran tentunya,” kata Wali Kota Padang Mahyeldi sewaktu menggelar ‘video conference’ bersama insan pers di Kota Padang dari kediaman resminya, jl. A. Yani No.11, Rabu (1/4/2020) siang.
Untuk bantuan tersebut terang wako, akan membagikan bantuan berupa beras sebanyak 9 kg beras per jiwa.
“Jika dalam satu Kepala Keluarga (KK) itu terdapat sebanyak 5 jiwa berarti akan menerima bantuan sebanyak 45 kg beras. Insya Allah kita akan membagikan secepatnya setelah datanya sudah valid,” jelas wako.
Lebih lanjut kata wako lagi, ia pun juga menyatakan telah berkoordinasi dengan Bulog setempat untuk mensuplai penyempurnaan bantuan berupa beras tersebut jika terjadi kekurangan nantinya.
“Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini sudah siap datanya sampai kepada KK dan jumlah jiwanya,” imbuhnya.
Selain itu sambung wali kota, upaya lainnya yang dilakukan saat ini adalah menutup arus masuk ke Kota Padang. Dari arah utara di pintu masuk Jalan Adinegoro dan arah selatan itu dari Jalan Sutan Syahrir Mata Air.
“Sehingga jalan yang bebas dilewati adalah Jalan By Pass dari batas kota sampai ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Di batas kota juga kita lakukan pengawasan dengan ketat termasuk di simpang empat Lubuk Begalung kita memang sudah selektif terhadap kendaraan yang melintas. Kita tentu berharap upaya ini akan mempersempit dan memperkecil jumlah PPT di Kota Padang. Sehingga wabah covid-19 terus kita tekan,” ujar wako.
Perihal perkembangan kasus virus corona di Kota Padang Wako Mahyeldi mengungkapkan, dari hari ke hari terus terjadi peningkatan. Dimana saat ini per tanggal 1 April 2020, dari data yang ditemukan jumlah Pelaku Perjalanan daerah Terjangkit (PPT) mencapai sebanyak 2.727 orang disertai Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 96 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang.
“Sementara yang sudah terkonfirmasi positif yaitu sebanyak 6 orang dengan telah meninggal dunia diantaranya satu orang dan negatif 4 orang. Jadi hari ini terjadi peningkatan satu orang lagi yang positif terjangkit covid-19 di Kota Padang,” terangnya. (David/Prokopim Padang)
Padang Harianpauh5.com – Harga emas perhiasan makin naik di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat hingga mencapai Rp2.100.000 per 2,5 gram jika dibandingkan dengan sebelumnya hanya Rp1.940.000 per 2,5 gram.
“Selain emas perhiasan, emas batangan juga naik Rp2.000.000 per 2,5 gram atau Rp800.000 per gram dari harga sebelumnya Rp1.890.000 per 2,5 gram atau Rp756.000 per gram,” kata seorang penjual emas di Pasar Raya Padang, (30), Selasa.
Tidak hanya itu, harga emas putih pun juga naik Rp755.000 per gram. Sedangkan sebelumnya hanya Rp715.000 per gram, kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan kenaikan harga emas sudah terjadi sejak maraknya berita tentang wabah virus corona atau COVID-19. Bahkan hingga saat ini terus mengalami kenaikan.
“Namun kenaikan harga emasnya bertahap. Tidak langsung naik,” kata dia.
Menurut dia isu tentang wabah virus COVID-19merupakan salah satu penyebab kenaikan harga emas karena banyak investor yang beralih dari aset berisiko ke aset yang lebih aman yaitu emas.
“Karena proyeksi ekonomi global yang akan melemah terdorong sentimen virus COVID-19,” kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan kenaikan harga emas tersebut juga disebabkan karena perubahan nilai mata uang dolar dan naiknya harga emas dunia. Sedangkan harga rupiah melemah.
“Semakin tinggi nilai mata uang dolar terhadap rupiah atau semakin lemahnya rupiah terhadap dolar, maka harga emas akan semakin menguat atau tinggi,” katanya.
Menurut dia harga emas perhiasan memang sedikit lebih mahal dibandingkan harga emas batangan, karena emas batangan belum dimodifikasi.
“Saya rasa harga emas ini akan terus naik sampai menjelang lebaran nanti, karena dipengaruhi jumlah permintaan di pasaran yang meningkat,” kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan karena harga emas yang naik, maka saat ini kebanyakan masyarakat menjual ketimbang membeli emas yaitu mencapai 70 persen.
“Potongan harga untuk penjualan emas yaitu Rp100.000 per 2,5 gram,” kata dia.
Seorang pengunjung Pasar Raya Padang Mutia (24) mengaku terkejut dengan kenaikan harga emas yang sudah mencapai Rp2,1 juta.
“Sebelumnya saya membeli emas harganya masih Rp1.8 juta per 2,5 gram. Kendati harga emas naik, saya belum berniat untuk menjualnya,” ujar dia.
PADANG – Bantuan dalam penanganan virus Corona atau Covid-19 di Kota Padang terus bergulir. Kali ini, Pemerintah Kota Padang menerima bantuan dari PT Angkasa Pura II berupa pembangunan Toilet Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand) yang jadi salah satu rumah sakit penanganan Covid-19 di Kota Padang.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Internasional Miangkabau Yos Sugiono dan diterima langsung oleh Wali Kota Padang Mahyeldi dikediaman resminya, Rabu (1/4/2020).
“Atas nama Pemerintah Kota Padang kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada PT Angkasa Pura II. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk dokter dan perawat yang menjadi garda terdepan menangani Covid-19,” jelas Wako.
Mahyeldi mengungkapkan, Pemerintah Kota Padang memang sedang gencar-gencarnya menggalang donasi untuk penanganan bencana virus Corona.
“Diantara upaya yang sedang kami lakukan yaitu menggalang dana di jajaran ASN Pemko Padang. Alhamdulillah ASN kita bersedia menginfakkan minimal 7,5 persen dari pendapatannya selama dua bulan kedepan,” terangnya lebih lanjut.
Selain itu, Pemerintah Kota Padang Kota Padang juga telah me SK kan tujuh lembaga voluntir yang membantu dalam penanganan Covid-19 ini diantaranya Baznas Kota Padang.
“Kita, memang saat ini sedang berjibaku bagaimana donasi penanganan Covid-19 terkumpul sebagaimana disampaikan Presiden bahwa masa Covid-19 akan sangat lama. Jadi butuh kelengkapan-kelengkapan untuk penanganannya,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Padang itu pun berharap, apa yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II dapat ditiru oleh BUMD/BUMN dan lembaga-lembaga sosial yang ada di Kota Padang. “Kami mengharapkan partisipasi dari semua pihak untuk membantu menangangi wabah Covid-19 ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Yos Sugiono mengatakan, minimnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter dan perawat memang sangat dirasakan oleh rumah sakit dan Pemerintah Daerah.
“Kami selaku BUMN juga merasakan bagaimana susahnya mencari APD dan bagaimana membantu daerah melalui dana CSR yang kami punya. Alhamdulillah hari ini kami menyerahkan bantuan CSR dalam bentuk pembangunan toilet Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand) dengan nilai uang sebesar Rp. 50 Juta,” jelasnya.
Ia pun berharap, semoga bantuan yang diberikan bermanfaat bagi Pemko Padang. “Sebagaimana diamanatkan oleh Presiden bahwa BUMN mempunyai kewajiban membantu daerah,” terangnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Manusia Swesti Fanloni, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis, BPBD dan beberapa pimpinan PT Angkasa Pura II. (Muliadi/Humas Padang)
PADANG – Pemerintah Kota (Pemko) Padang terpaksa menunda pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahap kedua, karena merebaknya wabah virus Covid 19 di Padang.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusia (BKPSDM) Padang, Suhardi, Selasa (31/3).
“Penundaan pelaksanaan tes CPNS ini masih dalam waktu yang belum ditentukan,” kata Suhardi.
Suhardi mengatakan, jadwal sebelumnya direncanakan pada 29 Maret kemarin, namun karena adanya wabah virus Covid 19 merebak di Indonesia, terpaksa diundur oleh kementerian.
Selain itu, untuk tes kedua ini, Pemko Padang merencanakan akan melaksanakan di Gedung Convention Center Universita Putra Indonesia (UPI) Padang.
“Kami hanya sebagai pelaksana saja. Untuk jadwal ditentukan oleh kementerian,” ujar Suhardi.
Sebelumnya, peserta tes CPNS Kota Padang telah lulus sebanyak 1.125 orang yang akan mengikuti tes seleksi bidang. Dari jumlah tersebut, Pemko Padang membutuhkan sebanyak 350 orang peserta untuk mengisi kekurangan tenaga aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemko Padang.
Seleksi yang dilaksanakan pada 7-8 Febuari lalu, sebanyak 2.909 peserta telah mengikuti tes, separuhnya telah dinyatakan gugur. Untuk seleksi selanjutnya, akan tersingkir sebanyak 750 peserta lagi. Setelah itu, jumlah formasi yang dibutuhkan Pemko Padang akan keluar sebagai ASN Pemko Padang.
“Jadi itulah tahapan yang telah dilakukan seluruh peserta. Tinggal lagi tahapan kedua ini, karena ada wabah ini, terpaksa diundur dalam waktu yang ditentukan,” tutupnya. (deri)
PADANG, HARIANPAUH5.COM — Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menanggapi serius terhadap dampak penyebaran virus corona (Covid-19) masuk ke provinsi itu. Pada hari pertama ditetapkannya menerapkan sistem pembatasan selektif bagi masyarakat yang datang dari luar Sumbar.
Pada hari pertama Selasa (31/3/2020) Wagub Sumbar didampingi Bupati Sijunjung Yuswir Arifin dan Kasatpol PP Sumbar Dedy Diantolani mengunjungi dan sekaligus monitoring Posko Percepatan Penanganan Virus Corona di Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya, terlihat ada kegusaran dan kecemasan dari wajah Nasrul Abit.
Pasalnya dalam pelaksanaan di kedua kabupaten tersebut masih ada kekurangan dalam penanganan, seperti masih banyak mobil yang melintas di perbatasan Sijunjung dengan provinsi Riau dan kelengkapan pendataan juga belum ada.
“Saya lihat kendaraan berplat luar Sumbar, masih ada yang lewat, dalam pemeriksaan si pengemudi dan penumpangnya tidak disuruh turun dari kendaraannya untuk diperiksa. Hanya diperiksa dalam kendaraan, kalau suhunya kurang dari 38 derajat celcius dipersilahkan pergi,” ucap Nasrul Abit.
Wagub Sumbar menjelaskan, harusnya setiap kendaraan yang melintas pihak kepolisian memberhentikannya. Selanjutnya sopir dan penumpang harus diperiksa suhu badan dan disemprot dengan cairan disinfektan dan mengisi formulir yang telah disiapkan.
Terlihat dalam kunjungannya Nasrul Abit ikut memberhentikan truck dan langsung menyuruh sopirnya untuk turun diperiksa oleh tim medis dan juga memberikan cara penanganan sesuai aturan pada petugas gugus tugas.
“Setiap petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti yang saya lihat hati ini tidak satupun menggunakan baju pelindung. Hanya menggunakan masker dan sarung tangan,” katanya.
“Selain kita melindungi masyarakat, juga harus melindungi diri kita sendiri terlebih dahulu,” tuturnya.
Selanjutnya Wagub Nasrul Abit mengunjungi perbatasan Dharmasraya berbatasan dengan provinsi Jambi yang juga pelitasan paling ramai dikunjungi dari berbagai provinsi. Wagub berharap perbatasan ini harus lebih diperketat karena lintas Sumatera.
“Kita harus lebih selektif dalam pemeriksaan, yang kita hadapi adalah virus yang mematikan (Covid-19). Data semua orang yang masuk ke Sumbar. Bagaimanapun kita harus siap perang lawan corona,” tegasnya.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan ikut memberikan semangat bagi petugas untuk bekerja lebih selektif. “Dengan perjuangan ini, InsyaAllah akan diberikan pahala yang berlipat ganda,” ujarnya.
Penerapkan sistem “pembatasan selektif” Nasrul Abit mengatakan, isolasi diterapkan sebagai upaya mendukung keputusan pemerintah pusat mencegah mewabahnya virus corona. Juga melindungi masyarakat Sumatera Barat.
Antisipasi penyebaran covid 19, pemerintah provinsi Sumatera Barat bersama pemerintah Kabupaten Kota telah menetapkan kebijakan “Pembatasan Secara Selektif” dalam rangka menghambat laju arus orang masuk ke Sumbar di daerah-daerah perbatasan.
“Melakukan cek kesehatan yang dilakukan tim medis, sat
PADANG, HARIANPAUH5.COM —Penyebaran wabah corona di Kota Padang semakin meluas. Seiring itu, Pemerintah Kota pun sudah memberlakukan karantina wilayah dan juga jam malam untuk warga. Namun, lain pula dengan tujuh pasangan ini. Mereka malah ditangkap asyik main kuda-kudaan di dalam kost-an.
Informasi yang dihimpun harianpauh5.com, penangkapan terhadap tujuh orang perempuan dan tujuh orang laki-laki ini bermula saat penyisiran yang dilakukan oleh petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Padang di sejumlah lokasi pada Selasa (31/3/2020) siang. Personel Satpol PP mendapati tujuh pasangan tersebut di beberapa titik kost di Jalan Veteran, Kecamatan Padang Barat dan Jalan Dobi, Kecamatan Padang Selatan.
Saat didatangi petugas, rata-rata pasangan ini dipergoki tengah berduaan di dalam di dalam kamar, ada juga yang tengah melakukan hubungan dan ada pula yang hanya tidur-tiduran. Mengetahui kedatangan petugas, pasangan yang tengah di mabuk asrama tak bisa melarikan diri. Mereka pun langsung digiring ke Mako Satpol PP Padang untuk pemeriksan serta diproses lebih lanjut.
Kasat Pol PP Padang, Alfiadi mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh tujuh pasangan ini sangat nekat. Di tengah ancaman virus corona dan larangan pemerintah untuk berkumpul, mereka malah asyik melakukan perbuatan asusila. “Entah apa yang ada di benak mereka ini, di saat kondisi sudah gawat, mereka masih melakukan perbuatan yang dilarang agama,” jelas alfiadi.
Selanjutnya, ketujuh pasangan ilegal ini akan diproses oleh PPNS Satpol PP Padang untuk dilakukan pendataan dan pembinaan sesuai SOP yang ada guna memberi efek jera agar tidak mengulangi perbuatannya. “Satpol PP Padang berkomitmen menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat. Apalagi dalam kondisi perang melawan wabah corona,” tutup Alfiadi. (*)
Akses masuk ke Kota Padang di arah utara ditutup mulai Senin (30/03/2020) ini. Hal ini dilakukan Pemerintah Kota Padang untuk memperketat, membatasi, serta mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19). “Akses masuk di arah utara atau jalan Adinegoro kita tutup,” kata Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa, Minggu (29/03/2020). Nantinya, kendaraan yang akan ke Padang mengarah ke jalur Bypass. Sedangkan untuk jalur ke luar Padang dari arah Utara (jalan Adinegoro) masih diperbolehkan. “Penutupan jalan Adinegoro dimulai Senin pukul 10.00 WIB. Kendaraan dari BIM dan Padang Pariaman hanya dibolehkan ke jalur Bypass,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakri. Kendaraan yang masuk ke jalur Bypass akan diperiksa dan diperketat. Penumpang harus diturunkan dan disemprot desinfektan. “Tentunya kita akan memperketat kendaraan yang masuk,” jelasnya.
PADANG – Dukungan bagi Pemerintah Kota Padang dalam mempercepat penanganan penyebaran wabah corona virus disease (covid-19) di Kota Padang terus mengalir dari sejumlah pihak.
Kali ini dukungan itu datang dari Himpunan Bersatu Teguh (HBT). Senin (30/3/2020) Wali Kota Padang H. Mahyeldi menerima bantuan tersebut dari perwakilan HBT di kediaman resminya.
Adapun rincian bantuan tersebut diantaranya berupa Alat Pelindung Diri (APD) disertai masker biasa, sarung tangan dan infra red thermometer.
“Alhamdulillah, bantuan terus mengalir dari berbagai pihak untuk penanganan antisipasi penyebaran wabah covid-19 di Kota Padang. Maka itu atas nama Pemerintah Kota Padang kita mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu salah satunya kepada keluarga besar HBT yang telah memberikan bantuan sosial kali ini,” ungkap Mahyeldi di usai menerima bantuan.
Bantuan ini kata Mahyeldi, akan dibagikan kepada sejumlah pihak yang bertugas dalam penanganan covid-19. Terutama petugas medis, personil BPBD dan unsur terkait lainnya.
Adapun rincian bantuan tersebut terangnya, APD HAZMAD Suit sebanyak 20 set, APD Panci Suit 30 buah, APD Kaca Mata Googles 20 pcs, APD Masker 25 pcs, masker biasa 2.000 buah, sarung tangan 7.000 buah dan infra red thermometer sebanyak 3 buah.
Bantuan tersebut diserahkan atas nama Ketua HBT, Andreas Sofiandi. Juga hadir dalam penyerahan itu Kepala DMPTSP Corri Saidan, Kepala BPBD Barlius dan Kabag Prokopim Amrizal.
Padang – Kendaraan yang ingin ke Padang tak bisa lagi seenaknya. Sebab Pemerintah Kota Padang telah menerbitkan Peraturan Wali Kota tentang pembatasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk menangani peredaran virus Corona (Covid-19).
Dalam Perwako bernomor 24 Tahun 2020 dan ditandangani 30 Maret 2020 itu, pembatasan pergerakan orang untuk kepentingan masyarakat setempat. Pembatasan ini ditujukan kepada seluruh kendaraan bermotor.
“Kecuali angkutan bahan pokok, bahan bakarminyak dan gas, angkutan umum, serta kendaraan masyarakat setempat atau sekitar,” ujar Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, Senin (30/3/2020).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakri menyebut, pembatasan akses terdapat di empat jalur masuk ke Kota Padang. Seperti di jalan Adinegoro (batas kota dengan Padangpariaman), Lubuak Bagaluang (Simpang empat Bypass Lubeg), jalan Sutan Syahrir (Simpang Bukit Putus), serta sejumlah jalan lainnya.
“Pembatasan ini berlaku 30 Maret 2020 dan berlangsung selama 24 jam hingga berakhirnya masa endemik,” sebut Dian.
Sebagai informasi kepada pengendara, pihak Dishub Kota Padang akan memasang rambu lalulintas dan papan tambahan di tiap titik masuk Padang.
Padang – Mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19), Pemerintah Kota Padang mengeluarkan instruksi pemberlakukan jam malam. Kebijakan itu dikeluarkan guna membatasi aktivitas masyarakat di luar rumah pada malam hari, sehingga penyebaran virus Corona terputus. Pemberlakuan jam malam tersebut sejak Selasa (31/3/2020) malam.
Dalam instruksi itu Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah menegaskan, agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di luar rumah sejak pukul 22.00 Wib sampai dengan pukul 06.00 Wib.
“Dilarang bepergian keluar rumah, kecuali untuk hal-hal yang mendesak seperti membeli kebutuhan pokok, berobat, atau hal yang sangat penting dengan memakai masker,” katanya.
Instruksi bernomor 020/Pol.PP/2020 itu dibuat berdasarkan rapat antara Pemko Padang dengan Forkompimda di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Minggu (29/3/2020) siang.
“Bagi yang tidak mematuhi instruksi ini akan ditindak pihak berwenang, Satpol PP dibantu TNI/Polri serta Ormas/Kepemudaaan. Instruksi ini berlaku untuk seluruh wilayah Kota Padang,” kata wali kota.
Mahyeldi menyebut, peningkatan jumlah warga Padang dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), menjadi alasan diterbitkannya instruksi ini.
“Di Padang sudah satu yang meninggal dunia, diharapkan dengan keluarnya instruksi ini akan mencegah meluasnya penyebaran virus Corona,” ujar Mahyeldi.
Sebelumnya, dalam rapat bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Padang terkait penanganan Covid-19 telah diputuskan sejumlah poin untuk ditindak lanjuti. Salah satu poin dalam rapat saat itu adalah melakukan pembatasan aktifitas di luar rumah secara tegas, dengan tetap memperhatikan aspek HAM dan ketentuan hukum.(Charlie Ch. Legi)
karena atas apapun yang menimpa dunia sekarang kita adalah jalan yang memang harus kita lalui. jangan menganggap bahwa virus Corona yang
merendahkan kita, menjatuhkan kita, bahkan menjauhkan kita dari ramai dunia membuat kita berfikir bahwa kita sudah tidak ada artinya. perlulah kamu berjalan di lain sisi, melihat sisi lain dari dunia yang kamu anggap belum kamu taklukkan. lihatlah disana, masih banyak yang jauh bahkan tidak layak untuk disamarakatan dengan nikmat yang kita terima. jika sudah seperti itu, apa kamu masih mau mengeluh?
admin menyampaikan suatu cara mudah dalam bersyukur. kurangi keluhan ketika kita mendapat musibah (sakit misalkan). coba saja, kita bersyukur ketika kita sakit disana kamu akan tau makna menikmati hidup yang sebenarnya. #kampaung_dalam #peduli #warga #pauh #masjid_raya_pauh
PADANG – Pemerintah Kota Padang menerima 1.900 alat rapid rest atau alat deteksi cepat untuk memeriksa keadaan seseorang yang terinfeksi virus Corona atau Covid-19 dari Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Kota Padang.
Sebagaimana diketahui, rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Penggunaan alat ini sangat sederhana yaitu melalui cara pengambilan sampel darah, kemudian serum darah diteteskan ke alat tersebut. Melalui alat tersebut dapat diketahui apakah orang yang darahnya diperiksa positif atau tidak terpapar virus Corona.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Rukiat Sabit, mewakili Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Kota Padang Widya Kesuma dan diterima langsung oleh Wali Kota Padang Mahyeldi di kediaman resminya, Minggu (29/3/2020).
“Atas nama Pemerintah Kota Padang, saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-sebesarnya atas bantuan yang telah diberikan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Padang. Semoga ini bermanfaat untuk kita dalam mendeteksi Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi, Rukiat Sabit mengungkapkan, Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan alat Rapid Test sebanyak 2.400, yang nantinya akan dibagikan untuk rumah sakit di Kota Padang dan rumah sakit di Bukittinggi.
“RSUD dr. Rasidin Padang mendapat 260 alat rapid test, Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo 160, dan RSUP M. Jamil Padang 1.480. Sementara sisanya untuk RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi,” ujarnya.
“Yayasan Buddha Tzu Chi juga sudah memberikan 20.000 masker gratis untuk rumah sakit dan puskesmas di Sumatera Barat. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua,” tutupnya. (Mul/Prokompim Padang).
Padang – Pandemi virus Corona telah menyebar hingga ke Sumatera Barat. Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengajak warganya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
“Mari dekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan iman serta takwa agar terhindar dari semua ini,” ajak Mahyeldi di Rumah Dinasnya, Minggu (30/3/2020).
Selain mengajak warga untuk selalu membaca doa Qunut Nazilah dan salat tahajud, Mahyeldi juga mengajak pengurus masjid dan musala untuk memutar asmaul husna lewat pengeras suara.
“Setiap masjid dan musala kita imbau untuk memutar asmaul husna,” katanya.
Wali Kota Padang juga mengajak seluruh masjid dan musala untuk memutar rekaman ceramah agama dan bacaan Alquran.
“Kita isi ruang Kota Padang ini dengan kalimat yang baik,” tutur Mahyeldi.
Mahyeldi menekankan, ceramah agama yang diputar di masjid dan musala akan memberikan ilmu bermanfaat serta pengetahuan bagi warga masyarakat. Sekaligus memberi wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat yang saat ini sedang berada di rumah.(Charlie Ch. Legi)
Padang – Akses masuk ke Kota Padang di arah utara ditutup mulai Senin (30/3/2020) ini. Hal ini
dilakukan Pemerintah Kota Padang untuk memperketat, membatasi, serta mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19).
“Akses masuk di arah Utara atau jalan Adinegoro kita tutup,” kata Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa, Minggu (29/3/2020).
Nantinya, kendaraan yang akan ke Padang mengarah ke jalur Bypass. Sedangkan untuk jalur ke luar Padang dari arah Utara (jalan Adinegoro) masih diperbolehkan.
“Penutupan jalan Adinegoro dimulai Senin pukul 10.00 Wib. Kendaraan dari BIM dan Padangpariaman hanya dibolehkan ke jalur Bypass,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakri.
Kendaraan yang masuk ke jalur Bypass akan diperiksa dan diperketat. Penumpang harus diturunkan dan disemprot disinfektan.
“Tentunya kita akan memperketat kendaraan yang masuk,” jelasnya.(Charlie Ch. Legi)
Padang – Pemerintah Kota Padang mengimbau kepada seluruh pedagang untuk tidak berjualan pakaian bekas. Imbauan ini dilakukan untuk mengantisipasi peredaran virus Corona (Covid-19).
“Agar pedagang tidak menjual pakaian bekas di pasar maupun tempat lainnya,” imbau Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, Minggu (29/3/2020).
Imbauan ini tertuang ke dalam Surat Edaran Wali Kota Padang nomor 510.790/III.dag/2020 tentang Pelarangan Penjualan Pakaian Bekas bertanggal 27 Maret 2020. Selain itu juga merujuk kepada Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/DGR/7/2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas, serta Maklumat Kapolri Nomor Mak /21/III/2020 tentang Kepatuhan Terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Covid-19.
“Jika masih menjual pakaian bekas akan ditindak sesuai aturan yang berlaku,” sebut Mahyeldi.
Pakaian bekas yang dijual di pasaran pada umumnya berasal dari luar daerah. Bahkan tak sedikit yang berasal dari luar negeri, negara terpapar Covid-19. Mengantisipasi masuknya virus tersebut, Pemko Padang melarang masuknya pakaian bekas dan dijual di pasaran.(Charlie Ch. Legi)
PADANG – Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah membantah isu ditutupnya Pasar Raya Padang.
“Isu itu Hoax, tidak ada pasar raya kita tutup. Kepada pedagang silakan berjualan seperti biasa,” kata Mahyeldi di Padang, Minggu (29/3/2020).
Sebagaimana diketahui, berita hoax Pasar Raya Padang ditutup beredar (Sabtu (28/3/2020). Sontak, kabar ini membuat para pedagang dan masyarakat setempat panik.
“Masyarakat silahkan membeli kebutuhan pokoknya di pasar raya seperti biasa, hingga detik ini Pemko Padang belum mengeluarkan surat keputusan penutupan pasar raya maupun pasar lainnya di Kota Padang,” terang Wali kota Mahyeldi lebih lanjut.
Mahyeldi menambahkan, sebenarnya Pemerintah Kota Padang membatasi masyarakat berkerumunan. Imbauan WHO disuruh jaga jarak atau menerapkan Physical Distancing.
“Kita dimintak untuk isolasi mandiri dirumah masing-masing sampai virus corona cepat terputus mata rantainya. Namun kalau ada masyarakat yang ingin membeli kebutuhan pokoknya, silakan, setelah itu cepat kembali kerumah,” pungkas orang nomor satu di Kota Padang itu. (Mul/Rengga/Prokopim).
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.