PADANG, HARIANPAUH.COM –Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Polresta Padang kembali mengandangkan 33 orang warga yang kedapatan masih berkumpul-kumpul di masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam razia yang digelar pada Selasa (12/5/2020) siang.
Pantauan harianhaluan.com, patroli berskala besar kali ini, diawali dengan penelusuran pujasera di kawasan Jalan Samudra. Namun, di kafe tersebut petugas tidak menemukan warga yang sedang berkumpul-kumpul. Kemudian patroli dilanjutkan kearahkan GOR H Agus Salim, disana polisi memergoki 8 orang warga yang tengah asik nongkrong tanpa peduli imbauan Pemerintah Kota (Pemko).
Kapolresta Padang, Kombes Pol Yulmar Try Himawan mengatakan, warga yang pada patroli yang dilakukan pada Senin (11/5/2020) malam, berjumlah 23 orang. Semuanya langsung dibawa ke Mako Polresta Padang untuk didata. “Kemudian hari ini (red), kembali tangkap 10 orang warga yang masih berkumpul. 8 orang kita pergok di kawasan GOR H Agus Salim,” ujar Yulmar.
Ditambahkannya, kemudian untuk dua orang lainnya yang ditemukan di simpang lampu merah, tepatnya di depan kantor pos Jalan Bagindo Aziz. Warga yang diamankan tersebut merupakan pedagang tisu. “Selama dua hari ini, kita mengamankan 33 orang. Semuanya langsung kita ke Mako Polresta Padang untuk didata,” tutupnya. (*)
Wali Kota Padang Mahyeldi melantik sebanyak 43 pejabat eselon IV di lingkup Pemerintah Kota Padang. Ada yang berpindah, mutasi bahkan promosi.
Pelantikan yang digelar melalui dua sesi itu berlangsung di Aula Bagindo Aziz Chan Balai Kota Padang, Selasa (12/5/2020).
Seperti diketahui, Senin (11/5/2020) lalu juga telah digelar pelantikan bagi 5 orang pejabat eselon II dan 28 gabungan eselon III dan IV.
Wali Kota Padang Mahyeldi dalam sambutannya mengatakan, meski di tengah pandemi virus corona (covid-19) pelantikan tetap dilakukan dan berjalan dengan baik meski dengan penerapan ‘sosial distancing serta membagi pelantikan menjadi beberapa sesi.
“Untuk hari ini pelantikan dilakukan dalam 2 sesi dan kemarin juga dilakukan hal yang sama. Hal ini untuk menghindari terjadinya keramaian sesuai protokol kesehatan dan aturan yang ada pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Padang hingga 29 Mei nanti,” ucap wako.
Lebih lanjut Mahyeldi menyebutkan khusus bagi 43 orang pejabat eselon IV yang dilantik kali ini yaitu untuk mengisi formasi jabatan yang ada di pemerintah kecamatan, kelurahan atau pun kepala seksi/sub bagian/tata usaha di berbagai OPD dan Kepala UPTD di beberapa Pukesmas.
“Kita tentu berharap, dengan pelantikan ini semakin menambah kuatnya kinerja bagi semua OPD secara keseluruhan begitu juga di pemerintah kecamatan dan kelurahan serta Puskesmas dalam melayani persoalan kesehatan masyarakat. Untuk itu bagi pejabat yang baru dilantik diharapkan harus membawa nyawa baru dan dapat memberikan yang terbaik untuk Pemerintah Kota Padang hingga masa-masa mendatang,” tekan wako.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Bingkuang itu menyampaikan, seiring covid-19 yang tengah mewabah di Kota Padang ia pun berpesan kepada seluruh pejabat di Pemko Padang untuk tidak kalah dalam hal kinerja. Justru kondisi seperti saat ini mesti dijadikan pelajaran tambahan bahwa kinerja seorang ASN harus tetap terjaga dalam berbagai kondisi apapun.
“Terutama sekali bagi para pejabat yang menjabat di OPD teknis dalam menangani covid-19 serta dampaknya, sangat diharapkan untuk fokus dan bekerja semaksimal mungkin.
Begitu juga pesan Mahyeldi, bagi aparat yang ada di pemerintah kecamatan dan kelurahan, diharapkan betul-betul maksimal dalam melindungi warga agar tidak terkena covid-19, sekaligus menyelamatkan yang telah terjangkit dari penyebaran virus corona tersebut.
“Sehingga setiap lurah dan jajaran saat ini memiliki tugas harus berupaya menjaga daerahnya yang masih zona putih (bebas covid-19). Kemudian bagi yang sudah zona merah harus berupaya menghijaukannya kembali. Jadi ini tugas prioritas kita saat ini, dan ini tantangan bagi kita semua terutama pejabat yang baru dilantik,” pungkas wako mengakhiri.
Dalam pelantikan tersebut juga diselingi pemberian piagam penghargaan dari Korpri Kota Padang yang diserahkan Wali Kota Mahyekdi bagi dua orang PNS Pemko Padang yang sudah memasuki purna tugas yakni Heryanto Rustam yang sebelum pensiun menjabat Kepala DP3AP2KB dan Arfi Arnis sebelumnya menjabat Sekretaris Inspektorat.
Dalam pelantikan itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Sekda Amasrul, para Asisten dan sejumlah pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang. (Prokopim Padang)
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit berkunjung ke RSJ HB Sa’anin untuk melihat kesiapan dalam pelayanan menerima pasien penyakit kejiwaan yang diduga terpapar Covid-19 dan disambut langsung oleh Direktur RSJ HB Saanin drg. Ernoviana, M. Kes.
Dalam kunjungan tersebut Wakil Gubernur menyampaikan antara lain:
RSJ HB Saanin akan dipersiapkan menerima pasien penyakit kejiwaan yang terpapar Covid-19. Keputusan ini diambil untuk upaya dan kesiapsiagaan Provinsi Sumatera Barat dalam penanganan penyebaran Covid-19.
Terkait dengan pelayanan lainnya di RSJ HB Saanin tidak akan terganggu, karena sudah dipersiapkan gedung khusus dengan menambahkan fasilitas penunjang lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur RSJ HB Saanin menyebutkan bahwa untuk saat sekarang RSJ HB Saanin telah menampung ODP sebanyak 11 orang yang berasal dari beberapa daerah di Sumbar, di antaranya Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar, dan daerah lainnya dan direncanakan pada siang ini (12/5/2020) terhadap ODP tersebut akan dilaksanakan swap test.
Terkait fasilitas untuk PDP positif, sudah dipersiapkan sebanyak 10 buah tempat tidur.
Direktur RSJ HB Saanin juga menjelaskan bahwa kategori pasien Covid-19 yang akan dirawat merupakan pasien yang awalnya memang ada gangguan kejiwaan, dan setelahnya baru terpapar Covid-19. Berbeda dengan pasien yang terkena gangguan kejiwaan setelah terpapar Covid-19 tidak dapat dirawat di RSJ, karena dapat memperburuk kondisi kejiwaan pasien itu sendiri.
Wakil Gubernur Sumbar juga menyampaikan, bahwa dalam waktu 2 atau 3 hari ke depan, inshallah fasilitas penanganan pasien Covid-19 di RSJ HB Saanin sudah dapat beroperasi dan dapat memfasilitasi semua pasien dengan baik dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19. (BP)
Menyerahkan paket sembako berupa beras dari Bank Nagari sebanyak 1.700 paket untuk petugas kebersihan Kota Padang. Pembagian sembako kepada petugas kebersihan rutin dilaksankan oleh Bank Nagari setiap tahunnya. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Nagari merupakan ajaran dari Rasulullah contoh teladan.
Dapat kita rasakan, pada bulan ramadhan 1441H, apalagi disaat mewabahnya Covid-19 dampaknya sangat besar, melumpuhkan manusia, melumpuhkan ekonomi, melumpuhkan perhubungan dan kegitan masyarakat, tidak salah sangat tepat kiranya Bank Nagari memberikan paket sembako kepada petugas kebersihan untuk meringankan beban mereka.
Dalam situasi saat ini wabah virus Corona tidak memilih manusia , orang tua,muda,anak-anak, bayi kena virus.Dan inilah yang kita rasakan. Dan inipulalah yang dihadapi saat ini, dan kapan berakhirnya wabah Virus Corona kita belum tahu kata Mahyeldi saat menyerahkan bantuan dari Bank Nagari untuk pasukan kuning kota Padang di depan Koperasi Kantor Bank Nagari jalan Pemuda selasa 12/5/2020.
Untuk itu, diaharapkan kewaspadaan dan kehati-hatian masyarakat, walaupun serangan Virus Corona begitu masif, penyebarannya begitu cepat, melumpuhkan, serta mempengaruhi ekonomi masyarakat.
Mudah-mudahan Virus Corona ini cepat berlalu. Pemerintah Kota Padang bertekat, pada tanggal 29 Mei 2020 angka penularan akibat virus Corona bisa ditekan. Sehingga bergeraknya kembali roda perekonomian masyarakat. Apalagi masyarajat kota Padang lebih banyak bergerak di bidang UMKM, jasa perdagangan. Sekiranya masyarakat tidak beraktivitas seperti mewabahnya Virus Corona tentu mangkin besar dampaknya terhadap ekonomi masyarakat itu sendiri.
Aksi peduli sosial kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat wabah pandemi virus corona (covid-19) juga dilihatkan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertempat tinggal di Kecamatan Kuranji.
Mereka bersama-sama menyumbangkan sebagian rizkinya untuk membeli kebutuhan pokok berupa beras dan telur untuk diserahkan kepada masyarakat.
Walhasil sebanyak 1 ton 250 kg beras berhasil dibeli dan diserahkan kepada warga yang terdampak disetiap kelurahan yang ada di kecamatan tersebut. Masing-masing warga mendapatkan beras 5 kg ditambah dengan telur 10 buah.
Camat Kuranji, Eka Putra Buhari mengatakan, atas nama pemerintah kecamatan mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi atas kepedulian sosial yang telah tunjukan oleh ASN dilingkungan kecamatan kuranji tersebut.
“Mudah-mudahan apa yang diberikan ini dibalas oleh Allah swt. Dan kita tentunya berharap wabah pandemi virus corona ini segera berakhir dan ativitas sosial masyarakat dapat kembali normal,” ujarnya.
Adapun bantuan berupa beras 1 ton 250 kg itu disalurkan kepada setiap kelurahan dengan rincian; Kelurahan Pasar ambacang sebanyak 25 kg, Anduring 20 kg, Lubuk lintah 20 kg, Ampang 26 kg, Kalumbuk 20 kg, Korong gadang besok 30 kg, Kuranji 30 kg, Gunung sarik 30 kg, Sungai sapiah 20 kg, Kecamatan 29 kg. (*)
Tak Ada Kasus Baru, 7 Kelurahan di Padang Zero Positif Covid-19
Situs dinkes.padang.go.id pada Senin, 11 Mei 2020 mencatat tidak ada penambahan kasus positif baru Covid-19 di Kota Padang.
Data pada situs itu menampilkan jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 177 orang, sama dengan hari kemaren. Sedangkan yang sembuh sebanyak 40 orang dan yang mengalami kematian sebanyak 14 orang.
Mengutip Info Terkini dari Covid19 Media Center Kota Padang yang ditayangkan fanpage Diskominfo Kota Padang, 7 Kelurahan di Kota Padang sudah kembali nol kasus Covid-19 alias zero positif Covid-19.
Fanpage tersebut juga menginformasikan, kondisi Kota Padang per tanggal 11 Mei 2020 telah terjangkit semua kecamatan dengan 56 Kelurahannya terjangkit Covid-19.
Jumlah PDP sebanyak 135 orang (kumulatif) dan Jumlah OTG yang kontak erat dengan penderita terkonfirmasi sebanyak 479 orang (total OTG setelah dikurangi hasil swab negatif).
“Terdapat 7 kelurahan yang sudah bebas dari Covid-19 (sembuh/meninggal) yang tidak ada lagi kasus konfirmasi Covid-19,” demikian informasi yang disebarluaskan fanpage Diskominfo Kota Padang.
Sementara itu, jasil pemeriksaan kasus PDP dan OTG di Kota Padang yang diperiksa laboratorium per tanggal 11 Mei 2020 total 177 kasus konfirmasi positif Covid-19, 60 kasus negatif, total sembuh 40 kasus, total meninggal dunia 14 orang, 38 orang masih menunggu hasil laboratorium. (*)
Pastikan Pelaksanaan PSBB Berjalan Baik, Wawako Hendri Monitoring Sejumlah Pasar
Guna memastikan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berjalan dengan baik dan sesuai harapan, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa melakukan monitoring ke sejumlah titik di Kota Padang.
Seperti diketahui, dalam rangka mempercepat pemutusan mata rantai virus corona (covid-19) di Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Surat Keputusan Gubernur Irwan Prayitno sudah memutuskan perpanjangan masa PSBB dari 6-29 Mei 2020.
“Hal ini kita lakukan guna memastikan apakah masyarakat memenuhi semua aturan yang ada di PSBB atau tidak. Begitu juga bagi aparat terkait yang ditunjuk dalam bertugas, apakah bertugas dengan baik sesuai standar operasional prosedur (SOP) atau tidak,” ujar wawako kepada wartawan di sela peninjauan, Sabtu (9/5/2020) lalu.
Hendri menyebut, peninjauan pertama yang ia lakukan yaitu menyasar Pasar Raya Padang. Ia pun mengimbau dan menekankan kepada seluruh pedagang dan pembeli wajib menggunakan masker. Hal ini guna menghindari penyebaran covid-19.
Beranjak dari Pasar Raya Padang Wawako pun melanjutkan peninjauan ke Pasar Tanah Kongsi guna memeriksa posko pemeriksaan yang ada di sana sekaligus memberikan motivasi kepada petugas.
Tak berhenti di situ, Wakil Wali Kota Padang tersebut juga melanjutkan peninjauan ke pasar tradisional yang ada di Kelurahan Pasie Nan Tigo sebelum menuju Pasar Lubuk Buaya.
Lebih lanjut ungkap Wawako, dalam setiap peninjauan yang dilakukannya ia selalu mengingatkan dan mengedukasi masyarakat agar menggunakan masker sewaktu jika terpaksa beraktifitas ke luar rumah. Tak hanya itu, ia pun juga menanyakan kondisi pedagang serta jual beli dagangannya.
“Sementara bagi petugas, saya juga tekankan untuk bertugas sesuai SOP, sepenuh hati dan sebaik-baiknya demi terwujudnya harapan kita. Untuk itu covid-19 ini bisa berakhir bukan dari pemerintah saja, tapu harus dengan dukungan semua unsur dan masyarakat,” tukasnya mengakhiri.(*)
Bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat wabah pandemi virus corona (covid-19) di Kota Padang, terus dikucurkan Pemerintah Kota Padang yang juga didukung sejumlah pihak.
Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah melepas penyerahan bantuan berupa beras 10 kg per paketnya itu untuk sebanyak 14.032 Kartu Keluarga (KK) yang dibagi kepada 11 kecamatan se-Kota Padang.
“Alhamdulillah, kita kembali menyalurkan bantuan kepada warga Kota Padang yang terdampak secara ekonomi akibat dampak covid-19 ini. Hari ini sebanyak 143 ton beras kita distribusikan untuk sebanyak 14.032 KK di Kota Padang,” ungkap Wako Mahyeldi sewaktu acara pelepasan pendistribusian bantuan sosial tersebut di pelataran parkir Komplek Perkantoran Balai Kota Padang, Senin pagi (11/5/2020). Hadir dikesempatan itu Wakil ketua II Baznas Kota Padang Nursalim.
Dijelaskan Mahyeldi, lebih kurang 5.968 KK atau sebanyak 60 Ton beras sudah disalurkan kepada warga Kota Padang yang paling berat terdampak covid-19. Sebagaimana per KK-nya menerima bantuan 10 kg beras, dan bantuan itu merupakan kolaborasi dana yang dihimpun dari 7 lembaga zakat yang ada di Kota Padang.
Mahyeldi juga merincikan, sementara 143 ton beras untuk dibagikan kepada 14.032 KK kali ini, 80 ton-nya bersumber dari Baznas Kota Padang dan 63 ton lagi dari kumpulan infak dan sedekah ASN Pemko Padang yang terkumpul di April 2020.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang, kita sangat berterima kasih kepada Baznas Kota Padang yang terus peduli kepada warga Kota Padang di tengah musibah ini,” pujinya.
Mahyeldi juga mengapresiasi Baznas Kota Padang melalui dukungan pengurus masjid di Padang, juga akan mendistribusikan lagi bantuan yang sama kepada sebanyak 21.000 KK dengan total bantuan berjumlah Rp3 miliar.
“Berarti untuk tahap awal ini kita sudah mendistribusikan bantuan sosial bagi warga Kota Padang yang terdampak akibat pandemi covid-19 lebih kurang 20.000 KK lebih. Kemudian ditambah lagi 21.000 KK lagi ke depan oleh Baznas Kota Padang.”
“Alhamdulillah, berarti lebih kurang sudah 60.000 KK di Kota Padang yang sudah menerima bantuan sejauh ini. Maka itu, kami sangat mengapresiasi kepada Baznas beserta beberapa lembaga zakat lainnya di Kota Padang. Begitu juga unsur BUMN/BUMD, pihak swasta, personal-personal, organisasi dan para donatur yang saling bahu-membahu dalam membantu khususnya di tengah pandemi covid-19 ini,” ungkap wako berterima kasih.
Mahyeldi mengungkapkan, bahwa dirinya pun sudah menandatangani bantuan covid-19 dari APBD Kota Padang. Untuk bantuan ini per KK akan dibantu Rp600.000 untuk 74.126 KK dengan total uang berjumlah Rp44 miliar lebih.
“Jadi dari 144.000 KK total warga masyarakat yang terdampak di Kota Padang, kita juga dibantu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk sebanyak 13.000 lebih KK. Kemudian dari Pemerintah Pusat sebanyak 28.000 lebih ditambah sembako dan lainnya sehingga totalnya menjadi 58.000 KK. Sedangkan untuk Kota Padang sendiri kita menutupi sisa selebihnya yakni sebanyak 74.000 lebih KK,” tambah wako merincikan.
Untuk kejelasan dan transparansi penyaluran bantuan, Mahyeldi menyebutkan data-data penerima bantuan dampak covid-19 tersebut nantinya baik data dari Pusat, Provinsi dan Kota Padang akan ditempelkan nama dan alamat penerimanya di semua kantor kelurahan atau di rumah-rumah di seluruh kelurahan se-Kota Padang.
“Ini demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, bisa saja pemalsuan daftar data untuk memberikan kegaduhan. Maka itu kita sudah mengantisipasinya jauh hari. Karena untuk data yang sah adalah hanya yang ditandatangani saya sendiri selaku Wali Kota Padang,” ujar Mahyeldi.
Bantuan sebanyak 143 ton kali ini diserahkan Wali Kota Padang kepada 11 camat se-Kota Padang secara simbolis untuk diserahkan kepada warga penerimanya di setiap kelurahan melalui RT masing-masing. Sementara untuk bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemko Padang sebesar Rp600.000 juga akan didistribusikan pihak kelurahan ke masing-masing keluarga penerima sesuai data dan kriteria.
Pada kesempatan itu juga dihadiri Sekda Amasrul, para Asisten serta pimpinan OPD terkait.(Prokopim Padang)
Tak Terima Bansos Dampak Covid-19 Wali Kota Mahyeldi: Jika Layak, Pemko Upayakan Solusinya
Pemerintah Kota Padang sudah menyiapkan langkah untuk memikirkan warga kota yang layak menerima bantuan, namun tidak terdaftar sebagai penerima bantuan pemerintah.
Wali Kota Padang Mahyeldi menyebut, pihaknya kini memiliki cadangan beras bulog sebanyak 300 ton guna mengoptimalkan upaya memenuhi kebutuhan warga kota yang terdampak secara ekonomi di tengah pandemi virus corona (covid-19).
“Kita juga mendapatkan kabar, bahwa ada beberapa warga Kota Padang yang layak menerima bantuan namun tidak masuk data penerima bantuan pemerintah. Maka itu ini perlu kita tinjau, jika benar adanya maka warga yang bersangkutan silahkan laporkan ke RT setempat. Semoga kita akan memberikan solusi nantinya,” tegas Wali Kota Padang Mahyeldi dalam sambutannya sewaktu menyerahkan secara simbolis bantuan dampak covid-19 kepada warga Kota Padang di pelataran parkir Komplek Perkantoran Balai Kota Padang, Senin pagi (11/5/2020).
Seperti disampaikan tempo lalu, selaku Wali Kota Padang Mahyeldi berujar agar jangan sampai ada warga Kota Padang yang tidak makan di tengah pandemi covid-19.
“Untuk itu kepada para camat lurah serta berkoordinasi dengan RT/RW tolong cekatan melihat kondisi masing-masing warganya. Kalau ada masyarakat yang melaporkan kondisinya dan memang benar realitanya ia tidak masuk dalam penerima bantuan maka tolong catat nama dan alamatnya,” imbau wako.
“Bisa saja dengan alasan namanya tidak tercatat dalam daftar penerima bantuan pemerintah karena tidak memiliki KTP Padang atau tak ber KTP sama sekali. Maka itu tolong validasi lagi, karena kalau memang layak menerima bantuan tentu akan diberikan bantuan selanjutnya. Jadi Inilah tugas RT selaku pintu data terkait pemberian bantuan tersebut,” tukasnya sembari berharap covid-19 segera berakhir. (*)
Melantik sejumlah pejabat eselon II dan III di jajaran kerjanya di Balaikota Padang, Senin (11/05/2020). Di antara pejabat eselon II yang dilantik, salah satunya Andree H. Algamar, Kepala Dinas Perdagangan yang baru.
Pelantikan Andree Algamar merupakan hasil seleksi kompetensi pejabat tinggi pratama sejak 2019 lalu. Alumnus Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan itu menggantikan Endrizal yang menempati posisi baru sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Padang.
Pelantikan harus dilaksanakan dalam suasana yang terbatas sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini. Semua yang hadir menggunakan masker dan menjaga jarak untuk mencegah penularan virus.
Saat ini kita melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah dalam kondisi terbatas, karena memang situasinya susah dalam melawan virus corona.
Pelantikan harus dilaksanakan untuk memperkuat personal jajaran ASN melawan Covid-19. Pasalnya, para ASN bersama tenaga medis dan relawan, saat ini harus bekerja keras, baik dalam pencegahan, penanganan dan penanggulangan dampak dari wabah virus corona.
Kita harus kalahkan Covid-19 dengan memutus rantai penyebarannya. ASN bersama tenaga medis dan para relawan harus kuat menghadapi wabah ini.
Dengan dilantiknya Kepala Dinas Perdagangan yang baru, diharapkan klaster Pasar Raya Padang terputus dari Covid-19.
Kepada Pak Andre, kami berharap klaster Pasar Raya Padang bisa selesai secepatnya terputus. Untuk Bapak Endrizal agar terus membantu. Jangan sungkan – sungkan saling berkoordinasi.
Pada kesempatan ini, turut hadir Wakil Walikota Hendri Septa, Sekretaris Daerah Amasrul dan para Asisten Sekretariat Kota Padang.
Pejabat eselon II lainnya yang dilantik yaitu Budi Payan dengan jabatan baru Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset (BPKA). Hermen Peri bergeser dari Asisten ll ke Staf Ahli. Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan dijabat oleh Tri Hadiyanto.
Puluhan Pedagang Pasar Raya Padang Tolak Penutupan
Harianpauh5.car.blog
2020/05/11 14:28
Pemerintah hendak menutup Pasar Raya Padang karena menjadi klaster penyebaran Corona.
PADANG –HARIANPAUH5.CAR.BLOG Puluhan pedagang Pasar Raya Padang menolak upaya penutupan pasar oleh Pemerintah Kota Padang, Senin (11/5). Pemko Padang mulai hari ini berencana menutup sementara Pasar Raya Padang karena menjadi klaster terbesar penularan Covid-19 di Kota Padang bahkan di Sumatra Barat.
Pantauan Republika.co.id, di lokasi, petugas Pemadam Kebakaran Kota Padang yang bersiap melakukan penyemprotan seluruh area pasar dengan cairan disinfektan. Tapi puluhan pedagang menolak menutup lapak dagangan mereka.
“Kami sudah sebulan lebih tidak berdagang. Dan sudah menjerit tidak ada penghasilan,” kata Ketua Koperasi Bersama PKL Pasar Raya Padang, Itman.
PKL ini yang ngotot tetap berjualan atau menolak penutupan Pasar Raya Padang.
Itman merasa pedagang tidak punya sarana penghasilan lain selain membuka lapak dagangan di Pasar Raya. “Kalau pasar ditutup, kami mau makan apa. Kami sudah menderita selama ini. Jadi kami tidak ada maksud menantang pemerintah,” ujar Itman.
Itman meminta pemerintah mencarikan solusi bagi pedagang yang terdampak sejak pandemi Covid-19. Selain itu, menurut Itman, pemerintah juga harus mengajak para pedagang berbicara bersama sebelum memutuskan penutupan pasar.
Saat ini Itman dan para pedagang merasa pemerintah hanya secara sepihak memutuskan penutupan pasar.
Diketahui sudah ada 50 kasus positif covid-19 dari klaster Pasar Raya Padang. Di Kota Padang sendiri saat ini sudah tercatat 177 kasus positif covid-19. Dari 177 tersebut, 40 orang sudah dinyatakan sembuh dan 14 orang meninggal dunia.
Peduli Dampak Covid-19 Bank Nagari Pasar Raya Serahkan 1,1 ton beras
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menerima langsung bantuan beras dari Bank Nagari Cabang Pasar Raya Padang bertempat di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Senin (11/5/2020).
Bantuan berupa beras sebanyak 1,1 ton itu diserahkan langsung oleh Kepala Bank Nagari Cabang Pasar Raya Padang Eka Andria Putra, yang nantinya akan disalurkan oleh ‘Rumah Zakat’ kepada warga Kota Padang.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan, atas nama pemerintah kota dan masyarakat Kota Padang mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.
“Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Padang yang secara sosial ekonomi sangat tedampak karena adanya pandemi covid-19,” jelas wako.
Ia menambahakan, 10 lembaga zakat di Kota Padang juga ikut memberikan bantuan berupa beras untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak secara sosial dan ekonomi di 11 kecamatan di Kota Padang.
“Wabah covid-19 sangat berdampak secara sosial ekonomi bagi masyarakat di Kota Padang. Maka itu kita sangat membutuhkan sejumlah pihak dalam penanganan covid-19 ini. Semoga lebih banyak lagi yang dapat memberikan dukungan demi memutus mata rantai penyebaran virus ini,” pungkasnya
Sementara itu, Kepala Bank Nagari Cabang Pasar Raya Padang Eka Andria Putra mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian Bank Nagari Cabang Pasar Raya Padang kepada masyarakat Kota Padang yang saat ini mengalami gangguan ekonomi akibat pandemi corona.
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini dapat membantu meringankan beban Pemerintah dan ekonomi masyararakat yang terdampak,” imbuhnya.
Dalam penyerahan bantuan tersebut juga hadir Kepala Dinas Sosial Afriadi, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Swesti Fanloni dan lainnya. (Prokopim Padang)
PADANG, HARIANPAUH5.CAR.BLOG-Guna memutus rantai dan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19), Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) pada Minggu (10/5/2020) malam kembali melaksanakan patroli skala besar. Sebanyak 250 personel Polda Sumbar yang tergabung dalam shift II, melaksanakan patroli di seputaran wilayah Kota Padang, khususnya yang diperkirakan adanya keramaian masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, seluruh personel yang terlibat patroli dibagi menjadi dua tim. Untuk tim pertama melaksanakan patroli mulai dari jalan Jenderal Sudirman – Simpang Haru Tugu Perjuangan – Dr. Soetomo – Lubeg (kampus UPI) – Aur Duri – Tarandam – Permindo – Ratulangi – Patimura – Bandar Purus.
Sedangkan tim kedua, Jenderal Sudirman – Jembatan Seberang Padang – Pasar Gadang – Samudera (Taplau) – Lolong – Juanda – Ulak Karang – Khatib Sulaiman dan kembali ke Mapolda. Selama melaksanakan patroli apabila ditemukannya masyarakat yang tengah berkumpul, petugas akan langsung menghampirinya serta memberikan arahan agar warga segera pulang ke rumah dan meninggalkan lokasi.
Tidak itu saja, petugas kepolisian juga tak henti-hentinya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak (physical distancing).(*)
Jumlah warga Sumatra Barat (Sumbar) yang positif terinfeksi Covid-19 menjadi 299 orang, setelah ada tambahan lagi hari ini, Minggu (10/5/2020), sebanyak 13 orang.
Pasien yang sembuh bertambah dua orang, sehingga total menjadi 56 orang. Sementara itu, pasien yang meninggal dunia tercatat 17 orang.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal menyebutkan, tambahan warga positif Covid-19 ini berasal dari Kota Padang (11 orang) dan Kabupaten Limapuluh Kota (2 orang).
Dengan tambahan 11 orang, hari ini warga positif Covid-19 di Padang menjadi 177, sementara Limapuluh Kota menjadi lima orang. Soal jumlah warga positif Limapuluh Kota ini, kata Jasman, sebelumnya terjadi kekeliruan pencatatan. Dua orang positif yang seharusnya masuk Limapuluh Kota, tercatat ke Kota Payakumbuh.
“Ini hanyalah masalah administrasi saja untuk memudahkan ‘tracing’ riwayat kontak yang bersangkutan,” ujar Jasman yang juga Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar.
Pecatatan yang keliru itu, pertama berinisial Idr, 28 tahun, warga Tanjuang Jati, Kecamatan Guguak yang sekarang isolasi di (gedung) BPSDM Sumbar, yang kedua berinisial Amn, 68 tahun, tukang ojek, warga Batang Tabik yang sekarang dirawat di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi. Keduanya sebelumnya dicatat dalam data pasien Kota Payakumbuh.
Namun, lanjut Jasman, berdasarkan hasil konfirmasi, klarifikasi dan investigasi tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Sumbar, mereka berdua adalah warga Kabupaten Limapuluh Kota, sehingga harus terdaftar atas nama pasien Kabupaten Limapuluh Kota.
“Artinya, Kota Payakumbuh yang semula warganya tercatat 13 orang positif Covid-19, dengan demikian menjadi 11 orang dan otomatis Kabupaten Limapuluh Kota bertambah, dua orang lagi,” jelas Jasman.
Sehingga setelah sebelumnya dicatat hanya satu orang, lau ditambah hari ini dua orang, berikut “pindahan” dari Kota Payakumbuh dua orang, maka total sampai hari ini warga Kabupaten Limapuluh Kota yang telah positif terinfeksi Covid-19 menjadi lima orang.
Adapun rincian warga yang baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumbar hari ini adalah sebagai berikut:
Kabupaten Limapuluh Kota
Wanita, 58 tahun, warga Jorong Balai Talang, Nagari Guguak VIII, Koto Kecamatan Guguak, pedagang, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Pria, 22 tahun, warga Nagari Taeh Baruah, karyawan toko, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Kota Padang
Wanita, 58 tahun, warga Cendana Mata Air, ibu rumah tangga, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Wanita, 48 tahun, warga Pegambiran Ampalu, ibu rumah tangga, terinfeksi pada saat bekerja, penanganan isolasi mandiri.
Pria, 50 tahun, warga Padang Timur, dosen, diduga terpapar dari rumah sakit, penanganan isolasi mandiri.
Wanita, 27 tahun, warga Pamancuangan, belum bekerja, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Anak-anak, 6 tahun, warga Kubu Dalam, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Wanita, 60 tahun, warga Bungo Pasang, ibu rumah tangga, penanganan isolasi mandiri.
Pria, 23 tahun, warga Kuranji, pekerjaan ‘cleaning service’, diduga terpapar dari rumah sakit, penanganan isolasi mandiri.
Pria, 19 tahun, warga Parak Karakah, belum bekerja, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Wanita, 40 tahun, warga Balai Gadang, ASN, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Wanita, 22 tahun, warga Balai Gadang, bekas mahasiswa, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Pria, 31 tahun, warga Pasar Ambacang, tenaga kesehatan, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi positif, penanganan isolasi mandiri.
Selain pasien positif Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar juga mencatat dua pasien yang telah sembuh. Mereka adalah, pertama, wanita, 69 tahun, warga Nagari Sinuruik Kabupaten Pasaman Barat, ibu rumah tangga, sebelumnya dirawat di RS Unand Padang.
Pasien yang kedua masih seorang wanita, usai 23 tahun, warga Padang Timur, pelajar, sebelumnya dirawat di RSUD Rasyidin Padang.
“Dengan demikian total yang telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Sumbar, hingga Minggu 10 Mei 2020 adalah 299 orang. Rinciannya, 120 orang dirawat di berbagai rumah sakit, isolasi daerah 53 orang, di (gedung) Bapelkes 14 orang dan di gedung BPSDM 39 orang, meninggal dunia 17 orang dan sembuh 56 orang.
Tanpa Tanda Pengenal, Jangan Coba-Coba Masuk Padang!
Pemerintah Kota Padang bertegas-tegas pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid kedua. Bagi mereka yang tak membawa tanda pengenal, jangan coba-coba masuk Padang.
Pengetatan kendaraan terlihat di empat titik perbatasan masuk Kota Padang, seperti di Anak Aie, Kayu Kalek, Bungus, serta Lubuak Paraku. Empat posko protek yang didirikan mengharuskan setiap pengendara dan penumpang yang datang ke Padang memperlihatkan tanda pengenalnya. Bagi yang tak membawa tanda pengenal seperti KTP maupun SIM, diharuskan memutar balik kendaraannya alias tak boleh masuk Padang.
Komandan Pos Protek Anak Aie melalui petugas Komunitas Siaga Bencana (KSB), Afrianto Khatib, menyebut, setiap pengendara yang tidak membawa pengenal diharuskan memutar balik kendaraan.
“Bagi yang tidak membawa pengenal kita suruh balik,” katanya saat ditemui saat bertugas di Posko Anak Aie, Minggu (10/5/2020).
Dijelaskannya, dalam sehari sekitar 1000 lebih kendaraan yang masuk ke Padang. Setiap pengendara dan penumpang diharuskan turun dan mengecek suhu tubuh. Termasuk memperlihatkan tanda pengenal.
“Sekitar 20 hingga 30 kendaraan kita suruh balik setiap hari karena tanpa tanda pengenal,” jelasnya.
Afrianto menyebut, hanya mereka yang ber-KTP Padang yang dibolehkan masuk Padang. Bagi mereka yang berasal dari luar Padang dan bekerja di Padang diharuskan mengantongi surat tugas dan diperlihatkan ke petugas posko.
“Bagi pendatang, diharuskan meninggalkan KTP dan tanda pengenal lainnya di posko. Tanda pengenal dapat diambil kembali ketika keluar dari Padang,” sebut Afrianto.
Pada PSBB jilid II ini Kota Padang bertekad terhindar dari virus corona. Tidak ada lagi warga terpapar Covid-19. Dengan melakukan pembatasan dan pengetatan bagi yang masuk Padang diharapkan dapat memutus mata rantai virus tersebut.(*)
Keberadaan pasangan di sebuah rumah kosong membuat warga curiga.
Alhasil, pasangan tersebut digerebek, Sabtu (9/5/2020).
Pasalnya, pasangan tersebut diduga hendak berbuat mesum ketika mengunjungi sebuah rumah kosong di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu siang.
Kedua insan berlainan jenis masing-masing lelaki berinisial HD(20) dan perempuannya, PN (20) mengaku telah pacaran lebih kurang sekitar enam bulan.
Kasat Pol PP Kota Padang, Alfiadi mengatakan pasangan itu membuat warga bereaksi lantaran gerak-gerik mereka yang mencurigakan.
“Lalu, warga melihat mereka masuk ke rumah kosong, dan dicurigai akan berbuat mesum,” kata Alfiadi kepada wartawan termasuk TribunPadang.com, Sabtu (9/5/2020).
Alfiadi mengatakan kondisi rumah tersebut diketahui warga memang sedang tidak ada penghuninya.
Selanjutnya, imbuh Alfiadi sejumlah warga pun melakulan penggerebekan pada Sabtu sekitar pukul 15.30 WIB.
“Namun sayang, pasangan laki-lakinya berhasil kabur saat digerebek. Untuk proses lebih lanjut, pihak perempuan dibawa ke Mako Satpol di Jalan Tan Malaka Padang,” ujar Alfiadi.
Alfiadi mengatakan kalau perempuan tersebut baru lulus SMK, dan sedang menunggu ijazah.
Alfiadi menyebutkan kalau perempuan tersebut mengaku warga yang tinggal di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
“PN (20) mengaku kalau ia berada di rumah tersebut baru lima menit dan tidak mengetahui kalau rumah itu tidak ada penghuninya,” ujarnya.
Ia mengatakan kalau sejoli tersebut telah menjalin hubungan sekitar enam bulan, dan selanjutnya akan dipanggil masing-masing orang tuanya.
“Untuk pasangan laki-laki yang sempat kabur sudah diketahui keberadaannya, dan dijemput petugas ke rumahnya di kawasan Simpang Enam, Kecamatan Padang Barat,” kata Alfiadi.
Semula kata Alfiadi, pihak petugas sempat kesulitan untuk menemukannya.
Namun, kemudian pihaknya menyampaikan kepada pihak keluarga tentang perbuatan anaknya.
“Kami berharap ia tidak mengulangi lagi perbuatannya, dan saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat yang peduli untuk memberantas maksiat serta perbuatan tercela lainya,” tutup Alfiadi.
Kepada petugas Satpol PP, perempuan yang diamankan PN (20) mengaku kepada bahwa dirinya dari rumah orang tuanya yang berada di Purus.
Sebelumnya, kata PN dirinya dijemput oleh lelaki berinisial HD dan mereka kemudian digerebek di rumah kosong tersebut.
Menurutnya, sesampai di rumah tersebut, ia diminta masuk ke kamar oleh pacarnya.
Berselang sesaat kemudian, mereka digerebek oleh warga masyarakat setempat.
Pemeriksaan Seribu Swab, Dinkes Berharap Pedagang Pasar Raya Padang Kooperatif
Dinas Kesehatan Kota Padang tengah melakukan tes swab kepada seribu lebih pedagang di Pasar Raya. Tes swab mulai dilakukan sejak 6 Mei 2020 lalu.
“Kami meminta dan berharap kepada pedagang untuk kooperatif, karena mengambil swab tidak sakit, jadi tak perlu takut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, Sabtu (9/5).
Menurut Kadiskes, pengambilan swab melalui hidung dan tenggorokan. Pengambilan sampel hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga menit. “Sampai hasilnya keluar, pedagang agar isolasi mandiri dulu,” sebut Feri Mulyani.
Pengambilan swab dilakukan di puskesmas, RSUD Rasidin dan SPH. Jadwal dan tempat pengambilan swab para pedagang dilakukan oleh Dinkes.
“Pengambilan swab pedagang hingga 13 Mei. Mari kita sama-sama bertekad memutus mata rantai Covid-19,” ajaknya.
Sementara itu, hari ini petugas baru saja mengambil swab 28 pedagang Pasar Raya. ASN di Dinas Perdagangan juga melakukan swab, karena terus berinteraksi dengan pedagang. “Sebanyak 12 pegawai Disdag sudah dites dan dikirim hasilnya ke laboratorium Unand, mudah-mudahan hasilnya negatif,” harap Feri Mulyani.(char)
Seperti diketahui, sektor perhotelan merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak dari wabah virus corona (Covid-19). Banyaknya karyawan hotel yang dirumahkan bahkan sampai diberhentikan terimbas dari wabah pandemi corona.
Oleh karena itu, agar karyawan yang dirumahkan tetap produktif, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Industri (Disnakerin) Kota Padang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Padang memberikan bantuan berupa paket pelatihan memasak untuk meningkatkan keterampilan tata boga mereka.
Alhasil, sebanyak 20 orang karyawan hotel yang diikutsertakan pada pelatihan itu mampu menyelesaikan sebanyak 2.000 box nasi per hari. Semuanya itu untuk diberikan kepada masyarakat Kota Padang yang terdampak wabah Covid-19.
Hal itu terungkap saat Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyerahkan secara simbolis 2.000 paket makanan kepada masyarakat yang membutuhkan di Kantor Disnakerin Kota Padang, Sabtu sore (9/5/2020) .
Hadir pada acara penyerahan tersebut, Kepala Disnakerin Yunisman, Kepala BLK Kota Padang Syamsi Sahri serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Padang Amrizal Rengganis.
Wako Mahyeldi mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang mengucapkan terimakasih kepada BLK Kota Padang yang telah memberikan pelatihan kepada karyawan hotel yang notabane merupakan warga Kota Padang.
“Dengan adanya pelatihan seperti ini, karyawan hotel dapat memiliki keterampilan khusus yang nantinya dampak dapat dirasakan untuk jangka panjang. Semoga dengan adanya pelatihan seperti ini sinergitas antara Pemerintah Kota Padang dengan BLK Kota Padang terus terjalin dengan baik,” jelasnya.
Selanjutnya Kepala BLK Kota Padang Syamsi Sahri mengatakan, program paket pelatihan memasak ini dilaksanakan mulai Sabtu, 9 -19 Mei 2020.
“Pelatihan memasak ini sudah sesuai dengan protokol kesehatan covid-19. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Senada dengan itu Kepala Disnakerin Kota Padang Yunisman menyebutkan, pelatihan ini akan dilaksanakan selama 10 hari kedepan dengan target setiap harinya sebanyak 2000 box nasi. Jika dijumlahkan maka mencapai 20.000 box nasi untuk 10 hari kedepan.
“Pelatihan ini merupakan solusi bagi para pelaku usaha yang dirumahkan atau di PHK akibat pandemi virus corona. Baik para pelaku usaha perhotelan maupun yang berada di lingkungan masyarakat. Semoga ini dapat membatu masyarakat Kota Padang,” harap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ermawati, SpOG dari RSIA Siti Hawa menyerahkan 67 kardus air mineral yang diterima langsung oleh Wali Kota Padang Mahyeldi. (Prokopim Padang).
Virus corona agaknya tidak menjadi penghalang bagi pekerja atau karyawan hotel di Padang. Meski dirumahkan, akan tetapi mereka tetap produktif. Bahkan beramal di bulan puasa.
Sabtu (9/5/2020), puluhan pekerja hotel yang mendapat pelatihan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Padang “basitungkin” menyiapkan menu masakan. Mereka nampak telaten. Meski puasa, tak mengendorkan semangat mereka.
Tak memakan waktu lama, ratusan paket berbuka puasa selesai dikerjakan. Paket itu pun siap diantarkan ke mereka yang membutuhkan. Wali Kota Padang yang menyaksikan pun nampak bangga.
“Saya melihat sendiri bagaimana membuat paket berbuka puasa ini, terimakasih atas BLK yang sudah memberi pelatihan kepada warga,” ujar Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Kantor Disnakerin Kota Padang.
Sebanyak 200 paket berbuka puasa diselesaikan dalam sehari. Ditargetkan dalam sepuluh hari ke depan, 2000 paket tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
“Hasil kerja bapak dan ibu semua diberikan kepada warga yang membutuhkan, apalagi di saat bulan puasa, nilainya akan luar biasa,” sebut Mahyeldi.
Wali Kota Padang menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada BLK yang telah memberikan keterampilan khusus kepada pekerja hotel yang ikut pelatihan. Menurutnya, sinergitas antara Disnakerin Kota Padang dengan BLK mesti tetap terbangun dengan baik.
“Dampaknya cukup terasa bagi mereka yang ikut pelatihan, terutama di jangka panjang, mereka memiliki kemampuan dan keterampilan khusus,” sebut wali kota.
Paket berbuka puasa diserahkan Wali Kota, Padang kepada perwakilan warga. Nampak hadir Kepala Disnakerin Kota Padang, Yunisman, Kepala BLK Kota Padang Syamsi Hari, dan lainnya.(*)
Ratusan warga kota Padang, Sabtu siang (09/05/2020) antri mencairkan bantuan langsung tunai dari Kementerian Sosial RI.
Bantuan ini tidak diantarkan ke rumah rumah, melainkan warga sendiri yang datang ke kantor pos. Masing masing kepala keluarga, mendapatkan uang sebesar Rp 600 ribu per bulan.
Hari ini adalah hari pertama bagi warga kota Padang bisa mencairkan dana bantuan sosial tunai dampak covid-19 dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Bantuan tersebut, mesti diambil langsung oleh warga penerima bantuan, di kantor pos pusat, di jalan Bagindo Azis Chan kota Padang.
Sabtu siang, adalah jadwal untuk warga kecamatan Padang Barat yang difasilitasi bisa mencairkan bantuan.
Dengan membawa kartu keluarga dan kartu tanda penduduk, warga yang sudah terdaftar, bisa mencairkan uang tunai sebesar Rp 600 ribu untuk satu bulan.
Bantuan ini akan bergulir untuk tiga bulan yaitu April, Mai dan Juni, atau dengan total dana Rp 1.800.000 untuk satu keluarga untuk 3 bulan.
“Sangat terbantu Pak, sudah dua bulan ini tak ada kerja, hanya serabutan saja, kadang ada kadang nggak, ya syukurlah uang 600 ribu ini dicukup cukup kan saja,” kata Abdul Muis, warga penerima BLT dari Kampung Dobi kota Padang.
Dana bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial RI ini, tidak diantarkan oleh petugas PT Pos Indonesia kerumah-rumah, melainkan diambil langsung oleh warga ke kantor pos. Petugas PT Pos Indonesia menggilir hari pencairan berdasarkan kecamatan masing-masing.
“Bantuan Tunai dari Kemensos ini tidak diantarkan ke rumah-rumah, kalua bantuan dari pemerintah provinsi Sumatera Barat, memang diantarkan langsung ke rumah rumah warga,” ucap Sartono, kepala kantor pos Padang.
Meski petugas sudah berupaya untuk menjalankan prosedur Covid19 atau physical distancing, namun kerumunan warga tetap tak bisa dihindarkan. Pencairan hari pertama ini, akan dievaluasi untuk pencairan hari berikutnya.
“Kita sudah berupaya keras untuk selalu menjalankan protocol covid19, seperti menyediakan wastafel cuci tangan, juga menjaga jarak tempat duduk, tapi prakteknya diluar perkiraan kami. Ini nanti akan kami evaluasi agar pencairan hari senin besok bisa lebih baik,” tambah Sartono.Untuk warga kota Padang, yang mendapatkan bantuan sosial tunai dari Kemensos RI ini berjumlah 17.303 kepala keluarga. Dalam satu hari, petugas membatasi pencairan untuk 750 orang. PT Pos menargetkan, bantuan ini akan diselesaikan tanggal 20 Mei atau setidaknya sebelum hari raya Idul Fitri.(art)
Tak ingin warganya terpapar virus corona, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa turun ke pasar. Edukasi terhadap pedagang dan pengunjung pasar diberikan.
Sabtu (9/5/2020), Wawako bersama Kepala Dinas Perdagangan, Endrizal, tiba di Pasar Raya Padang. Hendri Septa mendapati pedagang yang tidak mengenakan masker. Melihat itu, Hendri Septa menyampaikan pentingnya mengenakan masker di tempat keramaian ketika pandemi Covid-19 ini.
“Kita mengimbau pedagang dan pembeli untuk mengenakan masker,” sebut Hendri Septa.
Setelah melihat kondisi terkini di Pasar Raya Padang, Hendri Septa kemudian menuju Pasar Pasie Nan Tigo dan Pasar Lubuk Buaya. Di kedua pasar ini lagi-lagi Wawako menemukan pedagang yang tidak menggunakan masker. Hendri Septa kemudian mendatangi pedagang yang tidak melindungi dirinya dari bahaya virus itu.
“Kita ingatkan pedagang bahwa pentingnya menggunakan masker saat di luar rumah, terutama di keramaian pasar. Serta menjaga jarak dan selalu mencuci tangan pakai sabun,” ujar Hendri Septa.
Hendri Septa menyebut, jika setiap pedagang dan pengunjung pasar saling memahami cara memutus mata rantai Covid-19, wabah akan cepat berlalu.
“Dengan pola hidup sehat, pasar juga akan sehat dan nyaman untuk dikunjungi. Perekonomian pun membaik,” pungkasnya.(*)
Membandel, Golden City Tembilahan Kedapatan Buka Room Karaoke di Tengah Covid-19
2020/05/08
PADANG – HARAINPAUH5.CAR.BLOG– Tempat hiburan karaoke Golden City yang bertempat di Jalan Abdul Manaf Tembilahan Kota dapat teguran keras dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Pasalnya, tempat hiburan karaoke Golden City membandel kedapatan membuka room karaoke di tengah pandemi Covid-19, bahkan hingga larut malam oleh Satpol PP Inhil, Kamis (7/5) sekitar pukul 01:00 WIB dini hari.
“Sementara masih kita lakukan tahap peringatan keras terhadap pemilik tempat hiburan karaoke Golden City tersebut karena sudah melanggar aturan pemerintah mengenai Covid-19,” kata Plt Satpol PP Inhil, Tantawi Jauhari saat dikonfirmasi awak media, Jum’at (8/5/20).
Terkait pemilik tempat hiburan, dikatakan Tantawi, akan dilakukan klarifikasi lanjutan mengenai perizinan dan lainnya.
Bukan hanya pemilik Golden City yang diberi peringatan dan teguran keras. Pengunjung tempat karaoke tersebut diamankan Gugus Tugas Penegak Hukum (Gakkum).
“Para pengunjung sebanyak 29 orang diamankan oleh Gugus Tugas Gakkum Covid-19 Inhil di Kantor Satpol PP Swarna Bumi dan dilakukan pendataan serta pembinaan,” jelasnya.
Satpol PP Inhil tidak akan mentolerir tempat karaoke tersebut, jikalau kedepan ditemukan kembali buka dimasa pandemi Covid-19.
“Bilamana ditemukan kembali buka dimasa Covid-19 ini, tempat karaoke Golden City akan kami lakukan penindakkan sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegas Tantawi.
Cegah Corona, Pemkot Padang akan Tutup Pasar Raya secara Bertahap
PADANG, HARIANPAUH5.CAR.BLOG – Pemerintah Kota Padang akan menutup Pasar Raya Padang secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 di klaster Pasar Raya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal mengatakan, penutupan bertahap Pasar Raya akan dilakukan karena ada 44 pedagang Pasar Raya Kota Padang terinveksi virus corona.
“Ini diketahui dari hasil tes swab yang dilakukan oleh Dinkes Kota Padang,” kata Endrizal, Jumat (8/5/2020).
Endrizal menambahkan, ke-44 pedagang itu tidak terinfeksi secara langsung. Awalnya, ada 36 pedagang yang positif corona.
“Dari 36 kemudian bertambah jadi 39 dan sekarang mencapai 44 orang,” kata dia.
Dari jumlah tersebut, kata dia, sudah ada tiga pedagang yang meninggal. Dia menduga, korban positif dan korban meninggal bisa bertambah.
“Kemungkinan bisa bertambah karena masih banyak pedagang yang belum dites swab,” katanya.
Lebih lanjut Endrizal mengatakan, penutupan pasar secara bertahap akan dimulai pada Jumat ini. Nantinya, penutupan berdsarkan pedagang yang menjalani tes swab.
“Bagi mereka yang menjalani tes swab, otomatis tidak boleh buka pasar hingga hasilnya swab keluar,” kata dia.
Kemudian, kata Endrizal, untuk yang tes swabnya sudah keluar dan negatif, diperbolehkan berdangang.
“Sementara yang hasilnya positif, otomatis dagangannya harus tutup,” kata dia.
Untuk diketahui, Pasar Raya Padang menjadi salah satu lokasi transmisi lokal penularan corona di Sumbar. Sayangnya, para pedagang di pasar itu tak mau melakukan tes karena berbagai alasan.
PADANG, HARIANPAUH5.CAR.BLOG Berdasarkan hasil swab test Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand yang dipimpin oleh Andani Eka Putra, dan Balai Veteriner Bukittinggi. Kota Padang menjadi penyumbang terbanyak terinfeksi Covid-19, yakni sebanyak 13 orang, kemudian Kota Padang Panjang tiga orang, Kota Bukittinggi satu orang dan Kota Payakumbuh satu orang.
“Hari ini terjadi penambahan kasus positif sebanyak 18 orang, sembuh bertambah lima orang dan meninggal bertambah satu orang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal.
Berikut data pasien terinfeksi Covid-19 berdasarkan daerah, di antaranya:
Kota Padang
1. Wanita 15 tahun, warga Ketaping, Pelajar, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.
2. Pria 45 tahun, warga Ketaping, Pedagang, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.
3. Wanita 15 tahun, warga Ketaping, Pelajar, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.
4. Pria 55 tahun, warga Kurao, Pegawai Swasta, terinfeksi dengan pembeli dagangan di rumah, Meninggal dunia.
5. Wanita 86 tahun, warga Mata Air, tidak bekerja, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, di rawat di RSUD. Rasyidin Padang.
6. Pria 44 tahun, warga Parak Laweh, bekerja di HPI PT Pelindo, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.
7. Wanita 39 tahun, warga Purus, Ibu Rumah Tangga, terinfeksi karena suami jualan di Pasar Raya, penanganan isolasi mandiri.
8. Pria 44 tahun, warga Mata Air, bekerja di PT Pelindo, terinfeksi dengan teman yang pulang dari Jakarta tanggal 29 Maret 2020, penanganan isolasi mandiri.
9. Pria 34 tahun, warga Mata Air, bekerja di PT Pelindo, terinfeksi karena pulang dari jakarta tanggal 29 Maret 2020, penanganan isolasi mandiri.
10. Pria 37 tahun, warga Lubuk Kilangan, anggota Polri, terinfeksi karena pulang dari Sukabumi dan kontak dengan keluarga salah seorang tenaga kesehatan puskesmas Tarusan, dengan penanganan isolasi mandiri.
11. Pria 60 tahun, warga Pemancungan, wiraswasta, dengan penanganan isolasi mandiri.
12. Pria 17 tahun, warga Pemancungan, Pelajar dengan penangan isolasi mandiri.
13. Wanita 26 tahun, warga Kampung Jua, bekerja sebagai tenaga kesehatan, penanganan isolasi mandiri.
Kota Padang Panjang
1. Balita umur 2 tahun, warga Kampung Manggis, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, di rawat di RSUD Padang Panjang.
2. Wanita 69 tahun, warga Kampung Manggis, seorang Ibu Rumah Tangga, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, dirawat di Dinkes Padang Panjang.
3. Pria 66 tahun, warga Kampung Manggis, Pedagang, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, dirawat di Dinkes Padang Panjang.
Kota Bukittinggi
1. Wanita 23 tahun, warga Mandiangin, Mahasiswa, pulang dari Jakarta Selatan 10 hari yang lalu, di rawat di RSUD Dr. Achmad Mochtar.
Kota Payakumbuh
1. Pria 28 tahun, warga Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo, Pegawai Swasta, terinfeksi karena kontak dengan kasus konfirmasi, penanganan isolasi mandiri.
Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh dari virus Corona bertambah lima orang, di antaranya :
1. Pria 53 tahun, warga Andaleh Kota Padang, wiraswasta. Pasien RS Semen Padang Hospital
2. Wanita 45 tahun, warga Parak Karakah, tenaga kesehatan. Pasien Semen Padang Hospital
3. Pria 31 tahun, warga Subarang Padang, tenaga kesehatan. Pasien RST Reksodiwiryo Padang
4. Wanita 33 tahun, warga Kuranji Kota Padang, pegawai Tata Usaha. Pasien RST Reksodiwiryo
5. Wanita 28 tahun, warga Aua Duri Kota Padang, tenaga kesehatan, pasien RST Reksodiwiryo Padang.
Dengan demikian, total yang telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat sampai hari ini, Jum’at (8/5/2020) adalah 270 orang, dengan rincian 117 orang dirawat di berbagai rumah sakit, isolasi mandiri di rumah sebanyak 52 orang, Bapelkes 12 orang dan di BPSDM 26 orang, meninggal dunia 17 orang dan sembuh 46 orang.
Total Orang Dalam Pemantauan(ODP) sebanyak 8.697 orang. Dalam proses pemantauan sebanyak 262 orang, dengan rincian karantina Pemda 69 orang dan 193 orang isolasi mandiri. Selesai pemantauan 8.435 orang.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 534 orang. 38 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil laboratorium. Dinyatakan negatif, pulang dan sehat sebanyak 495 orang dan isolasi mandiri di rumah satu orang.(*)
Sejumlah petugas Satpol PP Pemko Padang mengamankan lelaki dan perempuan yang diduga berbuat asusila di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (8/5/2020) dini hari.
PADANG -HARIANPAUH5.CAR.BLOG .
Warga menggerebek laki-laki dan perempuan yang diduga melakukan perbuatan asusila di dalam rumah kontrakan di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (8/5/2020).
Lelaki dan perempuan tersebut diduga berinisial FN (23) dan YP (25).
FN (23) berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) berasal dari perumahan Igasar Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumbar.
Sedangkan, teman laki-lakinya berinisial YP (25) beralamat di Jalan Moh Hatta, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumbar.
Pihak Kepolisian sektor (Polsek) Koto Tangah menyerahkan mereka berdua beserta seorang anak ke Satpol PP Padang.
Penggerebekan tersebut dilakukan oleh warga sekitar pukul 02.30 WIB, yang berawal dari kecurigaan kepada penghuni rumah.
Sebelumnya, warga telah mengingatkan NF (23), karena sering menerima tamu laki-laki hingga larut malam.
“Wanita ini sering menerima tamu lawan jenis hingga larut malam, bahkan tamunya gonta-ganti saja,” kata Arman yang merupakan Ketua RT 03/RW 08 Jalan Napak Tilas Kawasan Sungai Bangek, Koto Tangah, Kota Padang, Jumat (8/5/2020).
Ia mengatakan pihaknya beserta warga telah mengingatkannya, namun sejauh ini seakan tidak diindahkannya.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah membuka secara resmi lomba Musabaqah Tiwatil Quran (MTQ) Ramadhan online antar pelajar dan Mahasiwa se Kota Padang.
Pembukaan dilaksanakan di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, melalui virtual yang disiarkan secara langsung melalui Radio Classy FM, Kamis malam (7/5/2020).
Hadir mendampingi Wali Kota Padang, Kadis Pendidikan Habibul Fuadi, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis, Kabag Kesra Amriman dan Kabag Umum Budi Payan.
Wali Kota Padang Mahyedi dalam sambutan mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang sangat menyambut baik lomba MTQ yang disponsori oleh Telkomsel, PT Semen Padang, Universitas Andalas (Unand) dan Classy Production ini.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada Mahasiwa Unand yang telah menginisiasi dan menjadi panitia dalam lomba MTQ ini. Muda-mudahan menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya di Kota Padang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, lomba MTQ ini membuktikan bahwa kita tidak mau kalah dengan wabah pandemi covid-19 ini. Meski ruang gerak kita dibatasi, kita dirumahkan, namun melalui kegiatan ini, kita tetap berusaha menghiasi rumah warga Kota Padang dengan ayat suci Al Quran.
“Nabi Muhammad Saw katakan, hiasilah rumah tanggamu dengan shalat berjamaah dan bacaan ayat suci Al-Quran. Niscaya para malaikat yang berada disekililing rumah itu akan mendoakanmu,” sebutnya Buya saapan takzim Wali Kota Padang itu.
Orang nomor satu di Kota Padang itu pun berharap, dengan adanya lomba MTQ ini dapat mengasah kemampuan serta meningkatkan komptensi para Qorih dan Qariah Kota Padang.
“Kita tentunya berharap dengan adanya loma MTQ ini juga dapat menambah amal ibadah kita disisi Allah Swt. Dan kita berdoa Kota Padang secepatnya dijauhkan dari virus corona ini,” tukuknya mengakhiri.
Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Andalas Insannul Kamil mengatakan, lomba MTQ ini dikoordinir oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengembangan Ilmu dan Kandungan Al-qur’an Universitas Andalas (PIKA).
“Semoga kegiatan ini menjadi wadah bagi para pelajar dan mahasiswa yang memiliki bakat dan minat dalam membaca Al-Qur’an. Dan kita tentu berharap lomba ini melahirkan Qoriah dan Qoriah yang mumpuni di bidangnya dan bisa nanti mewakili Kota Padang pada lomba, baik ditingkat regional nasional dan internasional,” ujarnya. (Prokopim).
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dan jajaran kerjanya berkomitmen memutus mata rantai Covid-19. Menurutnya, komitmen ini harus tetap dibangun hingga di akhir PSBB nanti, Padang sudah terbebas dari Covid-19.
“Caranya yakni dengan menghijaukan daerah yang merah,” kata Mahyeldi saat rapat di jajaran kerjanya di Balaikota Padang, Jumat (8/5/2020).
Disebutkannya, saat ini sebanyak 51 kelurahan di Padang berada di zona merah Covid-19. Sedangkan 53 kelurahan lainnya masuk ke dalam zona hijau.
“Ini merupakan tugas lurah dan kecamatan bagaimana menghijaukan daerahnya. Tentu dengan bersinergi dengan lurah lain yang masih berada di zona hijau,” tutur Mahyeldi.
Selain pentingnya kerja keras dan usaha dari lurah dan camat, pejabat eselon II dan III Pemko Padang juga diturunkan untuk membantu. Memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kita harap pada 29 Mei nanti (akhir PSBB jilid II), Padang sudah terbebas dari Covid-19,” harap Wali Kota Padang.(*)
Total sampai hari ini telah 252 orang Warga Sumbar terinfeksi covid-19. Terjadi penambahan 14 orang lagi. Sembuh bertambah 3 orang, sehingga total sembuh 41 orang, meninggal dunia 16 orang
Pertambahan sebanyak 14 orang warga Sumbar positif terinfeksi covid-19 hari ini berdasarkan hasil swab test laboratorium fakultas kedokteran UNAND yang dipimpin oleh Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc.
Kota Padang 3 orang, Payokumbuah 2 orang, Kabupaten Padang Pariaman 2 orang, Tanah Datar 1 orang, Bukittinggi 2 orang dan kembali Agam sebagai penyumbang terbanyak 4 orang.
Rinciannya sebagai berikut:
Kota Padang
Pria 31 th, warga Bungo Pasang, Cleaning Service rumah sakit, isolasi dirumah
Wanita 47 th, warga Kurao Pagang, pedagang dan terinfeksi dengan pedagang Pasar Raya dan dirawat di RSUD Rasyidin Kota Padang
Wanita 52 th, warga Balai Gadang, pengelola Panti Asuhan, terinfeksi dengan orang yang sebelumnya telah terkonfirmasi positif dan sekarang di rawat di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.
Kota Payokumbuah
Pria 26 th, warga Koto Tuo, pekerjaan sopir yang terinfeksi dari pasien pertama positif covid-19 di Payokumbuah dan sekarang isolasi mandiri di rumahnya.
Wanita 68 th, warga Balai Panjang, ibu rumah tangga, terinfeksi karena kontak dengan pasien sebelumnya positif dan isolasi mandiri di rumah.
Kabupaten Tanah Datar
Wanita 30 th, warga Panyalaian, PNS yang terinfeksi dari warga Panyalaian sebelumnya telah dinyatakan positif dan sekarang isolasi mandiri di rumah.
Kabupaten Padang Pariaman
Wanita 60 th, warga Korong Duku, Ibu Rumah Tangga, terinfeksi karena kontak dengan yang telah terinfeksi sebelumnya dan dirawat di RS Semen Padang Hospital (SPH)
Wanita 68 th, warga Korong Duku, Ibu Rumah Tangga, terinfeksi karena kontak dengan yang telah terinfeksi sebelumnya dan dirawat di RS Semen Padang Hospital (SPH)
Kota Bukittinggi
Wanita 39 th, warga Mandiangin, Cleaning Service Rumah Sakit, isolasi mandiri di rumah
Wanita 46 th, warga Tilatang Kamang, petugas Laboratorium rumah sakit, isolasi mandiri di rumah
Kabupaten Agam
Wanita 40 th, warga Biaro, Tata Usaha di Puskesmas Baso, isolasi mandiri di rumah
Wanita 44 th, warga Ampek Angkek, tenaga kesehatan Puskesmas Baso, isolasi mandiri di rumah
Wanita 29 tahun, warga Jirek, tenaga kesehatan di Puskesmas Baso dan isolasi di rumah
Wanita 45 th, warga Panorama, tenaga kesehatan di Puskesmas Baso dan isolasi mandiri di rumah
Juga dilaporkan pasien yang sembuh sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu:
Pria 57 th, warga nagari Koto Laweh Kabupaten Dharmasraya, wiraswasta, terpapar saat ada acara di Gowa Makasar. Sekarang sudah sembuh dan pulang kerumahnya
Wanita 54 th, warga Jati Kota Padang, wiraswasta, terinfeksi dari anaknya yang pulang dari Jogjakarta. Sekarang sudah pulang ke rumahnya
Wanita 45 th, warga Toboh Tangah Padang Sintuak Kabupaten Padang Pariaman, ibu rumah tangga. Terinfeksi dari pasien sebelumnya positif. Sekarang sudah sembuh dan pulang.
Dengan demikian total yang telah dinyatakan positif terinfeksi covid-19 di Provinsi Sumatera Barat sampai hari ini Kamis 7 Mei 2020 adalah 252 orang, dengan rincian 110 orang dirawat diberbagai Rumah Sakit, isolasi mandiri di rumah 54 orang, Bapelkes 13 orang dan di BPSDM 18 orang, meninggal dunia 16 orang dan sembuh 41 orang.
Berikut perkembangan Covid-19 di Sumbar yang datanya kami himpun dari berbagai rumah sakit dan gugus tugas kabupaten kota se Sumatera Barat, Kamis 7 Mei 2020, pukul 15.00 WIB.
Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.657 orang.
Proses pemantauan 246 orang, dengan rincian karantina Pemda 147 orang dan 99 orang isolasi mandiri. Selesai pemantauan 8.411 orang.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 521 orang.
Dari 521 PDP tersebut, 63 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil lab. Dinyatakan negatif, pulang dan sehat sebanyak 457 orang dan isolasi mandiri di rumah 1 orang.
Mari kita semua berdoa, semoga wabah pandemik covid-19 segera berakhir.
Selama PSBB Jilid II, Ini Dilakukan di Pasar Raya Padang
Pasar Raya Padang merupakan klaster penyebaran virus corona terbanyak di Padang. Sudah 40 pedagang positif Covid-19. Apa rencana Pemerintah Kota Padang di pasar tersebut selama Pembatasan Sosial Secara Berkala (PSBB) jilid dua?
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah menyebut, cukup banyak yang dilakukan di Pasar Raya untuk memutus mata rantai Covid-19. Salah satunya yakni melakukan tes swab kepada 1000 pedagang.
“Dengan tes swab itu kita menargetkan pedagang yang positif langsung diisolasi atau dibawa ke rumah sakit,” sebutnya, Kamis (7/5/2020).
Sementara pedagang yang dinyatakan negatif dibolehkan tetap berdagang. Dengan catatan, pedagang tersebut mengantongi surat dari Dinas Kesehatan.
“Sedangkan pedagang yang belum melakukan swab dan belum menerima hasil swab tidak boleh berdagang,” jelas Mahyeldi.
Selain melakukan tes swab kepada pedagang, di Pasar Raya juga ditempatkan titik check poin. Titik check poin berada di pintu-pintu masuk Pasar Raya Padang. Seperti di arah SMA 1 lama, jalan Sandang Pangan, jalan Pasar Baru, arah jalan Rawang, arah Kampung Jawa Dalam, serta di simpang dekat Balaikota lama.
“Kita menargetkan semua yang masuk pasar wajib memakai masker, suhu tubuh di bawah 37 derajat celcius,” tutur wali kota.
Pedagang juga diatur pada masa PSBB jilid II. Pedagang diharuskan berjarak dan menerapkan physical distancing dan social distancing saat berjualan.
“Petugas juga diharuskan melakukan patroli ke dalam pasar untuk memastikan itu semua, termasuk kewajiban pedagang dan pembeli untuk menggunakan masker,” sebut Mahyeldi.
Selain itu di Pasar Raya juga disediakan tempat cuci tangan. Tempat cuci tangan berada di 12 titik. Serta melakukan penyemprotan disinfektan sebanyak dua kali seminggu di seluruh area pasar.(*)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengizinkan salat berjamaah di masjid atau musala pada wilayah yang sudah dinyatakan aman dari penularan virus corona.
“Masjid yang berada di kecamatan dan kelurahan yang aman dari penularan Covid-19 dapat melaksanakan ibadah kembali, bila ada izin tertulis dan dinyatakan aman oleh Pemerintah Kota dan Dinas Kesehatan,” kata Sekretaris MUI Kota Padang, Mulyadi Muslim, Kamis (7/5/2020) di Padang.
Dalam Maklumat dan Tausiyah MUI Kota Padang mengenai pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar tahap II dari 5 sampai 29 Mei 2020, MUI menyatakan, otoritas yang berwenang menetapkan suatu wilayah aman dari Covid-19 adalah pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan.
Dikatakan, masjid di wilayah aman harus mendapat izin dari pihak berwenang untuk menggelar kegiatan ibadah berjamaah dan mempertimbangkan lokasi dalam menyelenggarakan kegiatan ibadah berjamaah seperti salat Jumat.
Selain itu, protokol pencegahan Covid-19 harus dijalankan dalam kegiatan ibadah berjamaah. Pengurus masjid harus memastikan jamaah cuci tangan sebelum masuk masjid, memakai masker, dan membawa sajadah dari rumah.
Pengurus masjid juga harus memastikan jamaah ibadah berjamaah merupakan anggota tetap jamaah masjid yang dikenal oleh pengurus masjid serta dalam kondisi sehat.
Dalam pelaksanaan ibadah berjamaah seperti salat Jumat, kata dia, waktu penyampaian khutbah dianjurkan dipersingkat. Mulyadi mengatakan, warga yang tinggal di zona merah penularan Covid-19 tetap dianjurkan beribadah di rumah, tidak mengikuti kegiatan ibadah berjamaah di masjid.
“Alasan syar’i untuk tidak melakukan ibadah di masjid dan mengganti di rumah karena perkembangan penularan Covid-19 terus meningkat masih berlaku di daerah zona merah,” katanya.
MUI Padang juga mendorong seluruh elemen masyarakat dan pemerintah lebih disiplin dalam melaksanakan aturan PSBB guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. MUI turut mendorong lembaga dan individu meningkatkan kepedulian kepada sesama, menolong warga tidak mampu dengan memberikan bantuan seperti sembako atau makanan pembuka puasa. (*)
Dinkes Padang Ikut Semangati Pasien Positif Covid-19
Angka pasien Covid-19 yang sembuh di Padang terus meningkat dari hari ke hari. Meski peningkatannya tidak cukup signifikan, akan tetapi hal ini paling tidak menjadi kabar baik bagi penanganan virus tersebut.
Hingga Kamis (7/5/2020), jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Padang sudah menyentuh angka 27 orang. Kesembuhan pasien tersebut berkat kemauan untuk sembuh serta tekad kuat agar terbebas dari virus corona.
“Karena mereka yang sembuh mengikuti protap Covid-19 dengan baik,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, Kamis (7/5/2020).
Selain itu, pasien yang berhasil sembuh juga mampu meningkatkan daya tubuhnya yang terus menurun saat terserang virus. Pasien mau mengonsumsi makanan yang bergizi dan dianjurkan, serta minum obat yang disarankan.
“Pasien juga mampu menghindari stres ketika dinyatakan positif Covid-19,” jelas Kadiskes.
Tidak itu saja, Dinas Kesehatan Kota Padang juga ikut menyemangati pasien Covid-19 selama di rumah sakit. Dukungan moril diberikan.
“Dukungan dan semangat kita berikan dengan selalu berkomunikasi, menanyakan kabar dan kondisinya, walaupun hanya melalui telepon atau pun dengan pesan Whatapps (WA),” tutur Kadiskes.(*)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) melalui Surat Keputusan Gubernur pada Selasa (5/5/2020), secara resmi telah memperpanjang masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bagi kabupaten/kota se-Sumbar terhitung 6-29 Mei 2020.
Sementara untuk di Kota Padang, Wali Kota Padang Mahyeldi merespon cepat kebijakan perpanjangan PSBB tersebut. Karena tidak lain keputusan itu sebagai langkah percepatan penanganan virus corona atau covid-19.
“Sekaitan PSBB jilid dua ini, maka kita di Kota Padang terutama akan lebih mengetatkan lagi pengawasan dan pemeriksaan di perbatasan Kota Padang,” ujar Wako Mahyeldi dengan tegas dalam kegiatan diseminasi bersama Dinas Kominfo Padang di Media Center, Rabu (6/5/2020).
Ia berharap, ke depan tidak ada lagi orang yang datang ke Padang dari luar Provinsi Sumbar bahkan dari Pulau Jawa.
“Hal ini tidak boleh terjadi. Maka itu saya menginstruksikan kepada semua pihak terkait khususnya petugas di posko perbatasan betul-betul menseriusi hal ini. Karena kita semua tidak ingin berlama-lama dengan wabah covid-19. Kalau bisa teratasi sesegera mungkin,” harapnya.
Mahyeldi pun menegaskan bahwa mau tidak mau akan lebih mengetatkan lagi terkait pembolehan orang masuk ke Kota Padang.
“Karena orang yang masuk ke Kota Padang yang tidak jelas tujuannya maka tidak diperbolehkan atau akan kita kembalikan. Sudah banyak hal itu dilakukan sejauh ini, terutama di posko perbatasan Lubuk Paraku, Kecamatan Lubuk Kilangan,” jelasnya.
Mahyeldi melanjutkan, adapun tindak lanjut dan upaya yang akan lebih dioptimalkan ke depan yaitu lebih memfokuskan lagi penanganan terhadap klaster-klaster penyebaran covid-19 yang ada.
“Alhamdulillah, kita sudah mampu memutus sebanyak 10 klaster mata rantai penyebaran corona di Kota Padang. Berarti sekarang tinggal 7 klaster lagi yang akan kita putus,” sebut wako.
Mahyeldi pun juga mengungkapkan klaster yang agak berat ditangani pihaknya sampai saat ini adalah klaster Pasar Raya Padang dan juga klaster Pagambiran.
“Insya Allah, kita akan menangani dua klaster ini semaksimal mungkin ke depan. Sehingga dapat kita putus mata rantai penularan covid-19 di klaster-klaster tersebut. Ini adalah demi kepentingan kita semua agar terhindar dari penyebaran covid-19.” tuturnya.
“Jadi, untuk klaster pasar raya kita sedang melakukan swap tenggorokan secara bertahap kepada sebanyak 1.100 pedagang yang berjualan di fase 1-7, karena beberapa pedagang yang positif berjualan di sana. Dengan itu pedagang bisa diketahui siapa saja yang positif atau negatif covid-19. Apabila positif maka akan segera dilakukan isolasi,” ujarnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Padang itu juga menyoroti sambil berharap Pemerintah Pusat agar jangan sampai mengambil kebijakan blunder yang malah membuat penanganan covid-19 di daerah khususnya Kota Padang menjadi sia-sia.
“Maka itu sebagai wali kota saya sangat mendukung usulan Gubernur Sumbar yang menyampaikan kepada perantau untuk menunda dulu pulangnya. Kemudian pesawat jangan sampai ada yang terbang ke Kota Padang. Maka itu apabila Menteri Perhubungan tidak mengindahkan hal itu, maka ini justru melemahkan upaya dan penanganan yang dilakukan di daerah karena transmisi penularan covid-ini adalah dari luar daerah bukan dari dalam daerah itu sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut wako pun optimis, dengan 17 klaster yang ada saat ini di Kota Padang akan bisa diputus asalkan tidak ada lagi yang datang ke Kota Padang untuk sementara waktu.
“Itu makanya kita menargetkan, jika semuanya berjalan dengan baik dan sesuai harapan, maka insya Allah beberapa hari ke depan kita akan mampu menghabiskan wabah covid-19 di Kota Padang ini. Karena kita sudah membuat langkah-langkah percepatan penanganannya terutama memaksimalkan PSBB jilid dua hingga 29 Mei mendatang,” tukas wako optimis. (Prokopim Padang)
Dalam upaya percepatan penanganan penyebaran virus corona (covid-19) sekaligus dampaknya bagi masyarakat di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang sangat membutuhkan dukungan dan aksi kepedulian sosial dari berbagai pihak. Dukungan itu pun terus mengalir, seperti kali ini datang dari Sinar Pagi Sport Club (SPSC) melalui donasi H. Alex Dt Tumanggung selaku pengurus SPSC.
Seperti diketahui, SPSC merupakan kumpulan organisasi yang terdiri dari para pengusaha, pejabat dan mantan pejabat yang mempunyai hobi berolahraga, joging dan sepeda yang bermarkas di Kota Padang.
Ketua SPSC H. Nurhasdy menyerahkan bantuan berupa 600 paket sembako dan 200 pcs masker kain itu kepada Wali Kota Padang Mahyeldi yang diperuntukkan bagi petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Rabu (6/5/2020) bertempat di ruang kerja Wali Kota Padang.
Nurhasdy mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian pengurus SPSC kepada masyarakat Kota Padang yang saat ini mengalami gangguan ekonomi akibat pandemi corona.
“Mudah mudahan bantuan dapat bermanfaat dan sekaligus dapat membantu meringankan beban Pemerintah Kota Padang,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan, atas nama pemerintah kota dan masyarakat Kota Padang mengucapkan terim kasih atas bantuan tersebut.
“Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi para petugas kebersihan kita yang secara sosial ekonomi juga terdampak dari pandemi covid-19. Maka itu mereka juga perlu mendapat bantuan, alhamdulillah dijawab SPSC hari ini,” ungkap wako.
Lebih lanjut Mahyeldi pun juga berharap apa yang dilakukan oleh SPSC kali ini dapat menjadi inspirasi berbagai pihak untuk melakukan hal yang sama.
“Wabah covid-19 sangat berdampak secara sosial ekonomi bagi masyarakat di Kota Padang. Maka itu kita sangat membutuhkan sejumlah pihak dalam penanganannya. Semoga lebih banyak lagi yang dapat memberikan dukungan sosial,” pungkasnya.
Dalam penyerahan bantuan tersebut juga dihadiri Pembina SPSC H. Havid Dt Rangkayo Basa, Sekretaris SPSC H. Erwin Bustamam dan H Alex selaku donatur dalam bantuan tersebut.
Sementara itu dari Pemko Padang diantaranya Kepala DLH Padang Mairizon bersama perwakilan petugas kebersihan, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kabag Perekonomian dan SDA Swesti Fanloni, Kabag Prokopim Amrizal Rengganis dan lainnya. (Prokopim Padang)
Tak hanya kepada warga Kota Padang yang terdampak secara sosial dan ekonomi akibat pandemi covid-19, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat (Sumbar) juga ikut berbagi kepedulian kepada petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.
Rabu (6/5/2020), Kepala Cabang ACT Sumbar Zeng Wellf dan pengurus ACT lainnya menyerahkan secara simbolis bantuan sosial berupa beras berat dengan per paketnya 10 kg bagi 300 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari pasukan orange tersebut.
Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa hadir menyaksikan penyerahan bantuan yang dilangsungkan di halaman kantor DLH Padang tersebut.
Wawako Hendri dalam sambutannya menyampaikan, atas nama Pemerintah Kota Padang tentu sangat mengapresiasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat (Sumbar) selaku organisasi sosial dan kemanusiaan yang ikut melihatkan kepedulian kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona (covid-19) di Kota Padang.
“Alhamdulillah terima kasih kami ucapkan kepada ACT Sumbar atas bantuan ini. Semoga bernilai ibadah dan bermanfaat bagi petugas kebersihan yang menerimanya,” ucapnya didampingi Kepala DLH Mairizon.
Hendri pun menyebut dalam pendistribusian bantuan beras atau sembako bagi keluarga yang terdampak covid-19 di Padang, Pemko Padang telah dibantu 7 lembaga zakat yang ada di kota tersebut termasuk di dalamnya ACT Sumbar.
“Bantuan tersebut diberikan untuk sebanyak 5.968 KK yang tersebar di seluruh kelurahan berdasarkam data dari Dinas Sosial Kota Padang. Masing-masing KK mendapatkan 10 kg beras. Hal ini tentu sangat membantu kita dalam upaya memberikan bantuan sosial kepada para warga yang terdampak covid-19 tersebut,” tuturnya.
Lebih lanjut Wawako Hendri pun juga berharap aksi sosial lainnya juga dapat ditiru dan dilakukan oleh lembaga-lembaga atau personal-personal lainnya.
“Dengan kebersamaan itulah kita bisa saling membantu mengurangi beban dan mencukupi kebutuhan saudara-saudara kita di tengah pandemi covid-19 ini. Mari kita sama-sama jaga diri, keluarga dan orang terdekat kita agar terhindar dari penyebaran wabah ini. Karena Insya Allah, dengan bersama-sama kita akan bisa mencegah dan memutus mata rantai covid-19 secepatnya,” imbaunya mengakhiri.
Sementara itu Kepala Cabang ACT Sumbar Zeng Wellf menyebutkan, bantuan kali ini adalah salah satu bentuk upaya kepedulian ACT Sumbar untuk warga Kota Padang yang terdampak secara sosial ekonomi akibat wabah covid-19.
“Di samping kepada warga, kita juga memberikan bantuan kepada petugas kebersihan yang terlihat juga sangat membutuhkan bantuan berupa beras di tengah pandemi covid-19 ini,” ungkapnya.(Prokopim Padang)
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat sepakat memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 29 Mei 2020.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang didampingi Wakil Gubernur Nasrul Abit dan Forkompimda Provinsi Sumbar mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah dilakukan evaluasi bersama bupati dan walikota se Sumbar melalui Rapat menggunakan Video Conference (Vidcon) di ruang kerja gubernur, Selasa (5/5/2020).
“Memang betul, kita tadi sudah sepakat untuk PSBB Sumatera Barat diperpanjang terhitung mulai besok 6 Mei hingga 29 Mei 2020, kita sesuaikan dengan Tanggap Darurat Bencana Propinsi dan pusat. PSBB ini diperpanjang dengan mempertegas mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 dan Permenkes 9 tahun 2020,” ucap gubernur Sumbar.
Gubernur Sumbar menjelaskan, bahwa pada PSBB tahap kedua ini, kepada Kabupaten Kota diberikan kebijakan sesuai kearifan lokal masing-masing daerah untuk sholat jumat sesuai dengan maklumat dan pedoman yang telah dikeluarkan oleh MUI Sumbar nomor 007/MUI-SB/V/2020. Untuk tehnis pelaksanaannya, diharapkan Kabupaten Kota berkoordinasi dengan MUI Kabupaten dan Kota. Kearifan lokal tersebut dapat diberikan dengan memperhatikan wilayah, kawasan, nagari, RT/RW, atau kompleks yang sudah dipastikan negatif berdasarkan hasil tes swab.
“Tapi, untuk dinyatakan negatif itu harus ada pernyataan resmi dari kami. Untuk beribadah di Mesjid hanya diperbolehkan untuk sholat jumat dengan mempedomani dan mengacu kepada maklumat yang telah dikeluarkan oleh MUI Sumbar. Saya harap, agar Bupati dan Walikota berkoordinasi dengan MUI Kabupaten Kota untuk pelaksanaan sholat jumat yang tentu saja dengan pertimbangan kearifan lokal dan tetap mengikuti prosedur tetap (protap) covid-19 yang telah diatur oleh pemerintah,” jelasnya.
Lima daerah yang masih dianggap belum terpapar covid-19, yaitu Kabupaten Solok Selatan, Limapuluh Kota, Sijunjung, Kota Solok dan Sawahlunto. Lima daerah itu hingga hari ini tidak ditemukan kasus Covid-19 di Sumbar. Sementara daerah yang masih zona merah atau ada pasien positif Covid-19, kata Gubernur harus ada ketegasan, dengan tidak memperbolehkan kendaraan luar masuk ke Sumbar, juga keluar masuk antar kota kabupaten kecuali kendaraan sembako dan alat kesehatan.
Faktanya dari 221 yang positif di Sumbar berasal dari luar yaitu para pemudik yang masuk ke Sumbar sebanyak 40 orang yang positif masuk dari daerah pandemi Covid-19 kemudian terus menyebar ke yang lain.
“Untuk itu perlu ketegasan petugas diperbatasan untuk melarang semua kendaraan penumpang yang masuk ke Sumbar dan kendaraan antar kota kabupaten,” kata Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno beralasan, PSBB diperpanjang karena keadaan darurat nasional Covid-19 akan aktif hingga 29 Mei 2020. Sebagai antisipasi peningkatan orang masuk dan keluar Sumbar pada masa lebaran.
Selanjutnya Gubernur Sumbar mengucapkan terima kasih pada Kapolda Sumbar dan jajarannya serta TNI yang telah melakukan aksi perlawanan terhadap Covid-19 dengan melarang para pemudik masuk ke wilayah Sumatera Barat.
Sepucuk surat diterima Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah kemarin ini. Haru dan takzim terpancar dari wajah Mahyeldi setelah membaca surat berkop Bupati Solok itu.
“Kita kemarin mendapat surat dari Bupati Solok,’ kata Wali Kota Padang, Selasa (5/5/2020).
Bupati Solok, Gusmal mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota Padang. Sebab tim dari Kota Padang telah menyelenggarakan pemakaman salah seorang warga Kabupaten Solok yang meninggal dan dinyatakan positif Covid-19 . Almarhum dimakamkan di TPU Bungus Teluk Kabung pada 22 April 2020 lalu.
Dalam sepucuk surat itu disampaikan, “Kami Pemerintah Kabupaten Solok mengucapkan terimakasih kepada Saudara atas fasilitasi dan bantuan yang diberikan pada penyelenggaraan pemakaman jenazah Covid-19 positif Kabupaten Solok An. Sdr Syarifudin pada tanggal 22 April 2020 di Pemakaman Pemerintah Kota Padang (Bungus). Semoga upaya yang sudah dilakukan dinilai sebagai ibadah oleh Allah SWT, dan kerjasama antara Pemerintah Kota Padang dengan Kabupaten Solok ke depan semakin erat. Demikian disampaikan kepada Saudara dimaklumi dan terimakasih”.
Usai membaca surat itu, Mahyeldi kembali menyampaikan salam hormat kepada Bupati Solok Gusmal.
“Kita selalu membangun koordinasi dengan seluruh kepala daerah dalam penanganan wabah Covid-19. Apalagi warga Kota Padang memang banyak berasal dari semua daerah di Sumatera Barat,” kata Wali Kota Padang itu.(*)
Pedagang di Pasar Raya Padang akan dites Swab. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai Corona Virus Disease (Covid-19) di pasar tersebut.
“Di Pasar Raya jumlah yang positif (virus corona) sudah mencapai 38 orang, semuanya adalah pedagang, kita akan lakukan tes Swab di sana,” sebut Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, Selasa (5/5/2020).
Dikatakan Mahyeldi, pada umumnya pedagang yang terpapar virus corona di Pasar Raya merupakan pedagang kain yang berjualan di Fase. Diharapkan setelah dilakukan Swab akan dapat cepat ketahuan siapa saja yang terpapar dan semakin sedikit penyebaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid mengatakan, tes Swab kepada pedagang di Pasar Raya dilakukan Rabu (6/5/2020). Rencananya sebanyak 1000 pedagang akan dites.
“Kita masih mengumpulkan data (pedagang) dari Dinas Perdagangan,” sebutnya.
Kadiskes berharap, dengan dilakukan tes Swab, kasus positif pada pedagang yang tanpa gejala dapat terdeteksi. Sehingga diharapkan cepat dilakukan isolasi kepada para pedagang dan dapat memutus penularan.(*)
Kota Padang mendukung perpanjangan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diajukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dukungan itu disampaikan langsung Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah saat video conference (vidcon) dengan Gubernur Sumatera Barat dan seluruh bupati / wali kota se-Sumbar, Selasa (5/5/2020).
“Kami mendukung perpanjangan PSBB hingga 29 Mei nanti,” ujar Mahyeldi di Balaikota Padang saat vidcon.
Mahyeldi berharap dukungan seluruh pihak dalam penerapan perpanjang PSBB kedua hingga 29 Mei nanti.
“Kita akan tutup akses masuk kendaraan dari daerah lain ke Kota Padang. Terutama di daerah timur. Karena itu mohon dukungan dari seluruh daerah, termasuk TNI dan Polri,” ujar wali kota.
Dijelaskan Mahyeldi, kendaraan yang paling banyak masuk Padang umumnya di malam hari. Terutama pukul 22.00 Wib hingga 05.00 Wib.
“Karena itu kita akan menutup akses ke Padang, kecuali kendaraan yang diizinkan sesuai Permenhub,” sebut Mahyeldi.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mendukung penuh penutupan akses yang dilakukan Kota Padang. Menurutnya, penutupan akses ini akan didukung oleh seluruh pihak.(*)
bersama ketua Dan kawan” Alumi Angkatan 1992 SMP 14 PADANG membagikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga kampung dalam
“Terimakasih banyak atas bantuannya Alumi smp 14 Padang Angkatan 1992. Semoga rezeki lancar dan di Ridho oleh Allah SWT,” ungkap uni irus salah seorang warga penerima bantuan dari alumi smp 14 Padang Angkatan 1992, (21/04/2020) Siang.
Alumi smp 14 Padang Angkatan 1992 memang luar biasa. Selain memiliki jiwa sosial yang tinggi, juga mudah bergaul dengan siapa saja tanpa memandang status sosial.
“Itu yang saya salut dari kepribadian alumi Angkatan 1992. Sangat peduli dengan warga yang membutuhkan bantuan, seperti kami ini,” ujarnya.
“Ini murni dari kepedulian kami untuk membantu warga yang berdampak terhadap pandemi wabah virus corona (Covid-19), ini bukan untuk mencari sensasi atau bukan untuk kepentingan yang lain,” alumi angkantan 1992 dengan tegas.
Ini murni dari rasa kepedulian Alumi smp 14 Padang Angkatan 1992 terhadap warga yang kurang mampu dan terdampak pandemi wabah virus corona (Covid-19).
“Mudah-mudahan bantuan sembako ini bisa meringankan beban saudara kita dalam kondisi seperti sekarang ini yang mana negeri kita sedang dilanda pandemi wabah virus corona (Covid-19). Apalagi ini dibulan penuh rahmat untuk menjalani puasa dibulan ramadhan.
Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan Kabupaten Solok Selatan dapat dikatakan sebagai daerah hijau atau aman dari virus corona (Covid-19). Solok Selatan termasuk lima dari kabupaten dan kota di Sumbar yang sampai saat ini masih belum ditemukaan kasus positif corona.
“Solok Selatan sudah dapat disebutkan sebagai daerah aman,” kata Irwan Prayitno, Senin (4/5).
Irwan mengatakan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar sudah melakukan pool test untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP)dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berstatus pendatang di Solsel. Di mana berdasarkan hasil pool test tersebut semuanya negatif.
Irwan mengatakan besok, Selasa (5/5) Pemprov Sumbar bersama seluruh bupati dan wali kota di Sumbar akan menentukan sikap untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Irwan menyebut hampir semua bupati dan wali kota di Sumbar sepakat memperpanjang PSBB.
Irwan mengatakan Pemprov Sumbar memberikan pilihan kepada Solok Selatan untuk masih tetap ikut memberlakukan PSBB atau tidak.
Sebenarnya Solok Selatan menurut Irwan sudah dapat melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat dengan catatan tidak ada lagi perantau yang pulang atau pendatang yang masuk.
“Solsel itu kan bagian Sumbar. Apakah ingin terus melakukan PSBB, apakah mau lepas atau tidak, besok keputusan,” ujar Irwan Prayitno.
Saat ini orang dalam notifikasi di Solsel sebanyak 528 orang, ODP 4 orang dan PDP 2 orang. Yang selesai notifikasi sebanyak 3.702 orang, selesai ODP 131 orang dan selesai PDP 13 orang. OTG di Solsel ada 5 orang dan statusnya sudah dinyatakan selesai.
Lima zona hijau dari covid-19 di Sumbar adalah Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kota Solok, dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dalam upaya percepatan penanganan penyebaran virus corona (covid-19) sekaligus dampaknya bagi masyarakat di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang sangat membutuhkan dukungan aksi kepedulian sosial dari berbagai pihak. Dukungan itu pun terus mengalir, seperti kali ini datang dari PT Incasi Raya Group.
Direktur Utama PT Incasi Raya Group Husdi Gunawan dan jajaran menyerahkan beberapa bantuan yang diterima Wali Kota Padang Mahyeldi di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Senin (4/5/2020).
Husdi mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian PT Incasi Raya Group kepada masyarakat Kota Padang yang saat ini mengalami gangguan ekonomi akibat pandemi corona.
“Mudah mudahan bantuan dapat bermanfaat dan sekaligus dapat membantu meringankan beban Pemerintah Kota Padang,” jelasnya.
Adapun terkait bantuan yang diserahkan kali ini ungkapnya, diantaranya berupa beras sebanyak 5 ton per kemasannya dengan berat 5 kg. Selanjutnya baju hazmat Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 250 pcs dan minyak goreng sebanyak 600 liter per kemasan 1 liter.
Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan, atas nama pemerintah kota dan masyarakat Kota Padang mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.
“Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Padang yang secara sosial ekonomi sangat tedampak karena adanya pandemi covid-19. Dan Alhamdulillah, 10 lembaga zakat di Kota Padang juga ikut memberikan bantuan kepada kita berupa beras untuk dibagikan kepada masyarakat yang terdampak secara sosial dan ekonomi di 11 kecamatan di Kota Padang,” imbuh wako.
Lebih lanjut Mahyeldi berharap apa yang dilakukan oleh PT Incasi Raya Group kali ini dapat menjadi inspirasi berbagai pihak untuk melakukan hal yang sama.
“Wabah covid-19 sangat berdampak secara sosial ekonomi bagi masyarakat di Kota Padang. Maka itu kita sangat membutuhkan sejumlah pihak dalam penanganan covid-19 ini. Semoga lebih banyak lagi yang dapat memberikan dukungan demi memutus mata rantai penyebaran virus ini,” pungkasnya.
Dalam penyerahan bantuan tersebut juga hadir Kepala Dinas Sosial Afriadi, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Nasrul Sugana dan lainnya. (Prokopim Padang)
Pandemi Covid-19 telah sebulan lebih melanda Kota Padang. Cukup banyak warga yang terdampak. Terutama dampak di segi ekonomi dan lainnya.
“Jangan sampai ada warga yang tidak makan (karena terdampak Covid-19),” kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah usai menerima bantuan dari PT Incasi Raya Group di Rumah Dinasnya, Senin (4/5/2020).
Dikatakan Mahyeldi, bantuan bagi warga terdampak Covid-19 mulai disalurkan ke sebelas kecamatan di Padang. Bantuan tersebut berasal dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) maupun volunteer yang ada di Padang.
“Camat dan lurah kita arahkan supaya turun ke tengah warga menyalurkan bantuan, sehingga tidak ada warga yang tidak dapat,” jelas Mahyeldi.
Sebanyak 140.000 Kepala Keluarga (KK) di Kota Padang terdampak Covid-19. Jumlah ini dikhawatirkan akan terus bertambah apabila pandemi Covid-19 terus berlangsung dalam waktu panjang. Mahyeldi berharap, dengan bantuan yang diberikan, tidak ada warga yang menangis karena tidak makan.
Sementara itu, PT Incasi Raya Group menyerahkan bantuan kepada warga Kota Padang. Bantuan ini diserahkan melalui Pemerintah Kota Padang dan diterima langsung oleh Wali Kota Padang di Rumah Dinasnya.
“Bantuan ini pasti sangat berarti bagi warga,” kata Mahyeldi.
Bantuan yang diberikan PT Incasi Raya Group berupa lima ton beras, minyak goreng kemasan sebanyak 600 liter, serta baju hazmat sebanyak 250 lembar.
“Kita berharap bantuan ini dapat disalurkan kepada masyarakat, dunsanak kita yang terdampak Covid-19,” kata Direktur Utama PT Incasi Raya Group, Husdi Gunawan.
Sebelumnya, PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur juga menyerahkan bantuan berupa 1000 paket sembako senilai Rp150 ribu perpaketnya. Bantuan dari CSR PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur ini merupakan Program Cinta Ramadhan yang diserahkan langsung oleh GM PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur, Wardoyo kepada Wali Kota Padang. Penerimaan bantuan disaksikan Kepala DPMPTSP Kota Padang Corri Saidan, Kepala Dinas Sosial Afriadi, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Swesti Fanloni, Kabid Logistik BPBD Padang Sugana, dan lainnya. Seluruh bantuan disalurkan melalui BPBD Kota Padang.(*)
Sepanjang tiga hari kemarin, 1-3 Mei 2020, jumlah kendaraan yang memasuki Kota Padang mengalami peningkatan. Hal ini terpantau dari Posko Protek Lubuak Paraku, Padang.
Meningkatnya arus kendaraan ke Padang ditenggarai karena libur panjang di akhir pekan. Padahal, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai virus corona tengah dilakukan, dimana seluruh warga diimbau untuk tetap berada di rumah.
Wadanpos Protek Lubuak Paraku, Padang, Rita Sumarni menyebut, peningkatan arus kendaraan yang masuk ke Kota Padang mulai terlihat pada Kamis (30/4/2020).
“Kendaraan masuk Padang mulai ramai sejak Kamis kemarin,” sebutnya saat ditemui di Posko Protek Lubuak Paraku, Minggu (3/5/2020).
Pada Kamis (30/4/2020) malam itu, sebanyak 152 kendaraan roda empat masuk ke Kota Padang. Sebanyak 351 orang diperiksa suhu tubuhnya. Sedangkan 55 orang diantaranya merupakan Pelaku Perjalanan dari daerah Terjangkit (PPT).
Sedangkan pada libur Hari Buruh pada 1 Mei, arus kendaraan ke Padang lebih ramai pada pagi hingga siang harinya. Berdasarkan data dari petugas kesehatan yang mengecek kesehatan pengemudi dan penumpang, sebanyak 332 kendaraan masuk Padang sejak pukul 07.00 hingga 14.00 Wib. Dimana dari 752 orang yang diperiksa suhu tubuhnya, 34 orang merupakan PPT dan 7 orang merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena tingginya suhu tubuh.
Arus kendaraan masuk Padang pada Jumat (1/5/2020) malam mengalami peningkatan cukup signifikan. Sebanyak 213 kendaraan roda empat melewati posko tersebut mulai pukul 14.00 hingga 21.00 WIb. Dimana 437 orang diperiksa suhu tubuhnya, 17 orang diantaranya merupakan PPT.
Sementara pada Sabtu (2/5/2020) pagi, kendaraan roda empat yang masuk mencapai 222 unit. Dimana pada pukul 07.00 – 14.00 Wib, sebanyak 247 orang diperiksa suhu tubuhnya, 26 orang diantaranya merupakan PPT.
Sedangkan pada Sabtu sore, jumlah roda empat yang masuk Padang yakni sebanyak 150 kendaraan. Dari 480 orang diperiksa suhu tubuhnya, tujuh orang diantaranya merupakan PPT. Kemudian pada malam harinya, dari sebanyak 167 pengendara yang diperiksa suhu tubuhnya, 13 diantaranya merupakan PPT.
Kondisi serupa juga hampir terjadi pada Minggu (3/5/2020). Dimana kendaraan yang masuk dihentikan di depan posko untuk kemudian seluruh penumpang diperiksa suhu tubuhnya.
“Rata-rata sehari ada 1000 kendaraan yang masuk Padang dari jalur ini,” pungkas Rita Sumarni.(*)
Bagi warga Kota Padang yang terdampak secara sosial dan ekonomi akibat dampak virus corona (covid-19), kini telah berangsur mulai menerima bantuan sosial dari sejumlah pihak. Kali ini datang dari non pemerintah yaitunya dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat (Sumbar). Aksi sosial ini serentak dilakukan sebanyak 10 lembaga ‘volunteer’ di Kota Padang.
Wali Kota Padang Mahyeldi melepas secara resmi pendistribusian bantuan sosial berupa beras sebanyak 10 ton yang per karungnya dengan berat per 10 kg itu di Makodim 0312/Padang, Senin (4/5/2020).
Hadir dikesempatan itu Dandim 0312/Padang Kolonel Nova Mahanes Yudha dan jajaran, Kepala Cabang ACT Sumbar Zeng Wellf beserta pengurus dan lainnya.
Usai pelepasan pendisitribusian, Wali Kota Mahyeldi mengatakan atas nama Pemerintah Kota Padang mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang membantu pemberian bantuan sosial berupa paket sembako bagi warga Kota Padang yang terdampak secara sosial ekonomi akibat dampak covid-19.
“Alhamdulillah, hari ini kita mendistribusikan lebih kurang 6.000 paket atau 10 ton beras yang bersumber dari 10 lembaga zakat yang ada di Kota Padang. Selain ACT aksi ini juga dilakukan Baznas Kota Padang, LAZ Semen Padang, Rumah Zakat, Yakesma, Risalah Charity dan beberapa lembaga zakat lainnya,” terang wako.
Mahyeldi menyebut, bantuan tersebut akan disebar ke seluruh kecamatan se-Kota Padang. Dimana untuk bantuan tahapan selanjutnya juga akan ada dan menyesuaikan bagi yang belum menerima bantuan.
“Sebelumnya, sebanyak 1.000 paket sembako kita ketahui telah distribusikan juga yang dilakukan oleh BUMN/BUMD, beberapa anggota DPRD, partai politik, personal-personal dan lainnya. Jadi, kita bersyukur di tengah pandemi covid-19 ini kita semua saling menunjukkan kebersamaan serta membangun soliditas dan solidaritas,” tukas Mahyeldi bersyukur.
Sementara itu Kepala Cabang ACT Sumbar Zeng Wellf menyebutkan, bantuan kali ini adalah salah satu bentuk kepedulian ACT Sumbar untuk warga Kota Padang yang terdampak secara sosial ekonomi akibat wabah covid-19.
“Alhamdulillah, sebelumnya kita sudah mendistribusikan sebanyak 3.000 paket di Kota Padang. Dan untuk Sumbar berarti kita sudah menyerahkan lebih kurang 5.000 paket sejauh ini,” sebutnya.
Ia melanjutkan, 10 ton beras yang akan dibagikan kali ini yaitu untuk sebanyak 3 sasaran penerima di Kota Padang. Pertama bagi beberapa warga di Kecamatan Padang Timur, lalu kedua warga di Kecamatan Padang Utara dan ketiga bagi pasukan orange alias petugas lapangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.
“Untuk teknis pembagian bantuan kita sudah koordinasikan dengan pihak RT/RW mana saja warga yang akan menerima bantuan yang diarahkan oleh lurah dan camat dengan disaksikan elemen terkait di kelurahan. Selain itu ada juga bantuan yang kita antar langsung ke rumah masyarakat,” jelas Zeng.
Seperti diketahui, setelah pelepasan mobil pengangkut bantuan beras bansos bagi warga Kota Padang yang terdampak covid-19, Wali Kota Padang Mahyeldi juga ikut menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada pihak Pemerintah Kecamatan Padang Timur yang dilanjutkan ke beberapa warga penerimanya di kecamatan setempat. (Prokopim Padang)
Dalam upaya percepatan penanganan penyebaran virus corona (covid-19) di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan itu pun terus mengalir, seperti kali ini datang dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) Cabang Telur Bayur.
General Manager PT Pelindo II Persero Cabang Telur Bayur Wardoyo menyerahkan bantuan sembako sebanyak 1.000 paket dengan nilai per paket Rp150 ribu yang diterima langsung Wali Kota Padang Mahyeldi di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Kamis (4/5/2020).
Wardoyo mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan aplikasi dari program Coorporate Sosial Responsibility (CsR) dan tindak lanjut surat direksi No. MB.02/29/4/2/KBL/SDM/-20 29 April 2020 perihal program Ramadhan 1441H/2020, sekaligus bentuk kepedulian kepada masyarakat Kota Padang yang saat ini mengalami gangguan ekonomi akibat pandemi corona.
“Mudah mudahan bantuan dapat bermanfaat dan sekaligus dapat membantu meringankan beban Pemerintah Kota Padang dalam melayani kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan, atas nama pemerintah kota dan masyarakat Kota Padang mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.
“Bantuan ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Padang yang secara sosial ekonomi sangat tedampak karena adanya pandemi covid-19. Dan Alhamdulillah, Pemerintah Kota Padang bersama 10 BAZ di Kota Padang mendistribukan bantuan berupa beras kepada kepada masyarakat di 11 kecamatan di Kota Padang,” harap wako.
Lebih lanjut Mahyeldi berharap apa yang dilakukan oleh PT Pelindo II Persero Cabang Teluk Bayur kali ini dapat menjadi inspirasi berbagai pihak untuk melakukan hal yang sama.
“Wabah covid-19 sangat berdampak secara sosial ekonomi bagi masyarakat di Kota Padang. Maka itu kita sangat membutuhkan sejumlah pihak dalam penanganan covid-19 ini. Semoga lebih banyak lagi yang dapat memberikan dukungan demi memutus mata rantai penyebaran virus ini,” pungkasnya.
Dalam penyerahan bantuan tersebut juga hadir Kepala Dinas Sosial Afriadi, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Nasrul Sugana, Kasubag Protokol Suzi Helda. (Prokopim Padang)
Wali Kota Padang Mahyeldi menegaskan, bahwa komunitas atau organisasi sosial memiliki peranan yang strategis membantu masyarakat menangani wabah pandemi covid-19.
“Komunitas atau organisasi social lahir dan besar ditengah tengah masyarakat. Jika mereka bergerak dan ikut beraptisipasi maka akan sangat membantu,” ujar Mahyeldi saat diskusi dengan Komunitas Basamo Mambangun Nagari (KBM) Kota Padang yang diketuai Hendri Patopang, dikediaman resminya, jalan Ahmad Yani No 11 Padang, Minggu (3/5/2020).
Selanjutnya, karena komunitas atau organisasi sosial lahir dan besar ditengah masyarakat. Mereka pun mempunyai koneksi keberbagai pihak sehingga jika mereka menggalang dana maka akan sangat muda mendapatkannya.
“Untuk itu, atas nama Pemerintah Kota Padang, saya mendorong KBM Kota Padang untuk terlibat aktif membantu menangani wabah covid-19 ini,” jelasnya.
Ia pun berharap, komunitas atau organisasi sosial yang ada di Kota Padang dapat bergerak bersama-sama pemerintah membantu masyarakat menangani wabah covid-19.
“Virus corona tidak hanya melanda Kota Padang namun hampir seluruh dunia. Maka kita semua harus membahu, bekerjasama agar mata rantai penyebaran virus corona diputus,” tukuknya.
Hendri Patopang selaku Ketua KBM Kota Padang mengungkapkan, selain di Kota Padang, insha Allah KBM akan segera dibentuk disetiap kabupaten kota di Sumatera Barat. Nanti juga akan dibentuk relawan peduli covid-19 yang menggalang dana dari para donatu, baik yang ada di Sumatera Barat dan daerah rantau.
“Hari ini kita pun melakukan hal yang sama. Menemui Buya sapaan akrab Wali Kota Padang Mahyeldi untuk mohon dukungan dan support supaya kami semangat dalam menghimpun donasi dari para donator,” jelasnya.
“Hari ini kami juga membawa cairan hansanitzer dan baju hamzat untuk dilihatkan kepada Buya sebagai contoh barang yang nantinya akan kita salurkan untuk Kota Padang,” tukunya mengakhiri.
Mengantisipasi menularnya virus corona atau Covid-19, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat menyulap Pasar Baru Pulau Punjung, Kenagarian IV, Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, jadi pasar physical distancing.
Pasar yang berlokasi di pusat ibu kota kabupaten ini memberlakukan standar protokol penanganan Covid-19, dengan memberi jarak antar pedagang. Physical distancing merupakan jaga jarak aman atau disiplin.
Penerapan physical distancing di Pasar Baru Pulau Punjung mulai diberlakukan, sejumlah pedagang sudah menggunakan masker sebagai standar protokol penangan Covid-19. “Ini merupakan salah satu langkah Pemkab Dharmasraya dalam memutus penyebaran Covid 19, dan masyarakat tetap bisa mengais rezeki,” ungkap Kepala Dinas Kominfo Dharmasraya, Reno Lazuardi, Minggu (3/5/2020).
Kata Reno, sebelumnya Tim Gugus Depan Penanganan Covid 19 Dharmasraya serta Bupati Sutan Riska telah meninjau lokasi pasar yang dijadikan physical distancing ini. “Alhamdulillah para pedagang patuh dan taat sesuai protokol penanganan Covid 19,” ucapnya.
Sementara seorang pedagang, Derman (50) mengaku bersyukur dengan terobosan yang dilakukan Pemkab Dharmasraya. “Kami masih bisa mencari nafkah di tengah pandemi corona ini. Kita sama-sama berdoa agar musibah ini cepat berlalu, dan kita kembali bisa hidup normal tanpa ada batasan seperti sekarang ini,” pungkasnya.
Pasar ini diberika batasan petak persegi empat dengan jarak antara pedagang yang lain sekita 1,5 meter, membuat para pedagang dan pembeli tidak berdesakan
Aksi peduli sesama warga dalam menghadapi pandemi corona (Covid-19) di RW 04, Kelurahan Aie Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang patut dicontoh.
Dalam menghadapi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi ini, warga di RW tersebut bahu membahu untuk saling membantu, terutama bagi mereka yang terdampak secara ekonomi.
Diinisiasi oleh Ketua RW setempat Salmi Udri bersama tokoh masyarakat, warga yang tergolong mampu dengan kesadarannya mengumpulkan bantuan berupa sembako dan kemudian disalurkan kepada masyarakat terdampak corona.
“Ini inisiatif kami bersama, karena bantuan belum turun, warga yang mampu merasa peduli untuk membantu,” ujarnya, dalam pres rilis, Minggu (3/5/2020)..
Menurutnya, aksi gotong royong itu merupakan cerminan bagi warganya yang tidak lepas tangan jika ada saudara atau tetangganya dalam kondisi sulit.
Dari hasil solidaritas warga tersebut, ujarnya, tahap pertama pada April lalu sudah disalurkan paket sembako untuk 30 kepala keluarga (KK).
“Paket sembako itu terdiri dari 10 kilogram beras, minyak goreng dan mie instan,” jelasnya.
Tak hanya sampai disitu, saat ini stok sembako masih ada tersimpan dan akan dijadikan persiapan untuk warga yang betul-betul membutuhkan.
“Kita sengaja menyimpannya, dan akan disalurkan ketika ada warga yang sangat membutuhkan atau tidak ada lagi beras untuk dimasak,” imbuhnya.
ia mengharapkan pandemi ini cepat berlalu, dan warga bisa kembali beraktifitas seperti semula. “Ini memang sangat berdampak bagi warga kami,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 berdampak cukup besar kepada masyarakat Kota Padang. Lebih dari separuh warga Padang terdampak secara ekonomi.
“Hampir enam puluh persen warga terdampak secara sosial dan ekonomi. Sementara bantuan dari tingkat pusat dan provinsi belum turun, sehingga Pemko pun tidak bisa merealisasikan bantuan yang bersumber dari APBD. Pemko Padang melakukan terobosan dengan cara bersinergi dengan lembaga-lembaga amil zakat dan kemanusiaan untuk membantu warga yang betul-betul terdampak,” kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, Minggu (3/5/2020).
Mahyeldi bersama jajarannya melakukan rapat dengan wakil dari tujuh lembaga amil zakat yang ada di Kota Padang. Rapat diadakan di Rumah Dinas Wali Kota Padang. Ketujuh lembaga amil zakat itu yakni Baznas, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Dompet Dhuafa, Human Initiative, Yakesma, LAZ Semen Padang, dan Risalah Charity.
“Dari 20.000 warga berdasarkan data Dinas Sosial untuk tahap awal, akan diturunkan bantuan dalam bentuk sembako sebanyak 5.900 paket,” ujar wali kota.
Mahyeldi menjelaskan, bantuan didistribusikan oleh lembaga amil zakat bersama Pemko ke kelurahan-kelurahan. Kemudian lurah bersama RT melanjutkannya ke warga yang terdampak.
“Ke depan, Pemko bersama lembaga amil zakat dan SKPD terkait akan membuat terobosan dalam rangka menguatkan ketahanan pangan keluarga dan juga menangkap prospek bisnis pasca Covid-19,” tuturnya.
Mahyeldi juga mengimbau para donatur untuk juga bisa bersinergi, berbagi kepedulian dengan sesama.
“Apalagi di momentum Ramadhan yang penuh berkah ini,” ujarnya.(*)
HARIANPAUH5-CAR.BLOG –Sabtu, 02 Mei 2020 Pukul, 15.00 WIB
Terjadi lagi pertambahan 10 orang positif terinfeksi covid-19, sehingga total yang positif di Sumbar adalah 182 orang.
Sebelum kami sampaikan perkembangan penanganan covid-19 di Sumbar, terlebih dahulu disampaikan progres dana bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Provinsi Sumbar.
Dana yang telah cair dan didistribusikan sejak kemaren (Jumat, 1/5):
Kota Padang Panjang
Kota Sawahlunto
Kabupaten Agam
Yang telah menyerahkan dan dalam proses pencairan:
Kab. Pesisir Selatan
Kab. Pasaman
Kab. Dharmasraya
Kab. Tanah Datar
Kab. Pasaman Barat
Kota Padang
Kota Solok
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
Yang belum menyerahkan data
Kab. Kep Mentawai
Kab. Solok
Kab. Sijunjung
Kab. Padang Pariaman
Kab. Solok Selatan
Kota Bukittinggi
Kab. Limapuluh Kota
Perlu disampaikan juga, bahwa kemaren tercatat ada 3 (tiga) orang dari Kota Payakumbuh dinyatakan positif terinfeksi. Namun setelah dilakukan kajian dan koordinasi, ternyata salah satu yang terkonfirmasi positif tersebut adalah warga Padang Tarok Baso Kabupaten Agam, seorang pria 60 tahun, berprofesi sebagai tukang ojek. Memang KTP nya di Payakumbuh, tetapi dia mukim dengan 2 (dua) orang anaknya di Padang Tarok tersebut. Anaknya juga akan dilakukan test swab.
Dengan demikian, Kota Payakumbuh hanya terjadi penambahan 2 (dua) orang dan Kabupaten Agam 1 (satu) orang.
Untuk hari ini, kami dari gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sumatera Barat telah menerima laporan dari laboratorium fakultas kedokteran Unand yang dipimpin oleh Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, bahwa terjadi lonjakan yang cukup tinggi kasus warga positif terinfeksi covid-19 di Kabupaten Dharmasraya, yaitu sebanyak 7 (tujuh) orang.
Dari Kota Padang 1 (satu) orang, Kepulauan Mentawai 1 (satu) orang dan Kota Padang Panjang bertambah lagi 1 (satu) orang lagi.
Semua warga Dharmasraya yang terinfeksi tersebut, terpapar covid-19 saat mengikuti kegiatan di Gowa Sulawesi Selatan. Berasal dari Koto Baru 3 orang, Alahan Nan Tigo 2 orang dan Pulau Punjung 2 orang. Semuanya sekarang isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Dari kota Padang ada tambahan 1 orang wanita 33 tahun warga Alai Parak Kopi yang bekerja sebagai cleaning service (CS). Dia terinfeksi karena kontak dengan salah seorang rekan kerjanya sesama CS yang telah dinyatakan positif sebelumnya. Sekarang isolaai mandiri di rumahnya.
Seorang pelajar remaja, wanita 19 tahun asal Desa Goiso Oinan Kab Kepulauan Mentawai, terinfeksi dari temannya yang saat ini lagi di rawat di RSUD Mentawai. Sekarang isolasi mandiri di rumahnya.
Terakhir tambahan positif hari ini berasal dari Kota Padang Panjang. Seorang tenaga kesehatan, wanita 44 tahun, terinfeksi dari pasien yang sebelumnya tidak menunjukkan gejala terinfeksi covid-19. Sekarang dirawat intensif di RSUD Padang Panjang.
Dengan demikian total yang telah dinyatakan positif terinfeksi covid-19 di Provinsi Sumatera Barat sampai hari ini Minggu 2 Mei 2020 adalah 182 orang, dengan rincian 72 orang masih dirawat, isolasi mandiri di rumah 38 orang, Bapelkes 16 orang dan di BPSDM 11 orang, meninggal dunia 15 orang dan sembuh 30 orang.
Berikut perkembangan Covid-19 di Sumbar yang datanya kami himpun dari berbagai rumah sakit dan gugus tugas kabupaten kota se Sumatera Barat, Sabtu 2 Mei 2020, pukul 15.00 WIB.
Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.269 orang.
Proses pemantauan 387 orang. Selesai Pemantauan 7.882 orang.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 433 orang.
Dari 433 PDP tersebut, 62 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil lab. Dinyatakan negatif, pulang dan sehat sebanyak 361 orang dan isolasi diri di rumah 10 orang.
Rincian Pasien positif terinfeksi Covid-19 berdasarkan Rumah Sakit
RS. M Jamil Padang
Dirawat 13 orang. Isolasi dirumah 6 orang Bapelkes 1 orang Sembuh 14 orang. Meninggal dunia 7 orang. Total 41 orang
RS Ahmad Mochtar Bikittinggi
Dirawat 5 orang Isolasi dirumah 0 orang Sembuh 7 orang Meninggal dunia 0 orang Total 12 orang
RS Semen Padang Hospital
Dirawat 11 orang Isolasi Mandiri di rumah 9 orang Isolasi di Bapelkes 7 orang Isolasi di BPSDM 3 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 1 orang Total 31 orang
RSUD Pariaman
Dirawat 0 orang Isolasi dirumah 1 orang Sembuh 1 orang Meninggal dunia 0 orang Total 2 orang
RSUD M Zein Painan
Dirawat 0 orang Isolasi di rumah 1 orang Isolasi Bapelkes 6 orang Isolasi BPSDM 3 orang Sembuh 2 orang Meninggal dunia 0 orang Total 12 orang
RS Bhayangkara
Dirawat 0 orang Isolasi dirumah 0 orang Sembuh 1 orang Meninggal dunia 0 orang Total 1 orang
RSUD Kep Mentawai
Dirawat 2 orang Isolasi dirumah 1 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 0 orang Total 3 orang
RS Yos Sudarso
Dirawat 0 orang Isolasi dirumah 0 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 1 orang Total 1 orang
RS. Universitas Andalas
Dirawat 4 orang Isolasi dirumah 1 orang Isolasi Bapelkes 1 orang Sembuh 1 orang Meninggal dunia 4 orang Total 11 orang
RSUD Sungai Dareh
Dirawat 0 orang Isolasi dirumah 13 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 0 orang Total 13 orang
RSUD Lubuak Sakapiang
Dirawat 0 orang Isolasi dirumah 0 orang Isolasi Bapelkes 1 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 0 orang Total 1 orang
RSUD Rasyidin Padang
Dirawat 23 orang Isolasi dirumah 1 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 1 orang Total 25 orang
RS Hermina Padang
Dirawat 0 orang Isolasi dirumah 0 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 1 orang Total 1 orang
RST Reksodiwiryo
Dirawat 0 orang Isolasi dirumah 3 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 0 orang Total 3 orang
RSUD Adnan WD Payokumbuah
Dirawat 0 orang Isolasi dirumah 1 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 0 orang Total 1 orang
RSUD Padang Panjang
Dirawat 14 orang Isolasi dirumah 0 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 0 orang Total 14 orang
RSUD Arosuka Solok
Dirawat 0 orang Isolasi BPSDM 3 orang Sembuh 0 orang Meninggal dunia 0 orang Total 3 orang
Pasien Positif covid-19 yang isolasi mandiri di rumah yang bukan pasien dari salah satu RS Rujukan total 6 orang, isolasi mandiri di rumah 1 orang, di BPSDM 1 orang dan telah dinyatakan sembuh sebanyak 4 orang.
Mari kita semua berdoa, semoga wabah pandemik covid-19 segera berakhir.
Jasman Rizal Kepala Biro Humas Setda Prov Sumbar, selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar
Besok, Senin (4/5/2020), tujuh Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Padang akan menyalurkan bantuan beras bagi keluarga yang terdampak covid-19. Bantuan tersebut bakal diterima sebanyak 5.968 KK (Kepala Keluarga) yang tersebar di seluruh kelurahan. Masing-masing KK mendapatkan 10 kg beras.
Wali Kota Padang Mahyeldi menjelaskan, penyaluran bantuan beras yang dihimpun tujuh BAZ (Baznas Kota Padang, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar, UPZ Semen Padang, Human Initiave, Dompet Dhuafa Singgalang, Yakesma dan Risalah Carity), merupakan gagasan bersama dengan Pemko Padang.
“Bantuan bagi 5.968 KK tersebut berdasarkan data dari Dinas Sosial Kota Padang. Dan ditargetkan, bantuan ini akan terus dihimpun dari donator-donatur agar bantuan bagi masyarakat terus meningkat”, ungkap Mahyeldi pada rapat bersama pimpinan lembaga amil zakat tersebut, di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Minggu (3/5/2020).
Hadir dalam rapat itu, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Sekretaris Daerah Kota Padang Amasrul, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi, Pimpinan OPD dan Camat dilingkup Pemko Padang.
Mahyeldi mengungkapkan, adapun bantuan yang terhimpun dari Baznas Kota Padang untuk 4.375 KK, ACT 963 KK, UPZ Semen Padang 206 KK, Risallah Carity 124 KK, Dompet Dhuafa 100 KK, Yakesma 100 KK, dan Humas Inisiative 100 KK.
“Sebetulnya, Pemerintah Kota Padang telah menjalin kerjasama dengan 10 BAZ Kota Padang Padang.Tiga sisanya, LAZ Al Azhar, Rumah Zakat dan Mitra Umat Madani telah menyalurkan bantuan lebih dahulu,” terangnya.
Mahyeldi menjelaskan lagi, dari 5.968 KK tersebut, masing kecamatan akan mendapatkan bantuan dengan rincian, Kecamatan Bungus sebanyak 401 KK, Koto Tangah 1.085 KK, Kuranji 788 KK, Nanggalo 194 KK, Padang Barat 212 KK, Pauh 292 KK, lubuk Begalung 1.623 KK, Padang Selatan 204 KK, Padang Timur 490 KK, Padang Utara 173 KK dan Lubuk Kilangan 206 KK. Kemudian juga ada dari Pegawai Dinas Kebersihan/DLH 300 KK.
“Untuk mendistribusikan dan menyerahkan beras para donasi dapat langsung berkoordinasi dengan Camat, lurah, RW, RT dimasing-masing lokasi. Kepada masyarakat yang menerima untuk tetap dirumah karena bantuan akan diantarkan secara langsung kerumah masyarakat yang terdampak,” jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, Pemerintah Kota Padang bersama 10 BAZ Kota Padang menargetkan sebanyak 20.000 paket sembako. “Untuk tahap awal sebanyak 5.968 KK yang akan kita salurkan. Dengan adanya bantuan ini mudah-mudahan dapat memberi membantu masyarakat Kota Padang,” harap Mahyeldi. ” (Prokopim Padang).
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah membagikan paket sembako bagi warga dan jamaah Mushalla Al Ikhlas Kapalo Pasa Kelurahan Koronggadang Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (3/5/2020).
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang Dedi Hanidal, Kepala Bagian Umum Setdako Padang Budi Payan, Kabid Proteksi Damkar Rinaldi, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis.
Wako Mahyeldi kepada jamah mengatakan, wabah Covid-19 ini tak hanya melanda Kota Padang dan Sumatera Barat, tetapi juga se Indonesia, bahkan dunia.
Dikatakan Mahyeldi, virus corona tidak kelihatan secara kasat mata, butuh alat pembesar untuk melihatnya. Tapi, dampak virus corona terlihat nyata. Faktanya, banyak yang sakit, bahkan ada yang meninggal.
“Untuk itu, bagi kita umat Islam, wabah Covid-19 ini hendaknya menambah keimanan kita. Menambah keyakinan kita kepada Islam. Sebab, Rasulullah saw sudah mengajarkan kita bagaimana cara menghadapinya,” ungkap Mahyeldi.
Rasulullah saw, kata Mahyeldi, mengajarkan kepada umat Islam bagaimana cara hidup bersih, etika batuk dan lainnya. Rasulullah saw pun telah memerintahkan umat Islam, jika menemukan wabah di suatu daerah, agar orang yang ada di daerah itu jangan keluar, dan yang dari luar jangan masuk ke daerah itu.
“Ini lah bukti kesempurnaan agama Islam. Sehingga kita bisa menyesuaikan dengan kondisi, sebagaimana sunnah atau yang dicontohkan nabi, termasuk yang difatwakan para ulama. Sebab, ulama adalah pewaris nabi,” ungkapnya.
Wako mengatakan, Majelis Ulama Indonesia dan Ormas Islam sudah berfatwa agar salat dan tarawih di rumah saja, terutama bagi umat Islam di daerah Pandemi Covid-19.
“Ulama itu berfatwa dengan ilmunya secara bersama-sama, tidak perorangan. Mereka paham kitab, tapi ada orang karena egonya malah seakan menentang fatwa ulama,” kata Mahyeldi yang akrab disapa Buya ini.
Hikmah lainnya, kata Mahyeldi, umat lebih banyak berkumpul dengan keluarga di rumah. Wabah ini melahirkan banyak para imam. “Anggota keluarga laki-laki harus bisa menjadi imam bagi anggota keluarganya,” tukuknya.
Sementara itu, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sedtako Padang Amrizal Rengganis mengatakan, paket sembako yang dibagikan merupakan sumbangan dari Wali Kota Padang, pejabat teras dan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Paket sembako sebanyak 110 paket itu, terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, sarden, telur dan lainnya senilai Rp250 ribu.
Pembagiannya dilakukam di dua tempat, yaitu Mushalla Al Ikhlas Kapalo Pasa Kelurahan Koronggadang dan Kelurahan Kuranji. “Sebanyak 67 paket kita bagikan di sini, sedangkan 43 lagi kita bagikan di Kelurahan Kuranji,” (kata Amrizal)
Sudah menjadi hal yang lazim apabila mendekati ujian sekolah baik UTS, UAS dan UKK banyak orang tua yang senewen, bahkan anak-anaknya pun kadang banyak yang stress hingga jatuh sakit (mendadak) yang akhirnya sang anak malah tidak ikut ujian karena tidak bisa hadir.
Menilik dari kejadian-kejadian tersebut, ternyata sekarang ini banyak orang tua yang berorientasi pada hasil, bukan pada proses. Walaupun banyak yang memperhatikan proses belajar, namun kadang-kadang proses tersebut adalah sesuatu yang ‘dipaksakan’.
Anak-anak kita adalah bersih, suci, kosong ketika lahir. Kitalah yang membentuk mereka. Kitalah yang memprosesnya agar berhasil. Ketika mereka belajar di sekolah, mereka mengikuti apa yang diajarkan oleh bapak ibu guru di kelas. Lalu bagaimana ketika mereka pulang sekolah? Apakah mereka tahu cara mengulang atau mengevaluasi pelajaran-pelajaran tadi? Tentu tidak, atau susah bukan?
Nah, sebaiknyalah, kita sebagai orang tua mengajarkan kepada anak kita BAGAIMANA CARA BELAJAR YANG EFEKTIF sejak pertama kali mereka masuk sekolah dasar, agar kedepannya nanti, belajar adalah sesuatu hal yang mudah, menyenangkan dan bukan beban.
Lalu apa saja yang harus diperhatikan ketika membimbing anak-anak belajar?
Logis
Bahwa apapun yang anak-anak pelajari itu harus bisa dicerna secara logis (masuk akal) oleh mereka. Apakah itu matematika, IPS, IPA, Kewarganegaraan atau lain-lain. Jangan mengharapkan mereka untuk menghafal apabila mereka belum mengerti logika apa yang mereka hapalkan. Itu hanya akan membebani otak mereka. Teruslah berusaha menjelaskan kepada mereka logika pelajaran yang sedang mereka pelajari itu. Gunakanlah bahasa anak-anak yang mudah dicerna. Ingatlah, apabila mereka belum mendapat logika dari suatu pelajaran, sudah dapat dipastikan, berulang kali belajarpun tetap akan sulit bagi mereka.
Skematik
Buku pelajaran saat ini tebal-tebal, kadang-kadang hal ini membuat saya merinding. Mungkinkah anak saya berjam-jam hanya untuk menghapal 5 topik saja? Konyol sekali rasanya. Lalu bagaimana solusinya? Mudah, pelajarilah MIND MAPPING. Untuk yang belum tahu apa itu mind mapping, coba cari bukunya di Gramedia atau silakan browsing di internet. Intinya, mind mapping ini adalah suatu cara untuk mengajarkan anak-anak membuat konklusi atas apa yang mereka pelajari secara sistematik dalam bentuk peta bergambar seperti jaringan otak. Setiap topik bahasan akan digambarkan kedalam beberapa cabang secara sistematik. Persis seperti neuron (inti otak) dan sinapsnya. Apa kelebihannya? Selesai belajar anak tidak akan perlu membuka-buka lagi buku diktatnya, tetapi cukup melihatnya dalam semenit/dua menit. Tepat, akurat dan efektif!
Repetisi atau pengulangan
Baru-baru ini saya menonton acara di National Geographic Channel mengenai kehebatan Otak Manusia. Di akhir acara dibuktikan bahwa orang-orang yang cerdas memanfaatkan otaknya untuk ‘melihat’ bukan ‘memperhatikan’.
Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa sesuatu yang diulang-ulang (dilihat) itu akan mudah diingat. Maka ini berarti, ajarkanlah anak-anak belajar setiap hari!…. ya, setiap hari!…. Percayalah, dengan bantuan mind map yang setiap hari dibuka sebelum pelajaran hari esok dimulai, maka saat ujian, anak dapat dikatakan tidak perlu belajar keras. Mereka cukup mengulang dan mengkajinya saja.
Bahkan, waktu saya kuliah, saya tempel mind map saya di samping tempat tidur!… tiap sebelum tidur saya lihat (baca: bukan saya hapal), dan subhanallah, gambaran pelajaran itu otomatis nempel di otak…. Itulah hebatnya otak kita…
Latihan
Apa-apa yang sudah dipelajari tidak akan terbukti apabila belum dicoba. Oleh karena itu rajin-rajinlah kita sebagai orang tua membekali mereka dengan bermacam-macam buku atau soal latihan. Biasakanlah mereka mengerjakan soal – soal latihan, agar ujian bagi mereka hanyalah suatu pengulangan
Dongeng sebelum tidur
Biasakan setiap malam membacakan cerita sebelum tidur. Ritual ini membiasakan anak untuk fokus dan menyimak. Lalu bertanya dan mengembangkan rasa ingin tahunya. InsyaaAllah di kelas anak akan lebih mudah menyimak guru saat pelajaran. Selain itu, ritual ini melepaskan anak dari ketergantungannya terhadap hape sebelum tidur. Dengan cara ini anak akan tau kapan saatnya tidur dan istirahat. (Yang hape ini tambahan baru ya, jaman dulu anak2 belum bawa hape kalau tidur 🤦🏼♀️).
Terakhir yang sangat penting adalah, kompensasi
Bersikaplah rasional dalam membimbing anak belajar. JANGAN KAKU. Beri kelonggaran waktu bagi mereka, bagi waktu main, ibadah dan belajar secara seimbang. Apabila telah belajar, berilah reward dengan boleh mengerjakan apapun kesukaan mereka. Dengan begitu mereka dapat belajar tanggung jawab dan kita tidak melupakan jati diri mereka, bahwa mereka adalah ANAK-ANAK.
Tambahan buat sahabat muslim, yang terus terang kami rasa mempunyai andil yang sangat besar dalam melahirkan anak2 yang mengerti kewajiban belajar.
Bagaimanapun berhasilnya kita menerapkan seluruh metode di atas, sisi ruhiyah anak janganlah diabaikan. Bentuklah kebiasaan dan sifat anak dari pendidikan yang terdapat dalam ibadah hariannya.
Bagi sahabat muslim, pendidikan ibadah dini ini insya Allah membantu anak dalam kemampuan belajar dan menghargai waktu.
Sholat 5 waktu. Sholat mengajarkan anak mengenal waktu. Dengan sholat mereka terbiasa disiplin untuk tidak meninggalkan kewajibannya. Sholat juga mengajarkan anak2 mengendalikan nafsu. Saat mereka sedang senang bermain, mereka tersadar untuk berhenti dan bersegera sholat. Ritme yang seperti ini, mengajarkan mereka untuk tau diri kapan main gadget, menonton TV, main sepeda dan lain2 apabila sedang mempunyai PR, tugas atau mengulang pelajaran sekolah.
Sholat di awal waktu. Biasakan anak2 mempersiapkan diri untuk sholat di awal waktu, dan jangan biarkan mereka menundanya hingga adzan sholat berikut. Karena kebiasaan ini akan mengajarkan anak2 untuk tidak menunda2 pekerjaan/tugas. Percaya deh 🙂
Tilawah Al Qur’an harian. Tiada hari tanpa Al Qur’an. Kemanapun anak2 bepergian kami sarankan untuk tidak pernah lepas dari Al Qur’an. Liburan dan menginap, Al Qur’an senantiasa dibaca dan dibawa, walau kadang hanya dibaca 5 menit. Kami percaya membaca Al Qur’an dengan tartil dengan ilmu tajwid yang benar akan mengajarkan anak2 ketelitian.
Menghapal Al Qur’an Nah ini manfaat ya sangat dahsyat. Kemampuan anak menghapal al qur’an itu sangat bagus. Saya terus terang kagum mereka sangat mudah menghapalnya. Manfaatnya? Jelas sekali mereka mudah sekali mengingat pelajaran mereka.
Ini buat saya yang sangat penting. MATIKAN TV ANTARA MAGHRIB DAN ISYA. Aturan satu ini sudah kami jaga sepanjang tahun. Saat maghrib adalah saatnya bersegera sholat dan tadarus al qur’an. Kami percaya syaithan berkeliaran di jam2 begini mengganggu penghuni rumah yang laksana kuburan. Dengan mematikan TV dan serius beribadah, insya Allah anak2 terbebas dari acara2 TV yang merusak dan mereka mengerti kapan saat serius, kapan saat santai.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengikuti video conference (vicon) bersama Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona (Covid-19) Nasional Letjen Doni Manardo dan Ketua Gebu Minang Oesman Septa Odang, bertempat di Rumah Dinas, Sabtu malam (2/5/2020).
Vicon tersebut juga diikuti Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Bupati/Walikota serta unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota se- Sumatera Barat.
Dalam arahan dan penyampaiannya, Letjen Doni Manardo mengatakan, dalam rangka upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona, Presiden Republik Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan. Maka sebab itu, setiap gugus tugas mulai dari pusat sampai tingkat daerah harus mendukung dan mematuhinya.
“Gugus tugas ini ibarat sebuah kereta api. Presiden menjadi lokomotif dan pimpinan daerah, TNI, Polri dan sebagainya menjadi gerbongnya. Gerbong harus mengikuti lokomotifnya. Maju mundur lokomotif, gerbang harus ikut. Jika gerbongnya tidak ikut atau keluar jalur maka tidak selamatlah lokomotif dan gerbongnya. Begitu juga dengan penanganan wabah virus corona, kita harus satu komando agar berhasil ” tegasnya.
Lebih jauh dijelaskan, Sumatera Barat dikenal dengan kepimpinan tigo tungku sajarangan. Tigo tungku sajarangan terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama dan Candiak Pandai. Ketiganya juga dapat menjadi lokomitif dalam penanganan wabah virus corona ini.
“Saya perlu tegaskan lagi bahwa keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi, maka pemerintah daerah harus memikirkan dan melaksanakan penanganan yang tepat agar bencana lainnya tidak terjadi. Jika alim ulama, niniak dan candiak pandai serta pemerintah dapat disinergikan dengan baik, insha Allah penanganan wabah virus corona dapat ditekan penyebaran di Sumatera Barat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Gebu Minang Oesman Septa Odang menyampaikan apresiasi atas penangangan wabah virus di daerah Sumatera Barat. Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang ada di rantau untuk tidak melakukan mudik terlebih dahulu sampai wabah virus corona ini selesai.
“Sekarang kita sedang diuji oleh Allah Swt. Kita ketakutan dan berdiam diri didalam rumah. Maka, jangan mudik dulu. Banyak-banyaklah berdoa dan ikuti semua anjuran yang telah dikeluarkan pemerintah agar wabah covid-19 segera berakhir,” jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan beberapa hal, diantaranya, semenjak dilaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera dan Kota Padang, terjadi penurunan jumlah PPT yang sangat signifikan.Pemerintah Kota Padang saat ini juga tengah memaksimalkan peran dan fungsi RT/RW untuk melakukan karantina wilayahnya masing-masing untuk memutus penyebaran virus corona ini.
“Pemerintah Kota Padang juga telah menetapkan RSUD setemapt untuk menjadi rumah sakit khusus covid-19. Untuk itu kami butuh dukungan dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona (Covid-19) Nasional Letjen Doni Manardo dan Ketua Gebu Minang Oesman Septa Odang agar rumah sakit dapat berjalan secara maksimal ,” terangnya mengakhiri. (Prokopim Padang)
Ada sebanyak 36 pedagang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Dari jumlah pedagang yang dinyatakan positif tersebut diketahui terus bertambah sejak kasus pertama ditemukan.
Diketahui sebelumnya 17 orang, menjadi 25 orang, dan hingga saat ini tercatat menjadi 36 orang yang dinyatakan positif virus corona.
Menyikapi hal itu, pemerintah daerah setempat langsung melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus.
Untuk memutus rantai penyebaran virus corona di pasar tersebut, Dinas Perdagangan Kota Padang langsung melakukan tracing.
Dari data sementara yang dilakukan, didapat sekitar 1.000 nama yang diduga telah melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan.
“Ada sekitar 1.000 nama yang kita kirimkan ke Dinas Kesehatan untuk mereka tracing,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).
Selain melakukan itu, pihaknya juga meminta warga yang melakukan aktivitas di pasar tersebut patuh terhadap imbauan dari pemerintah.
Seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak.
Penutupan pasar
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal mengatakan, dari 36 pedagang yang dinyatakan positif terjangkit corona tersebut tiga di antaranya telah meninggal dunia.
Untuk mengantisipasi potensi penyebaran dari transmisi lokal di daerah tersebut, berbagai upaya telah dilakukan.
Mulai melakukan penyemprotan disinfektan hingga penutupan pasar selama lima hari.
Adapun penutupan pasar, dikatakan dia, langsung dilakukan sejak kasus pertama ditemukan di pasar tersebut.
“Ini hasil keputusan bersama. Kita menutup Pasar Raya Padang selama lima hari, 20-24 April,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).
Meningkatnya jumlah positif virus corona membuat Pemerintah Kota Padang harus bertegas-tegas. Setiap pengendara yang ingin ke Padang mesti waspada. Jika bersuhu tubuh di atas 38 derajat celcius siap-siap dihadang petugas.
“Pengendara yang bersuhu tubuh di atas 38 dilarang masuk Padang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani, Sabtu (2/5/2020).
Dikatakan Kadiskes, empat posko protek di perbatasan Kota Padang dijaga petugas. Tidak saja dari unsur TNI / Polri dan lainnya, akan tetapi juga tenaga medis. Petugas medis memeriksa suhu pengendara maupun penumpang kendaraan.
“Petugas medis di perbatasan agar memeriksa seluruh yang masuk Padang. Jika suhu tubuh di atas 38, tolak dan suruh balik ke daerah asal. Sedangkan yang merupakan penduduk Padang kita karantina,” ujar Kadiskes.
Empat posko di perbatasan Kota Padang yakni di Anak Aie, Kayu Kalek, Bungus, serta di Lubuk Paraku. Posko terakhir disebut, sudah banyak memutar balik kendaraan yang penumpangnya kedapatan bersuhu tubuh di atas 38 derajat.
“Dengan begitu, mata rantai penyebaran virus corona dapat terputus. Jumlah positif dapat ditekan,” tukas Kadiskes.(*)
– Virus Corona menyebar di pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) Surabaya hingga menginfeksi sejumlah karyawannya.
Diketahui, 2 orang karyawan Sampoerna dinyatakan positif Corona dan meninggal dunia.
Setelah adanya dua karyawan positif Covid-19, sebanyak 323 orang karyawan menjalani rapid test dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang.
Lalu bagaimana dengan produk rokok Sampoerna yang sudah diproduksi?
Pabrik rokok terbesar di Surabaya tersebut ternyata telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak tanggal 27 April 2020.
Penghentian sementara ini mengacu pada Peraturan Gubernur Jatim No 18/2020 dan PERWALI No 16/2020 tentang PSBB.
“Penghentian sementara ini bertujuan agar kami dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 guna menghentikan tingkat penyebaran virus COVID-19 yang saat ini telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut,” terang Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita melalui rilis resminya.
Dalam pembersihan tersebut, pihak Sampoerna mengaku juga telah mengarantina produk mereka selama 5 hari.
Selain itu, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan dilakukan di seluruh fasilitas pabrik.
Sampoerna juga meminta karyawan untuk karantina mandiri serta melakukan test COVID-19, dan bekerjasama dengan rumah sakit setempat.
“Prioritas kami saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesehatan para karyawan kami dengan menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah, serta terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan Gugus Tugas di tingkat Kota dan Provinsi untuk mencegah penyebaran,” tegas Elvira Lianita.
Karantina Rokok Selama 5 Hari Sebelum Beredar
Selain mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menjalankan protokol kesehatan, Sampoerna memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaan.
Untuk itu, pihaknya melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen dewasa, atau dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan COVID-19 yang disarankan oleh European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control) dan World Health Organization (WHO) .
Sesuai ketentuan tersebut COVID-19 dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus.
Hingga 30 Maret 2020, sudah 13 kabupaten/kota yang mengirimkan data penerima Jaringan Pengaman Sosial (JPS) ke Pemprov Sumbar. Jika data tersebut sudah valid, maka bantuan JPS dari Pemprov Sumbar segera disalurkan.
Dengan begitu maka tinggal 6 kabupaten/kota lagi yang belum menyerahkan data penerima bantuan sosal Pemprov Sumbar.
Kabupaten Kota yang telah menyerahkan data masyarakatnya sebagai penerima dana JPS ke provinsi Sumbar adalah Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kota Pariaman, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Payakumbuah, dan Kabupaten Tanah Datar. Data yang baru masuk sore dan malam ini sedang diverifikasi dan direview.
“Sudah banyak yang masuk, semoga hasil verifikasi tidak banyak perubahan, JPS langsung disalurkan,” sebut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Wabah Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal,
Sebelumnya, Gubernur Irwan Prayitno sudah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) untuk tiga daera, yakni Agam, Kota Sawahlunto dan Kota Padang Panjang . Dana bantuan JPS tersebut didistribusikan oleh PT Pos Indonesia langsung ke alamat sesuai data yang diberikan oleh kabupaten/kota.
Dana yang disalurkan untuk jatah 2 (dua) bulan, yaitu bulan April dan Mei 2020. Artinya masyarakat terdampak dimaksud, langsung dapat Rp600.000 x 2 bulan, sebesar Rp1.200.000 / KK. Kemudian, masing- masing rumah penerima dana JPS dari provinsi ini akan ditempeli sticker yang bertujuan agar jangan nanti terjadi pemberian bantuan ganda kepada masyarakat.
Bapak Walikota Padang didampingi Wakil Walikota, Forkopimda, Gugus Tugas Covid19 dan OPD terkait, melakukan Video Conference bersama Gubernur Sumatera Barat. Kegiatan ini diikuti oleh semua Bupati dan Walikota se Sumatera Barat.
Agenda utama kegiatan ini adalah evaluasi pelaksanaan PSBB di Sumatera Barat dan bagaimana langkah selanjutnya. Pada kesempatan ini Gubernur Irwan Prayitno mengatakan bahwa semenjak pelaksanaan PSBB memang di akui adanya peningkatan pasien positif. Dan ini sebenarnya sesuatu yang baik karena Kepala Daerah cekatan dalam melakukan tracing apabila ada pasien positif. Dan hasilnya juga bisa segera didapatkan karena Sumbar memiliki laboratorium Unand.
Dan pada kesempatan ini Gubernur minta masukkan dari semua kepala daerah, apakah PSBB dilanjutkan atau ada opsi lain. Pada sesi penyampaian laporan Kepala Daerah, hampir semua kepala daerah menyepakati untuk melanjutkan PSBB setelah tanggal 5 mai nanti. Termasuk Kota Padang.
Walikota Padang mengatakan PSBB sudah berjalan pada relnya, dan salah satu indikatornya adalah jauh berkurangnya orang yang masuk Kota Padang, karena ketatnya penjagaan yang dilakukan di empat titik perbatasan Kota Padang seperti Lubuk Paraku, Bungus, Anak Air dan Kayu Kalek. Kemudian terkait bantuan sosjal untuk masyarakat terdampak Covid19 dikatakan bahwa sudah ada 6 Kabupaten Kota yang menyerahkan data kepada Propinsi Sumatera Barat, termasuk Kota Padang. Kalau tidak ada aral melintang dalam 1 atau 2 hari kedepan bantuan untuk masyarakat Kota Padang sudah bisa di bagikan.(*)
Hujan deras disertai badai di Kota Padang sejak Jumat (1/5/2020) pagi, akhirnya memakan korban. Dua nelayan yang sedang melaut hilang di perairan Pasie Nan Tigo.
“Dua nelayan yang melaut sejak pagi belum ditemukan hingga malam ini,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang Guswardi, Jumat malam.
Dua nelayan yang hilang tersebut yakni Zulkifli (49 tahun), serta Feri (28 tahun). Keduanya mengarungi perairan Pasie Nan Tigo sejak Jumat pagi.
“Harusnya mereka sudah kembali ke daratan pada pukul 10 pagi tadi. Karena badai dan gelombang besar, hingga kini mereka belum pulang,” jelas Guswardi.
Pencarian terhadap kedua nelayan sudah dilakukan sejak pagi hingga malam ini. Namun belum ada tanda-tanda ditemukannya kedua nelayan tersebut.
“Tim SAR sudah menanggapi untuk dilakukan langkah-langkah pencarian sesuai SOP, hingga kini pencarian masih berlangsung,” tukuk Kadis.
Kedua nelayan yang hilang berdomisili di Pasie Jambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah. Kedua nelayan yang menggunakan perahu dan jaring penangkap ikan ini merupakan tulang punggung keluarga.(*)
–Angka warga Kota Padang yang positif terinfeksi Covid-19, terus melonjak. Terjadi penambahan sebanyak 8 orang, sehingga total per hari Jumat (1/5/2020) menjadi 107 orang.
Data yang dilansir Dinas Kesehatan Kota Paadang menunjukkan, penambahan terjadi di lima kecamatan, yakni Lubuk Begalung (2 kasus), Padang Timur (3 kasus) dan Padang Barat, Pauh serta Koto Tangah masing-masing satu kasus.
“Hasil pemeriksaan kasus PDP dan OTG di Kota Padang yang diperiksa laboratorium per tanggal 01 Mei 2020, terdapat tambahan 8 kasus baru,” tulis Dinkes Padang dalam laman resmi.
Dari 107 orang positif tersebut, 12 orang meninggal dunia dan 19 orang sembuh.
Penyumbang terbesar warga positif masih ditempati Kecamatan Padang Timur dengan 29 kasus, disusul Kecamatan Lubuk Begalung dengan temuan 21 kasus. (*)
Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Padang dengan membahas sejumlah agenda di ruang sidang utama DPRD setempat, Kamis (30/4/2020).
Rapat paripurna yang diikuti segenap anggota DPRD tersebut, dipimpin Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Padang Arnedi Yarmen dan Sekretaris DPRD Kota Padang Hendrizal Azhar. Selain itu juga dihadiri unsur Forkopimda, sejumlah pimpinan OPD terkait dan unsur terkait lainnya.
Dalam sidang tersebut beberapa agenda yang dilakukan antara lain, pertama Penyerahan Hasil Laporan Kunjungan Kerja Komisi-Komisi DPRD Kota Padang Pada Masa Sidang I Tahun 2019 Kepada Ketua DPRD Kota Padang.
Kedua, Penyerahan Laporan Hasil Reses Masa Sidang DPRD Kota Padang Tahun 2019 Kepada Wali Kota Padang. Ketiga, Penutupan Masa Sidang I DPRD Kota Padang Tahun 2020 dan Pembukaan Masa Sidang II. Selanjutnya keempat, Melewakan Jadwal Kedewanan Masa Sidang II Tahun 2020.
Wakil Wali Kota Hendri Septa mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang berterima kasih dan mengapresiasi pimpinan dan anggota DPRD Kota Padang yang telah melakukan sejumlah agenda yang telah dan akan dilakukan ke depan. Ia berharap, semua agenda yang diumumkan pada sidang paripurna kali ini berjalan lancar sebagainana diharapkan.
“Alhamdulillah, saat ini memasuki bulan Mei berarti memasuki masa sidang kedua di 2020 ini. Semoga kita semua dapat melaksanakan kegiatan dengan baik sebagaimana mestinya, meskipun di tengah pandemi covid-19 saat ini,” ucapnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani menyampaikan informasi bahwa pada 2020 ini ada 23 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) dengan rincian 8 Ranperda Inisiatif DPRD Kota Padang dan 15 Ranperda usulan Pemko Padang.
“Untuk itu kami mengharapkan kepada seluruh anggota DPRD Kota Padang fokus dalan penyelesaian pembahasan semua Ranperda tersebut. Kita perlu menyusun dan mengatur agenda kedewanan yang bisa mengakomodir kegiatan-kegiatan pentinf yanv harus dilaksanakan meskipun di tengah pandemi covid-19 saat ini,” imbau Syafrial.
Selanjutnya imbau Ketua DPRD Padang tersebut, ia pun menginginkan senantiasa terciptanya sinergitas antara DPRD bersama pemko dan seluruh stakeholder berjalan baik sebagaimana mestinya.
“Dengan sinergi dan harmonisasi itulah kita dapat melaksanakan kegiatan dan upaya menyelesaikan beberapa permasalahan di kota yang kita cintai ini,” pungkasnya.(rokopim)
Helmi Prilla Aldino dan Rizky Andre adalah dua orang anak muda yang memberikan bantuan untuk upaya pencegahan virus Corona (Covid-19) kepada Pemerintah Kota Padang. Bantuan dalam bentuk 30 liter cairan disinfektan itu diserahkan langsung kepada Kalaksa BPBD Kota Padang Barlius yang disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa diruang kerjanya, Balai Kota Padang, Aie Pacah, Kamis (30/4/2020).
Wakil wali Kota Padang Hendri Septa dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan untuk penanganan wabah Covid-19 di Kota Padang.
“Alhamdulillah, kami ucapkan terimakasih atas dukungan dan kepedulian sosial dalam penanganan wabah virus corona di ibukota Sumatera Barat ini. Dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban Pemerintah Kota Padang dalam mengatasi wabah virus corona yang sudah menjadi pandemi diseluruh dunia,” jelasnya.
Wawako Hendri berpesan kepada dua anak muda tersebut untuk menjadi pelopor dalam mensosialisasikan bahaya virus corona kepada masyarakat. Mengingat, masih banyak masyarakat yang melanggar aturan pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona tersebut.
Selanjutnya, Wawako juga mengharapkan apa yang dilakukan dua anak muda ini dapat ditiru oleh anak muda lainnya di Kota Padang, sehingga anak muda di Kota Padang dapat terlibat aktif dalam membantu pemerintah menghadapi wabah virus corona ini.
“Semoga dengan usaha kita bersama dan saling mengingatkan satu sama lai, bahaya virus corona di Kota Padang cepat berlalu sehingga aktivitas sosial masyarakat dapat kembali normal seperti sedia kala,” tuturnya.
Sementara itu, Helmi Prilla Aldino, mengatakan, bantuan yang diberikan ini merupakan inisiatif dari mereka berdua dan merupakan bentuk dukungan terhadap upaya percepatan penanganan virus corona yang terjadi di Kota Padang.
“Semoga bantuan yang kami berikan ini bermanfaat dan kita tentunya sama-sama berdoa wabah virus corona ini cepat selesai,” jelas Helmi warga kota Padang yang tinggal di Gunung Pangilun, yang didampingi sahabatnya Rizky Andre yang tinggal di jalan Ahmad Yani. (Prokopim Padang).
Satlantas Polresta Padang mengamankan delapan laki-laki dan tiga perempuan dalam patroli Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ujung Tanah, Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Rabu (29/4) kemarin.
Di lokasi, petugas menemukan lima senjata tajam yang diduga digunakan untuk tawuran.
Seluruh remaja itu kemudian dibawa ke Polsek Lubeg untuk pembinaan.
Untuk memberikan efek jera terhadap remaja tersebut, Polsek Lubeg melakukan pembinaan dengan memotong rambut para remaja laki-laki.
Orang tua dari para remaja itu juga dipanggil ke Polsek agar mengetahui apa yang telah diperbuat oleh anak-anaknya di luar rumah.
Informasi yang dihimpun Posmetro Padang, awalnya Unit Patwal Satlantas Polresta Padang berpatroli dan melihat segerombolan remaja sedang berkumpul seperti menyusun siasat untuk tawuran di kawasan Ujung Tanah.
Melihat kedatangan polisi, gerombolan remaja itu berhamburan melarikan diri masuk ke perumahan penduduk.
Saking ketakutannya ditangkap, beberapa dari mereka sampai masuk ke kamar mandi rumah warga untuk bersembunyi.
Polisi yang mengejar berhasil mengamankan mereka.
Kasat Lantas Polresta Padang AKP Sukur Hendri Saputra menjelaskan, ketika adanya informasi ada anak-anak yang bakal tawuran, ia pun bersama anggota lainya langsung ke TKP. Di lokasi, pihaknya menemukan puluhan orang diduga akan tawuran.
“Melihat kami datang, mereka pun lari kocar-kacir. Kami bersama anggota lainnya menyebar mengejar pelaku, sedangkan jajaran Polsek Lubeg juga mengejar pelaku sampai ke rumah penduduk. Kami mengamankan sebelas pelaku diduga tawuran, tiga orang di antaranya wanita, mereka semua langsung dibawa ke Polsek Lubeg,” ungkap AKP Sukur.
Sementara itu Kapolsek Lubeg AKP Andi P Lorena menjelaskan, sebelas orang pelaku tawuran merupakan anak di bawah umur mayoritas semua umurnya berkisar 14 tahun. Statusnya mulai dari pelajar SMP sampai dengan SMA. Mereka tidak sekolah sejak pandemi COVID-19 dan penerapan PSBB.
“Setelah kami bina di Polsek, menghadirkan orang tua dan membuat pernyataan, mereka kami serahkan ke Satpol PP Padang untuk proses selanjutnya. Untuk senjata tajam yang kami temukan, telah disisita.
Pengurus Pasar Padang Baru Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung, Agam, didukung Tim GTP2 Covid-19 Kecamatan Lubuk Basung dan Agam, melakukan penerapan dan sosialisasi PSSB di Pasar Padang Baru Lubuk Basung pada hari pekan, Kamis (30/4/2020).
“Pada kesempatan itu, pengurus pasar menyampaikan, bahwa pada hari pekan Minggu (3/5/2020), pedagang yang berjualan di pasar itu dibatasi, sesuai dengan panduan PSBB Pemerintah Provinsi Sumatra Barat,” kata Harmezi, Camat Lubuk Basung.
Mereka yang dibenarkan berjualan di pasar itu hanya 6 jenis, yaitu mereka yang menjual bahan pangan/makanan dan minuman, energi seperti BBM dan gas elpiji (LPG), peralatan komunikasi dan teknologi informasi, logistik, keuangan, perbankan, dan sistem pembayaran, serta penjual bahan bangunan Bahan Bangunan.
Kepada pedagang yang diperbolehkan berjualan itu, diharapkan untuk dapat menggunakan masker, dan menyediakan tempat cuci tangan di tempat berjualan, serta menjaga jarak sesama pedagang maupun dengan pembeli.
kepada pedagang juga dijelaskan seputar PSBB dan masalahnya. Pembatasan itu dilakukan dengan sangat terpaksa, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Pada umumnya, apda pedagang memahaminya. Dan mereka berjanji akan mematuhinya,” ujar Camat.
Hari pasar Kamis (30/4/2020), tidak begitu ramai. Pengunjung dan pedagang pada umumnya sudah memakai masker.
Para pengojek tidak banyak yang beroperasi. Pangkalan-pangkalan ojek terlihat sepi dari biasanya.
Begitu juga masjid dan rumah ibadah, terlihat sepi, termasuk pada malam hari.
“Kondisi demikian membuat hati kita terenyuh. Tapi apa boleh buat, pandemi Covid-19 tidak bisa dibuat main-main. Kita harus mengikuti kata pemimpin kita, sesuai dengan ajaran Islam,” ujarnya dengan nada sendu.
Menurut pengamatannya, ada juga masjid yang melaksanakan salat berjamaah. Namun jamaahnya hanya pengurus masjid dan warga yang berdekatan dengan masjid. Tidak ada orang luar.
“Kita berdoa saja, semoga covid-19 cepat berlalu, dan kehidupan bisa kembali normal,” ujarnya pula. SSC/ MSM
Dana dari pemprov Sumbar ini besarannya adalah Rp. 600.000 / Kepala Keluarga perbulan. Untuk selama 3 bulan (April, Mei dan Juni 2020) total adalah Rp. 1.800.000 / KK terdampak covid-19
Daerah yang telah menyerahkan datanya dan dinyatakan lengkap pada hari ini Kamis 30 April 2020 ke provinsi Sumbar, adalah Kota Padang Panjang dan Kota Sawahlunto. Mudah-mudahan daerah lain segera menyusul menyerahkan datanya sesuai aturan dan dapat segera mencairkan dananya utk masyarakat terdampak di daerahnya masing-masing
Sebagai informasi, pencairan pertama ini langsung diberikan untuk 2 (dua) bulan (April dan Mei 2020), sebesar Rp. 1.200.000 / KK. Dana JPS dari Provinsi Sumbar ini nanti diserahkan langsung oleh pegawai kantor pos ke rumah masing-masing masyarakat terdampak covid-19 dan akan ditempel sticker penerima JPS dari dana provinsi Sumbar. Hal ini bertujuan untuk transparansi dan agar jangan terjadi pemberian ganda.
Di tengah pandemi virus corona atau covid-19 yang tengah mewabah, kabar gembira diterima Kota Padang dengan berhasil meraih Terbaik 3 Perencanaan dan Kinerja Pembangunan Nasional 2020, setelah semarang terbaik 1 dan Jogja terbaik 2.
Penghargaan itu pun diterima langsung Wali Kota Padang Mahyeldi pada momen penganugerahan di dalam kegiatan pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2020 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2021 lewat video conference, Kamis (30/4/2020).
Musrenbang lewat jarak jauh itu dibuka secara resmi Presiden Joko Widodo langsung dari Istana Negara. Juga diikuti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan pejabat di Pusat lainnya.
Wali Kota Padang Mahyeldi usai penganugerahan penghargaan mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang tentu sangat bersyukur Pemko Padang bisa menerima penghargaan istimewa dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PPN/Bappenas.
“Alhamdulillah, kita diberikan apresiasi dalam bentuk Anugerah Pangripta Nusantara (APN) atau Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) untuk Pemerintah Daerah, baik Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang telah menunjukkan kinerja dengan baik dalam bidang perencanaan pembangunan. Selaku mewakili Provinsi Sumatera Barat, kita sukses meraih terbaik 3 dari seluruh kota/kota se-Indonesia,” ungkap wali kota itu terlihat bahagia diwajahnya didampingi Kepala Bappeda Medi Iswandi dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis.
Pemimpin yang dikenal dengan slogan dekat dan melayani itu menyebut, berkat prestasi ini selain menerima piala dan piagam, Pemko Padang juga diberikan insentif dalam bentuk Insentif Fiskal dan peningkatan SDM aparatur daerah.
Dijelaskannya, Insentif fiskal yang cukup besar diberikan melalui pemberian Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp9 Miliar. Sementara Insentif lain diberikan dalam bentuk peningkatan kapasitas aparatur daerah. Yaitu berupa pendidikan dan pelatihan bagi aparatur daerah, baik dalam dan luar negeri yang akan dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas.
“Maka itu insya Allah, sesuai arahan bapak Presiden perencanaan pembangunan Kota Padang di 2021 akan ditekankan kepada ‘recovery’ dampak covid-19. Apakah sekaitan dampak terhadap perekonomian atau pun dampak-dampak lainnya termasuk dalam penguatan kesehatan. Sekaligus kita juga akan memperkuat sektor-sektor yang terdampak serius dari pandemi wabah tersebut,” pungkasnya menjelaskan.
Sementara itu Presiden Joko Widodo sewaktu membuka Musrenbangnas ikut memberikan ucapan selamat dan apresiasi kepada masing-masing Pemerintah Daerah Terbaik Perencanaan dan Kinerja Pembangunan Nasional 2020. Baik tingkat provinsi, kabupaten atau kota.
“Saya harapkan prestasi itu dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan hingga masa-masa yang akan datang,” imbuhnya.
Selanjutnya terkait pelaksanaan Musrenbangnas 2020 RKPD 2021, Jokowi pun mengarahkan pembangunan untuk mempercepat ekonomi dan reformasi sosial dengan fokus pembangunan pemulihan industri, pariwisata dan investasi, reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem jaring pengaman sosial, dan reformasi sistem ketahanan bencana.
“Pandemi COVID-19 telah berdampak pada ekonomi nasional dan pada pelaksanaan RPJMN di 2020. Sebab ada pengalihan pembangunan ekonomi, sehingga penting mempertimbangkan Covid-19 dalam menyusun kerangka ekonomi makro ke depan,” ucap Presiden.
Kemudian Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa juga mengatakan, dalam pelaksanaan PPD ini penilaian dilakukan dengan menggunakan 4 (empat) aspek. Pertama proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah (RKPD), kedua kualitas dokumen RKPD, ketiga Aspek inovasi, dan keempat Pencapaian pembangunan.
“Cukup panjang dan ketat proses penilaian yang dilakukan oleh para dewan juri berkompeten dari Pemerintah Pusat. Setelah melalui semua tahapan penjurian, barulah hasil daerah mana saja yang terbaik kita umumkan hari ini di tengah pembukaan Musrenbangnas,” jelasnya. (Prokopim Padang)
Saat ini menjadi Empat orang, semuanya masih dalam perawatan,’’ ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tanah Datar, Roza Mardiah, Kamis (30/4), di posko gugus tugas Gedung Maharajo Dirajo Batusangkar.
Untuk penambahan pasien terkonfirmasi postif satu orang pada Kamis (30/4), berjenis kelamin laki-laki umur 27 tahun riwayat perjalanan dari Jakarta. Pasien positif keempat tersebut adalah suami dari pasien positif asal Kecamatan X Koto yang baru melahirkan anak.
‘’Satu orang tambahan pasien positif itu juga masih diisolasi dan masih masa perawatan klinis di RSU M Jamil Padang ,’’ kata Roza.
Secara keseluruhan, kata Roza, jumlah total PDP di Kabupaten Tanah Datar hingga Kamis (30/4) mencapai 2 orang. Sedangkan, untuk jumlah total orang dalam pemantauan (ODP), mencapai 25 orang.
#unandJanganPelit menjadi trending topik di media sosial twitter kemarin. Tagar tersebut muncul dari keluh kesah mahasiswa karena perkuliahan daring yang memakan banyak kuota internet. Karena itu, mahasiswa mendesak kampus untuk memenuhi beberapa tuntutan.
Salah seorang mahasiswa Unand, Andi, berharap adanya kebijakan kampus untuk membantu permasalahan kuota untuk perkuliahan daring. Menurutnya, pelaksanaan perkuliahan pada semester ini hanya setengahnya yang menggunakan sistem tatap muka, sebagian lagi sistem daring. Dia pun menuntut pihak kampus untuk mengalokasikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan mahasiswa untuk bantuan pulsa atau kuota ke mahasiswa.
Sementara itu, aspirasi mahasiswa tersebut direspon oleh pihak kampus. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unand, Insanul Kamil menjelaskan, bahwa kebijakan perkuliahan daring sebelumnya telah disepakati dengan menggunakan aplikasi iLearning Unand. Sebagai penunjang, Unand pun bekerjasama dengan Telkom untuk memfasilitasi kuota gratis sebesar 30 GB bagi mahasiswa yang mengakses aplikasi tersebut.
Namun belakangan, ada kendala dalam penggunaannya, misalnya dalam hal waktu kuliah saat menggunakan aplikasi itu. Hingga kemudian, saat akses iLearning terbatas, dosen pun berinisiatif menggunakan platform lain, seperti Zoom.
“Menggunakan aplikasi telekonferensi lain, seperti Zoom, jelas akan memakan kuota yang besar,” katanya, Rabu (29/4).
Walau pun begitu, kata Insanul, pihak kampus tetap akan mencari solusi untuk masalah ini. Salah satunya, mulai Mei 2020, Unand akan menyediakan pulsa senilai Rp50.000 untuk mahasiswa penerima Bidikmisi dan mahasiswa UKT level 1 dan 2.
“Dari perhitungan kita, ada sekitar delapan ribu mahasiswa penerima Bidikmisi dan UKT ini. Unand menetapkan skala prioritas bantuan pulsa yang setara dengan 8 GB per 1 Mei 2020. Keputusan ini diambil untuk mahasiswa betul-betul terdampak, yang skala ekonominya rendah,” jelasnya.
Pada prinsipnya, lanjut Insannul semua yang terdampak Covid-19 sudah menjadi kewajiban kampus untuk membantu. Tetapi karena keterbatasan, perlu disusun prioritas utama seperti mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu.
Sebagai respons atas aspirasi mahasiswa ini, kata Insanul, pada kuliah bulan Mei, Unand juga melakukan antisipasi dengan melakukan kerjasama dengan penyedia platform Cloudx (layanan dari Telkomsel yang memberikan komunikasi online) untuk akses gratis sebanyak 100 ruang kelas virtual.
“Disediakan ruang-ruang kelas virtual ke Cloudx. Sekarang sedang kontrak kerjasama untuk 100 ruang kelas,” ujarnya.
Sementara untuk tuntutan mahasiswa yang meminta adanya pengurangan UKT sebesar 50% di semester depan, Insanul mengatakan akan mendiskusikan lebih lanjut.
“Untuk usulan pemotongan UKT semester, saya berjanji ini akan didiskusikan lebih lanjut. Kita lihat peluangnya sejauh mana,” pungkasnya. (*)
Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat akhirnya buka suara perihal kejelasan bantuan sosial (bansos) bagi warga Kota Padang yang terdampak secara sosial ekonomi akibat wabah virus corona atau covid-19.
Pemkot Padang menilai yang membuat proses pendataan dan penyaluran lambat adalah kebijakan Pemerintah Pusat yang tidak konsisten dan berubah-ubah.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Amasrul didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi dan Kabag Prokopim Amrizal Rengganis kepada wartawan di Kantor Dinas Sosial Kota Padang, Kamis (30/4/2020).
Sekda mengatakan, ia pun membenarkan kebijakan Pemerintah Pusat terkait kriteria permintaan format data yang ditetapkan penerima bansos tersebut sering kali berubah.
“Sebenarnya kita sudah menuntaskan data tersebut pada pekan lalu. Bahkan sebelum kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan di Sumbar. Hanya saja data-data tersebut kriterianya berubah tiap sebentar. Jadi ini yang jadi permasalahan, namun begitu kita berharap persoalan ini segera selsai dan bantuan dapat disalurkan,” harapnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi, menuturkan kronologi persoalan tersebut. Pertama katanya, Pemko Padang berpedoman terhadap aturan tak hanya di Pemerintah Provinsi namun juga Pemerintah Pusat.
“Jadi, kepada masyarakat Kota Padang kami harapkan bisa memahami kronologis dalam pengurusan bantuan ini. Bagaimana dan apa saja kendalanya sampai saat ini. Yang jelas insya Allah, proses bansos itu akan kita upayakan untuk bisa diturunkan ke masyarakat sesegera mungkin,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, informasi pertama untuk bansos Kota Padang hanya diberikan kuota dari Provinsi sebanyak 8.049 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah itu dikalikan per lima jiwa.
“Makanya kita sudah menyelesaikan pendataan dimaksud dengan dijilid rapi sebanyak 2 rangkap. dan malah Kota Padang yang pertama kali memasukkan data tersebut ke provinsi sebanyak 40.245 Rumah Tangga (Ruta). Jadi dari jiwa pindah lagi ke Ruta,” imbuhnya.
Kemudian kata Afriadi lagi, selanjutnya aturan pun berobah menyesuaikan anggaran Provinsi. Sebagaimana untuk bantuan yang awalnya diberikan Rp200 ribu per bulan itu hanya 13.415 diterima untuk Kota Padang.
“Sehingga jumlah awal yang 40.245 Ruta itu dikurangi menjadi 13.415 dikali Rp600 per bulan,” paparnya.
Lebih lanjut ungkap Afriadi, begitu juga dari format yang diberikan 40.245 tersebut, ternyata diubah kembali oleh Pusat dengan meminta format terbaru yakni harus by name by address (BNBA) disertai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dipadankan dengan Disdukcapil plus ponsel orang calon penerima bantuan dan dimana ia lahir.
“Perubahan format ini tentu menyusahkan kita di Kota Padang khususnya para RT/RW dan pihak kelurahan yang harus kembali melakukan pendataan di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu beranjak ke tingkat Kementerian Sosial (Kemensos) sambung Afriadi, juga memiliki persoalan. Yaitu juga terjadinya perubahan format yang terus terjadi dalam pengurusan bantuan tersebut.
“Hal itu dimulai sejak 17 April 2020 lalu dengan diterimanya surat dari Kemensos melalui Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) terkait pagu penerimaan bansos tunai untuk Kota Padang hanya dijatahkan sebanyak 28.594 KK. Sedangkan formatnya juga berbeda dari apa yang sebelumnya.”
“Maka itu, NIK ini yang menjadi kendala bagi kita di Kota Padang khususnya di tingkat RT/RW dalam pendataan. Kenapa, karena dari 28.594 KK yang kita usulkan cuma yang diakui hanya sebanyak 18 ribu dikarenakan ada beberapa yang NIK nya tidak sesuai dengan data Kemendagri. Sehingga kita langsung konsultasikan hal ini dengan Disudakcapil Padang untuk menyesuaikan data NIK tersebut,” paparnya.
Afriadi pun juga menyampaikan kekhawatiran mengingat dalam pemberian bantuan pemerintah kepada masyarakat tidak boleh ganda atau dempet. “Jadi ini yang kami khawatirkan. Kalau menyerahkan bantuan itu bisa saja cepat dilakukan, tapi akibatnya juga kami fikirkan karena semuanya itu harus sesuai aturan,” tegasnya menjelaskan.
Sejak virus corona melanda, Pemerintah Kota Padang mendirikan posko protek di perbatasan. Empat posko didirikan untuk mengecek siapa saja yang masuk ke Kota Padang.
“Posko merupakan ‘jantung’ kota, karena itu perlu kita perketat,” ujar Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa, Kamis (30/4/2020).
Empat posko didirikan di empat titik perbatasan. Seperti di Kayu Kalek, Anak Aie By Pass, Lubuak Paraku, serta di Bungus. Posko ini dijaga selama 24 jam.
“Penjagaan masing-masing posko dibagi ke dalam tiga shift, mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 15.00 Wib, pukul 15.00 Wib hingga pukul 23.00 Wib, serta dari pukul 23.00 hingga pukul 07.00 Wib,” jelas Wawako.
Di masing-masing posko terdapat unsur petugas, seperti TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, tenaga medis dari puskesmas, Tagana, dan lainnya. Mereka menyetop kendaraan yang menuju Padang. Memeriksa suhu tubuh serta tujuan pengemudi kendaraan maupun penumpang.
“Kita berupaya dan bertekad memutus mata rantai virus corona ini,” kata wawako.(*)
Dalam rangka upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19), Pemerintah Kota Padang dibantu sejumlah pihak.
Kali ini bantuan datang dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat yang memberikan 120 unit Alat Pelindung Diri (APD) dan 1.150 buah masker.
Bantuan diserahkan langsung Kepala BI Perwakilan Sumatera Barat Wahyu Purnama dan diterima langsung Wali Kota Padang Mahyeldi di Rumah Dinas, Rabu (29/4/2020).
Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, pihaknya sangat mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan untuk gugus tugas percepatan penangan Covid-19 yang sedang berjuang digarda terdepan.
“Bantuan ini sangat bermanfaat untuk melindungi para relawan dan tenaga medis kita dalam menangani wabah virus corona ini,” kata wali kota Mahyeldi yang didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis.
Wako mengungkapkannya, selain memberikan bantuan melalui Pemerintah Kota Padang, pihak juga memberikan dukungan kepada BUMN, BUMD, lembaga maupun oraganisasi sosial yang ingin memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak.
“Tidak harus melalui Pemko Padang, langsung kemasyarakat juga bisa. Dan hal ini sudah banyak dilakukann,” kata Mahyeldi.
Orang nomor satu di Kota Padang itupun juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berjibaku memberikan bantuan penanganan wabah virus corona di Kota Padang.
“Dalam kondisi darurat kita memang harus saling membantu. Tidak mungkin secara sempurna bisa ditangani oleh pemerintah saja,” pungkas Wako mengakhiri.
Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama mengatakan, bantuan yang diberikan ini sebagai wujud kepedulian sosial dan dukungan dalam upaya percepatan pananganan wabah virus corona melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
“Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban Pemerintah Kota Padang menangani wabah covid-19. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam memerangi covid-19 dengan mematuhi segala instruksi yang dikeluarkan pemerintah,” tutupnya. (Prokopim Padang).
Begitu turun dari mobil, Yeti langsung menuju “wastafel portable” yang berada di depan tenda Posko Protek Perbatasan di Bungus, Padang, Rabu (28/4/2020). Setelah tangannya bersih, Yeti ke dalam tenda dan diukur suhu tubuhnya.
“Terimakasih sudah mengikuti protokol kesehatan di sini,” kata seorang petugas kesehatan kepada Yeti.
Setiap warga yang melintasi perbatasan Kota Padang, diharuskan mengikuti protokol kesehatan. Mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, serta menjaga jarak.
Beruntung, PT Semen Padang tergerak hati saat pandemi Covid-19. Dua “wastafel portable” dipasang perusahaan milik BUMN ini di dua titik perbatasan Kota Padang. Yakni di Bungus serta di Lubuk Paraku.
“Kita membantu program pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19, salah satunya mengharuskan siapa saja untuk mencuci tangan pakai sabun,” ujar Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati saat dikonfirmasi Diskominfo Kota Padang, Rabu (28/4/2020).
Dipasangnya “wastafel portable” di perbatasan karena dipastikan cukup banyak kerumunan masyarakat. Sehingga protokol kesehatan harus dilakukan agar terhindar dari virus.
“Ini membantu masyarakat untuk sering-sering cuci tangan,” jelasnya.
Selain di dua posko perbatasan, PT Semen Padang juga membagikan “wastafel portable” di pasar di Padang. Seperti di Pasar Raya, serta di pasar satelit.
“Seluruhnya sudah diserahterimakan dan semoga bermanfaat,” kata Nur Anita Rahmawati.(*)
Atas nama Pemerintah Kota Padang, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota DPRD Kota Padang khususnya pimpinan dan anggota panitia khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Padang tahun 2019 yang telah melaksanakan pembahasan dan menanggapi LKPJ tersebut.
Sebagaimana diketahui, LKPJ Wali Kota Padang tahun 2019 itu telah disampaikan Wali Kota Mahyeldi pada rapat paripurna bersama DPRD 16 Maret 2020 lalu.
Demikian hal itu disampaikan Wali Kota Padang Mahyeldi dalam sambutannya pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang tentang penyerahan rekomendasi LKPJ Tahun 2019 oleh DPRD Kota Padang kepada Wali Kota Padang di Ruang Sidang Utama DPRD Padang, Rabu (29/4/2020).
Paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Syafrial Kani yang dihadiri Wakil Ketua Arnedi Yarmen, Sekretaris DPRD Hendrizal Azhar serta unsur pimpinan dan anggota DPRD setempat.
Dalam kesempatan itu dilakukan penyerahan hasil rekomendasi LKPJ Wali Kota Padang tahun 2019 dari seluruh ketua pansus kepada Ketua DPRD Kota Padang. Kemudian dilanjutkan pembacaan rekomendasi DPRD Kota Padang atas LKPJ Wali Kota Padang Tahun 2019 yang dibacakan oleh Wakil Ketua DPRD Arnedi Yarmen.
Selanjutnya juga pembacaan Surat Keputusan DPRD Kota Padang No.8 Tahun 2020 tanggal 29 April 2020 tentang Rekomendasi DPRD Kota Padang terhadap LKPJ Wali Kota Padang Tahun 2019 yang disampaikan Sekretaris DPRD Hendrizal Azhar.
Mahyeldi menyebutkan, sesuai Undang-undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dinyatakan bahwa kepala daerah berkewajiban memberikan LKPJ kepada DPRD.
“Untuk itu selaku wali kota, kami berusaha secara maksimal melaksanakan semua ketentuan yang sudah ditetapkan tersebut,” tuturnya.
Lebih jauh disampaikan wako, ia pun juga menyadari bahwa pihaknya masih terdapat kekurangan di dalam pelaksanaannya.
“Maka itu, kami mengharapkan masukan yang posititf dari DPRD Kota Padang demi pembangunan ke arah yang lebih baik. Sehingga nantinya menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja Pemerintah Kota (Pemko) Padang di masa-masa mendatang. Dan hal-hal yang telah dibahas dari evaluasi tersebut hendaknya memberikan manfaat bagi pemko dan masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu di sisi lain Wako Mahyeldi juga menyinggung perihal upaya pemko yang tengah berjuang menghadapi virus corona atau covid-19 yang penularannya sangat cepat di Kota Padang.
“Kita akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang aturan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Kota Padang dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19. Kita berharap, semoga Pemko bersama DPRD dan seluruh elemen di Kota Padang sama-sama bersinergi dalam mengoptimalkan upaya tersebut,” pungkasnya mengakhiri. (prokopim Padang)
Pemerintah Kota Padang akhirnya buka suara perihal kejelasan bantuan sosial (bansos) bagi warga Kota Padang yang terdampak secara sosial ekonomi akibat wabah virus corona atau covid-19.
Pemko Padang pun menilai yang membuat proses pendataan dan penyaluran lambat adalah kebijakan Pemerintah Pusat yang tidak konsisten dan berubah-ubah.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Amasrul didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi dan Kabag Prokopim Amrizal Rengganis kepada wartawan di Kantor Dinas Sosial Kota Padang, Rabu (29/4/2020).
Sekda mengatakan, ia pun membenarkan kebijakan Pemerintah Pusat terkait kriteria permintaan format data yang ditetapkan penerima bansos tersebut sering kali berubah.
“Sebenarnya kita sudah menuntaskan data tersebut pada pekan lalu. Bahkan sebelum kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan di Sumbar. Hanya saja data-data tersebut kriterianya berubah tiap sebentar. Jadi ini yang jadi permasalahan, namun begitu kita berharap persoalan ini segera ‘clear’ dan bantuan dapat disalurkan,” harapnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi, menuturkan kronologi persoalan tersebut. Pertama katanya, Pemko Padang berpedoman terhadap aturan tak hanya di Pemerintah Provinsi namun juga Pemerintah Pusat.
“Jadi, kepada masyarakat Kota Padang kami harapkan bisa memahami kronologis dalam pengurusan bantuan ini. Bagaimana dan apa saja kendalanya sampai saat ini. Yang jelas insya Allah, proses bansos itu akan kita upayakan untuk bisa diturunkan ke masyarakat sesegera mungkin,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, informasi pertama untuk bansos Kota Padang hanya diberikan kuota dari Provinsi sebanyak 8.049 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah itu dikalikan per 5 jiwa.
“Makanya kita sudah menyelesaikan pendataan dimaksud dengan dijilid rapi sebanyak 2 rangkap. Dan malah Kota Padang yang pertama kali memasukkan data tersebut ke Provinsi sebanyak 40.245 Rumah Tangga (Ruta). Jadi dari jiwa pindah lagi ke Ruta,” imbuhnya.
Kemudian kata Afriadi lagi, selanjutnya aturan pun berobah menyesuaikan anggaran Provinsi. Sebagaimana untuk bantuan yang awalnya diberikan Rp200 ribu per bulan itu hanya 13.415 diterima untuk Kota Padang.
“Sehingga jumlah awal yang 40.245 Ruta itu dikurangi menjadi 13.415 dikali Rp600 per bulan,” paparnya.
Lebih lanjut ungkap Afriadi, begitu juga dari format yang diberikan 40.245 tersebut, ternyata dirubah kembali oleh Pusat dengan meminta format terbaru yakni harus by name by address (BNBA) disertai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dipadankan dengan Disdukcapil plus nomor hand phone orang calon penerima bantuan dan dimana ia lahir.
“Perubahan format ini tentu menyusahkan kita di Kota Padang khususnya para RT/RW dan pihak kelurahan yang harus kembali melakukan pendataan di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu beranjak ke tingkat Kementerian Sosial (Kemensos) sambung Afriadi, juga memiliki persoalan. Yaitu juga terjadinya perubahan format yang terus terjadi dalam pengurusan bantuan tersebut.
“Hal itu dimulai sejak 17 April 2020 lalu dengan diterimanya surat dari Kemensos melalui Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) terkait pagu penerimaan bansos tunai untuk Kota Padang hanya dijatahkan sebanyak 28.594 KK. Sedangkan formatnya juga berbeda dari apa yang sebelumnya.”
“Maka itu, NIK ini yang menjadi kendala bagi kita di Kota Padang khususnya di tingkat RT/RW dalam pendataan. Kenapa, karena dari 28.594 KK yang kita usulkan cuma yang diakui hanya sebanyak 18 ribu dikarenakan ada beberapa yang NIK nya tidak padan dengan data Kemendagri. Sehingga kita langsung konsultasikan hal ini dengan Disudakcapil Padang untuk memadankan data NIK tersebut,” paparnya.
Afriadi pun juga menyampaikan kekhawatiran mengingat dalam pemberian bantuan pemerintah kepada masyarakat tidak boleh ganda atau dempet.
“Jadi ini yang kami khawatirkan. Kalau menyerahkan bantuan itu bisa saja cepat dilakukan, tapi akibatnya juga kami fikirkan karena semuanya itu harus sesuai aturan,” tegasnya menjelaskan.(Prokopim Padang)
Pemerintah Kota Padang akhirnya buka suara perihal kejelasan bantuan sosial (bansos) bagi warga Kota Padang yang terdampak secara sosial ekonomi akibat wabah virus corona atau covid-19.
Pemko Padang pun menilai yang membuat proses pendataan dan penyaluran lambat adalah kebijakan Pemerintah Pusat yang tidak konsisten dan berubah-ubah.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Amasrul didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi dan Kabag Prokopim Amrizal Rengganis kepada wartawan di Kantor Dinas Sosial Kota Padang, Rabu (29/4/2020).
Sekda mengatakan, ia pun membenarkan kebijakan Pemerintah Pusat terkait kriteria permintaan format data yang ditetapkan penerima bansos tersebut sering kali berubah.
“Sebenarnya kita sudah menuntaskan data tersebut pada pekan lalu. Bahkan sebelum kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan di Sumbar. Hanya saja data-data tersebut kriterianya berubah tiap sebentar. Jadi ini yang jadi permasalahan, namun begitu kita berharap persoalan ini segera ‘clear’ dan bantuan dapat disalurkan,” harapnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi, menuturkan kronologi persoalan tersebut. Pertama katanya, Pemko Padang berpedoman terhadap aturan tak hanya di Pemerintah Provinsi namun juga Pemerintah Pusat.
“Jadi, kepada masyarakat Kota Padang kami harapkan bisa memahami kronologis dalam pengurusan bantuan ini. Bagaimana dan apa saja kendalanya sampai saat ini. Yang jelas insya Allah, proses bansos itu akan kita upayakan untuk bisa diturunkan ke masyarakat sesegera mungkin,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, informasi pertama untuk bansos Kota Padang hanya diberikan kuota dari Provinsi sebanyak 8.049 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah itu dikalikan per 5 jiwa.
“Makanya kita sudah menyelesaikan pendataan dimaksud dengan dijilid rapi sebanyak 2 rangkap. Dan malah Kota Padang yang pertama kali memasukkan data tersebut ke Provinsi sebanyak 40.245 Rumah Tangga (Ruta). Jadi dari jiwa pindah lagi ke Ruta,” imbuhnya.
Kemudian kata Afriadi lagi, selanjutnya aturan pun berobah menyesuaikan anggaran Provinsi. Sebagaimana untuk bantuan yang awalnya diberikan Rp200 ribu per bulan itu hanya 13.415 diterima untuk Kota Padang.
“Sehingga jumlah awal yang 40.245 Ruta itu dikurangi menjadi 13.415 dikali Rp600 per bulan,” paparnya.
Lebih lanjut ungkap Afriadi, begitu juga dari format yang diberikan 40.245 tersebut, ternyata dirubah kembali oleh Pusat dengan meminta format terbaru yakni harus by name by address (BNBA) disertai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dipadankan dengan Disdukcapil plus nomor hand phone orang calon penerima bantuan dan dimana ia lahir.
“Perubahan format ini tentu menyusahkan kita di Kota Padang khususnya para RT/RW dan pihak kelurahan yang harus kembali melakukan pendataan di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu beranjak ke tingkat Kementerian Sosial (Kemensos) sambung Afriadi, juga memiliki persoalan. Yaitu juga terjadinya perubahan format yang terus terjadi dalam pengurusan bantuan tersebut.
“Hal itu dimulai sejak 17 April 2020 lalu dengan diterimanya surat dari Kemensos melalui Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) terkait pagu penerimaan bansos tunai untuk Kota Padang hanya dijatahkan sebanyak 28.594 KK. Sedangkan formatnya juga berbeda dari apa yang sebelumnya.”
“Maka itu, NIK ini yang menjadi kendala bagi kita di Kota Padang khususnya di tingkat RT/RW dalam pendataan. Kenapa, karena dari 28.594 KK yang kita usulkan cuma yang diakui hanya sebanyak 18 ribu dikarenakan ada beberapa yang NIK nya tidak padan dengan data Kemendagri. Sehingga kita langsung konsultasikan hal ini dengan Disudakcapil Padang untuk memadankan data NIK tersebut,” paparnya.
Afriadi pun juga menyampaikan kekhawatiran mengingat dalam pemberian bantuan pemerintah kepada masyarakat tidak boleh ganda atau dempet.
“Jadi ini yang kami khawatirkan. Kalau menyerahkan bantuan itu bisa saja cepat dilakukan, tapi akibatnya juga kami fikirkan karena semuanya itu harus sesuai aturan,” tegasnya menjelaskan.(Prokopim Padang)
Dalam rangka penanganan dan mempercepat memutus mata rantai penularan wabah virus corona atau covid-19 di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang telah mengeluarkan kebijakan dan aturan kepada masyarakat. Diantaranya juga termasuk dalam hal beribadah, yang juga telah diatur di dalam poin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sebagaimana di dalam poin itu adalah larangan melakukan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dan memindahkan kegiatan keagamaan dirumah kecuali penanda waktu ibadah seperti adzan, lonceng dan/atau penanda waktu lainnya. Maka itu, atas nama Pemerintah Kota Padang saya memohon kerjasama semua masyarakat agar mentaati semua aturan yang diberikan. Ini semua demi kita juga, agar wabah covid-19 ini bisa selesai secepatnya.
Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Rabu (29/4/2020) saat meninjau Masjid Madinatul Al Munawwarah, Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, yang masih melaksanakan shalat fardhu dan tarwih sampai saat ini.
Hendri menekankan, penegakan aturan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, sudah disepakati semua unsur dan pihak yang berwenang. Sebagaimana Pemerintah Kota Padang bersama unsur Forkopimda, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Padang telah mengeluarkan kesepakatan dan imbauan bersama kepada masyarakat untuk menunaikan ibadah shalat Jumat dan tarwih di rumah masing masing.
“Terkait instruksi ini sudah jelas, baik yang difatwakan oleh MUI Pusat, MUI Provinsi dan MUI Kota Padang untuk melaksanakan shalat tarwih dirumah,” jelas wawako.
Dalam peninjauan itu juga hadir, Kapolresta Padang Kombes Pol Yulmar Try Himawan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasyimi, Kasat Pol PP Padang Alfiadi, Kalaksa BPBD Barlius, Kabag Kesra Amriman, Ketua MUI Kota Padang Duski Samad, Camat Padang Barat Eri Senjaya, Kodim 032/Padang dan sejumlah pihak lainnya.
Lebih lanjut Wawako Hendri menjelaskan, imbauan yang telah dikeluarkan itu semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kota Padang. Mengingat semakin hari, orang yang positif terinveksi virus corona di Kota Padang jumlahnya semakin bertambah.
“Sangat kita sayang sekali, masih banyak masjid dan musallah di Kota Padang yang menggelar shalat tarwih. Padahal, per 29 April 2020, jumlah orang positif terinveksi virus corona di Kota Padang sudah mencapai 98 orang,” jelasnya.
Terkait tinjuan ini, Wawako menjelaskan, yaitu dilaksanakan guna memastikan Instruksi Wali Kota Padang agar terlaksana dengan baik dilapangan.
“Kita ingin memberikan pemahaman kepada pengurus masjid dan musallah untuk tidak melaksanakan shalat tarwih berjamaah sampai pandemi ini berlalu,” terang Hendri.
Wawako berharap, masyarakat Kota Padang mematuhi segala imbauan yang telah dikeluarkan pemerintah agar mata rantai penyebaran virus di Kota Padang ditekan. “Kunci bagaimana kita keluar dari wabah virus corona ini bagaimana kita disiplin menjalankan imbuan pemerintah,” pungkasnya mengakhiri. (Prokopim Padang).
Padang – Harianpauh5.car.blog Terhitung tanggal 7 Mei kapal yang mengangkut penumpang dari Kota Padang ke Kepulauan Mentawai tidak beroperasi beroperasi sementara. Kebijakan ini diberlakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di daerah tersebut.
Selain itu, ini sekaligus sebagai pelaksanaan Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi, dalam masa mudik Idulfitri 1441 Hijriah. Lagi pula, di wilayan Sumatra Barat (Sumbar) juga sedang diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun begitu, juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepulauan Mentawai, Serieli mengatakan, tetap ada kapal yang diberbolehkan beroperasi, yaitu kapal barang pengangkut makanan atau sembilan bahan pokok (sembako).
Untuk tahap pertama ini, kebijakan akan diberlakukan hingga 31 Mei mendatang.
“Kebijakan itu bertujuan untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19,” ujar Sarieli.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain meniadakan kapal masuk, setiap akses masuk juga akan diperketat. Terutama jalur masuk antar-pulau.
Selanjutnya orang yang akan memasuki Kepulauan Mentawai juga akan diperiksa.
“Semua akses khususnya di Kepulauan Mentawai akan diperketat. Terutama untuk pengendalian kapal masuk dan keluar tujuan Padang dan antar pulau,” kata Sarieli.
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah menyebut, sebanyak sepuluh lembaga zakat di Padang akan menyerahkan bantuan kepada masyarakat. Hal ini dikatakannya di sela-sela penyerahan bantuan susu dari sebuah produsen susu di Padang, Selasa (28/4/2020).
“Tadi sudah bertemu dengan sepuluh lembaga zakat dan sepakat untuk memberi bantuan kepada masyarakat,” kata Mahyeldi di rumah dinasnya.
Dijelaskan wali kota, bantuan yang diberikan kepada warga berupa paket. Bantuan tersebut diharapkan dapat menjawab harapan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Dengan adanya bantuan ini mudah-mudahan dapat memberi ketenangan di tengah masyarakat,” harap Mahyeldi.
Sisi lain, Mahyeldi menyebut terjadi lonjakan jumlah warga positif virus corona hingga Selasa ini. Sebanyak 96 warga terpapar virus tersebut.
“Mudah-mudahan, sesuai analisa dekan kesehatan masyarakat Universitas Andalas yang menyebut akan terjadi peningkatan jumlah positif pada awal Mei, kita harapkan setelah itu akan turun secepatnya dan perekonomian pulih kembali,” tukas Mahyeldi.(*)
Di tengah wabah virus corona atau covid-19 yang sedang melanda, Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan beberapa arahan kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya yang tergabung di gugus tugas covid-19 serta di pemerintah kecamatan dan kelurahan.
Hal itu disampaikannya sewaktu menggelar video conference (vicon) di Padang Command Center (PCC) Balai Kota Padang dengan 11 camat beserta 104 lurah se-Kota Padang, Selasa (28/4/2020).
Juga hadir dikesempatan tersebut Wakil Wali Kota Hendri Septa, Sekretaris Daerah (Sekda) Amasrul serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi. Selanjutnya Kepala Dinas Sosial Afriadi, Kepala Bappeda Medi Iswandi dan Kepala Diskominfo Rudy Rinaldi dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis.
Mahyeldi menyampaikan, vicon ini dilakukan guna mencek kondisi dan situasi serta upaya dan langkah-langkah apa saja yang telah dan akan dilakukan khususnya di pemerintah kecamatan dan kelurahan dalam penanganan virus corona di wilayah masing-masing.
“Melalui vicon ini kita ingin memastikan sejauh mana penanganan covid-19 di kecamatan dan kelurahan. Apakah sudah maksimal atau belum,” ujarnya.
Wako Mahyeldi pun juga menyampaikan beberapa arahan kepada jajaran ASN Pemko Padang sampai ke tingkat kecamatan, kelurahan dan juga RT/RW. Pertama, diharapkan semua komponen agar saling bahu-membahu membangun soliditas dan kekompakan sehingga penanganan covid-19 berjalan maksimal.
Selanjutnya sebut wako, seiring perkembangan kondisi dan situasi covid-19 di Kota Padang saat ini, semuanya juga diharapkan terus mensosialisasikan aturan pemerintah sekaitan penangan covid-19 bagi masyarakat.
“Maka itu kepada para camat beserta lurah, diharapkan selalu bersinergi dengan semua pihak terutama RT/RW dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan bahaya covid-19 ini. Silahkan lewat media apa saja atau diumumkan di masjid/musala, sehingga semua masyarakat nantinya saling membicarakan bahaya corona. Terutama saling mengingatkan apabila menemukan warga atau siapa saja yang melanggar aturan pemerintah terkait pencegahan covid-19,” cetusnya.
Lebih lanjut Wako Mahyeldi juga mengajak camat dan lurah memperkuat peran RT/RW di Kota Padang. Di samping mendata warga yang baru datang dari hasil pantauan, juga diharapkan dapat meniru pembuatan ‘lock down’ per RT seperti yang telah dilakukan di Cimahi dan lainnya.
“Hal ini juga bisa kita tiru di Kota Padang. Sehingga, setiap warga yang ingin masuk dan keluar dapat terpantau oleh RT-nya masing-masing,” pungkasnya.
Terakhir, wako pun juga mengapresiasi kepada para camat dan lurah serta RT/RW yang telah memotivasi masyarakat untuk saling membantu kepada keluarga-keluarga yang dinyatakan positif covid-19 dan tengah melakukan isolasi di rumah masing-masing.
“Ini tentu sesuatu yang luar biasa dan kemarin kita menemukan di daerah Ampang Kecamatan Kuranji dan begitu juga di daerah lainnya. Jadi oleh karena itu, dalam menyelesaikan musibah ini butuh kekompakan dan kepedulian kita semua. Insya Allah dengan kebersamaan itulah musibah ini dapat teratasi dan kita lalui secepatnya,” pungkas wako mengakhiri.(Prokopim Padang)
Aksi peduli sosial terhadap penanganan wabah virus corona atau covid-19 terus dilihatkan oleh sejumlah pihak di Kota Padang. Kali ini aksi itu dilihatkan oleh PT. Moosa Genetika Farmindo yang memberikan bantuan berupa minuman susu sebanyak 600 pouch kepada Pemerintah Kota Padang.
Bantuan tersebut diberikan langsung oleh General Manager PT. Moosa Genetika Farmindo Fajar Indrawan dan diterima langsung oleh Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, dikediaman resminya, jalan A. Yani No 11 Padang, Selasa (28/4/2020).
“Atas nama Pemerintah Kota Padang, saya mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan ini. Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi relawan dan tenaga medis dalam bertugas,” ujar Wako Mahyeldi.
Wako Mahyeldi menambahkan, Pemerintah Kota Padang terus berupaya memutus mata rantai perkembangan virus corona agar semakin tidak meluas. Beberapa upaya yang dilaksanakan diantaranya menggalang dana untuk penanganan wabah virus Corona ini.
“Alhamdulillilah dengan bantuan yang telah diberikan sejumlah pihak dapat meringankan beban Pemko Padang dalam memutus mata rantai perkembangan virus corona,” tukuknya.
Sementara itu, General Manager PT. Moosa Genetika Farmindo Fajar Indrawan mengatakan, bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan terhadap upaya percepatan penanganan wabah covid-19 di Kota Padang.
“Ini bantuan dari kita untuk tahap pertama sebanyak 600 pouch minuman susu. Insha Allah untuk tahap kedua akan kita serahkan 400 pouch lagi,” ungkapnya.
Ia pun berharap, musibah wabah virus corona yang sudah menjadi pandemi global ini dapat segera berlalu sehingga aktivitas sosial masyarakat dapat kembali normal.
Dalam acara serah terima bantuan tersebut juga disaksikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hermen Peri, Kadis Pertanian Syahrial Kamat, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kabag Perekonomian dan SDA Swesti Fanloni, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Nasrul Sugana, Kasubag Protokol Suzi Helda dan lainnya. (Prokopim Padang).
Generasi Qurani adalah generasi yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi mereka, meyakini kebenaran isi Al-Qur’an, membaca, menghafal dan memahami dengan baik dan benar makna yang terkadung dalam Al-Qur’an serta mengamalkan seluruh isinya dalam aspek kehidupan mereka.
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang H.Mahyeldi Ansharaullah sewaktu mengawali Tadarus Al-Qur’an via Aplikasi ‘Zoom’ bersama pelajar SMPN 26 Padang, yang disiarkan langsung oleh PadangTV, Senin (27/4/2020) malam.
Wali Kota Padang Mahyeldi menjelaskan, dalam Qs. Al- Baqarah ayat 185, dikatakan bahwa pada bulan ramadhan didalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda (antara yang benar dan batil). Sebagaimana diketahui bahwa manusia memiliki, hati, akal dan fisik. Maka, jika ingin menjadi generasi Qurani ketiga komponen ini harus diisi dengan bacaan ayat suci Al-Qur’an.
Pertama, kata Buya Mahyeldi, hati. Jika ingin menjadi generasi Qurani, maka para generasi muda harus selalu menjadikan Al-Qur’an sebagai hiasan hati dan makanan bagi hati mereka.
“Makanan dari pada hati itulah adalah zikir. Salah satu dari bentuk zikir itu adalah Al-Qur’an (Ad-Dzikru). Maka oleh sebab itu jika ingin menjadi generasi Qurani, yang ruhnya kuat, yang kalbunya kuat, maka dekatkan hati dengan Al-Qur’an, apalagi pada bulan suci ramadhan ini,” ujar Wako.
Kedua, akal, seorang generasi Qurani harus menjadikan Al-Qur’an sebagai pembimbing akal fikirannya. Mereka yang senantiasa ingat kepada Allah, akalnya akan dibimbing Allah kepada kebaikan. Jika fikiran sudah dibimbing Allah maka fikiranya akan lurus, akalnya akan mengagungkan dan membesarkan Allah Swt.
“Itu makanya, orang-orang yang berilmu, makin tinggi ilmunya, semakin mantap keimanannya karena dibimbing oleh akal yang lurus tadi,” ungkapnya.
Ketiga, fisik. Generasi qurani adalah generasi islam yang menjadikan aktivitas fisiknya dibawah bimbingan Al-Qur’an. Amalan-amalannya adalah amalan kebaikan, dari lisan dan lidah keluar kalimat-kalimat yang baik dan kemudian dari seluruh anggota tubuhnya diarahkan untuk kebaikan-kebaikan.
“Kakinya melangkah kepada kebaikan, tangannya digunakan untuk menolong orang-orang dan seluruh ucapan dan tindakannya dilaksanakan dan diarahkan untuk kebaikan,” imbuhnya.
Maka oleh sebab itu, jika ingin generasi muda Kota Padang, terutama dari SMPN 26 Padang, jika ingin menjadi generasi yang Qurani. Maka ketiga hal ini harus ditanamkan sejak dini.
“Untuk itu kepada anak-anak kami semua, terus dan teruslah membaca Al-Qur’an, agar hati kita tenang, fikiran kita jernih serta fisik kita akan diarahkan Allah kepada kebaikan,” tukuknya mengakhiri.
Tadarus Quran kali ini diikuti oleh Kepada Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi, Kepala Sekolah SMPN 26 Padang dan beberapa perwakilan palajar dari SMPN 26 Padang Reflijon. Selama bulan suci Ramadhan 1441H, Tadarus Alquran akan diikuti oleh pelajar di tingkat SD/Min,SMP/MTSN, SMA/MAN se Kota Padang secara bergilir yang disiarkan langsung oleh PadangTV setiap pukul 21.00 Wib-selesai. (Prokopim Padang).
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang mencatat ada penambahan 14 warga terkonfirmasi positif virus Covid-19 menjadi 78 orang pada update, Senin (27/4).
Sebelumnya, tercatat 64 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dua dari 14 yang positif ini meninggal dunia. “12 yang positif ini berhubungan dengan kasus yang lama. Mereka bagian dari kontak erat pasien sebelumnya. Untuk dua ini (meninggal dunia), sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, Feri Mulyani Hamid, kepada Singgalang, Senin (27/4).
Feri Mulyani mengatakan, selama wabah virus Covid-19 merebak di Padang, jumlah ini yang tertinggi dalam satu hari. Ditemukannya dengan jumlah sebanyak ini, dengan begitu pihaknya bisa memutus mata rantai penyebaran dengan cepat.
“Jadi positif banyak dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bukan gagal. Melainkan ditemukan dengan kasus yang banyak, justru lebih cepat memutus mata rantai penyebaran virus ini,” ujar Feri Mulyani.
Dikatakan, hingga saat ini, pihaknya masih melakukan tracking pada seluruh warga yang dinyatakan positif Covid-19. “Kita masih melakukan tracking, setiap warga dinyatakan positif. Dengan gerak cepat ini, kita bisa mengetahui penyebarannya sehingga bisa segera mungkin memutus mata rantai penyebarannya,” kata dia. Dari laman dinkes.padang.go.id mencatat terdapat sembilan kecamatan terjangkit dengan 35 kelurahan. Jumlah PDP sebanyak 112 orang (kumulatif). Jumlah OTG yang kontak erat dengan penderita terkonfirmasi, sebanyak 145 orang (total OTG setelah dikurangan hasil swab negatif).
Hasil pemeriksaan kasus PDP yang diperiksa labortarium per 27 April terdapat tambahan 14 kasus baru, yakni di Padang Timur, Padang Utara, Lubuk Begalung, Koto Tangah, Kuranji, Lubuk Kilangan, Padang Selatan dan Padang Barat sehingga 78 kasus konfirmasi positif corona, 21 kasus negatif.
Terdapat tambahan dua kasus meninggal dunia yakni di Padang Utara dan Padang Timur. Total meninggal dunia menjadi 11 orang, dan 13 orang masih menunggu hasil labortarium. Selai itu ada tambahan satu kasus sembuh di Koto Tangah sehingga total sembuh menjadi 14 kasus.
Feri Mulyani mengatakan, kepada seluruh warga agar tetap mematuhi aturan-aturan yang ada di PSBB dan tetap menjaga kebersihan. “Kami meminta kepada seluruh warga, agar patuh dan jalani peraturan ini. Ini semua demi kepentingan kita bersama,” tutupnya.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan di Sumatera Barat (Sumbar) memasuki hari ke-6, meskin petugas masih menemui beberapa orang saja yang tidak menggunakan masker.
di posko check point pengawasan di Jalan By Pass depan Polsek Kuranji terlihat masih terlihat ramai.
Petugas masih menemui beberapa pengendara yang tidak menggunakan masker, meskipun hanya segelintir pengguna jalan.
Beberapa pengendara tersebut diminta untuk mencari masker atau diminta putar balik arah.
Selanjutnya, beberapa pengendara membeli masker ke pedagang yang menjual makser dekat lokasi pengawasan.
Selain itu, masih ada pengendara roda empat yang tidak sesuai aturan dalam berkendara di saat PSBB diberlakukan di Sumbar.
Letnan Dua (Letda) Inf Satmalizar mengatakan siatuasi jalanan di depan posko check point depan Polsek Kuranji terpantau masih ramai.
“Masih seperti biasanya, tapi tidak ada peningkatan. Kami mulai sekitar pukul 08.00 WIB, dan tidak ada ditemukan kemacetan,” kata Letda Inf Satmalizar, yang bertugas di lapanang kepada wartawan, Senin (27/4/2020).
Letda Inf Satmalizar menyebutkan masyarakat sudah hampir semuanya menggunakan masker.
“Kami terus mengimbau, untuk masyarakat yang keluar untuk menggunakan masker,” kata Letda) Inf Satmalizar.
Pihaknya turut mengimbau agar semuanya dapat menuruti aturan tersebut demi kebaikan bersama dan memutus penyebaran Covid-19.
Air bersih pencuci tangan disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang untuk melawan virus corona. Air bersih itu tersedia di Posko Protek Perbatasan Kota Padang.
Seperti di Posko Protek Perbatasan Kayu Kalek. Galon besar berisi air bersih tersedia di samping posko tersebut.
“Dua ribu liter air bersih selalu tersedia sebagai pencuci tangan,” kata Devi, Wadanpos Kayu Kalek, Padang, Senin (27/4/2020).
Dua galon yang masing-masingnya menampung 1050 liter air itu terpajang di samping tenda posko. Setiap pengendara maupun penumpang kendaraan yang akan diperiksa suhu tubuhnya, harus mencuci tangan terlebih dahulu di galon tersebut.
“Setiap pengendara dan penumpang kita wajibkan mencuci tangan di galon itu dengan sabun dan air bersih. Karena kita ingin menjaga kebersihan agar terhindar dari virus dan kuman,” jelas Devi.
Dijelaskan Devi, air bersih di galon selalu diusahakan terisi penuh. Galon berwarna oranye itu selalu diisi setiap sekali dua hari.
“Air bersih kita bawa langsung dari Perumda Air Minum dengan mobil tanki milik kita,” jelas Devi.
Air bersih tidak saja disediakan di Posko Protek di Perbatasan Kayu Kalek. Akan tetapi juga di Posko Anak Aie, dan lainnya. Sedangkan di Posko Protek Lubuak Padaku, air bersih dialirkan salah satu BUMN dari mata air di dekat lokasi tersebut.(*)
Memasuki hari kelima pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Padang, perkembangan kasus virus corona atau covid-19 terlihat masih belum membukukan hasil yang signifikan dalam upaya memutus mata rantai penularan virus tersebut.
Warga yang positif terjangkit virus itu pun terus bergerak, seiring ditemukannya penambahan kasus positif dari hari ke hari.
Bahkan, dari data saat ini Senin (27/4/2020) pukul 10.00 WIB telah tercatat kasus positif di Kota Padang berjumlah 78 orang. Dibanding sebelum diberlakukan PSBB yakni sebanyak 50 orang. Sedangkan, untuk kasus meninggal sebelum PSBB masih 7 orang, dan dalam lima hari pelaksanaan PSBB bertambah 4 orang lagi sehingga total menjadi 11 orang.
Hal itu mengemuka dalam rapat evaluasi yang digelar Pemerintah Kota Padang bersama unsur Forkopimda yang tergabung dalam Gugus Tugas penanganan virus corona (covid-19) di Aula Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Padang, Senin (27/4/2020).
Rapat yang dipimpin Wali Kota Mahyeldi bersama Wakil Wali Kota Hendri Septa itu, diikuti Sekretaris Daerah (Sekda) Amasrul, para asisten dan kepala OPD terkait. Juga hadir unsur Forkopimda Kota Padang dan Wakil Ketua DPRD Padang Arnedi Yarmen.
Wali Kota Mahyeldi mengatakan, mengingat kondisi sampai saat ini, ia berharap Gugus Tugas Covid-19 Kota Padang dapat mengambil langkah konkrit di samping mengevaluasi apa saja yang menjadi kendala dan permasalahan dalam mengatasi covid-19 terutama selama penerapan PSBB sejauh ini.
“Selain itu, kita tentu juga harus memikirkan upaya memutus mata rantai penularan covid-19 terutama di klaster-klaster penyebaran yang telah ditetapkan. Seperti saat ini ada di klaster Pasar Raya Padang dan klaster Pagambiran atau mungkin juga di tempat-tempat lainnya. Maka itu, melalui rapat evaluasi ini kita berharap semoga akan menghasilkan ide dan langkah-langkah strategis dalam penanganan covid-19 yang lebih optimal ke depan,” sebut wali kota.
Mahyeldi menyebutkan, sejatinya PSBB diterapkan untuk mempercepat proses penanganan covid-19. Maka itu diharapkan kepada seluruh warga masyarakat Kota Padang untuk betul-betul mentaati (8 poin-red) terkait PSBB yang ada dalam Surat Edaran Wali Kota Padang tersebut.
“Terkait poin PSBB yang menyatakan larangan melakukan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dan memindahkan kegiatan keagamaan dirumah. Alhamdulillah, lebih dari 90 persen masjid/musala di Kota Padang telah mentaatinya. Para camat dan lurah pun sudah kita minta untuk menegakkan aturan tersebut di wilayah masing-masing,” cetusnya.
Disisi lain, Wali kota Mahyeldi menekankan agar semua upaya dalam memutus mata rantai penularan covid-19 terus dilakukan secara maksimal.
“Kepada para petugas saya harapkan mari kita bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditentukan. Begitu juga bagi warga masyarakat Kota Padang, mohon taatilah setiap aturan dan imbauan yang diberikan oleh pemerintah terkhusus dalam pelaksanaan PSBB. Karena yakinlah, itu semua demi keselamatan kita semua dan virus corona ini dapat berakhir hendaknya,” pungkas wako mengakhiri.(Prokopim Padang)
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengimbau agar masyarakat membatalkan rencana jika ingin mudik ke Sumbar.
Pemprov Sumbar akhirnya memutuskan untuk mengunci (lockdown) semua akses keluar dan masuk orang, dari dan ke luar Sumbar, demi menghentikan penularan virus corona Covid-19.
Kebijakan ini mulai berlaku besok, Senin (27/4/2020). Atas keputusan ini, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengimbau agar masyarakat membatalkan rencana jika ingin mudik ke Sumbar.
“Mulai besok, Senin (27/4) Posko perbatasan akan dijaga oleh aparat Kepolisian dan TNI. Semua perbatasan ditutup buat kendaraan masuk maupun keluar,” sebut Irwan saat meninjau Posko Gugus Tugas di Perbatasan Dharmasraya, di Sungai Rumbai, Minggu (26/4/2020).
Gubernur menjelaskan, landasan hukum penutupan wilayah tersebut sesuai Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Masa Mudik Lebaran Tahun 2020. Ia menyampaikan, bagi pengendara yang nekat tetap masuk atau keluar Sumbar akan disuruh putar balik.
“Saudara kita yang ada diperantauan ingin pulang mudik, lebih baik membatalkan niatnya. Daripada nanti di perbatasan disuruh kembali,” ujarnya.
Permenhub RI Nomor 25 diterapkan sejak Jumat 24 April hingga 31 Mei 2020 mendatang. Aturan ini bisa diperpanjang tergantung kebijakan dari pusat. Sementara pelaksanaan tugas ini dilakukan oleh polisi dan TNI.
“Sarana transportasi darat yang dilarang ialah kendaraan bermotor umum, dengan jenis mobil bus dan mobil penumpang. Kemudian kendaraan bermotor perseorangan, dengan jenis mobil penumpang, mobil bus, sepeda motor, kapal angkutan penyeberangan, kapal angkutan sungai dan danau,” terangnya. (*)
Ansharullah membuka secara resmi pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1441H, bertempat di Studio PadangTV, Jalan Adinegoro, Minggu (26/4/2020).
Sebagaimana tema yang diangkat dalam pelaksanaan pesantren ramadhan tahun ini, “Membangun Karakter Generasi Qur’ani yang Bertakwa dan Berbudaya Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.
Wali Kota Padang Mahyeldi mengungkapkan, pelaskanaan pesantren ramadhan tahun ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan pesantren ramadhan tahun lalu yakni melalui daring atau online.
“Pada tahun 2020 ini seluruh tim sudah bekerja dan jadwal pelaksanaan sudah ditetapkan. Namun awal Maret 2020 Kota Padang dan seluruh dunia ditimpa musibah covid-19. Sehingga pelaksanaan pesantren ramadhan yang semula berbasis masjid, sekarang kita laksanakan di rumah masing-masing dengan sistem online,” jelasnya.
Mahyeldi menambahkan, walaupun suasana Kota Padang ditimpa covid-19, Pemerintah Kota Padang tetap berkomitmen untuk melaksanakan pesantren ramadhan dengan tujuan agar generasi islam Kota Padang mendapatkan pemahaman keagamaan yang baik melalui pesantren ramadhan.
“Semoga musibah covid-19 ini tidak memudarkan semangat anak-anak kita untuk menuntut ilmu agama. Untuk itu kepada seluruh pelajar mulai kelas IV (SD/MI) sampai kelas sembilan (SMP/MTS) agar mengikuti kegitan ini dengan sungguh-sungguh. Dan kepada orang tua mohon dukungan agar pesantren ramadhan terlaksana sehingga anak-anak kita nantinya akan tumbuh menjadi generasi yang soleh dan soleha,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Padang Amriman mengatakan, pelaksanaan pesantren ramadhan sepenuhnya dimulai 27 April hingga 17 Mei 2020 yang dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan 12.00 wib.
“Jadwal pesanteran ramadhan bagi SMP/MTS dimulai pukul 08.00-10.00 wib, sedangkan untuk SD/MI dari pukul 10.00-12.00 wib,” ulasnya.
Amriman menambahkan, untuk teknis pelaksanaan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Padang. “Jika sebelumnya instruktur pesantren ramadhan dari petugas masjid dan mushalla di Kota Padang maka tahun ini dari guru-guru yang ada disekolah di Kota Padang,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan, media yang dipergunakan untuk penyampaian materi pesantren ramadhan adalah melalui WhatApss Group (WAG),Youtube dan media online serta disiarkan melalui PadangTV dan RRI Padang.
Melalui PadangTV, untuk tingkat SMP/MTS akan dimulai pukul 13.00 s/d 14.00 dan tingkat SD/MI pukul 14.00 s/d 15.00 wib. Sementara siaran langsung melalui RRI Padang, untuk tingkat SD/MI pukul 15.00 s/d 16.00 wib dan untuk tingkat SMP/MTS pukul 10.00 s/d 11.00 wib.
“Setiap harinya, kecuali hari Jumat karena pesantren ramadhan libur, narasumber yang akan menyampaikan materi melalui PadangTV berasal dari guru-guru PAI Kota Padang, baik tingkat SD/MI, SMP/MTS,” tukuknya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan, pelaksanaan pesantren ramadhan sepenuhnya akan diserahkan kepada pihak sekolah. Dimana semua guru dengan masing-masing studinya akan menjadi koordinator pelaksana.
“Anak-anak akan dibagi sesuai dengan jumlah guru-guru yang ada disekolah. Nanti, masing masing guru bisa membina 10 sampai 30 orang siswa tergantung dengan jumlah rasio siswa,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah membekali siswa siswi dengan kumpulan materi yang telah dicetak sebagai panduan untuk belajar dirumah sesuai dengan jadwal masing-masing.
“Semoga pesantren ramadhan 1441H berjalan dengan baik, dan kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan pesantren ramadhan ini, terutama kepada Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang yang telah membantu kami dalam rangka mempersiapkan guru-guru sebagai narasumber di PadangTV dan radio,” tukuknya. (Prokopim Padang).
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Padang terus berlangsung hingga hari ini. Setiap pengendara yang masuk Padang diperiksa di perbatasan. Petugas yang menjaga di Pos Protek Perbatasan tidak saja menanyakan tujuan pengendara, akan tetapi juga memeriksa suhu tubuh.
Seperti di Pos Protek Perbatasan Padang – Solok di Lubuak Paraku. Aktifitas PSBB dengan menyetop setiap kendaraan untuk kemudian dilakukan pemeriksaan, terus berlangsung selama 24 jam. Kendaraan dihentikan, pengendara dan penumpang juga diharuskan turun dari kendaraan.
Sabtu (25/4/2020), seorang balita harus tertahan ketika akan masuk Padang. Pasalnya, suhu tubuh anak kecil berusia empat tahun itu mencapai 38,2 derajat celcius. Akhirnya balita perempuan itu tidak diperbolehkan masuk Padang.
“Iya, sekitar pukul 11.00 Wib, kami mendapati anak usia empat tahun yang suhu tubuhnya cukup tinggi, dengan terpaksa kami hentikan perjalanannya ke Padang,” kata Wadanpos Lubuak Paraku, Rita Sumarni, Sabtu (25/4/2020).
Rita mengatakan, balita tersebut datang ke Padang bersama kedua orangtua dan dua kakaknya. Rombongan yang menggunakan kendaraan pickup ini datang dari Danau Kembar, Kabupaten Solok. Begitu memasuki pos perbatasan, petugas mendapati suhu tubuh balita tersebut cukup tinggi.
“Menurut pengakuan orangtuanya, anak tersebut demam sejak pagi dan sudah dibawa berobat ke bidan terdekat serta dibekali obat. Kita mengetahui, anak dengan suhu tubuh panas akan mudah terserang virus, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, anak tersebut tidak kami perbolehkan masuk Padang,” sebut Rita Sumarni.
Rombongan yang berencana melayat ke Padang terpaksa harus meninggalkan balita demam tersebut bersama ibunya. Sedangkan orangtua laki-laki dan kakak laki-laki diperbolehkan masuk Padang.
“Anak dan ibu diharuskan tinggal di pos,” tegas Rita.
Sementara itu, Rita mengatakan bahwa arus kendaraan menuju Padang masih terbilang sepi dan lancar. Menurutnya, peningkatkan arus kendaraan yang masuk Padang terjadi pada malam hari.
“Kami tetap siaga mengawasi kendaraan masuk dan memeriksa suhu tubuh pengendara dan penumpang,” jelasnya.(*)
Pemerintah Kota Padang melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rasidin Padang menerima bantuan dari PT Herba Penawar Al-wahida (HPA) Indonesia untuk penanganan covid -19 dirumah sakit setempat.
Bantuan berupa obat herbal Black Radix sebanyak 100 pouch itu diterima secara simbolis oleh Wali Kota Padang Mahyeldi, di RSUD dr. Rasidin Padang, Minggu (26/4/2020) .
Mahyeldi dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih atas kepedulian PT Herba Penawar Al-wahida (HPA) Indonesia dalam penanganan wabah virus corona di ibukota Provinsi Sumatera Barat ini.
“Semoga bantuan berupa obat herbal ini dapat berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh bagi tenaga medis covid-19 di RSUD dr.Rasidin Padang ini,” ujar wako.
Mahyeldi menambahkan, memang saat ini minuman-minuman herbal seperti ini yang dibutuhkan dan perlu diberikan untuk tenaga medis di Kota Padang. Disamping memberikan kesegaran pada tubuh, obat herbal mampu meningkatkan kekebalan pada tubuh secara signifikan sehingga mampu melawan serangan virus corona atau covid-19.
“Semoga upaya-upaya yang kita lakukan ini dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona. Dan kita tentunya berharap wabah virus corona ini cepat berlalu,” pungkasnya.
Sementara itu, Heru Rahmoyo Erlangga mewaliki Tuan Haji Ismail selaku Founder PT Herba Penawar Al-wahida (HPA) Indonesia mengatakan, bantaun yang diberikan berupa obat herbal Black Radix sebanyak 100 pouch. Black Radix berfungsi sebagai anti virus alami bagi tubuh, disamping itu sebagi penguat stamina, utamanya mereka-mereka yang mudah lemah tak bertenaga bisa kembali segar bugar setelah meminum obat ini.
“Semoga bantuan obat herbal yang kami berikan ini berguna untuk membantu Pemerintah Kota Padang mempercepat penanganan covid-19,” jelasnya.
Hadir dalam penyerahan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Padang Amasrul, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi, Asisten Ekonomi Pembangunan Hermen Peri, Kadis Kesehatan Feri Mulyani, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kabag Perekonomian dan SDA Swesti Fanloni, Kabag Prokopim Amrizal Rengganis, Direktur RSUD dr. Rasidin Padang Herlin Sridiani, dan lainnya. (Prokopim Padang)
Pelayanan Covid-19 di Puskesmas di Kota Padang terus berlangsung hingga hari ini. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid menyebut, Alat Pelindung Diri (APD) di tiap Puskesmas masih terpenuhi.
“Hingga kini APD di masing-masing Puskesmas masih terpenuhi,” terangnya, Minggu (26/4/2020).
Dikatakannya, pelayanan Covid-19 memang menjadi prioritas utama saat ini. Bahkan berdasarkan hasil rapat evaluasi pencegahan dan pelayanan Covid-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama Puskesmas seluruh Kota Padang, tiap puskesmas tidak mengalami kekurangan APD dan masker.
“Alhamdulillah, APD datang silih berganti. Tidak saja melalui bantuan dari donatur, akan tetapi juga melalui dana APBD yang direfocussed untuk penanganan Covid-19, serta dari dana BTT, DID, BPBD, dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat,” jelas Feri Mulyani.
Kebutuhan APD di masing-masing puskesmas di Padang cukup berbeda. Kadiskes mengatakan, kebutuhan APD di tiap puskesmas tergantung sebaran kasus serta luas wilayah.
“Kebutuhannya berbeda-beda, tergantung sebaran kasus dan luas wilayahnya,” tukuknya.
Feri Mulyani menukaskan, APD yang digunakan di Puskesmas adalah APD level satu. Sedangkan untuk pelayanan tracking Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), serta ke lapangan merujuk pasien Covid-19, menggunakan APD level dua.(*)
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah membuka secara resmi Tadarus Al-Qur’an via aplikasi Zoom bersama PadangTV, bertempat dirumah Dinas Wali kota, Jalan A. Yani No 11 Padang, Sabtu (25/4/2020).
Wali Kota Padang Mahyeldi dalam sambutannnya terutama sekali mengucapkan terimakasih kepada PadangTV yang telah konsisten selama ini mengadakan Tadarus Al-Qur’an selama bulan suci Ramadhan.
“Bulan Ramadhan sebelumnya kita kumpul di PadangTV melaksanakan tadarus namun karena adanya musibah covid-19, sekarang tadarus dilaksanakan dirumah masing-masing. Pada prinsipnya Tadarus Quran tetap jalan selama Ramadhan 1441H ini,” ujar Mahyeldi.
Wali kota menambahkan, tadarus Al-Qur’an adalah salah satu bahagian program Pemerintah Kota Padang yaitu program 1821. Program ini bertujuan untuk menanamkan dan penguatkan nilai-nilai keislaman didalam keluarga.
“Program 18.21 artinya mulai pukul 18.00 hingga 21.00 wib, orang tua bersama anaknya kumpul bersama, matikan televisi/gadget. Lakukan kegiatan-kegiatan positif seperti makan bersama, shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, membantu anak melaksanakan tugas sekolah,” ungkap Mahyeldi.
Ia pun beharap, dengan adanya program tadarus Al Qur’an dari PadangTV ini, Al-Qur’an akan selalu hidup dan bergema didalam jiwa setiap insan, didalam rumah tangga dan ditengah-tengah masyarakat Kota Padang.
“Mudah-mudahan Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik dari yang telah kita lalui, dan kita berdoa kepada Allah, muda-mudahan derajat mutaqin dapat kita peroleh. Dan semoga wabah virus corona ini cepat hilang dari Kota Padang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi pimpinan Sekdako Padang Amrizal Rengganis mengatakan, program tadarus Al-Qur’an ini akan dilaksanakan setiap hari selama bulan Ramadhan.
“Insha allah, program ini akan kita mulai pukul 21.30 hingga 22.30 Wib,” terangnya.
Ia menambahkan, peserta yang mengikuti tadarus ini berasal dari tingkat SD/Min, SMP/MTSN, SMA/MAN se Kota Padang. “Untuk pembukaan perdana ini akan diisi langsung oleh SMP 13 Padang. Malam berikutnya akan kita gilir untuk sekolah lainnya di Kota Padang,” tukuknya. (Prokom Padang).
Suasana usai shalat tarawih di salah satu masjid di pauh
PADANG- HARIANPUAH5.CAR.BLOG Meski pemberlakuan Pembatasan Sodial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai virus Corona atau Covid-19 di Sumbar telah memasuki hari keempat, ternyata tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk melaksanakan ibadah tarawih berjamaah di masjid.
Dari pantauan Harianpauh5.car.blog, Jumat malam (24/4/2020), di malam pertama pelaksanaan shalat tarawih di salah satu masjid di kampung dalam masih terlihat ramai didatangi jamaah warga sekitar. Meskipun tidak seramai tahun sebelumnya, karena sebagian warga memilih beribadah shalat tarawih di rumah.
Dominan mereka yang ikut melaksanakan shalat tarawih adalah kaum bapak-bapak. Menariknya di tengah pandemi virus Corona, warga selalu mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap menggunakan masker, dan membawa sajadah dari rumah masing-masing.
Tak hanya itu, di parkiran motor masjid juga disediakan tempat cuci tangan bagi jamaah yang hendak memasuki dan keluar masjid. Hal itu juga sesuai anjuran pemerintah setempat, bagi tempat ibadah wajib menyediakan tempat cuci tangan bagi jamaahnya.
Salah seorang jamaah masjid, Ramili mengaku tidak khawatir untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid secara berjamaah. Kendati demikian, dia tetap mematuhi aturan pemerintah untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan rutin cuci tangan.
“Karena saya sudah berniat setiap bulan puasa tetap melaksanakan shalat tarawih di masjid berjamaah. Kapan pula masa shalat berjamaah di masjid karena hari-hari biasa saya cukup sibuk dengan pekerjaan,”
Hal senda juga diungkapkan, rizal. Menurut dia, momen shalat tarawih saat bulan puasa merupakan suatu kewajiban yang dinanti-nanti masyarakat. Karena hanya dilaksanakan sekali setahun. Jika ternyata harus menghadapi situasi Covid-19, dirinya tetap tak ingin melewati momen tersebut.
“Hanya sekali setahun, tidak afdol rasanya jika tidak shalat tarawih di masjid. Meskipun virus Corona mewabah, tapi tidak menyuruti langkah saya untuk shalat berjamaah di masjid,” ujar rizal. (*)
Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura Bandara IYos Suwagiono, Jumat (24/4/2020), dalam video konferensi yang difasilitasi IJTI Sumbar di Padang, mengungkapkan bahwa PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau meniadakan seluruh penerbangan penumpang mulai Sabtu 25 April 2020 hingga 1 Juni 2020 menindaklanjuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
“Rencananya pada hari ini, namun karena masih transisi pesawat penumpang masih beroperasi dan efektif mulai besok sudah tidak ada lagi,” sebutnya.
Pengecualian dalam hal ini, disebutkan, adalah untuk penerbangan pejabat negara, pengangkutan kargo, dan peralatan medis.
Sementara, hari ini, disampaikan, terdapat delapan hingga sepuluh penerbangan yang masih beroperasi di Bandara Internasional Minangkabau.
Yos memastikan, Bandara Minangkabau tetap beroperasi namun hanya melayani penerbangan khusus untuk pejabat negara, logistik, dan peralatan kesehatan.
“Artinya, sewaktu-waktu ada pesawat yang bisa mendarat dan lepas landas dan petugas bandara tetap dapat melayani,” sebut Yos.
Dipastikan juga, akan ada pengurangan petugas yang biasa bekerja dan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Terkait dengan adanya penumpang yang sudah membeli tiket pesawat pada jadwal peniadaan penerbangan ada dua pilihan yaitu pengembalian uang tiket oleh maskapai, atau penjadwalan ulang penerbangan setelah maskapai diizinkan kembali beroperasi melayani penumpang.
Kemudian, diungkapkan juga, maskapai Lion Air dan Batik Air memutuskan untuk memarkir sementara pesawat di Bandara Minangkabau karena di Bandara Intenasional Soekarno Hatta kapasitas parkir sudah penuh. Hingga saat ini, sudah ada tujuh pesawat yang diparkir.
Diketahui, Bandara Minangkabau mampu menampung 14 pesawat reguler dan dua pesawat berbadan lebar untuk parkir. (002)
Dalam upaya percepatan penanganan penyebaran virus corona (covid-19) di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dukungan itu pun terus mengalir, seperti kali ini datang dari Ikatan Refraksionis Optisien Sumatera Barat (Iropin Sumbar).
Ketua Iropin Sumbar Marwis menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa kacamata googless sebanyak 240 pcs itu kepada Wali Kota Padang Mahyeldi di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Kamis (23/4/2020).
Marwis mengatakan, atas nama pengurus dan jajaran Iropin Sumbar bersyukur bisa berkontribusi memberikan bantuan kepada Pemko Padang untuk percepatan penanganan covid-19 di Kota Padang.
“Sebagai organisasi profesi kesehatan, kita memang tidak bisa terjun langsung menangani covid-19 seperti halnya tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, perawat, bidan dan sebagainya. Oleh karena itu, kami hanya bisa memberikan kontribusi dalam bentuk pemberian APD berupa kacamata google. Semoga bermanfaat dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” imbuhnya sembari berharap covid-19 segera berakhir.
Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan, atas nama pemerintah kota dan masyarakat mengucapkan terim kasih atas bantuan tersebut.
“Bantuan ini tentu sangat bermanfaat untuk kebutuhan dan kelancaran tugas-tugas medis kita di lapangan,” harap wako.
Seperti diketahui, kata orang nomor satu di Kota Padang itu, keselamatan petugas medis terhadap bahaya penyebaran wabah corona wajib diperhatikan, salah satunya lewat mata.
“Maka itu peran kacamata googless ini penting bagi petugas karena juga melindungi petugas medis sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pelayanan terhadap pasien virus corona,” tukasnya.
Lebih lanjut Mahyeldi berharap apa yang dilakukan Iropin Sumbar kali ini dapat menjadi inspirasi berbagai pihak untuk melakukan hal yang sama.
“Karena di samping keselamatan, wabah covid-19 juga berdampak secara sosial ekonomi bagi masyarakat kita di Kota Padang. Maka itu kita sangat membutuhkan sejumlah pihak dalam penanganan covid-19 ini. Semoga lebih banyak lagi yang dapat memberikan dukungan demi memutus mata rantai penyebaran virus ini,” pungkasnya.
Dalam penyerahan bantuan tersebut juga hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kabag Perekonomian dan SDA Swesti Fanloni, Kabag Prokopim Amrizal Rengganis dan Kabag Umum Budi Payan serta lainnya. (David/Rengga/Prokopim Padang)
janganlah lelah untuk berdoa dan janganlah malu untuk memohon ampun
kali ini saya ingin share tentang apa yang saya alami jadi kali ini nyata yang terjadi didalam hidup saya, mungkin kita bisa lebih sharing pengalaman pribadi kita.
awal tahun ini saya banyak mendapatkan kenikmatan ujian kesabaran dari Allah, apa yang saya yakin akan menjadi milik saya karena saya telah menunggu sangat lama ternyata Allah mengambilnya kembali, sempat depresi,sempat stress, dan rasanya semperti hampir gila, belum lagi masalah financial keluarga yang saya sendiri tidak tahu harus berbuat apa, semua masalah itu sangat membuat saya kacau merasa diri tidak berguna pokoknya campur aduk.
ditambah saat orang tua saya mengalami kesulitan saya sebagai anak tidak dapat membantu sama sekali yang saya lakukan hanya memohon maaf kepada mama saya atas ketidak mampuan saya, rasa bersalah dalam diri saya merasa menjadi anak yang tidak berguna, ada dalam pikiran saya apakah pantas orang seperti saya hidup.
sampai suatu hari saya bertemu dengan seseorang dan saya menceritakan apa yang saya alami, saya bilang kepadanya mungkin yang terjadi sama saya adalah teguran dari Allah, mungkin selama ini ibadah saya, perbuatan saya, amal saya masih kurang.
lalu orang tersebut bilang kepada saya kalau begitu perbaiki ibadah kamu jangan tinggalkan sholat 5 waktu, jangan menunda-nunda sholat, perbanyaklah beramal tidak perlu besar bila kamu mampunya hanya 2000 maka amalkanlah, bila rejeki kamu susah maka tambahkan sholat sunah,saya jawab saya ingin sholat sunah tetapi saya susah untuk bangun tengah malam untuk tahajud, lalu orang itu berkata kepada saya kalau tidak bisa tahajud masih ada sholat sunah lainnya, sholat dhuha itu dilakukan di pagi hari, lakukan sholat dhuha sebelum memulai pekerjaan, perbanyak sholawat, perbanyak zikir, mengaku dosalah kepada allah, jangan putus berdoa.
hati saya merasa tersentak, banyak hal yang tidak pernah saya lakukan selama ini, sejak saat itu saya mulai rajin sholat 5 waktu, saya selalu sholat dhuha sebelum memulai pekerjaan, saya perbanyak zikir dan sholawat saya dan yang saya rasakan adalah ketengan batin, saya depresi, stress dan tertekan itu mulai hilang dari diri saya.
bila terjadi masalahpun saya tidak lagi merasa ketakutan saya mulai tenang menghadapi masalah karena saya tahu Allah tidak akan meninggalkan saya.
untuk teman-teman semua apapun agamamu, apapun masalah dalam hidupmu selalu libatkan Tuhan karena Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk kita, karena dengan doa hati kita menjadi tenang.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berencana mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 22 April 2020.
“Direncanakan, PSBB dimulai Rabu, 22 April. Namun, akan dipastikan setelah rapat koordinasi gubernur dengan bupati dan wali kota pada Senin, 20 April,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Sabtu, 18 April 2020.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mulai hari ini, Sabtu, 18 April 2020 dengan memanfaatkan semua media, baik media sosial maupun luar ruang.
Khusus media luar ruang, kata dia, juga akan dipasang di daerah-daerah perbatasan agar orang yang ingin masuk Sumatera Barat juga memahami penerapan konsep PSBB.
Irwan menyebut akan menerbitkan berbagai regulasi, panduan dengan segala perangkatnya, agar PSBB dapat dilaksanakan. Sehingga penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat bisa ditekan.
“Kunci dari PSBB ini sebetulnya sangat sederhana, yaitu membatasi pergerakan orang dan harus tetap di rumah. Kalau pergerakan orang dapat dikendalikan dan kita tetap di rumah, insyaallah wabah ini dapat diatasi dengan cepat,” katanya.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit saat ditemui tiga pekan lalu. (GATRA/Wahyu Saputra)
Peristiwa penolakan pasien corona virus disease (Covid-19) di Kota Padang, menjadi catatan penting bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Apalagi, yang ditolak jenazah warga sendiri.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abut bahkan sempat merespon terkait peristiwa itu. Masyarakat diminta tidak menolak jenazah pasien Covid-19, termasuk ikut mengucilkan, mengusir, dan menghukum warga yang diduga terinfeksi virus corona.
“Terjangkit virus corona bukanlah aib, bukan yang memalukan. Jadi masyarakat jangan tolak jenazah pasien Covid-19,” tegas Nasrul di Padang, Jumat (17/4).
Menurut mantan Bupati Pesisir Selatan itu, justru masyarakat harus membantu dan memotivasi keluarga pasien Covid-19 tersebut. Apalagi, keluarga yang terjangkit atau jenazah pasien Covid-19 itu juga merupakan bagian dari warga Sumbar sendiri.
Nasrul berpendapat, dalam situasi memerangi wabah virus corona ini perlu kerjasama. Terutama dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. Kendati begitu, masyarakat tidak boleh sewenang-wenangnya menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19.
“Waspada harus, tapi jangan menolak pemakaman jenazah pasien. Sebab semua proses pemakaman sudah sesuai standar pihak kesehatan,” jelasnya.
Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, agar semua unsur pemerintahan, mulai dari bupati, wali kita, camat, kelurahan, nagari dan jorong ikut mensosialisasikan kepada masyarakat, agar tidak ada lagi yang menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Pernyataan serupa, disampaikan Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, akan diberikan sanksi tegas bagi warga yang menolak pemakaman jenazah Covud-19 tersebut. Setidaknya, hukuman penjara satu tahun.
Dikatakan Satake, bagi masyarakat yang menolak jenazah pasien Covid-19, bisa dkatakan melanggar hukum sesuai Pasal 212 dan 214 KUHP, serta Pasal 14 ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984. Maka itu, ia meminta masyarakat bisa mematuhi aturan tersebut.
Korban meninggal dunia karena virus Corona (Covid-19) di berbagai daerah di Indonesia terus bertambah. Termasuk di Kota Padang yang saat ini korban meninggal tercatat telah berjumlah empat orang.
Dengan demikian, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Padang Gentina menyampaikan, kasus kematian tersebut bukan karena terinfeksi Covid-19 semata, melainkan ada penyebab lain.
Adapun penyebab lainnya yaitu karena komorbid atau penyekit penyerta.
“Jadi kasus meninggal bukan murni karena Covid-19, tapi karena komorbid atau penyakit penyerta,” ujar Gentina, dilansir dari Infopublik, Jumat (17/4/2020).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pada umumnya pasien yang meninggal dunia adalah pada usia lanjut. Mulanya, Saat masuk rumah sakit, pasien tersebut tidak memiliki keluhan dan gejala seperti Covid-19, tapi memiliki keluhan penyakit penyerta.
Maka, pada saat itu pasien dirawat di rumah sakit karena penyakit penyerta.
Selanjutnya, setelah dirawat dan ditelusuri lebih lanjut, dengan dilakukannya uji laboratorium ternyata pasien tersebut terinfeksi Covid-19.
“Karena berusia lanjut, daya tahan tubuh lemah sehingga mengakibatkan penyakit bertambah parah hingga menyebabkan pasien meninggal dunia,” jelas Gentina.
Agar hal tersebut dapat terhindar, Gentina mengimbau seluruh warga masyarakat agar dapat mencegah penularan Covid-19 dengan tidak keluar rumah.
Jika memang terpaksa keluar rumah karena kepentingan yang mendesak, hendaklah menggunakan masker sebagaimana yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Pada dalam situs resminya, dinkes.padang.go.id, per tanggal 17 April 2020, telah tercatat sebanyak 40 orang positif terinfeksi Covid-19.
Adapun rinciannya yaitu, tujuh orang dinyatakan sembuh dan empat orang meninggal dunia.
Selain itu, orang yang berstatus Pasien Dalam Pantauan (PDP) tercatat sebanyak 58 orang dan yang berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 37 orang.(*)
KBRN, Bukittinggi : Setelah usulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Sumatera Barat disetujui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa pergerakan orang akan semakin dibatasi.
“Apabila PSBB sudah diberlakukan, masyarakat yang hendak masuk ke Sumatera Barat berpikir dua kali. Setiap pergerakan orang akan diawasi dan dibatasi guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” terangnya, Sabtu (18/4/2020).
Nasrul Abit meminta pada seluruh masyarakat agar jangan lagi ada perdebatan, karena kebijakan menerapkan PSBB ini adalah upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Setelah PSBB tahap pertama resmi diterapkan sesuai rencana dari 22 April hingga 5 Mei 2020 mendatang, seluruh pergerakan orang akan semakin diperketat dan dibatasi. Penerapannya harus tegas. Tidak main-main, masyarakat yang ang masuk ke Sumbar dikarantina. Baru-baru ini sudah ada 114 orang yang kami bawa ke Balai Diklat Provinsi Sumbar,” jelasnya.
Menurut Nasrul Abit, salah satu dasar pertimbangan penerapan PSBB, karena adanya tren kenaikkan kasus pandemi Covid-19. Penyebarannya sudah mulai merata di Sumatera Barat. Dengan adanya penerapan PSBB ini, dinilai menjadi langkah positif untuk meminimalisir penambahan kasus Covid-19.
“Hari ini kita rapat dan bahas dengan instansi terkait. Ada dari Dinas Perhubungan, Tenaga Kerja, dan lain-lain. Karena nanti setelah PSBB kita terapkan, tentu pelaksanaannya akan lebih ketat. Sebelum diterapkan, kita akan sosialisasikan dulu,” ujarnya.
Nasrul Abit mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus yang telah menyetujui usulan PSBB, karena kebijakan itu dinilai merupakan langkah yang tepat untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 yang sangat mematikan ini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Menteri Terawan yang sudah cepat tanggap, menyetujui usulan kita. Terima kasih kepada seluruh pihak, juga kepada anggota DPR RI asal Sumbar yang sudah berjuang dipusat agar usulan kita ini disetujui,” sebutnya.
Pada Senin 20 April 2020 pekan depan sambung Nasrul Abit, Pemprov Sumbar akan menggelar rapat dengan Bupati dan Wali Kota se Sumatera Barat. Dalam rapat akan diusulkan jadwal PSBB di Sumbar dimulai 22 April hingga 5 Mei 2020. (Foto : Istimewa)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.